Akhir-akhir ini
sedang heboh-hebohnya penangkapan pelaku penggandaan uang yang punya begitu
banyak pengikut dan telah merugikan banyak korban. Proses penangkapan pun
sedikit berjalan alot apalagi dihalangi oleh begitu banyak yang mengatasnamakan
pengikutnya.
Alhasil polisi
membutuhkan hampir 2.000 tim gabungan timnya dan TNI untuk bisa menangkap
pelaku. Terutama untuk menghindari akan perlawanan pengikut dan warga sekitar. Alasan
penangkapan atas dasar perencanaan pembunuhan terhadap pengikutnya serta
penggandaan uang.
Waduh duit bisa digandakan?
Itu berarti tak
perlu kerja, cukup menggandakan kelipatan uang terbesar terus langsung kaya deh.
Usut pun usut ternyata itu semua adalah modus penipuan. Korbannya pun telah
banyak tersebar dari penjuru daerah, hampir puluhan ribu jadi korban dan punya
ratusan pengikut setia yang kerjaannya menghitung uang hasil penggandaan.
Semua sudah
pasti di tayangan dan berita yang heboh akhir-akhir ini. Tentang kesaktian
pelaku yang menggunakan nama kanjeng itu untuk bisa menggandakan uang. Kalau
menggandakan dokumen itu sih kerjaan tukang foto kopi.
Tumpukan uang menggunung ibarat tumpukan kertas bekas revisi skripsi, serta beredar video viral penggandaan uang di Televisi dan Youtube. Apalagi
media sangat senang dengan pemberitaan yang sangat hangat dan ingin terdepan
mengabari kepada pemirsa yang haus informasi.
Untuk bisa
menggandakan uang, ada beberapa peralatan nyeleneh yang digunakan untuk melakukan ritual penggandaan uang, seperti:
Baju Jubah,
Tujuan ini baju adalah baju besar saat proses ritual penggandaan uang serta menyembunyikan
uang yang ternyata palsu, biar para pengikut dan korbannya percaya. Apalagi di
dalamnya ada kantung yang muat segepok uang monopoli hasil penggandaan.
Kantung Ajaib,
Mirip kantong milik Doraemon tetapi letaknya ada di dalam baju jubah. Fungsinya
bisa mengeluarkan uang dan perhiasan palsu tadi saat pelaksanaan ritual.
Dapur ATM,
Terbuat dari kayu dan berbentuk persegi mirip dengan ATM umumnya yang banyak
dimanfaatkan buat ngadem sejenak menarik duit. Dapur ATM ini konon bisa
mengeluarkan uang sebanyak 5 juta/hari cukup dengan menempelkan uang 10 ribuan
di tulisan Arab pada ATM tersebut.
Bolpoin Laduni,
Ini barang bukti yang paling aneh, barang siapa yang memegang itu pulpen,
langsung fasih berbicara 7 bahasa asing. Aduh, tak usah susah-susah ikut privat
dan beli kamus bahasa asing. Nyatanya mirip bolpoin yang mudah dijumpai di kaki
lima dan tak ada efek apa-apa.
Nah... terpenting
dari semua adalah sebuah kursi singgasana berwarna putih bermotif bunga-bunga
tempat si kanjeng duduk dengan gagahnya sambil mengeluarkan lembaran uang 100
ribuan. Semua yang menyaksikan ikut terpana dan bengong. Kok bisa ya?
Ia melakukan
ritual dengan memakai jubah dan topi sambil membaca mantra-mantra nyeleneh. Lalu dengan sendirinya uang bisa keluar dari
kantong sakunya. Anehnya lagi adalah banyak yang percaya aksi tersebut. Awal mulanya
itu hanya tempat jasa pengobatan namun kini telah jadi lokasi penggandaan uang.
Bila ditelusuri
lebih lanjut, mana mungkin bisa menggandakan uang apalagi saat ini zaman sudah serba
canggih. Percaya hal yang tak masuk akal, termasuk kata pelaku punya jin Ifrid
yang bisa mengantarkan uang pesan pelanggan. Makin aneh bukan!!
Ini mirip modus Money
Game dan tak ada proses penggandaan nominal investasi uang korban, yang ada
perputaran para anggota (korban) disuruh menyetor uang dalam nominal tertentu.
Otomatis sangat
menguntungkan dirinya selaku pelaku selaku Top Leader, sedangkan korban
selaku Downline uangnya terkuras habis-habisan bila tak bisa menemukan
anggota baru yang bisa diajak gabung untuk uangnya bisa digandakan selanjutnya.
Jelas-jelas bisnis ngibul.
