Hari ulang tahun jadi sesuatu
kebanggaan tersendiri, apalagi ulang tahun bisa dijadikan sebagai pencapaian
resolusi yang dilakukan selama setahun. Tentunya apa saja yang telah berhasil
diperbuat saat mencapai pada usia tertentu.
Penambahan usia menjadi patokan
sejauh mana keinginan dan cita-cita yang sudah tercapai. Mau tamat kuliah umur
sekian, dapat pekerjaan dan mapan umur sekian, nikah umur sekian, Hingga yang bosan
hidup, kangen mati umur sekian.
Di negeri ini pertambahan umur
(ulang tahun) dilakukan dengan tindakan konyol oleh teman-temannya sendiri.
Khususnya kaum Ababil (ABG labil) dalam memperlakukan teman ultah.
Berharap ada sesuatu yang spesial di hari kelahiran, malah berujung tindakan
bullying kepada yang ultah. Orang lain yang melihat pun berkata:
Apa mereka ngga ada kerjaan!!
Apa mereka ngga ada kerjaan!!
Merujuk dari negeri sakura, Jepang.
Teman yang ulang tahun rasakan moment penuh suka cita. Hari itu dia jadi Raja dari
teman-temannya yang melayani dengan sepenuh hati. Tak ada kesan penyiksaan
seperti di negeri ini, hari istimewa (ultah) harus diperlakukan istimewa. Bukan
malah jadi korban bully-an teman-teman.
Kadang gue bingung dengan tingkah
polah yang dilakukan oleh anak-anak muda kini yang sangat trengginas kala ada
sahabat dekatnya ultah. Sudah jadi tradisi yang ngga tau kapan dan dari mana
asal mulanya.
Gue pribadi pernah menerima
perlakuan yang sama dahulu saat remaja dulu. Sekolah gue yang bernuansa islami
saja masih ada perayaan seperti itu dan ngga tau kenapa para teman-teman
seperti kerasukan roh jahat. Korban diperlakukan dengan diceburkan ke dalam
kolam ikan atau dimandikan air comber. Memang mereka yang ulang tahun adalah
manusia penuh nista? Tindakan yang menurut gue keterlaluan banget.
Baru-baru ini sedang heboh anak
sekolahan yang diperlakukan kayak pelaku maling jemuran oleh teman-temannya.
Korban adalah seorang siswi SMK diikat di tiang hingga ngga bisa memberikan
perlawanan lagi. Teman-temannya sudah berbagi tugas sebelumnya, bagian
pengalihan target, bagian penyedia logistik seperti telur busuk dan tepung.
Serta bagian penyedia tali andai target melawan.
Foto-foto korban pun diunggah ke
laman sosial media sebagai bukti aksinya berjalan sesuai rencana. Gue melihat
malah keterlaluan banget, ngga ada lucunya sedikit pun. Gue mau melansir beberapa tindakan
ultah Ababil (ABG labil) yang ngga cuma merugikan yang ultah tapi membuat orang
lain yang melihatnya merasa itu bukan hal yang lucu namun sudah keterlaluan.
Berikut hal yang menurut gue yang
biasa dilakukan oleh Ababil di saat temannya ultah. Apa sajakah itu, cekidot:
1.
Dimusuhi
Teman-Teman
Modus pura-pura marah atau membenci
kepada target. Beberapa hari sebelum si target ultah, teman-temannya sudah
merancang penyebab marahan dan konflik. Pura-pura akting marahan tanpa sebab
yang jelas sambil melabrak, pura-pura buang muka atau ngga ngomong jauh-jauh
hari. Ternyata sampai segitunya ya?
Coba teman yang mau ultah adalah siswa terpintar
di ruangan kelasnya. Beberapa hari sebelum dia ultah malah ada ujian yang
sulit. Sudah terlanjur akting marah-marahan, mau minta sontekan nanti aktingnya
gagal sesuai skenario. Hasilnya malah nilai ujian jeblok!!!. Makanya
pikir-pikir dulu sebelum bertindak dan marahan lebih dari 3 hari aja udah dosa
lho.
