Kesempatan
pergi ke Sabang tidak diriku sia-siakan. Sebuah pesan singkat dari salah
satu kolega membuat diriku bisa ikut serta dalam acara singkat ke kota di ujung barat Indonesia tersebut. Saya pun mendapatkan kesempatan tersebut dengan beberapa Blogger
lokal dan juga media meliput sejumlah agenda di sana yang dilakukan oleh PT. JNE.
JNE memberikan
segala kemudahan, mulai dari penginapan dan akomodasi agar para Blogger mampu
merasakan kenyamanan termasuk meliput acara CSR (Corporate Social Responsibility) dari JNE tersebut. Acara pun
kami rasa akan berlangsung besok pagi dan malam harinya jadi waktu untuk
bersantai sejenak sambil merasakan indahnya malam di Kota Sabang.
Namun perubahan
agenda berlangsung di luar dugaan, Mas Idham Azka selaku Kepala Mass Media
Relation dari JNE menghubungi para Blogger untuk bisa ke RSUD Kota Sabang. Tak
ada kesiapan sedikit pun mulai dari para Blogger, media, dan pihak JNE dengan
dipercepatnya proses operasi celah bibir dan langit-langit mulut.
Pihak Dokter
menganjurkan operasi celah bibir dan langit-langit mulut dilangsungkan malam itu. Mengingat sejumlah pasien telah diberikan anjuran berpuasa sejak siang hari.
Jelas tidak bisa ditunda lagi mengingat pasien umumnya berasal dari anak-anak
dan butuh penanganan cepat.
Operasi yang
dijadwalkan besok pagi berubah dengan jadwal yang ditetapkan pada awalnya menjadi malam
harinya. Mulai pukul
21:00 WIB operasi berlangsung hingga selesai, melibatkan sebanyak 6 pasien
yang umumnya anak-anak. Keesokan harinya kami baru mengetahui operasi selesai hingga dini hari
yaitu pukul 03:00 WIB.
Keesokan
harinya acara pembukaan berlangsung sesuai skedul yaitu pukul 10:00 WIB. Kerja sama PT. JNE dengan Yayasan Smile Train Indonesia. Inisiatif tersebut lahir
untuk mengurangi angka pasien bibir sumbing yang ada di tanah air.
Kegiatan
tersebut berlangsung di Kota Sabang berkat kolaborasi JNE dan Yayasan Smile
Train Indonesia bertempat di RSUD Sabang di Jl. Teuku Umar, Kuta Ateueh,
Sukakarya, Kota Sabang, Aceh. Selain itu dibantu oleh pihak dokter yang
tergabung dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) daerah Sabang.
JNE dengan tagline senyum baru untuk Sabang |
Pembukaan acara
berlangsung pada tanggal hari Sabtu, 19 Agustus 2017, Sambutan awal datang dari
pihak Yayasan Smile Train Indonesia diwakili oleh Bapak Razali. Beliau punya
menyampai sejumlah terima kasih berkata kerja Sama pihak RSUD Sabang dan IDI atas terlaksananya kegiatan tanpa halangan sedikit
pun. Selain itu pihak ucapan sangat besar juga disampaikan kepada PT. JNE yang
telah membiayai proses operasi.
Sambutan langsung dari Bapak Razali |
Selanjutnya ucapan
dilanjutkan dari pihak RSUD Sabang yang diwakili oleh dr. Maria. Dalam sambutan
singkatnya tersebut pasien yang mengikuti kegiatan operasi celah bibir dan
langit-langit mulut total sebanyak 10 pasien dengan 2 di antaranya berasal dari
luar Kota Sabang. Sebanyak 6 pasien berhasil menjalani operasi, sedangkan 4 pasien lainnya tidak
memungkinkan dari akan dilakukan penanganan lanjutan.
sambutan langsung dari dr. Maria |
Para pasien yang
telah menjalani operasi diharapkan tidak mengalami komplikasi lanjutan dan
berada di bawah kontrol pihak Rumah Sakit andai terjadi gejala lanjutan ujar
dr. Maria selaku dokter bedah di RSUD Kota Sabang.
Sambutan lanjutan
datang dari Ibu Edwina Yudianti selaku Head of Regional Sumatra
dari PT. JNE. Dalam sambutan singkat beliau, kegiatan ini mampu mengembalikan senyum
anak Indonesia dan membahagiakan orang tua dari pasien bibir sumbing.
Tak berhenti di
situ saja, CSR JNE punya beragam program selain di bidang kesehatan yaitu
dengan pengembangan Unit Kreativitas Masyarakat (UKM). Di Aceh sendiri akan
dilakukan program tersebut berupa pelatihan berbasis online menyambut HUT
JNE ke-27 di Bulan November nanti. Sedikitnya ada 18 Kota di Indonesia yang
akan dilakukan pelatihan tersebut ujar Bu Edwina.
sambutan dari Ibu Edwina Yudianti dari Head of Regional JNE Sumatra |
Terakhir ialah pemberian
plakat, mulai dari penerimaan Giant Check dari pihak JNE diwakili oleh
Ibu Edwina kepada Smile Train yang diwakili oleh dr. Aji Suryanto.
