Hari begitu
panas nan terik saat matahari serasa begitu menyiksa ubun-ubun kepala, tubuh
mengucurkan keringat tanpa henti. Penulis yang lagi duduk di sebuah lapangan terbuka
yang di sisi dalam lapangan ada Jogging Track dan sisi luar terdapat begitu banyak panganan makanan dan
minuman pelepas dahaga serta penunda lapar dengan khas kursi malasnya.
Penulis sedikit terbelalak dan terkejut dan
bertanya dalam diri pribadi. Kenapa ada orang yang rela di tengah matahari
sedang berkuasa panas membara, mau lari sambil pakai
jaket parasut. Di hati mereka sendiri pasti ada rasa yang ngga nyaman.
Ah.. bodoh amat yang penting bisa dapat tubuh ideal racun pikiran mereka.
Ada orang tua dan
beberapa anak remaja yang berlari mengelilingi Jogging Track menggunakan
baju parasut yang mereka rasa ngga nyaman. Tujuannya apa? Ya untuk mendapatkan
tubuh ideal yang diidam-idamkan selama ini. Mendapatkan sesuatu yang diinginkan
tapi menyiksa tubuh begitu keras adalah kesalahan besar yang dilakukan banyak orang.
Ada cara sederhana tapi cara ekstrem dan ngga ada jaminannya dicoba.
Di lain waktu,
penulis yang juga punya hobi jogging saat matahari condong ke arah timur (read: jogging sore). Menemui orang tua dan anak remaja walaupun bukan orang yang dulu pernah
penulis temui, namun cara yang dilakukan hampir sama yakni: pakai jaket parasut
dan lari di tengah siang bolong. Saat itu penulis ingin ngasih mereka wejangan:
Kepercayaan yang mereka percaya dan itu ngga benar membuat mereka menyiksa tubuh sendiri dengan cara yang salah
Tata cara yang salah serta ikut-ikutan walaupun apa yang mereka lihat ngga
punya bukti nyata berhasil, seakan-akan menyiksa tubuh dengan tujuan untuk
mendapatkan tubuh ideal yang ingin miliki. Penulis dulunya pernah aktif cukup lama di pusat kebugaran sedikit berbagi tentang anggapan yang salah untuk mendapatkan tubuh ideal. Motonya:
Positiflah pada diri sendiri, bahwa tujuan mendapatkan tubuh ideal yakni untuk hidup sehat dan menularkan cara yang kamu praktekkan kepada orang lain
Anggapan yang banyak dipercaya oleh orang awan, menurut penulis harus segera dihilangkan dan diberi pemahaman. Toh banyak cara yang
lebih sederhana, ngga makan waktu dan fleksibel. Apa sajakah pemahaman dan
sekalian penulis berbagi tentang mitos olahraga yang banyak berkembang serta sangat dipercayai oleh
masyarakat, cekidot:
1.
Lari Bikin Kurus?
Kasus yang penulis liat seperti di atas, banyak
anggapan sesat yang masyarakat awam anut untuk bisa mendapatkan tubuh yang
ideal salah satunya lari agar kurus. Bagi yang punya tubuh tambun, besar dan
buat geleng-geleng kepala aja susah. Paling diinginkan yakni ngemil, tiduran
sambil ganti Channel TV.
Akibat tekanan yang begitu besar dari lingkungan
membuat pemilik tubuh tambun harus rela keluar dari zona nyaman untuk mewujudkan bisa
punya badan yang ideal, mereka rela lari di siang hari yang begitu terik. Tua
maupun muda hanya buat bisa punya badan yang ideal.
Lari bikin kurus? Iya sih kalo larinya sampai ke Kutub Utara tanpa istirahat.
Jalan atau pun lari itu sangat baik buat kinerja
Kardio (Jantung), orang yang doyan banget lari serta alternatif daya tempuhnya
menggunakan memaksimalkan otot kaki, punya jantung lebih sehat
dibandingkan dengan yang dikit-dikit naik kendaraan, padahal cuma disuruh ke
simpang beli kemiri tapi naik motor.
Mau punya jantung yang sehat cukup perbanyak jalan
kaki, murah bukan?
Mitos lari bikin kurus banyak disuuarakan, itulah
kenapa lapangan yang punya Jogging Track di siang hari terik, banyak orang
yang merasa dirinya tidak punya badan proporsional menggenjot dengan latihan
lari nan menyiksa badan. Lari beberapa putaran tapi saat istirahat malah makan
berapa kali tambah pasca latihan. Ibarat membakar kalori 100 kkal tapi masuknya
300 kkal.. Ughh.. sama aja, malah surplus!
Hasilnya gagal... Kalo mau punya stamina yang kuat dan
jantung yang sehat, lari jadi alternatif yang sangat baik, bila tujuannya mau
kurus coba pertimbangkan cara lain yang lebih efisien yakni angkat beban.
Misalnya jadi tukang galon keliling atau kuli pangku beras #PekerjaanSampingan
2.
Minum Air Dingin Bikin Buncit?
