Beberapa hari
yang lalu, pikiran saya larut dalam film lama yang ada di folder komputer. Saya
ingat tentang film tentang sekuel cerita Terminator. Bagaimana saat robot hasil
ciptaan manusia berhasil menginvasi bumi di masa depan yang siap mengancam
kehidupan koloni manusia.
Lalu kemudian
film lainnya yang menurut saya cukup bisa terjadi di masa depan adalah Transcendence
yang bercerita tentang seorang peneliti Will Caster yang berhasil mengupload kesadaran
manusia di dalam internet. Sebelum mati, ia berhasil mengupoad seluruh
pikirannya ke dalam bentuk digital dan menguasai dunia internet.
Tenang itu
semuanya hanya film berteman Science Fiction khas Hollywood yang bisa menghibur
waktu senggang Anda. Saat ini banyak ide-ide di film fiksi yang kemudian
berhasil diadopsikan. Walaupun saat ini kecerdasan yang sudah diterapkan masih
tergolong rendah tapi di masa depan bisa melampaui atau bahkan melebihi intelegensi
manusia.
Kecerdasan
buatan (AI) seperti robot sepertinya sudah tidak asing lagi di sekitar kita. Bukan
hanya berbentuk robot seperti Sophia, robot yang baru saja mendapatkan
kewarganegaraan Arab Saudi beberapa waktu lalu. Tetapi semua kecerdasan buatan
yang ada di sekitar kita, ia bisa jadi ancaman berbahaya di masa depan.
Kecerdasan
buatan yang (mungkin bisa) mengancam hidup manusia
Berbagai film Sciefict
menurut saya terlalu ekstrem dalam menayangkan adegan demi adegan. Seperti
nasib koloni manusia yang akan terancam karena robot jahat yang ingin menguasai
bumi. Akan tetapi mengancam sejumlah pekerjaan sentral para manusia.
Di masa depan
akan sangat mudah ditemukan berbagai peran robot dan kecerdasan buatan yang
mengganti peran manusia. Manusia menganggap banyak pekerjaan berat yang terlalu
riskan dilakukan oleh manusia dan peran robot adalah yang terbaik dan aman.
Tapi di masa depan akan banyak pekerjaan yang harus menghilang
karena peran dari robot yang mulai mengambil banyak lini yang mungkin sangat
sentral. Misalnya saja bagaimana kalau pengusaha berpikir sepihak dengan aksi
mogok yang keterlaluan. Dengan mengganti semua peran tersebut dengan robot,
para buruh pasti akan kelabakan.
Robot tidak
perlu waktu istirahat, tidak pernah bete dan sangat minim dengan kesalahan. Itu
sah-sah saja dilakukan oleh pengusaha karena ia merasa lebih efektif sesuai
target yang dimiliki.
Atau para ojek
pengkolan yang harus marah kepada ojek online hanya karena lapak mereka
diambil. Padahal sang ojek pengkolan bisa melihat sisi teknologi yang mampu
memudahkan harkat hidupnya dan tidak mengambil untung secara sepihak.
Kecerdasan buatan
melatih manusia untuk punya kemampuan khusus
Beberapa hari
yang lalu membaca sebuah penelitian oleh Mckinsey Global Institute yang sering
meramalkan peluang pekerjaan di masa depan. Puncaknya mulai terjadi di tahun
2030, saat itu hampir semua pekerjaan sudah dilakukan secara tergantikan oleh
teknologi. Bisa saja robot atau model kecerdasan buatan lainnya yang lebih canggih.
Sedikitnya ada
sekitar 800 juta pekerjaan yang tergantikan dengan teknologi dengan asumsi
penduduk bumi saat itu mencapai 7,8 Milliar. Itu artinya di masa depan ada 30%
usia kerja yang pekerjaannya dilakukan oleh robot. Misalnya saja mobil tanpa
supir (selfdriving) yang mampu mengantarkan penumpang sesuai tujuan. Pabrik
yang dikerjakan oleh robot tanpa perlu istirahat atau bahkan demo kenaikan upah
yang bikin pemilik pabrik sakit kepala.
Semua itu bisa
saja terjadi di masa depan, pekerjaan yang tidak memiliki keahlian khusus
seakan tergantikan secara keseluruhan. Saya pun kembali membawa kita pada masa
lalu saat pertama sekali bola lampu mulai berkembang pesat di akhir abad 19.
Di Kota Paris
yang terkenal gemerlapnya saat itu ada pekerjaan yang saat ini kita
mengeryitkan dahi. Adalah pekerjaan FireLamp atau pemadam lampu yang bekerja
memadamkan lampu saat pagi tiba dan menyalakan lampu kala malam di setiap sudut
kota. Melelahkan bukan!!, tadi saat itu anak-anak muda Paris menganggap
pekerjaan itu sebagai pekerjaan sampingan yang menjanjikan.
Semua itu
berubah saat penemuan lampu LED berhasil ditemukan di tahun 50-an. Pekerjaan
itu kehilangan saat zaman pun berubah. Manusia berpikir pekerjaan itu terlalu
repot dan tidak efisien. Itulah salah satu pekerjaan yang tergantikan oleh
zaman dan di masa depan makin banyak pekerjaan serupa yang mengalami nasib yang
sama.
Manusia-manusia
yang peka membaca perubahan itu sadar, menjadi kreatif dan inovatif adalah
sebuah kewajiban yang harus ia kembangkan di era saat ini. Salah satunya terjun
menjadi konten kreator, mulai dari menjadi penulis, seniman, videomaker, kurator,
editor, dan bidang lainnya. Kecerdasan yang berkembang pesat tak berpengaruh
sedikit pun pada bidang mereka.