2.
Harus Traktir
Teman
Ini budaya dari mana coba. Sudah
habis-habisan dikerjai, kemudian harus traktirin pelaku yang buat korban
sengsara dan malu. Misalnya kamu habis dilempar telur, tepung, dimandikan air
comberan, dimasukkan kandang buaya hingga level terekstrem dilempar dalam bara
api buatan pengikut Raja Namrud. Korban malah nyengir senang dan bahagia,
budaya aneh bukan?
Dari mana kewajiban, ulang tahun wajib
mentraktir teman. Yang dulunya ngga terlalu akrab, saat ultah malah tiba-tiba
mendekat biar dapat jatah traktiran.
Pepatah yang cocok:
Besar pasak daripada tiang, besar keluar uang traktiran dibandingkan ucapan
Dengan tubuh yang sudah penderitaan
dikerjain tadi, kini giliran harus kantong yang menipis buat traktirin
teman-teman. Oke sih bila teman-teman ngga minta macam-macam atau ala kadarnya.
Andai ngajak ke tempat mahal dan kamu ke situ aja malah ngga pernah. Itu
keterlaluan dan uang jajan sekejap mata bisa ludes.
Seandainya ultah jatuhnya ditanggal tua,
cobaan malah lebih berat lagi. Terpaksa harus pinjam duit buat traktirin orang
yang ngerjain habis-habisan. Alasan karena merasa ngga enakan:
Yah apa boleh buat, kan buat kawan
sendiri ujar teman yang ulang tahun. (Duh pemikiran bego).
Buang pemikiran ini jauh-jauh, kamu hari
itu jadi Raja bukan malah jadi kacung teman-teman. Ada yang minta traktiran,
cukup traktirin mereka air galon sepuasnya, hehe.
3.
Wajib Dikerjain
Dari mana asalnya hingga yang ultah harus
dikerjain, mirip tindakan pembully-an yang terencana. Mereka sudah menyediakan
telur busuk, tepung, hari comberan hingga tinta permanen. Bila kamu kena,
langsung deh yang dulunya putih malah jadi hitam permanen. Andai dilakukan
setelah pulang sekolah, pakaian yang kena harus dicuci berkali-kali, atau malah
ngga bisa dipakai lagi.
Level ngerjain lainnya adalah nekat
melempar temannya ke dalam kolam buaya ikan, korban ternyata ngga bisa
berenang atau benda-benda berharga di dalam dompet atau ponsel ikutan tercebur.
Hasilnya, korban dirugikan, niat bercanda berujung petaka.
Bully sangat mempengaruhi mental korban,
misalnya dilabrak, ditangkap dan dipukulin. Diikat di tiang kayak jemuran
hingga dilempar dalam kolam buaya. Korban bisa saja terluka atau trauma
berkepanjangan seperti rasa pede dan mengasingkan diri pasca perbuatan tadi.
Apalagi dilakukan di depan khalayak ramai. Merugikan banget, jati diri korban
bisa jatuh.
Ultah dengan ngerjain orang lain selain
masuk tindakan bully-an fisik dan motif penganiayaan terencana. Harus ada
sanksi tegas, biar budaya yang ngga benar ini cepat minggat dari negeri ini.
Negara sendiri tak mau tinggal diam, dengan memberlakukan sanksi tegas seperti
tindakan penganiayaan termasuk pada korban ultah alay.
Berdasarkan pada pasal 351, pelaku yang
sengaja bisa mendekam di jeruji besi hingga paling lama dua tahun delapan
bulan. Niat bercanda teman, eh.. malah tidur di dalam penjara. Sebaiknya
ngerjain orang harus lebih manusia dan edukatif bukan malah mengarah pada tindak
kriminalitas.
4.
