Akses informasi
dunia digital begitu mengalir deras setiap hari, memenuhi trafik blog seorang
blogger. Anggapan Blogger yang dulu dianggap sebelah mata, kini menjadi ancaman
sangat serius mengalahkan sejumlah media massa online terkemuka. Pamornya mampu
menggaet begitu banyak pembacanya dari setiap postingan.
Dari sekian banyak
postingan yang masuk ke kantung trafik si Blogger, umumnya hanya membahas isu
yang sedang hangat dan digandrungi pembaca. Di kolom media massa, isu yang
diangkat kebanyakan berasal dari politik, gosip, olahraga, dan, percintaan.
Masalah itu seperti tidak pernah ada habisnya. Pembaca seakan jenuh dan ingin
sesuatu yang menarik dan tidak kaku.
Melihat kondisi
tersebut, Blogger hadir sebagai penengah. Ia memberikan informasi menurut
temannya melalui sudut pandang yang berbeda yang ia sampaikan. Lebih manusiawi
dan lebih berdasarkan opini atau pengalaman pribadi. Pembaca seakan terbawa
dengan penyampaian yang disampaikan dan menyampingkan media ternama sekali pun.
Namun dari sekian
banyak postingan, sangat sedikit Blogger berani mengulas tentang masalah lingkungan.
Setiap bulannya selalu selalu ada perlombaan yang mengangkat tema lingkungan,
baik dari pemerintah atau LSM lingkungan, tetapi sangat sedikit yang mau
terlibat. Hadiahnya tak kalah menggiurkan, namun iming-iming itu tempat
partisipasi sedikit.
Nah, saya mau
mengulas mengapa banyak Blogger yang enggan sekali membahas masalah lingkungan
untuk diangkat dan berada di postingannya, berikut ini penjelasannya.
Trafik yang sepi, bagi
siapa saja yang menulis dan memposting sebuah informasi terasa sia-sia andai
target pembacanya sedikit. Walaupun berada di halaman pertama mesin pencari
Google sekali pun. Terasa percuma kalau menulis trafiknya sedikit walaupun
materinya sangat berbobot. Lebih baik materinya ringan-ringan saja namun
mendapatkan sejumlah trafik dan share berlimpah dari pembaca.
Masalah lingkungan
tidak terlalu seksi untuk diulas lebih lanjut. Sedikit mendatangkan trafik,
menurunkan nilai komersial tulisan si Blogger. Faktor itulah yang mendorong
mengapa banyak media dan bahkan Blogger sangat sedikit mengulas serta
mencurahkan tulisannya ke masalah lingkungan.
Peluang informasi
bisa menjadi viral dan mendapatkan share relatif sedikit. Keengganan
itulah membuat isu lingkungan seperti kalah pamor dengan isu politik,
percintaan, gaya hidup, dan olahraga.
Data terbatas,
menulis dan merangkai menjadi sebuah opini butuh sejumlah data dan fakta.
Apalagi tulisan yang diangkat mengenai masalah lingkungan. Kesulitan itulah
menjadi kendala besar isu lingkungan bisa muncul ke permukaan, data itu hanya
dimiliki dan diakses oleh kalangan tertentu.
Faktor itu seakan
membuat Blogger malas mencari lebih tahu atau pusing-pusing menyatukan antara
satu fakta dan data dengan yang lainnya hingga berkaitan satu sama lain. Sudah
pasti waktu menulisnya lebih lama berbeda dengan tema yang khusus si Blogger
angkat.
Kini tak usah
takut dan khawatir, segala data mengenai masalah lingkungan bisa di akses di
Mongabay-Indonesia. Beragam informasi jadi acuan kuat para Blogger menulis
tulisan yang atraktif dan mengajak pembacanya larut dengan tulisannya.
Isu Lingkungan temanya luas, menulis tema lingkungan punya ruang lingkup begitu
luas. Khususnya di Indonesia, permasalahan lingkungan yang paling banyak
melanda berasal dari bencana alam seperti: banjir, tanah longsor, kekeringan,
dan kebakaran hutan.