Kelahiran Blockchain
yang pengubah pola pikir di masa depan
Selain
perkembangan kecerdasan buatan, kelahiran Blockhain adalah tanda kita sudah berada
di gerbang masa depan. Menggeser sistem sentralisasi yang mengekang dan
terkesan sudah ketinggalan zaman. Dari situ pula lahir sejumlah para dunia
kreatif yang mampu terus menelurkan ide dan gagasan.
Pekerjaan yang
paling banyak dibutuhkan adalah mereka yang bersinggung dengan teknologi dan
punya keahlian khusus. Salah satunya adalah menjadi seorang konten kreator yang
mampu menghasilkan sejumlah karya.
Berikut ini sejumlah pekerjaan yang tetap bertahan di masa depan
punya prospek yang sangat menjanjikan seperti yang diramalkan oleh Mckinsey
Global Institute, cekidot:
Ahli teknologi,
Di masa depan hampir semua kebutuhan terotomatisasi dengan
teknologi dan yang paling banyak dicari adalah pakar teknologi. Perkembangannya
yang sangat pesat di dunia digital seakan pakar itu punya prospek menjanjikan
di masa depan.
Bagi negara
berkembang, kebutuhan akan profesional teknologi sangat dibutuhkan sedangkan di
negara maju pertumbuhan tidak cukup besar. Tapi harus diingat, para ahli
teknologi akan begitu banyak di masa depan. Jadi dibutuhkan kemampuan untuk
bisa bertahan di tengah gencarnya pada ahli IT.
Insinyur, Meningkatnya jumlah hunian dan properti di masa depan akan
mendorong jumlah insinyur bertambah. Tak hanya itu saja, mereka yang bergerak
di bidang mekanik seperti para enginer masih sangat dibutuhkan. Di negara
berkembang kebutuhannya sangat besar khususnya dalam pemerataan pembangunan dan
kemajuan di bidang mesin dan kelistrikan.
Bagi para
insinyur, lahan yang terbatas dan konsep yang makin futuristik makin membuat
insinyur kebanjiran pekerjaan khususnya di negara berkembang. Sedangkan di
negara maju nilainya menurun atau bahkan nyaris stagnan.
Ahli medis, Pekerja media masih sangat dibutuhkan di masa depan, peran besarnya
tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh teknologi. Sejumlah pakar medis malah makin
dibutuhkan di masa depan, mulai dari dokter, perawat, farmasi, fisioterapis dan
segabainya.
Mengingat di
masa depan jumlah pasien yang terus meningkat hingga proses penanganan yang
lebih intensif. Peran para tenaga medis cukup krusial dan bertambahnya beragam
penyakit jadi alasan pekerja dunia medis tetap dibutuhkan di masa depan.
Pekerja di
bidang kreatif, Di masa depan
pekerja kreatif makin tumbuh berkembang khususnya kebutuhan akan bidang hiburan
dan seni. Ladang ini tetap punya pengaruh besar khususnya di negara berkembang,
apalagi sebelumnya masih kurang diapresiasikan.
Pekerjaan ini
tidak bisa digantikan oleh zaman atau bahkan kecerdasan buatan sekalipun. Peran
inilah yang banyak digandrungi oleh anak-anak masa depan. Sadar akan lahan
pekerjaan lainnya yang makin menyempit, jelas menjadi lahan untuk mengembangkan
bidang ini. Apalagi di negara berkembang jumlahnya sangat dibutuhkan saat itu.
Pekerja di
bidang pendidikan, Kebutuhan akan
pendidikan di masa depan masih begitu tinggi termasuk pada tenaga pengajarnya. Masih
terbatasnya jumlah pengajar khususnya di negara berkembang jadi dasar bahwa
pertumbuhannya akan meningkat tajam di tahun 2030. Belum lagi di masa depan
pendidikan jadi akses utama dalam arus perkembangan zaman yang sangat cepat.
Prospeknya masih sangat dibutuhkan saat itu.
Hampir semua
pekerjaan tadi membutuhkan kemampuan khusus seperi keterampilan menghasilkan karya
dan kemampuan mendidik. Pekerjaan yang tidak akan terotomatisasi oleh teknologi
pastinya dan tetap dibutuhkan di masa depan.
Itulah
pekerjaan yang begitu banyak di masa depan, mungkin Anda bisa mempersiapkannya.
Karena jangan bernasib sama dengan orang yang terdahulu yang harus gigit jari
saat lahan yang ia kejar kemudian tergantikan oleh teknologi.
Apa yang perlu
dipersiapkan di masa depan?
Masa depan
memang kejam dan kita tidak tahu apa yang terjadi namun bisa memprediksi apa
yang mungkin terjadi. Kita tidak bisa menghalangi masa depan dan teknologi.
Pergeseran pekerjaan, saat itulah pendidikan jadi poin penting dikarenakan
inilah kesempatan kita melawan ancaman kecerdasan buatan.
Sumber daya
yang tangguh dalam setiap perubahan, kemampuan memecahkan masalah dan kreatif
dalam kontribusi inovasi menjadi tujuan yang harus diusahakan. Apalagi jurang
yang makin jauh dan sumber daya manusia yang makin banyak membuat tantangan
semakin besar. Andai kita semua siap, masa depan yang begitu menakutkan jadi sesuatu
sangat dinanti.
Bagaimana pendapat Anda, silakan komentarnya di kolom komentar dan
semoga menginspirasi.
0 komentar:
Post a Comment