Saat ini begitu
banyak orang yang telah berhasil mengikuti passion dan bahkan mendapatkan
penghasilannya mumpuni dari menggeluti passion. Begitu menarik memang,
menjalankan apa yang sangat dicintai dengan sepenuh hati dan seakan tak ada
rasa lelah apalagi bosan.
Passion kini telah
menjadi tren bukan saja karena kemauan keras di dalam hidup tetapi proses
ikut-ikutan di saat melihat orang lain bisa menjalankan passion. Walaupun
sebenarnya belum tentu cocok dengan dirinya. Banyak orang yang rela
mencari-cari passionnya di tengah gencarnya tren mengikuti sesuatu passion.
Ibarat mengikuti
apa yang orang lain jalankan saat ia berhasil mengubah hasratnya tersebut.
Sedangkan dirimu hanya bermodal nekat saja dan tak tahu masalah apa saja yang
akan didapatkan saat menjalankan passion tersebut.
Passion juga
ibarat melakukan sesuatu tanpa rasa capai dan berpikiran untuk esoknya. Seakan
terdapat energi tak pernah habis. Namun bila hanya sekedar mengikuti tren
semata, lelah akan datang dengan cepat di susul rasa bosan dengan seiring
berjalannya waktu.
Ibarat diri ini
mengikuti fase tak mengenakkan dan menyesuaikan sambil berharap orang lain
berucap: kamu berhasil menjalankan passion sesuai keinginan, tak lebih dari
itu. Saya mengamati begitu banyak hidup ini banyak yang terpengaruhi oleh
kata-kata motivator yang berucap:
Ayo segera temukan passion kalian dan ubahlah sebagai kekuatanmu di masa depan
Padahal itu adalah
ucapan manis motivator agar ia mendapatkan tawaran tampilan, sedangkan
realisasi sangat sulit untuk diwujudkan. Sebaiknya pertimbangkan masak-masak
dalam menjalankan passion.
Saya pribadi
sering menemukan beberapa hal yang sering terjadi kini dalam masyarakat kita,
alurnya seperti ini:
Melihat tren yang berkembang > ikut-ikutan bersaing > Merasa jengah saat gagal > menyerah > Mencari tren lain lagi
Terlalu muluk
bukan, saat begitu banyak orang yang gagal mengikuti passion walaupun yang
berhasil mengikuti passion belum tentu bahagia. Ia malah punya hasrat lain saat
passion berjalan.
Nah dalam periode
itu ada hal lain yang mau manusia raih dan passion tidak bekerja sepenuhnya.
Ada pula yang sebaliknya, melakukan yang bukan passionnya tapi butuh passion
atau hobi dalam hidupnya.
Saya mencontohkan
seperti ini, seorang musisi ternama berhasil mengejar passion menjadi musisi
ternama. Namun ia rela menyampingkan passion untuk melakukan hal berbeda di
dunia musik, katakan saja ia suka fotografi. Ia melakukan sebagai cara
melupakan passion di sejenak waktu.
Ada pula yang
bekerja bukan sesuai passion tapi ia mengambil konsekuensi dan passionnya hanya
di waktu luang. Ia menempatkan passion sebatas hobi semata bukan pekerjaan yang
menghasilkan. Jadi passion tak harus dipaksakan.
Mau passion
tercapai, syaratnya adalah semangat mengerjakan walaupun sulit dan tau dalam
pemecahan masalahnya dan materi bukan tujuan utama dalam mencapai sukses. Namun
dengan kerja keras dan dedikasi, materi bisa datang dengan sendirinya.
Namun jangan terlalu
berharap passion kelaklah yang harus dijalani secara profesional sehingga
meninggalkan pekerjaan anda. Itulah yang banyak salah diartikan, apalagi
passion dan hobi berdekatan.
Ada kalanya hobi
tidak bisa menjadi passion karena bukan waktunya lagi. Saya mencontohkan
sebagai berikut:
Seseorang yang
ingin menjadi atlet sepak bola profesional dan usianya tak muda lagi. Secara
tak sengaja ia malah menyukai sepak bola dan rutin bermain bola. Secara
kualitas sangat sulit mengasah potensi bukan pada usia dini dan untuk menjadi
profesional.
Alhasil, sebagai
hobi semata sudah lebih dari cukup karena untuk mencapai fase puncak waktunya
sudah lewat dan kini adalah memetik hasilnya bukan menanam bakat lagi.
Namun segala
kesenangan itu harus tetap dijalani agar hidup bisa lebih berharga dalam
mengisi kebosanan hidup. Karena saat itu bukan disebut passion tetapi hobi
berbeda yang telah menggeluti lebih lama.
Selain itu passion
akan jadi berharga saat berhasil dibuktikan dan pengakuan orang lain bukan diri
sendiri. Sama halnya dengan kemampuan bermain bola, saat orang lain yakin dapat
percaya anda mampu itu layak dikatakan sebagai passion. Serta ia mencurahkan
segala bentuk pikirannya tanpa terpecah. Itulah yang membuat banyak orang salah
kaprah dan akhirnya terjerumus dengan kata-kata passion.
Ada banyak membuat
kita sukses walaupun tidak mengerdilkan passion, berbagai faktor dari keluarga,
teman, pergaulan, dan kecintaan lainnya malah membuat diri ini sukses tanpa
mengikuti tren yang berkembang. Lebih baik konsisten apa yang ingin diperbuat
tanpa terpengaruhi yang belum mengikuti
Dan bila ingin
mengikuti passionnya, saya mengharapkan alur passion yang benar adalah:
Yakin dengan potensi dan mau bekerja keras > Tidak merasa bosan dan ikut-ikutan > Ingin jadi yang terbaik > Tidak berhenti belajar walaupun sudah hebat > Mendapatkan hasil optimal.
Itu sedikit pencerahan dan dari penjelasan di atas
mampu membukakan pikiran agar tak mendewakan passion dan bakat tapi kerja keras
dan doa paling utama. Karena dari dua elemen itulah yang menjadikan manusia
dapat mendapatkan hasilnya dan berucap: inilah passionku.
Semoga menginspirasi dan have a nice day!!!
0 komentar:
Post a Comment