Siapa di sini yang ngga pernah pakai hasil bajakan?
Pasti sontak semuanya menjawab: tidak ada (nihil).
Hampir semua dari
kita pernah memakai produk dan karya orang lain versi bajakan. Apalagi kurang
ketatnya regulasi dalam perlindungan karya orang lain. Memakai hasil bajakan
dan melanggar hak cipta sudah jadi kebiasaan masyarakat, malah ada yang bisa didapatkan
dengan cara gratis.
Perkembangan pesat teknologi semakin memudahkan hasil bajakan tersebar dengan cepat terutama
melalui dunia virtual. Seperti software, musik, karya tulis di dunia
maya (berbagai jenis), film, dan lainnya.
Karya cipta berbentuk hard (perangkat keras) dan karya rupa
mengalami hal serupa. Penggandaan dilakukan dengan cara menghasilkan produk
menyerupai tapi tiruan. Istilah ini mengacu pada berbagai jenis dari kelas Premium, Grade
Ori, Black Market, KW super, KW1, KW2 hingga KW1000. Buset!!!
Akibatnya banyak
pihak yang menjadi korban pembajakan terutama mereka yang menghasilkan karya
seni bernilai tinggi. Seperti musisi, penulis, pembuat film dan hingga
perusahaan besar menjadi korban. Jerih payah serta riset yang mereka lakukan
kemudian dibajak orang tak bertanggung jawab.
Korban harus
kehilangan pundi-pundi pemasukan dari karyanya. Misalnya saja musisi, hasil
karyanya dengan susah payah dalam mengeluarkan lagu harus dibajak. Walaupun ia masih bisa mendapatkan uang tak seberapa dari royalti, konser, nada dering, dan subscribe di sosial media.
Selanjutnya sutradara yang telah menghabiskan begitu banyak duit untuk menggarap naskah, mencari pemain film, scene
hingga editing film. Sehingga kita bisa menonton film garapan mereka
dengan manja di bioskop. Namun pembajak dengan teganya menjadikan film mereka dengan mudah bisa diunduh gratis di situs download film bajakannya.
Sebelumnya
maraknya situs download film bajakan, dulu 1 keping VCD bajakan tersedia hingga 10 film berbeda. Walaupun memiliki
berkualitas gambar rendah, pembeli cukup mengeluarkan duit Goceng untuk mendapatkannya.
Bagaimana rasanya
saat film yang kamu digarap dengan sangat sempurna dan menghabiskan dana besar. Namun dibajak dan jual
bebas di pinggiran kaki lima. Hati para produser dan pemain film tercabik-cabik
melihatnya.
Di sisi lain,
walaupun tidak mendapatkan keuntungan maksimal. Film memiliki hak cipta dan
saat sudah “turun layar” bioskop kemungkinan diputar stasiun televisi
berpeluang besar. Lumayan bisa menutupi versi bajakan yang beredar luas.
Selanjutnya adalah
pembuat game terkemuka, melakukan riset, merekrut orang-orang handal di
bidang grafis sehingga menghasilkan game mumpuni yang diinginkan oleh para gamer.
Tetapi hasilnya ada pihak-pihak yang sengaja membajak. Bermodal dengan internet
kencang sudah bisa mengunduh game tersebut versi bajakan.
Walaupun pemilik game
mengalami kerugian, tetapi mereka masih punya lahan pendapatan dari hasil
unduhan resmi dan iklan dalam promosi game mereka.
Dari semua itu,
yang paling menyakitkan adalah menjadi seorang penulis, itu termasuk penulis buku
dan buku online (blog). Karya di copy paste, bukunya dibajak dan royalti
yang didapatkan kadang sangat kecil. Lebih banyak waktu, keringat, dan tenaga
yang tersita tetapi mendapatkan hasil tak seberapa. Pembajakan harus dibabat
habis.
Siapa yang paling
sering membajak?
Pembajakan terjadi karena adanya peluang di depan mata, sekaligus mengambil keuntungan atas karya orang lain
melalui tangan-tangan tak bertanggung jawab. Hampir mirip dengan tindakan
plagiat dan pencurian terselubung, pelaku melakukan tindakan untuk mendapatkan
profit dalam sekejap.
