Perkembangan ide
saat ini begitu cepat itu dibarengi dengan teknologi yang makin memudahkan
hajat hidup masyarakat banyak. Perkembangan zaman yang pesat sudah pasti
melahirkan inovasi tanpa henti.
Bukan hal yang
mengherankan saat perusahaan berbondong-bondong melahirkan produk terbaiknya.
Mulai dari yang tahunan hingga setiap Minggunya, itu artinya ide yang menjadi
inovasi lahir setiap saat.
Di tahap ini
ide sangat bernilai harganya dan jangan pernah Anda sia-siakan ide. Bisa saja
apa khayalan yang Anda pikirkan, kemudian berhasil diaplikasikan jadi teknologi
atau inovasi yang luar biasa.
Kita sedikit
mundur ke belakang, bila dahulu sebuah ide yang dikembangkan menjadi penemuan
butuh waktu lama, selain karena mewujudkannya masih sulit, ilmu yang didapatkan
juga masih sedikit.
Butuh
bertahun-tahun karena menetapkan dasar ilmu sehingga mampu dikembangkan
sebelumnya. Perkembangan yang lambat itu dianggap wajar karena butuh waktu
untuk mengeksekusi ide karena belum sesuai dengan zaman.
Mungkin Wright bersaudara
punya mimpi kecil saat melihat manusia bisa terbang, berpindah dari satu tempat
ke tempat lain. Orang lain menganggap penemuan yang mereka lakukan saat itu
tidak berguna. Berawal dari ide sederhana, melawan mental block, dan
berhasil menjadi penemuan yang diingat oleh umat manusia.
Tak sampai di
situ, adanya berbagai penyempurnaan yang dilakukan oleh penerus berikutnya. Kemudian
lahirlah berbagai macam varian angkutan terbang yang memudahkan hajat hidup
manusia. Mungkin ide itu lahir dari pikiran liar yang berhasil dieksekusi.
Kita semua
pasti sudah tahu bahwa proses pengembangan ide ada beberapa cara, mulai dari
penciptaan ide. Hasil buah kreatif dan inovasi dalam sekejap menghasilkan ide
yang disesuaikan.
Zaman kini ide
dengan mudah bisa saja datang bagi yang menyadari, bagi Anda yang menyukai
menulis dapat membaca sejumlah referensi baik di pustaka atau internet. Semua
akses bisa dapatkan. lalu di bidang teknologi juga pun seperti itu, generasi
saat ini hanya menyempurnakan apa yang telah ditemukan sebelumnya.
Ada juga kalangan
tertentu yang ditugaskan memperjualbelikan ide bagi mereka yang membutuhkan ide.
Dengan harga yang masuk akal, ide tersebut dijual kepada konsumen yang
tertarik. Modal dari mengkhayal, lalu ide yang lahir di jual ke konsumen. Peluang
kerja yang menarik!
Pasti anda sering
kali ide liar berkeliaran di kepala, namun hanya sebagian kecil yang berhasil
dieksekusi. Ada alasan tertentu mengapa banyak ide tersebut tidak berhasil
terealisasi. Tak perlu khawatir, ada beberapa tahap agar ide tersebut dapat berkembang
hingga tahap akhir, apa sajakah itu.
Penyaringan
ide, Sering kali ide yang pertama kali muncul karena pikiran tidak
masuk akal kita, lalu saat implementasi banyak hal yang harus dilakukan. Apakah
itu masuk akal atau tidak, Anda dapat memilah-milah mana segera dieksekusi,
ditunggu hingga waktu yang tepat, dan yang tidak terpakai.
Jangan sampai
ide anda dicuri atau didahului orang lain, apalagi pencurian ide jadi hal yang
umum terjadi akibat telat mengeksekusinya. Pesaing langsung dengan cepat
merealisasikan ide tersebut sedangkan Anda terlalu lama mengendapkannya.
Pengembangan
ide, Semua pasti punya ide kapan saja,
ibarat setiap detiknya mampu mengalir memenuhi pikiran kita. Tak sedikit yang
mendapatkan ide dari bunga-bunga tidur semalam, jangan heran saking banyak ide
yang lahir membuat waktu tidur kita terpotong habis.
Pasti kalian
pernah terbangun di tengah malam dengan ide brilian yang harus segera
dieksekusi segera. Membayangi pikiran dan bila ditunda esoknya langsung
kehilangan ide tersebut.
Saya
mencontohkan hal tersebut sering dirasakan oleh mereka yang bergerak di bidang
kreatif. Setiap saat inovasi dan ide segar harus ada, bila tidak mereka akan
kalah dengan pesaingnya.
Eksekusi ide, tahap ini ialah proses akhir sebuah ide itu telah layak untuk
dihasilkan. Proses ini bisa dilakukan seorang diri seperti yang dilakukan oleh
seorang penulis ataukah produser musik. Ada juga yang membutuhkan tim kreatif,
mereka bekerja sama mencapai hasil akhir.
