Mau makan pake apa mas?
Hmm.. Pake ikan lele saja mbak
Mak udah...!!! suara membahana dari belakang
Tunggu mas ya, sama mau cebok anak dulu
#Dhegg
*langsung kabur*
Makan di warung
kini sudah jadi lokasi terbaik, terutama sekali kalangan punya mobilitas tinggi
yang mengharuskan makan di luar. Warung mampu menawarkan beragam makanan dan
menu termasuk masalah harga yang bersahabat.
Ini menjadikan
sebuah peluang yang menjanjikan bagi yang bergerak di bidang tersebut. Namun
ada beberapa warung yang kadang buat anda yang sering makan di luar harus kudu
hati-hati dan was-was.
Beragam warung kadang
punya sejumlah kejutan yang bikin anda terkejut dan sebaiknya berpikir dua kali
untuk makan. Apa sajakah itu, berikut ulasannya.
Jorok,
seperti kutipan percakapan tadi, kadang banyak warung punya tingkat higienis
yang rendah. Pelanggan pasti was-was makan di tempat yang ngga higienis.
Beragam penyakit bisa saja datang, seperti diare berkepanjangan.
Biar ngga gampang
tertipu dan berakibat anda harus minum oralit setelah makan. Perhatikan
kebersihannya, dari proses penyajian makanan, higienitas misalnya habis cebok
si anak atau pegang uang kumal lalu dengan tangan yang sama tanpa dicuci
langsung menaruh makanan.
Baca juga: Guru Paling Besar Jasanya: Guru Pendidikan Dasar
Selain itu, jorok
juga masuk kategori alat di mana-mana, debu yang beterbangan dengan mudah
sampai kebersihan peralatan makan jadi pertimbangan.
Kualitas,
makan di warung punya standar harga yang miring dan bersahabat dengan kantong.
Sudah pasti jadi buruan para pelanggan dibandingkan harus duduk di restoran
cepat saji dengan harga selangit tapi kualitas sebanding.
Namun harus
diperhatikan dengan seksama kualitas semua menu. Harga yang murah besar
kemungkinan dengan mutu yang rendah atau laba penjual yang tipis. Saya harapkan
tempat makanan favorit anda bukan tipe pertama. Sudah jelas mutu rendah
berakibat efek yang sama dengan higienitas.
Kualitas yang
rendah berpengaruh misalnya pada menu yang lama seperti ikan yang sudah
digoreng berkali-kali, atau menu lain yang rasanya sudah berbeda. Tak segar
lagi. Sebaiknya pertimbangkan faktor ini bukan hanya berpatokan pada harga
semata. Tubuh juga butuh nutrisi berkualitas tapi ramah kantong.
Harga ngga masuk akal, warung identik dengan kalangan menengah ke bawah.
Berbentuk sederhana dan menawarkan masakan asli khas nusantara. Karena
bentuknya yang sederhana kadang banyak yang berpikir harganya sederhana. Anda
jangan salah, malah ada warung yang memberikan harga ngga masuk akal.
Pelanggan jelas
kecewa dan kadang tekor, di dalam hati si pelanggan berujar lebih baik makan di
tempat mewah dengan harga sebanding dibandingkan makan di tempat sederhana tapi
harga bikin terkejut batin.
Makanya, lebih
baik bertanya terlebih dahulu dibandingkan tekor di kemudian. Dan warung
seperti ini sering mencari keuntungan ngga masuk akal, apalagi melihat lokasi
tempatnya minim pesaing. Pasti yang tak mau mencari tempat jauh terjebak masuk,
makan dan bayar lalu tekor. Nah... pertimbangkan terlebih dahulu.
Pelayanan yang
buruk, warung identik dengan serba sendiri seperti menaruh nasi dan lauk.
Kadang ada warung yang punya pelayanan buruk misalnya piring bekas yang makan
tadi belum dipindahkan, pesan minuman tapi ngga kunjung datang dan sampai
mencuekin pelanggan sampai mati kelaparan.
Sebaiknya
pengalaman yang anda rasakan bisa sebagai tolak ukur dan pertimbangan makan ke
depan. Bila ada opsi lain, bisa saja beralih ke warung yang punya pelayanan
optimal dibandingkan kecewa terus-terusan.
Sepi pengunjung,
warung yang sepi layak dipertanyakan apalagi letaknya yang strategis, pasti ada
yang salah dengan warung tersebut. Sebelah kiri dan kanan hampir seluruhnya
ramai dan warung yang ingin anda pergi makan malah sepi. Memang rezeki setiap
pedagang datang dengan sendirinya, namun aspek ini layak dipertimbangkan.
Apakah karena
warung itu baru saja buka (memulai usaha) dan wajar bila belum punya pelanggan setia
atau karena aspek-aspek buruk yang saya jabarkan di atas. Nah.. lebih baik
pertimbangkan lebih matang, karena menurut teori ekonomi. Yang ramai cenderung
punya nilai lebih karena didukung dengan pelanggan berdatangan.
Itu beberapa
ulasan warung yang wajib pertimbangkan, terpenting saat makan di warung adalah
perut kenyang, harga merakyat dan gizi berkecukupan.
Baiklah.. itu
pengalaman dan ulasan saya terhadap warung makan. Apa pengalaman pribadi tak
mengenakkan yang pernah anda rasakan saat makan di warung. Silakan berbagi
ceritanya di kolom komentar.
Salam anak warteg dan semoga tulisan ini memberikan inspirasi dalam memilih warteg terbaik.
0 komentar:
Post a Comment