Motif Balas
Dendam
Korban yang ngga terima, berujung bisa
melakukan hal yang seru kelak jauh lebih kejam. Menurut gue, kekerasan dan
dendam sifatnya menular dan ia akan mencari target pelampiasan di masa yang
akan datang. Bisa kepada orang yang memperlakukannya dulu atau malah sama orang lain.
Korban yang sekarang diikat dan dilempari
telur ayam busuk, karena sakit hati. Ke depan ia melakukan hal yang lebih sadis
misalnya melemparkan dengan telur Tyrex (dapat dari mana ya?) dan diikat
dengan tali penambat kapal kontainer. Yang lebih sadis lagi bila bukan pake telur tapi
pake bongkahan batu mirip hukuman rajam. Makanya pikir-pikir terlebih dulu sebelum
bertindak, karena sakit hati orang lain kadang balasannya lebih pedih lagi. Dan
korban juga harus mengedepankan rasa maaf dan lapang dada.
5.
Hanya Ucapan
Via Sosial Media
Sudah selayaknya orang yang ultah merasa
deg-degan beberapa hari sebelum ultahnya. Nanti ada kado apa, kejutan apa
hingga siapa yang ngasih. Berkembangnya sosial media walaupun ngga sosial
banget membuat segala jadi gampang. Yang dulunya harus kirim ucapan via surat
sekarang bisa via Skype atau chat.
Tahukan anda, malah hal yang begituan
sekarang terasa spesial. Sesuatu yang sifatnya ribet malah jadi spesial. Ngasih
ucapan via surat dan dikirim buat teman yang ultah, dia merasa tersanjung
dengan pemberian karena butuh proses persiapan yang matang.
Ngirim hadiah kado, si teman sudah mempersiapkan
jauh-jauh hari dan rela merogoh kocek. Di zaman sosial media, sekarang cukup
ucapan singkat yang kadang karena lagi ramai yang ucapkan. Bisa juga saat buka
sosmed malah tau ternyata hari ini adalah ultah, sekalian aja buat ngucapin.
Langsung deh nulis:
HBD y!
Meet Milad ya...
Curiga nih suka nulis singkat-singkat,
jangan-jangan teman kamu dulunya pengguna setia kartu Esia hidayah, 1
Rp/karakter. Dahulu ngirim kado dan kue, sekarang hanya sebatas emotical, stiker kado dan kue.
Di makan ngga bisa dan kenyang pun ngga dapat.
Saat ultah atau sakit di dunia nyata,
malah teman-teman dekat rumah yang ngga punya terlalu aktif di sosial
media yang ngucapin ulang tahun secara lisan, anterin kado, dan jenguk saat
kamu sekarat di rumah sakit. Yang ngirim chat atau stiker kado malah ngga hadir
atau tiba-tiba sibuk. Modalnya hanya ngirim emotical atau kata GWS, Ironi
bukan!!
Mau yang praktis tapi ngga memberi kesan yang manis
Sambil menutup kali gue, pikirkan
baik-baik makna ulang tahun. Sahabat terbaikmu akan selalu memberikan yang
terbaik dan bikin senang bukan menyengsarakan. Kebiasaan yang ngga bener tadi
bisa dihilangkan, apalagi saat hura-hura buang-buang bahan makanan. Banyak di daerah
lain malah kelaparan dan bingung mau makan apa.
Ultah jadikan sebagai batu loncatan yang
lebih baik lagi ke depan, karena pertambahan umur adalah penambahan tanggung
jawab dan pola pikir yang relevan. Karena umur yang telah kamu lewati diminta
pertanggungjawaban kelak. Makanya jadikan sebagai resolusi yang lebih baik ke
depan bukan malah melakukan hal yang ngga jelas.
Apa saja pengalaman yang pernah alami dan
menyaksikan dari ultah alay yang ngga ada lucunya, mari share di bawah kolom komentar.
Yang sudah punya domain tambah keceh ni :)
ReplyDeleteTerima kasih atas bantuannya kemarin. Kapan-kapan kita ngopi bareng, tapi non sianida ya!!
Delete