Blockchain mulai mengambil hati para pengguna internet apalagi kinerjanya yang bersifat desentralisasi, berbeda jauh dengan platform dan sistem umumnya. Banyak pengguna internet yang masih bingung dengan kerja Blockchain berjalan, pertanyaan seperti ini sering terlontar:
Bagaimana sistem Blockchain berjalan?
Siapa sih yang pertama sekali mempelopori blockchain dalam sistem internet?
Pertanyaan itu sering sekali terlintas di pikiran kita dan Saya
rasa itu dianggap wajar. Masih banyak pengguna yang masih tabu dan belum
mempelajari lebih lanjut sistem tersebut secara rinci. Saya mencoba menjelaskan
dengan bahasa sederhana dan bisa memberikan pencerahan buat kita semua. Berikut ulasan lengkapnya:
Awal mulanya sistem Blockchain lahir
Jauh sebelum seseorang atau sekelompok bernama Satoshi Nakamoto
menekan tuts di komputernya hingga melahirkan sistem uang digital di tahun
2009. Blockchain sudah ada jauh sebelumnya di saat perang dunia kedua.
Penemuan Enigma yang digunakan oleh tentara NAZI jadi sebuah
teka-teki oleh para sekutu hingga akhirnya Alan Turing berhasil memecahkan kode
enskripsi pada Enigma di situ diketahui cikal-bakal Blockchain yang penuh
dengan enskripsi dimulai.
Di awal tahun 90-an dari gagasan oleh Stuart Haber dan koleganya W.
Scott Stornetta dalam sistem Kriptografi. Setelah dianggap sedikit mantap, mereka
berdua mengajak seorang temannya di bidang komputasi jaringan Bayer untuk
mengembangkan konsep Merkle Tree (Pohon Merkle) dalam sebuah dokumen blok yang
hanya mengetahui adalah mereka sendiri.
Lebih dari satu dasawarsa berlalu tepatnya di periode millenium barulah
tepatnya David Mazieres dan Dannish Shasha mencoba sistem Blockchain dalam sistem
keuangan di perbankan. Mereka beranggapan bahwa sistem perbankan yang tertentu
membuat hanya pihak bank saja yang mengetahui keuangan kliennya.
Namun sistem ini kurang diterima karena terkesan tidak ada
kerahasiaan lain. Hingga akhirnya Satoshi Nakamoto (nama samaran) yang
menggebrak dunia dengan melahirkan uang digital bernama Bitcoin hingga
melahirkan mata uang kripto lainnya. Blockchain berupa sistem yang menyimpan
data transaksi mata uang secara digital tanpa campur tangan pihak ketiga
seperti bank namun semua pengguna.
Memahami sistem Blockchain berjalan
Baiklah... sejarah di atas terasa begitu rumit dan saya mencoba
menganalogi secara sederhana tentang sistem Blockchain melalui sistem transaksi
sederhana sekelompok orang
Katakan saja di dalam sebuah pertemanan ada 3 sekawan, ada Iqbal,
Ziqi, dan Yamin. Mereka bertiga sepakat untuk bertransaksi antar sesama dengan
rincian akun masing-masing tanpa mengetahui identitas orang lain dalam hal perbankan
katakanlah saja nomor ATM sebagai kode unik.
Kemudian mereka punya grup sendiri berupa grup chatting sendiri dan
yang dibutuhkan oleh mereka bertiga peralatan berupa folder kosong, kertas, dan
pena. Benda-benda tersebut bertujuan mencatat setiap transaksi yang mereka
lakukan.
Suatu hari Iqbal mengirimkan uang sebesar 100 STEEM kepada Ziqi dan
mengumumkannya dalam grup chat rahasia mereka. Dan setiap peserta bisa
memeriksa saldo Ziqi bahwa kirimannya sudah sampai dan setiap anggota (Yamin) akan
mencatat setiap transaksi di buku catatannya bahwa transaksi sudah berhasil.
Setiap transaksi tersebut mereka berikan segel khusus di dalam
folder tadi. Sebelum menyimpannya di dalam folder tersebut, mereka semua
sepakat dengan memberi segel dalam transaksi tersebut. Tujuannya agar tidak ada
yang mengubah transaksi tersebut sehingga bisa disimpan dalam waktu yang sangat
lama.
Sistem itulah yang disebut dengan Blockchain, dan di dalam setiap
blok terdapat berbagai 3 unsur pendukung. Mulai dari data transaksi, segel
lama, dan segel baru sebagai setiap transaksi sebelumnya. Di dalam proses
pembuatan segel dibutuhkan mesin segel yang akan mengeluarkan kombinasi huruf
dan angka secara acak. Proses menebak kombinasi angka menjadi sebuah kode unik
disebut dengan Proof of Work.
Katakanlah saja mencari kombinasi huruf dan angka dari Bace 86.
Setelah dicoba beribu berkali-kali di dalam mesin segel kemudian didapatkan
angka 14056 sebagai Bace 86. Data tersebut kemudian disimpan di dalam
folder. Kemudian di transaksi selanjutnya adalah dengan memasukkan angka segel lama
14056 + (calon segel kode baru) ke dalam mesin hingga akhirnya ditemukan 14023
sebagai data selanjutnya.
Begitulah kurang lebih sistem kerja dari Blockchain yang terdiri
dari data, segel lama, dan segel baru. Atau kurang lebih dikenal dengan Genesis
Block. Kemudian Iqbal selaku pengirim mengumumkan bahwa hasil perhitungan
transaksi selanjutnya di dalam grup tersebut bahwa 14023 adalah segel baru dan
kemudian anggota lainnya mencatat setiap transaksi.
Setiap transaksi Iqbal, Ziqi, dan Yamin disebut dengan Block sedangkan
folder penyimpanan mereka adalah Blockchain. Sedangkan proses penyegelan dengan
menggunakan mesin disebut dengan proses minning.
Sebagai ganjarannya para Minning yang bekerja keras mencari,
menebak, dan memecahkan kode tersebut mendapatkan bayaran berupa mata uang
kripto. Mata uang kripto berharga karena kesepakatan dari
anggota tersebut, anda saja anggotanya bertambah.
Katakanlah Rizki dan Rahmad juga bergabung maka nilai mata uang
kripto tersebut makin tinggi. Selain itu Rizki dan Rahmad yang bergabung
terakhir mendapatkan hasil salinan semua data sejak awal bukan saat mereka
bergabung di dalam folder mereka. Hasil salinan transaksi selanjutnya juga akan
diterima pada setiap anggota termasuk anggota baru.
Begitulah kurang lebih sistem Blockchain karena transparansi data
yang diketahui oleh semua penggunanya. Sistem ini mulai dianut oleh berbagai
sistem keuangan sampai pada sosial media dan Blog. Artinya Blockchain penerapannya sangat luas dan kompleks. Ia akan terus berkembang pesat di masa depan, sesuai dengan kebutuhan.
Terakhir sebagai penutup, kita semua tidak menolak datangnya masa
depan dan teknologi Blockchain ialah salah satu sistemnya yang berkembang pesat
kelak.
Semoga penjelasan di atas bisa memberikan sebuah pencerahan tentang
Blockchain dan apabila ingin ditanyakan dapat di kolom komentar.
0 komentar:
Post a Comment