Kemudian gantian pihak Yayasan Smile Train memberikan sertifikat apresiasi
kepada Ibu Edwina selaku pelaksana.
Tak hanya itu
saja, Yayasan Smile Train memberikan sertifikat apresiasi kepada IDI Kota Sabang yang diwakili oleh Ibu Cut Meutia sebagai
bentuk kerja sama semalam dalam menangani pasien bibir sumbing tanpa kendala
sedikit pun.
Para Blogger tidak
mau ketinggalan dari setiap kegiatan, salah satunya dengan membuat live
tweet saat jalannya acara tersebut. Cara yang dilakukan untuk menyebarkan aksi
berbagi senyuman kepada masyarakat.
Proses serah terima Giant Check ke pihak JNE |
Serah terima sertifikat apresiasi dari Smile Train |
Aksi live tweet dari para blogger |
Pihak
JNE baik yang terdiri dari akun Twitter JNE Indonesia dan JNE Aceh pun tidak
mau kalah. Mereka juga turut serta menggaungkan live tweet dengan
tagar Connecting Happiness di
jejaring sosial Twitter.
Saat proses
pembukaan acara sejumlah pasien diberikan kesediaan waktu sejenak untuk
mengikuti proses tersebut. Walaupun menahan kantuk karena operasi yang
berlangsung hingga larut malam. Namun para pasien tetap semangat dan bahagia
terpancar dari raut wajah mereka saat sesi foto bareng.
Live tweet dari akun JNE Aceh dan JNE Indonesia |
Kini mereka tak
perlu merasa terkucil atau minder dari penampilan fisik lagi termasuk kemampuan
berbahasa. Itulah mengapa para pasien yang punya kelainan bibir sumbing harus
segera di operasi sejak usia dini.
Foto sejumlah pasien bersama pihak JNE |
Dengan berbagi
kebahagiaan dan menularkan semangat kepada para pasien, seperti tagline yang
digaungkan oleh JNE yaitu Connecting Happiness. Peran JNE bagi
masyarakat tidak hanya sebagai jasa pengiriman semata, namun berbagi berbagai
manfaat pada masyarakat yang membutuhkan. Salah satunya dengan adanya CSR dari JNE.
Kenal jauh
dengan Yayasan Smile Train Indonesia
Setelah acara
pembukaan selesai, kami berbicara banyak tentang kegiatan bibir sumbing yang
bekerja sama dengan pihak Smile Train Indonesia. Secara langsung kami
berbincang-bincang dengan dr. Aji Suryanto.
Logo dari Smile Train |
Beliau sangat ramah menjelaskan secara rinci mengenai bibir sumbing, mulai dari penyebabnya, penanganannya hingga proses lanjutan. Menurut pendapat beliau, pasien bibir sumbing harus ditangani sebelum proses belajar berbicara dimulai. Berkisar di usia 8 – 9 bulan. Bila tidak, berakibat pada terhambatnya kemampuan berbicara saat sang anak tumbuh dewasa.
Sang anak harus
mengikuti terapi berbicara lagi dan bisa menghambat komunikasinya dengan
teman-temannya. Proses untuk penyembuhan pada celah bibir dan langit-langit
juga berlangsung cepat. Sehingga saat sang anak tumbuh dewasa, ia tidak
mengetahui saat masih kecil pernah menderita kelainan bibir sumbing.
Pasien yang telah menjalani operasi bibir sumbing |
Banyak pasien
yang anaknya punya masalah bibir sumbing yang takut berobat ke rumah sakit.
Selain karena anggapan biaya yang mahal, proses administrasi yang
berbelit-belit hingga menganggap bibir sumbing ialah takdir yang tidak dapat
diubah.
Semua keraguan
itu mendadak sirna saat sejumlah tim dokter di RSUD Sabang dan dari Yayasan
Smile Train Indonesia bekerja sama melakukan rekonstruksi untuk operasi celah
bibir dan langit-langit mulut secara gratis pada pasien bibir sumbing.
Selama berada
di Aceh tepatnya di Kota Sabang, dr. Aji Suryanto dibantu oleh Rahmad Maulizar asal
Aceh Barat selaku pekerja sosial dan juga duta bibir sumbing Aceh. Menurut
penuturan dari dr. Aji Suryanto, Rahmad pernah mengalami hal serupa akibat
telah penanganan bibir sumbing.
Baru pada usia
17 tahun Rahmad mendapatkan penanganan operasi, berakibat hasil bekas jahitan
terlihat dan butuh terapi bicara yang cukup lama untuk bisa menjadi normal. Hal
itulah yang membuat kejadian serupa tidak terjadi pada pasien bibir sumbing.