Selanjutnya mitos minum air dingin bisa bikin perut
buncit. Kalo sudah buncit dan kembali nekat minum malah jadi bunting. Stereotip
ini membuat banyak orang minum air dingin serba takut-takut, hingga harus nunggu
air turun ke suhu normal.
Nah... gue mau logikakan begini, tubuh manusia sekitar
33-35°C dan air dingin berkisar antara
10-15 °C. Suhu air di bawah kisaran tadi masih dalam bentuk es dan sangat
dingin sehingga sulit dinikmati.
Saat minum air dingin dan masuk ke dalam tubuh, air
yang masuk tadi menyesuaikan dengan suhu tubuh yakni 33-35°C. Jadi saat
proses penyesuaian itu, terjadi proses metabolisme yang melibatkan organ tubuh. Sambil minum air dingin dan leyeh-leyeh, bisa membakar kalori.
Harus diingat, air dingin yang diminum ngga mengandung
gula berlebih, misalnya minum sirup dingin atau minum bersoda dingin. Duh.. Itu
sih sama sama menambah kalori lewat gula dan proses metabolisme yang dilakukan
tubuh jadi sia-sia belaka.
3.
Diet = Tidak Makan?
Ingin punya tubuh ideal, salah satu anggapan yang
berkembang di masyarakat yakni ikut program diet yakni dengan mengurangi makan.
Dari dulunya dikit-dikit makan, sekarang gantian dikit-dikit tahan makan.
Asumsinya begini, dengan ngga makan berarti kalori yang masuk ke dalam tubuh
berkurang dan tubuh akan membakar lemak yang menimbul bagian tubuh seperti di
lengan, paha, dan perut.
Nyatanya diet dengan ngga makan malah bikin sakit
maag, mengacaukan sistem pola pencernaan dan malah makan porsi besar sekaligus.
Misalnya pagi ngga makan, otomatis di siang harinya konsumsinya makan jadi double.
Jadinya diet gagal dan berat badan malah tambah naik.
Solusinya?
Kurangi makan misalnya dari makan porsi kuli bangunan
diganti dengan porsi kaum eksekutif. Maksudnya, kurangi karbohidrat dan
perbanyak protein serta mineral yang baik buat tubuh. Terlalu banyak
karbohidrat juga ngga baik, malah bikin ngantuk serta jadi timbunan lemak yang bikin
tubuh proporsional tertutup lemak.
4.
Berkeringat = Membakar Lemak?
Pemahaman sehat ini sangat banyak dipercaya oleh
masyarakat, asumsinya berasal dari jumlah keringat yang keluar = lemak yang
terbakar. Kan lemak hancurnya dengan pembakaran, toh dengan berkeringat berarti
lemak terbakar #PemikiranSimpel.
Tapi nyatanya, mendapatkan tubuh ideal ngga semudah itu. Maka akan
timbul pertanyaan lain?
Jadi penduduk yang berdomisili di daerah kutub dan sulit berkeringat cenderung obesitas dibandingkan penduduk yang beriklim panas?
Nyatanya, malah yang hidup di daerah dingin yang punya
tubuh yang jauh dari proporsional karena lemak tubuh lebih banyak dihabiskan
saat suhu ekstrem melanda. Andai panas dan keringat yang keluar mampu menghilangkan lemak dalam tubuh, cukup berjemur di terik matahari atau berlari di
tengah siang bolong dijamin lemak hilang. Nyatanya hal demikian ngga terjadi.
Kepercayaan yang mengakar itu membuat banyak orang
rela lari di terik matahari hari dan memakai jaket parasut agar keringat
keluar. Hasilnya malah capek dan haus, ya jelaslah!! Lari di tengah siang hari
dan menggunakan parasut bikin tubuh dehidrasi, akibat tubuh melakukan proses pendinginan.
Keringat yang keluar bukan hasil pembakaran lemak akan tetapi proses
mendinginkan suhu tubuh. Jadi masih percaya akan anggapan nyeleneh itu?
5.
Gelantungan Bisa Tinggi?
Gelantungan banyak dipercaya adalah cara paling cepat
punya tubuh yang tinggi dan mitos ini dipercaya kuat bagi yang merasa tubuhnya
pendek.
Pertanyaan lain muncul, Monyet malah sering gelantungan di pohon, nyata tubuhnya tetap saja pendek?
Tubuh tinggi dipengaruhi berbagai faktor yakni: DNA
kedua orang tua, pola makan, istirahat dan pengelolaan stres di masa
pertumbuhan. Well.. ngga ada hubungan dengan gelantungan bisa tinggi. Sisi lain
gelantungan sangat baik buat kekuatan
otot dan bukan buat menambah tinggi.
Stop!!! siksa dengan tiap hari gelantungan dengan
harapan tubuh bisa tinggi di tiang besi dan kosen pintu hingga bikin telapak
tangan kapalan.
6.
Seat Up Bikin Sixpack?
Harus banyak Seat Up setiap hari, biar perut jadi kotak-kotak ibarat roti isi harga goceng!!!!
Anggapan seat up
bisa buat sixpack jadi kepercayaan yang sangat dipercaya orang awan.