Patut dicurigai
adalah selalu saja bisnis penggandaan bermula lokasi pengobatan yang bisa
menyembuhkan berbagai penyakit yang katanya tak ada obatnya. Ataupun menjual
obat yang bisa menyembuhkan beragam penyakit hanya dengan satu macam obat itu. Siapa
yang tidak tergiur apalagi masih banyak yang suka pergi berobat ke dukun
dibandingkan ke dokter yang katanya mahal.
Terakhir saat
sudah punya banyak anggota, pengobatan dan obat yang ditawarkan hanya sebagai
pelicin sistem penipuan. Ujung-ujungnya minta menyetorkan sejumlah uang yang
disetujui untuk memuluskan bisnis. Dengan harapan, kelak akan mendapatkan
iming-iming yang besar seperti penggandaan uang.
Agar memuluskan bisnisnya
bisa dikenal oleh banyak orang adalah dengan manipulasi foto dengan pejabat
tokoh ternama. Itu sudah salah satu hal yang wajib ditambah lagi dengan banyaknya
aplikasi edit foto. Ini cara terbaik buat para korban percaya bisnis ini
mendapatkan kepercayaan orang penting kenamaan.
Namun dari itu
semua saya berpikir, penggandaan uang yang dilakukan mirip dengan Money
Game, arisan berantai hingga skema Ponzi. Caranya masih sederhana, masih mengandalkan
adanya kemampuan gaib yang bisa menambah jumlah materi yang diberikan kepada
pelaku.
Target yang
dicari pun dari kalangan masyarakat setempat dan luar daerah yang masih masih
kuat dan kentalnya akan kepercayaan animisme. Semuanya berawal dari menjual
barang atau jasa sebagai salah satu mencari anggota sekaligus korban.
Bidang yang
paling banyak disusupi adalah bidang medis, apalagi sakit itu pasti dan itulah
kenapa orang pergi berobat tak pernah sepi. Salah satu caranya pengalihan dengan
mendirikan tempat pengobatan, menawarkan jasa kesembuhan, dan menjual
obat-obatan buatan mereka.
Itulah kenapa
setelah ditelusuri lebih lanjut mengapa begitu banyak aksi Money Game berlatarkan
arisan berantai menjual barang dan jasa di awal untuk meyakinkan korban.
Contoh mudahnya
seperti ini, misalnya seorang yang mengatakan seorang ahli pengobatan berbagai
penyakit tradisional bisa menyembuhkan banyak pasien. Melihat animo yang besar,
saat itulah ia membuka kedoknya dengan menawarkan bisnis cepat kaya, sedangkan
pengobatan tadi hanya magnet penarik korban.
Otomatis begitu
banyak yang tergiur apalagi iming-imingnya sangat besar. Mirip seperti kasus
yang sedang heboh kini.
Hampir semua Money
Game yang terbongkar berasal dari penawaran barang dan jasa. Contoh lainnya
adalah Bapak A punya usaha bisnis obat kecil-kecilan, karena usahanya tak
kunjung maju, alhasil ia mengutus orang kepercayaannya untuk menjajakan
obatnya tidak lagi di toko.
Singkat cerita
mereka berkelana ke sana kemari mencari anggota untuk membeli obat. Strateginya
bagi setiap anggota harus membayar sekian walaupun lebih mahal dan walaupun obat
tersebut mutunya sangat rendah.
Namun, lupakan
itu barang (obat), komisi andai bisa merekrut 2 anggota sebagai kaki (istilah
yang biasa dipakai dalam sistem Money Game untuk downline) sangat
menggiurkan.
Tujuan utama
dari menjual obat telah bergeser dengan mencari anggota sebanyak-banyaknya,
padahal tujuan utama agar obat yang dijual mampu laku keras di pasaran. Mereka
yang bergabung bukan sebagai distributor barang tetapi sudah mengarah ke arah mencari
anggota yang mementingkan profit dari iming-iming keuntungan yang begitu besar.
Nah itu prinsip dari Money Game.
Sebenarnya tidak
ada uang yang digandakan tetapi itu hanya perputaran uang dari hasil keuntungan
investor sebelumnya, untuk menutupi adalah mencari anggota baru lagi. Mereka yang
untung besar adalah yang pertama sekali berkecimpung di skema itu.
Alur yang biasa Money
Game terjadi:
Memberikan
pengobatan, menjual jasa, dan barang > Mencari anggota > Menawarkan kelipatan
keuntungan menggiurkan > Korban tertipu > Uang masuk para Top Leader
Kini bisnis Money
Game sudah terlihat modern dan profesional, berbeda dengan penggandaan uang mengandalkan
trik menggandakan uang melalui kekuatan gaib. Mereka menyasar orang yang sedang
dirundung krisis keuangan dan butuh uang cepat. Biasanya mereka sangat gencar menjual
mimpi dan salah satu caranya dengan terlihat profesional dan bonafide
atas perusahaan yang dijalankan.