Mereka tahu
risikonya dan dampaknya apalagi dengan lemahnya pengawasan karya intelektual
terutama di dalam negeri. Ini jadi kesempatan besar pembajak bermain di situ.
Mengapa banyak
orang suka membajak?
Menurut saya
alasan yang paling utama orang melakukan aksi pembajakan adalah kurangnya
regulasi yang masih kurang ketat. Selain pengaruh harga dan langkanya untuk
ditemukan menjadikan salah alasan banyak pihak melakukan pembajakan.
Sebagai contoh,
tas harga asli yang mahal membuat banyak yang berpikir dua kali. Daripada beli
mahal-mahal lebih baik beli yang bajakan. Selain bentuknya hampir sama,
harganya relatif sangat miring dan lumayan buat menaikkan gengsi.
Faktor kelangkaan
jadi salah satu bisnis bajakan menjamur terutama di daerah minim distribusi. Misalnya tak ada bioskop
untuk menyaksikan film-film terbaru. Cara mengakalinya adalah melalui link
download ilegal di internet.
Selanjutnya langkanya karya tulis asli, alhasil caranya adalah membeli buku
bajakan. Toh tulisannya sama saja dan harganya sangat miring.
Hipotesa
mengatakan bahwa masyarakat kita lebih suka mengunduh dibandingkan meng-upload ke internet berupa hasil karya
yang bersifat positif dan orisinal jauh dari plagiat. Apalagi ditambah
masyarakat kita memiliki gaya hidup konsumtif.
Sekarang kita
balik, budaya upload dan biar orang lain yang tertarik mengunduh dan
membeli karya kita. Punya hak cipta dan karya itu bikin bangga buka hanya foto selfie
ataupun status tak berguna nan galau.
Solusinya?
Kini pemerintah
mulai gencar memerangi aksi pembajakan dengan mengeluarkan undang-undang HAKI (Hak
Asasi Kekayaan Intelektual) serta melindungi setiap karya intelektual orang
lain.
Pembajakan di
negeri ini ibarat kerbau membajak sawah di musim penghujan. Dengan mudahnya ia
bisa menolak alat membajak sawah yang ada di punggungnya. Ini semua harus
dicegah agar para penghasil karya intelektual tidak dirugikan terus menerus.
Apalagi meniru tak
butuh kreativitas khusus karena hanya bermodalkan menyerupai. Sedangkan
menghasilkan karya butuh waktu, tenaga, dan pikiran untuk berinovasi.
Baca juga: Plagiat, Kebiasaan Salah yang Sudah Keenakan
Karya itu mahal
dan dari itulah saya mau memberikan rekomendasi menikmati karya orang lain
dengan cara halal tanpa merugikan pemilik karya dan yang pastinya gratis. Terutama
sekali karya yang berbentuk soft yang begitu banyak berseliweran di
media virtual.
Mengingat siapa yang ngga suka disuguhi sesuatu
gratis dan cara mendapatkan mudah. Tapi sekarang
hentikan, ada begitu banyak cara yang tak menyalahi aturan dan bisa
didapatkan gratis serta menguntungkan sang pemilik karya.
Bagaimana mengurangi pembajakan dan bagaimana caranya?
Nah.. di sini saya memberikan cara menikmati karya orang lain tanpa merugikan
pemilik karya, apa sajakah itu:
Channel Youtube, istilah
slogan: Youtube lebih dari TV? Boom! Membuat
anak mudah lebih memilih Youtube dibandingkan televisi yang menurut mereka
kualitas tontonan mulai rendah.
Apalagi Youtube
tinggal mencari video apa yang diinginkan sesuai kebutuhan termasuk dalam mendapatkan
video gratis dan tidak melanggar hak cipta orang lain.
Caranya dengan subscribe salah satu channel
favoritmu atau menonton secara langsung. Youtube kini dijadikan oleh begitu
banyak pelaku karya sekaligus ladang mencari popularitas.
Keuntungan viewer
dan subscribe pulalah yang menguntungkan kedua belah pihak baik viewer
dan Youtuber. Semenjak booming-nya Vlog makin banyak video Blogger
yang asyik dan layak tonton serta mengurangi aksi membajak.