Kan seat up ngga capek dan bisa dilakukan
di mana saja, nyatanya seat up ngga membantu sedikit pun membentuk perut
sixpack yang diidam-idamkan. Malah hanya membuang-buang waktu dan tenaga,
bagi orang awam beranggapan lemak yang ada di perut bisa terkikis dengan seat up rutin.
Hasilnya malah nihil, hanya saja bila rutin bagian
dari perut lebih keras dan tahan pukul ibarat petinju dan itu merupakan bentuk
latihan harian bila ingin jadi kiper. Tapi jangan
berharap sixpack muncul ya!!
Baca juga: Dilema Jadi Kiper
Lemak yang ada di perut dihilangkan bukan dengan cara Seat Up, semua itu berasal dari pola
hidup dan pola makan yang teratur. Well... Pahat-pahatan kotak-kotak di perut lahir
buah kerja pola hidup yang teratur dan sedikit campuran latihan dan istirahat.
Semua punya otot perut sixpack, hanya saja tertutup lemak-lemak dan-dosa makan berlebih hingga ia terbenam jauh ke dasar.
7.
Angkat Beban, Nanti Berotot!
Nah mitos yang berkembang dan dipercaya oleh kaum hawa
yakni dengan angkat beban bisa buat tubuh berotot layaknya Popeye Si Pelaut!!
Bila angkat beban bisa berotot, itu berarti para gadis desa badannya berotot,
kan sering banget melakukan aktivitas begitu berat misalnya membajak sawah
hingga se-Hektar.
Nyatanya, malah kaum hawa yang rajin mau angkat beban
malah punya tubuh yang proporsional. Sedikit informasi, kaum hawa tak punya
hormon testosteron (ada namun dalam kapasitas yang sangat-sangat kecil) seperti
yang dimiliki oleh kaum Adam.
Jadi ngga usah takut berotot buat angkat beban seperti anggapan tak berdasar. Dampak positif lainnya bagi kaum hawa yang sering latihan beban yakni bila ada lelaki yang macam-macam, bisa langsung di Smack Down #Greget.
Jadi ngga usah takut berotot buat angkat beban seperti anggapan tak berdasar. Dampak positif lainnya bagi kaum hawa yang sering latihan beban yakni bila ada lelaki yang macam-macam, bisa langsung di Smack Down #Greget.
Cara yang paling
tepat gimana sih?
Konsisten dan
mengatur pola hidup sebaik-baiknya, misalnya dengan latihan, pola makan dan
istirahat harus imbang. Jangan sampai berat sebelah, kebanyakan latihan hingga
kurang nutrisi dan istirahat. Atau latihannya sedikit tapi makan dan tidurnya
kebanyakan, lah itu sama saja.
Apakah harus anti
makan dan minum tertentu?
Sebenarnya sih
ngga perlu, cuma dengan mengurangi perlahan-lahan (gue ngomong udah kayak
instruktur fitnes ternama). Misalnya dulu doyan makan Fast Food tiap hari, kurangi jadi seminggu sekali atau suka minum
yang tinggi gula, kurangi atau ganti dengan rendah kalori. Mau ngga, udah capek
latihan tapi pola makannya ngga diatur. Hasilnya bisa nihil.
Ngga ada waktu
buat olahraga, gimana?
Semua bisa dilakukan di rumah misalnya perenggangan.
Masak buat stalking sempat tapi buat olahraga sejenak ngga sempat. Bila udah
dibuat jadwal rutin dijamin tubuh secara langsung merespons: “Aku harus
latihan, kan buat kesehatan diriku sendiri”
Pernah gue baca
dalam sebuah rubik berita di portal beerita terkemuka. Segala
pekerjaan yang dilakukan sehari-hari seperti menyiram bunga, mencabut rumput,
angkat galon hingga jalan kaki ke tempat kerja adalah bentuk olahraga. Akan
tetapi, gaya hidup yang begitu enak dan mudah buat kenapa melahirkan pusat
kebugaran.
Orang desa sih
ngapain tempat kebugaran. Pekerjaan sehari-hari yang mereka lakukan sudah jadi
bentuk olahraga, misalnya nyangkul sawah lebih dari kata “bugar” yang dikatakan
oleh orang kota.
Dengan semakin sedikit pekerjaan yang mengandalkan otot bukan berarti mengabaikan olahraga, tapi mengakali agar badan juga bekerja bukan hanya otak. Kan sehat itu sangat mahal dan sangat didamba-dambakan oleh siapa saja.
Dengan semakin sedikit pekerjaan yang mengandalkan otot bukan berarti mengabaikan olahraga, tapi mengakali agar badan juga bekerja bukan hanya otak. Kan sehat itu sangat mahal dan sangat didamba-dambakan oleh siapa saja.
Untuk menutup
tulisan ini, penulis mau menyampaikan sedikit quote:
Kadang kualitas seseorang ngga dilihat proporsional tubuh semata, namun semuanya bermuara kepada hati. Toh, apa artinya bila punya tubuh proporsional tapi menganggap orang lain rendah
Hopefully Usefull,
Guys!!
bagus infonya, makasih..
ReplyDeleteiya, sama-sama mas..
Deletemakasih artikelnya..
ReplyDeleteTerima kasih kembali mas
Delete