Salah satu langkahnya
dengan foto anggota perusahaan Money Game itu yang sukses dengan
bergelimpangan harta. Misalnya mobil dan rumah mewah serta jalan-jalan ke luar
negeri walaupun diragukan keabsahannya. Hingga pamer kapal pesiar walaupun
berbentuk miniatur dan wahana pesawat
ulang-alik NASA.
Anggota Money
Game juga harus pintar pamer kepada calon korban agar mereka percaya dengan
bisnis yang dijalankan. Kemampuan berbicara dan meyakinkan klien jadi modal
misalnya harus terlihat necis nan parlente agar korban percaya akan
bisnis ini bikin sukses.
Umumnya mereka menyasar
para kalangan yang tergiur iming-iming yang sangat besar tapi dengan cara
singkat tanpa harus kerja keras. Salah satunya contoh yang banyak terjaring sebagai
korban banyak berasal dari masyarakat kalangan bawah dan mahasiswa baru yang
masih sangat mudah dipengaruhi.
Gebrakan yang
dilakukan oleh bisnis Money Game yang mengatasnamakan MLM. Itu
membuat citra MLM jadi buruk. Apalagi hampir semua MLM dianggap Money Game padahal
tidak dan jauh sekali berbeda.
Sekilas tentang
MLM
Baiklah sedikit saya
perjelas, berbeda dengan Money Game yang sangat antusias menawarkan
seribu janji kepada korban. Serta tujuan utama mereka adalah mencari profit
melalui perputaran uang para anggota, sedangkan barang atau produk sebagai
pengalih para pelanggan yang ingin bergabung.
MLM lebih
menekankan akan penjualan produk kepada para konsumen, anggota yang direkrut
punya target tertentu untuk bisa menjajakan produk. Para anggota perlu seleksi
ketat dan dituntut bisa mencapai target yang diinginkan. Nantinya bonus
menyusul dengan sendirinya, namun mereka tetap punya gaji tetap atas kerja
kerasnya.
Sedangkan Money
Game mendapatkan uang penghasilan murni proses dari menggaet uang korban
yang telah menjadi downline-nya. Sulitnya membedakan MLM legal yang bersertifikasi
di tengah maraknya mengatasnamakan MLM tapi nyatanya Money Game yang merugikan
korban. Terpenting, ingatlah...!! MLM bukan
fokus menjual mimpi tapi fokus menjual produk.
Money Game itu berskema Ponzi
Hampir semua Money
Game menggunakan skema Ponzi yang berbentuk piramida. Makin mengerucut ke
puncak dan semakin tinggi level (Top Leader), maka semakin mengguntungkan
posisi orang tersebut. Sedangkan downline makin menderita, apalagi untuk mencari anggota dan mengembalikan modal susahnya minta ampun.
Zaman kini pun Money
Game berkembang dengan berbagai cara, ada secara tradisional dan modern,
semuanya sama-sama dengan sistem prospek mencari anggota korban dan
menggandakan uang.
Foto bersama tumpukan
uang, kendaraan mewah, jalan-jalan ke luar negeri dan pejabat hebat nasional
sudah jadi hal yang wajib walaupun itu semua terlihat seperti hasil edit.
Hanya saja yang
beda Money Game tradisional dan modern, pangsa calon korban yang digaet dan
modus operandi Money Game sangat beragam dan menyasar semua kalangan yang
salah arah serta mudah tergiur.
Targetnya uang
yang butuh uang cara instan, apalagi di tengah maraknya gaya hidup mewah makan
menjamin gengsi yang lahir juga besar. Alhasil cara paling cepat mencapai
tujuan itu adalah termakan rayuan bisnis berkedok Money Game.
Kenapa banyak yang
tertipu?
Masalah keuangan,
ini jadi kondisi pelik yang hampir semua manusia pernah mengalaminya, kecuali kamu
terlahir sebagai anak semata wayang raja minyak dari Arab. Kebutuhan yang
semakin hari semakin bertambah makin menambah peliknya neraca keuangan yang
lebih besar pasak daripada tiang.
Mengakali segala
masalah itu adalah mencari pekerjaan yang layak dan terlihat mudah. Salah satu
yang paling mudah tergiur adalah janji-janji perusahaan Money Game yang
mengatakan manusia menolong manusia.
Keadaan terdesak
seperti itu membuat banyak yang tergiur bermodalkan uang hasil menggadaikan
barang atau pinjam kepada orang lain dan mencari 2 orang selaku anggota baru sebagai
kaki. Mencari orang tak gampang, niat mengembalikan susah minta ampun
ditambah mencari orang. Kasihan bukan mereka, masalah keuangan malah makin membelit.