Bagi para pemula jangan
berkecil hati, yang punya bakat pun bisa terkenal melalui Youtube tak hanya
musisi kelas wahid. Cukup di upload
semau kamu dan yang pasti utamakan konten yang edukatif, kreatif, dan
inspiratif.
Channel Soundcloud dan Podcast, hampir
sama dengan Youtube namun lebih fokus kepada konten suara. Soundcloud
menawarkan hal yang lebih ringan dibandingkan Youtube yang bikin krisis kouta
di tanggal muda.
Bermodalkan rekaman suara, cerita hingga kata-kata bijak mirip curhat bisa diupload di Soundcloud.
Terutama sekali musisi bisa menjadikan Soundcloud sebagai pelabuhan mengingat
kurangnya kemampuan editing video dan tampang kurang mendukung.
Soundcloud jadi pilihan bijak, apalagi tak banyak iklan berseliweran di situ.
Selain gratis,
juga menambah listener, Retweet dan Love buat karya orang lain. Walaupun
tak semua bisa musik yang didengar bisa diunduh, namun tampilan atraktif
membuat siapa saja suka berkunjung ke aplikasi garapan Alexander Ljung dan
rekannya Eric Wahlforss.
Download e-book gratis, Seorang penulis mempunyai salah satu strategi dalam
menarik para pembaca setianya. Bisa berupa tips, tutorial hingga cerita singkat
yang belum di peluncuran dalam bentuk buku. Cara ini sangat efektif menarik
animo masyarakat selain promosi di sosial media.
Umumnya pembaca
setia dengan suka rela bercampur rasa penasaran dan senang hati mau menggelontorkan budget untuk
karya penulis favoritnya. Cara memberikan mengunduh e-book gratis adalah strategi pancingan yang baik dibandingkan terlalu memfokuskan profit.
Aplikasi Flickr,
bingung mencari gambar yang unik dan bukan menjadi milik orang? Flickr
tempatnya. Anak dari perusahaan Yahoo ini menyediakan begitu banyak gambar gratis dan aman tentunya.
Walaupun hampir semua gambar yang beredar di internet
sudah bisa menjadi konsumsi khalayak ramai. Untuk meminimalisir gugatan hak
milik orang lain, lebih baik salah satunya dari kolom pencarian di Flickr
berdasarkan yang kamu mau. Hasilnya sangat memuaskan dan beresolusi tinggi.
Menggunakan Software Open Source, maraknya aplikasi
bajakan yang dengan mudah bisa dibajak dan diunduh. Salah satu caranya dengan
dengan mengunduh aplikasi Open Source yang banyak di internet.
Selain tidak
mengganggu hak cipta orang lain, cara ini juga alternatif terbaik bila tak
mampu memakai aplikasi berbayar yang menggerus isi kantong.
Low end tapi original lebih baik dibandingkan high class tapi hasil bajakan
Selain gratis, software
Open Source punya kemampuan
mumpuni mengalahkan software berbayar. Ini jadi kesempatan besar tak
hanya mengandalkan aplikasi berbayar tetapi versi bajakan.
Mencintai Produk Lokal, hal yang mendasari kenapa harga barang melambung
karena kelangkaan serta pajak impor yang relatif tinggi. Salah satu caranya
adalah menggunakan produk dalam negeri yang lumayan aman buat kantong dan
menjunjungi tinggi karya anak negeri.
Karena memakai
sesuatu ngga harus berdasarkan merk (brand) tetapi
sesuaikan kepada kebutuhan bukan pada keinginan. Banyaknya produk lokal yang
mampu bersaing, membuat para pembuat barang bajakan dari kelas premium, Grade
Ori hingga KW1000 beralih ke produk khas dalam negeri. Otomatis aksi pembajakan sedikit berkurang.
Pemilik karya
bagaimana melindungi hasil karyanya?
Setelah adanya
HAKI (Hak Asasi Kekayaan Intelektual) yang berdiri di bawah naungan Departemen
Hukum dan HAM bisa meminimalisir proses pembajakan karya. Selain itu ke depan
menjadi sebuah bukti bahwa itu karya anda sebenarnya andai terjadi sengketa dan
mengarah ke meja hijau.