Berkat kerja
keras mereka kita bisa merasakan manfaatnya, di saat manusia lain hanya tahap
ide di kepala. Para pengeksekusi ide berhasil mewujudkan apa yang masyarakat
butuhkan. Ide itu ibarat di waktu yang tidak terduga, kadang penuh mengalir di
dalam pikir namun gersang di waktu lain.
Saat ada ide,
mengeksekusi ialah pilihan terbaik, bisa saja ide tersebut hasil pembaharuan
yang lama menjadi hal baru. Atau sesuatu yang baru dan belum dipikirkan
sebelumnya, namun hal itu sulit di zaman saat ini. Terpenting ialah hasil akhir
dari ide tersebut dan harus diingat, jauhi plagiat ide orang lain.
Hasil, inilah tahap yang paling diinginkan setelah proses begitu keras
sebelumnya. Pasti Anda sangat bangga terhadap ide yang berhasil terealisasi. Di
tahap ini Anda telah mencapai tahap penemuan dan inovasi. Tinggal apakah mau
terus dikembangkan oleh Anda sendiri atau orang lain yang bergelut di bidang
tersebut.
Sebuah kebanggaan
besar karena buah pikir anda menjadi karya dan inovasi, jadi anda sudah sampai
ke tahap manakah?
Bagaimana
proses menangkap ide?
Kini semua ide
mampu diimplementasikan dengan mudah karena keberadaan teknologi yang
menunjang. Kerja keras nenek moyang kita terdahulu dalam menemukan berbagai
teknologi memudahkan generasi berikutnya.
Saya memberikan
contoh sederhana seperti penulis, media yang ada saat ini membuat ia bisa
dengan mudah menyalurkan ide di otaknya. Keberadaan berbagai jenis gawai
memudahkan ide tersalurkan.
Misalnya mau tidur
ada inspirasi yang terlintas, tanpa pikir panjang langsung cukup membuka smartphone.
Ada aplikasi note atau sejenisnya yang mampu menuliskan ide bahkan via
suara sekalipun, Anda pasti tidak kesulitan.
Mundur ke
belakang saat teknologi belum ada, saat ide menulis lahir di tengah malam. Saya
merujuk pada Ibnu Al-Jauzi pengarang sejumlah kitab mulai dari Fiqih, tafsir,
hingga seorang sejarawan ternama yang butuh perjuangan begitu keras hanya untuk
menulis.
Dalam semalam
ia bisa bangun 13 kali hanya untuk menulis dan harus menghidupkan lampu
penerangan yang cukup sulit. Tidak seperti sekarang, cukup menghidupkan lampu
dan menulis ide di gadget. Jadi teknologi memudahkan kita dalam menyampaikan
ide, sebuah kemunduran saat teknologi yang ada tidak dimanfaatkan sedemikian
rupa.
Dukungan itu tidak
berhenti di situ saja, ide kadang bisa diapresiasikan dengan adanya sejumlah
sosial media. Bagi yang suka menulis dapat menyalurkan melalui platform seperti
Blog, Facebook, Twitter, dan sebagainya.
Suka
mengabadikan setiap momen melalui foto dapat dengan menggunakan platform
seperti Instagram, Flicker dan sejenisnya. Suka mengabadikan video, dapat
menggunakan Youtube. Terakhir yang suka mengapresiasikan dalam bentuk suara
dapat menggunakan Soundcloud. Tinggal sentuhan akhir dari pemilik akun menyampaikan
idenya dengan cara elegan agar terlihat luar biasa.
Ada waktunya
ide tidak bisa dieksekusi secara langsung, cukup banyak yang bisa dipakai atau
malah dibuang. Berbagai pertimbangan jadi alasan, bisa saja terlalu
muluk-muluk, tidak jelas hingga tidak masuk akal.
Namun apabila
itu tepat dan menarik, sebaiknya segera eksekusi. Anda pasti pernah mendengar
apa yang telah berhasil orang lakukan telah Anda pikirkan terlebih dahulu.
Karena hanya mentok sebagai ide di secarik konsep atau masih di dalam kepala.
Maka ide tersebut langsung dieksekusi oleh orang lain.
Ada beberapa
cara yang mudah menangkap ide yang dapat Anda coba praktekkan, berikut
ulasannya.
Saat melakukan
aktivitas, Sering kali dari rutinitas yang
dilakukan sehari-hari mampu menelurkan ide. Bisa saat di jalan menuju tempat
kerja, saat terjebak macet atau sedang bengong di meja kerja. Saat itu datang,
manfaatkan ide yang ada untuk dikembangkan yang dicatat terlebih dahulu. Apalagi
bengong mampu mengaktifkan ide-ide kreatif saat bosan melanda.