Selain itu faktor
efek pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem serta perburuan sejumlah
satwa langka. Isu yang begitu luas dan kompleks mengharuskan penulis punya
sejumlah pengetahuan yang harus ia angkat untuk memuaskan dahaga para pembaca.
Jangan sampai ia
terkesan “sok tau” atau malah tulisan yang diangkat kurang berbobot.
Daripada mengambil risiko itu, lebih baik tidak menulis anggapan sejumlah
Blogger.
Tidak semua
Blogger yang memenuhi halaman mesin pencari berlatar belakang ahli lingkungan
atau praktisi lingkungan. Bisa jadi kemampuan mereka hanya menulis tips-tips
ringan, menulis tema lingkungan jadi sebuah tantangan sendiri yang banyak yang
tak menyanggupinya.
Materinya berat,
isu lingkungan masih terkesan isu yang kurang ditanggapi dan terlihat berat.
Butuh pemahaman lebih lanjut agar pembaca paham agar isu yang diangkat. Dibandingkan
pusing-pusing, banyak pembaca mencari artikel yang menarik dan ringan.
Banyak yang pusing membayangkan proses mencairnya es di kutub sambil menyelutuk. Udah jangan buang sampah saja sudah cukup, ngga usah pikirin kejauhan deh.
Tulisan yang
terkesan berat bagi umumnya pembaca tidak tertarik dan cenderung membosankan hingga
paragraf terakhir. Kemampuan Blogger teruji saat ia mencoba menulis yang bukan
bidang. Sekalian beramal dan mengingatkan tentang masalah lingkungan, tak ada
yang salah bukan!
Kurang Perhatian, tema
lingkungan seperti masalah pemberitaan dan pamornya dengan sejumlah isu
politik, gaya hidup, percintaan, dan olahraga. Porsinya sangat kecil dan saat
kondisi sudah terdesak. Misalnya ada bencana alam terkait masalah lingkungan,
barulah isu lingkungan naik ke permukaan. Lalu saat bencana berlalu, isu itu turun
dan kembali terabaikan.
Sebaiknya harus
ada perhatian lebih, karena kini isu lingkungan kini tak setabu dahulu. Malahan
isu lingkungan sudah termasuk isu sensitif yang dibahas ke ranah publik.
Sejumlah bencana yang terjadi akhir-akhir ini akibat perubahan alam yang
drastis.
Kurang kesadaran,
masih banyak yang tak percaya isu lingkungan. Ada 17% Australia, 15% Norwegia,
13% Selandia Baru, dan 12% masyarakat Amerika tak peraya isu perubahan iklim.
Mereka berdalih
bahwa perubahan iklim murni isu dari pemerintah dan pihak media. Lebih para
lagi adalah negara yang paling banyak menghasilkan emisi karbon pulanya yang
punya persentase tersebut.
Walaupun tak ada
data pasti dari Indonesia, sikap skeptis akan lingkungan sudah bisa
dihilangkan. Masalah lingkungan harus ada porsi khusus terutama dari postingan
para Blogger. Mereka yang punya banyak pengunjung dan subscribe dijamin bisa menggerakkan sejumlah pembacanya yang kurang
sadar pada lingkungan.
Satu memberi inspirasi, sejuta terpengaruhi dan terinspirasi
Itu jadi bukti mengapa sudah saatnya semua sadar
lingkungan jadi aspek penting yang harus diketahui dan publikasi oleh
Blogger. Dan nantinya isu lingkungan
sama seksinya dengan sejumlah isu hangat lainnya.
Semoga memberikan pencerahan.
Artikel yg menarik. Menurut saya membuat blog adalah koleksi pribadi yg sedang dipamerkan. Namun meskipun sedikit pembaca namun ada kepuasan tersendiri apabila koleksi itu kita bisa nikmati sampai waktu yg akan datang.
ReplyDeletetepat sekali, apalagi bila tulisan kita jadi inspirasi dan perubahan bagi banyak orang yang membaca
Delete