Penanganan dini harus dilakukan segera mungkin.
Selain itu,
beliau menekankan bagi para pasien bibir sumbing yang tidak turut serta dapat
mengikuti operasi di RSUD Malahayati. Smile Train punya ruang khusus di situ
dengan sejumlah dokter lengkap yang mampu mengangani pasien bibir sumbing.
Setiap Minggu
pihak RSUD Malahayati setiap Minggunya termasuk membiayai akomodasi mereka
andai berada di luar daerah. Prosedurnya cukup mudah, cukup dengan mendaftar ke
sana dan akan ada tim dokter yang mampu menanganinya tanpa dipungut biaya
sedikit pun.
Sekilas tentang
berdirinya JNE
JNE berdiri
pada tahun 1990, merupakan perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang
usaha jasa pengiriman dan pendistribusian. JNE juga memperluas bidang usahanya
hingga jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabeanan,
penjemputan di bandara, dan pengiriman uang.
Di akhir tahun
2012, JNE memisahkan divisi Logistik, menjadi unit usaha tersendiri terpisah
dari unit kurir ekspres. Di tahun 2013, JNE siap berekspansi di bidang
logistik, dengan berfokus pada layanan yang mencakup pergudangan, kargo,
pengiriman jalur darat, sea freight, dan air freight.
Di tahun 2014,
mempersiapkan JNE E-Commerce, dan optimalisasi aplikasi Mobile, membangun 250
kantor operasional dan jaringan outlet menjadi 5000 outlet di
seluruh Indonesia dan menghadapi persiapan daya
saing Asia Free Trade Area tahun 2015.
JNE dan peran
pentingnya di berbagai bidang
Berbagai
program CSR JNE untuk membantu negeri seperti salah satunya ialah operasi bibir
sumbing. Melalui Presiden Direktur JNE, M. Feriadi, pada peresmian
Taman Cikapayang Dago di Bandung pada 17 Agustus lalu, menyampaikan,
“Menghantarkan kebahagiaan atau Connecting Happiness. Semangat yang terus
dijalankan, bukan hanya dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan, tapi
juga berbagai program yang memberikan manfaat.
Operasi Celah
Bibir dan Langit-Langit Mulut Gratis sangat berarti bagi hidup dan masa depan
generasi penerus bangsa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tentu JNE
berharap, kebahagiaan yang terpancar dari setiap senyum anak-anak Indonesia
tersebut dapat memberikan kebahagiaan terhadap orang tua mereka, keluarga dan
masyarakat luas”.
Sebelumnya, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
ke-72 pada tanggal 17 Agustus 2017, JNE pun mengadakan dua kegiatan yang juga
merupakan wujud dari kepedulian terhadap masyarakat maupun lingkungan, yaitu
Peresmian Taman Cikapayang Dago di Bandung dan pelatihan untuk UKM yaitu “JNE Ngajak Online” di Jayapura.
Seluruh kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian acara menuju hari jadi JNE
yang ke-27 pada November mendatang.
Di samping menggelar Operasi Celah Bibir dan Langit-Langit Mulut
Gratis di Sabang serta “JNE Ngajak Online” di Jayapura, JNE pun
mengadakan “JNE Ngajak Ngirim” sebagai fasilitas untuk para pelanggan
setia. Ini adalah program gratis ongkos kirim untuk paket dengan
tujuan Jakarta yang berlaku sehari setelah acara “JNE Ngajak Online”.
Khusus bagi pelanggan di 18 kota tempat digelarnya acara tersebut.
Bukan hanya itu, untuk memaksimalkan dukungan terhadap UKM lokal menuju pasar
global, JNE pun telah mempersiapkan layanan JNE Internasional Shipment yang
dapat mendistribusikan paket pelanggan ke lebih dari 250 negara utama di semua
benua. Saat ini, JNE International Shipment memberikan diskon 17% dalam
rangka HUT RI ke-72.
Ngajak online bareng JNE di 18 Kota |
Sebuah gebrakan besar yang dilakukan oleh JNE dan jelas sangat
bermanfaat dan mengetahui kebutuhan masyarakat seperti Tagline yang digaungkan
yang Connecting happiness bersama bangsa. Maju terus JNE dan tetap
melayani masyarakat tanpa terhalang jarak.
Wuih keren iqbal, memberikan sesuatu hal yang lebih dari yang diminta itulah yang disebut profesional.
ReplyDeleteSalut deh dengan reviewnya.Pasti melebihi 1.500 kata :D
Terima Kasih sarannya, kebetulan lagi banyak ide jadi kurang lebih ada 1500 kata.
Deletesemoga jne terus peduli kepada rakyat indonesia
ReplyDeleteiya gan, PT.JNE sangat peduli pada rakyat indonesia selaku konsumennya dan punya dedikasi yang tinggi
Deleteinfo yang bermanfaat banget ini,,
ReplyDeleteterima kasih kunjungannya gan
Delete