Begitu banyak yang
masuk dalam kategori yang mendapatkan perlindungan dari HAKI antara lain:
Hak cipta, dalam konteks ini meliputi berbagai karya cipta berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan. Seperti karya tulis (buku, tafsir, terjemahan hingga syair). Karya bernilai seni musik, film, lukis, hasil potret (jepretan) hingga software. Dan karya rupa misalnya lukisan dan karya rupa lainnya yang rawan pembajakan.
Hak cipta, dalam konteks ini meliputi berbagai karya cipta berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan. Seperti karya tulis (buku, tafsir, terjemahan hingga syair). Karya bernilai seni musik, film, lukis, hasil potret (jepretan) hingga software. Dan karya rupa misalnya lukisan dan karya rupa lainnya yang rawan pembajakan.
Hak kekayaan industri, kalian pasti pernah mendengar perusahaan besar ribut
gara-gara masalah kecil salah satunya paten. Penemuan yang memudahkan manusia
dan jadi solusi ke depan untuk bisa dikembangkan lebih lanjut di masa akan
datang menjadikan paten sebuah kekayaan industri yang bernilai.
Untuk menghindari klaim terhadap karya, biasa penemu
harus sigap sebelum karyanya dipatenkan oleh orang lain. Selain itu ada pula
yang Merk yang punya pengaruh begitu kuat. Manusia langsung mengenalnya
dan menganggap sebagai nama sebuah brand terkemuka.
Misalnya:
Anak kosan doyan makan Mie di tanggal tua
Pak haji pergi ke masjid naik Honda
Andi tadi pagi menggosok gigi memakai odol
Pada konteks ini sudah termasuk dalam Majas Metonimia
dan sudah menjadi branding di kalangan masyarakat.
Itulah kenapa kekuatan Merk sangat kuat perusahaan besar seperti Microsoft pernah menuntut
seorang remaja. Ia bernama Mike Rowe akibat ejaan Microsoft mirip dengan blog
remaja tersebut yakni mikerowsoft.com.
Memang Merk itu kekuatan industri yang sangat
besar dalam menancapkan kuku dan memudahkan para pelanggan setia mengingatnya produknya.
Rahasia dagang, pernah ngga kalian mendengar bahwa ada pihak yang mengatas namakan mengetahui resep rahasia dari makan cepat saji hingga minuman berkarbonasi yang mendunia. Mereka menyebarkan ke sekolah-sekolah atau via internet lalu meminta iming-iming duit atas resep rahasia itu.
Rahasia dagang, pernah ngga kalian mendengar bahwa ada pihak yang mengatas namakan mengetahui resep rahasia dari makan cepat saji hingga minuman berkarbonasi yang mendunia. Mereka menyebarkan ke sekolah-sekolah atau via internet lalu meminta iming-iming duit atas resep rahasia itu.
Saat ditelusuri ternyata itu semua tak benar dan
perusahaan sangat menjaga kerahasiaan itu. Misalnya saja Coca Cola yang
ditemukan oleh seorang ahli kimiawi bernama John Pemberton tanpa sengaja
menghasilkan sebuah minuman soda berkarbonasi bergengsi hingga kini. Resep rahasianya pun dijaga ekstra ketat di salah satu
negara bagian Amerika yaitu Georgia. Seperti itu pula resep makanan lainnya.
Itu sedikit mengingatkan saya pada kisah Krabby Patty resep masakan andalan dari Restoran The Krusty Krab. Rentan sekali dicuri oleh saingan mereka yakni Mr. Plankton walaupun selalu gagal. Makanya resep rahasia adalah cita rasa sendiri untuk kelangsungan bisnis.
Baiklah, sepertilah uraian saya. Sudah ada aplikasi yang gratis dan
menguntungkan pemilik karya cipta. Sudah saatnya hilangkan kebiasaan membajak
atau pelaku menerima link bajakan. Karya itu mahal dan harga yang
sesuai adalah bayaran dari jerih payah yang dikeluarkan.
Sekian dari saya, apa sajakah aplikasi yang biasa
kalian pakai datang menguntungkan pemilik karya dan pengalaman cerita lainnya.
Silakan cerita di kolom komentar.
Semoga memberikan begitu banyak pencerahan dan HAve a Nice Days...
0 komentar:
Post a Comment