Membaca buku, Sangat tepat bila buku dianggap gudang informasi, tak hanya
olahraga untuk tubuh saja. Pikiran juga nutrisi yang sama baiknya untuk
menunjang segala pengetahuan melalui buku. Berbagai informasi yang didapatkan,
secara tidak langsung mampu melahirkan ide tak terduga.
Misalnya saja
Anda menyukai dunia tulis-menulis, berkat bacaan yang berkaitan dengan bidang
tersebut seperti sastra. Secara tak langsung akan lahir inspirasi dalam
melahirkan ide dan selanjutnya karya hasil membaca tadi. Jangan sia-siakan
kesempatan menambah ilmu melalui membaca.
Mendengarkan
musik, Menenangkan pikiran sudah pasti cara
jitu melahirkan ide, salah satu cara yang dapat dicoba yaitu dengan mendengar
musik kesukaan. Metode ini seakan merefleksikan ide-ide dari nada-nada dari
musik tersebut.
Lupakan sejenak
rasa penat yang membebat di pikiran, pasti dijamin Anda mampu melahirkan ide
yang menarik setelahnya. Karena otak membutuhkan hal lain agar dirinya rileks
sejenak dan kembali melahirkan ide-ide liar dan brilian berikutnya.
Melihat kondisi
sekitar, Kondisi yang ada di sekitar sering
kali menghadirkan ide tak terduga. Setiap orang punya cara sendiri melihat
permasalahan yang ada di sekitar. Seperti seorang technopreneur melihat
peluang besar saat kemacetan dari sudut pandang keilmuannya.
Ia punya obsesi
melahirkan transportasi berbasis online untuk memudahkan mobilitas di
masyarakat. Lain halnya dengan penulis atau musisi, saat melihat kemacetan ia
akan menghadirkan ide dari kemacetan tersebut. Itulah mengapa kondisi jadi
ladang ide yang sangat luas.
Liburan, melepaskan penat akibat dibebat pekerjaan mampu menghasilkan ide
yang brilian. Salah satunya adalah liburan dan sistem jam kerja 8 jam yang
sempat dicetus oleh perusahaan Ford di awal abad 20.
Jam kerja yang
terlalu lama mampu menghadirkan stres yang sangat besar khususnya bagi para
pekerja. Jangan heran produktivitas dan ide kreatif mereka mentok. Adanya
liburan mampu mengisi tenaga yang telah terkuras habis, jadi manfaatkan liburan
Anda sebaik mungkin.
Istirahat, Hampir sama dengan konsep liburan, hanya saja istirahat ialah
konsep mini dari liburan. Lelah pekerjaan seakan membuat ide sulit lahir, baik
lelah badan dan pikiran. Beristirahat sejenak dan melupakan pekerjaan yang
sedang dijalani akan mampu membuat produktif.
Bila dipaksakan
terus menerus, tubuh akan mencapai titik jenuh akibat kelelahan. Apalagi di
zaman saat ini bekerja fleksibel dan tidak terikat oleh konsep bekerja 8 jam
sehari lebih efektif dalam menghasilkan ide yang diinginkan. Terpenting di saat
istirahat manfaatkan untuk istirahat, bukan mengingat atau membawa pekerjaan
dalam waktu istirahat.
Mencatat, Ide itu lahir dari pikiran dan datangnya tidak menentu, hal yang
paling penting ialah mencatat setiap detail ide yang tertangkap. Semua indera
yang dimiliki dapat digunakan untuk menangkap ide.
Selanjutnya tinggal
merancang konsep dalam mengembangkan ide tersebut. Apa saja yang harus dipersiapkan
seperti tahap yang saya jelaskan di tahap pengembangan ide.
Berdiskusi, Bertukar pikiran dengan teman-teman atau orang telah lebih dahulu
berkecimpung di bidang tersebut. Dengan begitu kita mampu menyerap kemampuan
dan memantapkan ide yang sedang dipikirkan.
Apalagi
kiat-kiat dan strategi yang digunakan nantinya sangat berguna untuk mematangkan
ide. Apakah Anda ingin bekerja sendiri atau secara tim untuk mewujudkan ide
tersebut. Saya pribadi menyarankan bekerja secara tim karena akan terlihat
jenis prosesnya.
Bekerja secara sendirian akan memperlambat proses ide anda dan
bahkan bisa saja tujuan anda berhasil disalip oleh mereka yang bekerja secara
tim. Dan sebagai penutup, bila Anda mempunyai ide yang brilian, sebaiknya
kembangkan jangan sampai orang lain yang mengeksekusi.
Bagaimana pendapat Anda tentang ide, silakan pendapat dan sarannya
di kolom komentar berikut. Semoga menginspirasi.
keren gan.,artikelnya inspiratif banget buat ngesalurin ide yg ada
ReplyDeleteterima kasih atas kunjungannya, ayo keluarkan ide segar dan bisa dibagikan dalam bentuk tulisan salah satunya.
Delete