Iming-iming yang besar, sebuah hal yang menarik apalagi sifat manusia yang
sulit merasionalkan sesuatu hal saat mendapatkan iming-iming besar. Korban
umumnya ialah orang yang mengharapkan iming-iming besar mudah termakan rayuan
tersebut.
Bila dilontarkan
sebuah pilihan sulit berupa:
Kerja keras dan di bawah standar tetapi gajinya pas-pasan dengan kerja santai tanpa tekanan dan iming-iming gaji besar.
Langsung pilihan
kedua jadi pilihan semua orang walaupun ujung-ujungnya itu hanya sebuah
iming-iming dan sebuah kata-kata manis. Tak semudah itu mendapatkan pekerjaan
yang layak, gaji besar dan kerjanya santai sedangkan kamu tak punya keahlian
khusus. Bisa jadi itu modus Money Game. Saat sudah di dalam, mau keluar
tetapi sudah terjebak, begitulah ibarat pepatah.
Ambisi ingin cepat kaya, menurut hemat saya mengapa banyak yang terjebak di Money
Game akibat ingin terlihat kaya. Tak mau usaha besar tetapi minta profit
besar, para pembuat sistem Money Game sangat tertarik dengan orang-orang
yang ingin cepat kaya.
Mereka akan
dijebak dan diberikan kata-kata surga hingga bikin terpana. Misalnya bisa punya
mobil mewah, rumah bertingkat, kapal pesiar bahkan sampai pesawat ulang-alik
NASA.
Mengingat
manusia adalah manusia yang senang akan kata-kata indah, alhasil si korban
terjerat dengan ambisi ingin cepat kaya walaupun cara yang ia pilih salah arah.
Faktor Pendidikan, korban yang terjerat banyak dari mereka yang
pendidikannya sedikit rendah atau kurangnya pengetahuan akan bisnis yang tak
benar. Itulah kenapa sangat penting mengenyam pendidikan agar tidak gampang
tertipu akan banyak iming-iming yang bisa menambah dan melipat gandakan uang
dalam sekejap.
Para pelaku
pulalah menargetkan masyarakat yang hidup di daerah, para kaum putus sekolah,
petani, nelayan dan lainnya yang bisa termakan rayuan. Apalagi penawar bisnis
umumnya terlihat sangat menjanjikan.
Mengingat banyak
orang yang melihat kesuksesan dari penampilan selaku hal yang tampak, wajar
banyak yang terkecoh.
Padahal yang menjamin sukses dan berhasil itu kembali dari seberapa hal yang tak perlu tampak tapi sangat berharga bila ditampakkan kepada orang banyak
Kurang akan
pengetahuan, mengapa yang menjadi
korban kebanyakan mereka yang masih “hijau” dan lugu bahwa kaya bisa digapai
dengan mudah? Karena mereka kurang informasi dan mencari bahwa mencari uang itu
susah.
Para penggiat Money
Game sangat mudah mencuci otak mereka yang masih lugu dan polos. Langsung deh
mudahnya saat diminta menyetorkan uang dan mencari anggota baru dengan mudahnya
mangut-mangut percaya.
Punya uang namun
tak tahu dialirkan ke mana, tak hanya mereka
yang memiliki keterbatasan finansial yang menjadi korban Money Game, tetapi
mereka yang punya begitu banyak dana tapi bingung menyalurkan ke mana.
Alih-alih disalurkan
ke tempat ibadah, lembaga sosial dan lembaga non profit lainnya karena dinilai tak
menguntungkan. Malah dialirkan ke para ahli yang bisa menggandakan uang. Hasilnya
uang raib dibawa kabur, apalagi korban dari penipuan penggandaan uang andai
mencapai nominal fantastis yakni 200 Miliar.
Terakhir sebagai
pesan buat kita semua, biar kita tidak tertipu dengan iming-iming keuntungan
yang besar. Karena segala kesuksesan butuh kerja keras bukan mengharap uang
jatuh dari langit dan uang hasil penggandaan dari orang lain.
Semoga memberikan
pencerahan agar tak mudah percaya sesuatu instan dan mudah bisa langsung mendapatkan
profit besar. Kecuali semua itu telah dilalui dari proses panjang, kerja keras,
konsistensi, dan doa yang menyertai semua perjuangan diberkahi oleh Yang Maha Kuasa.
Bila anda pernah tertipu, menjadi korban rayuan
manis dan menyelamatkan orang lain untuk masuk ke lingkaran Money Game,
bisa ceritakan pengalamannya di kolom komentar. Sekian dari saya, semoga kita semua
tak tergiur iming-iming menjual mimpi tetapi bisa mewujudkan mimpi dengan cara sendiri.
Cihuy!!
makasih infonya
ReplyDeleteterima kasih kembali
Delete