Besarnya
antusias berbagai kalangan terhadap Blockchain dan Bitcoin seakan menimbulkan
rasa sensitivitas berlebihan. Mulai dari melanggar hukum serta tindakan
kriminal hingga dianggap haram menurut agama.
Kepercayaan itu
sering sekali dipercayai langsung oleh orang awam saat mendengar Blockchain dan
Bitcoin. Apalagi pemberitaan yang datang dari media saat ini seakan melekat
pada pemahaman masyarakat.
Baiklah.... saya akan mencoba beberapa anggapan yang salah kaprah dan kemudian
dipercaya oleh banyak orang mengenai sistem Blockchain tersebut, cekidot:
Blockchain sangat
tak aman, Bagi masyarakat awam jaringan
internet sungguh tidak-tidak aman, bisa saja sewaktu-waktu bisa diretas oleh
siapa saja. Pengalaman dari peretasan yang dilakukan oleh sekelompok yang
terjadi di tahun kemarin dengan menyebarkan virus Ransomware jadi bukti
internet sangat rentan.
Namun nyatanya
sistem Blockchain sangat berbeda jauh dengan jaringan komputer yang disusupi
oleh virus Ransomware karena bersifat desentralisasi. Semua pihak punya peran
penting di dalam jaringan sehingga sangat tidak mungkin Blockchain diretas
karena semua punya peran di dalamnya.
Sangat tidak
mungkin peretas harus men-shut down jaringan Blockchain dalam satu waktu untuk
pengguna internet. Berbeda dengan peretas yang menyerang sebuah perusahaan yang
berbasis sentralisasi, peluang itu ada namun tidak untuk jaringan
desentralisasi.
Blockchain bersifat
anonim, Penggunaan mata uang kripto sering
dianggap dengan tindakan yang melawan hukum. Apalagi para penggunanya sangat
sulit untuk bisa dilacak keberadaannya. Kita hanya mengetahui Address Number.
Tanpa tahu orang dibalik pemilik akun tersebut.
Nyatanya
semuanya bisa dilacak dengan sangat jelas, ini sebuah kesalahan yang paling
banyak dipercaya oleh banyak orang. Namun sistem di Blockchain menerapkan
konsep Peuseodonim. Yaitu kita bisa melihat dengan jelas transaksinya ke mana,
berpindah ke tangan siapa, dan lain sebagainya. Sangat transparan menurut saya
dan bisa dipertanggung jawabkan.
Misalnya saja
sistem Bitcoin yang menerapkan konsep Blockchain. Setiap anggota Vip Bitcoin diminta
KTP-nya, foto dirinya, tanda tangannya agar semuanya jelas. Bila ada transaksinya
besar, maka ia harus mengisi sumber dana dan transaksi. Tujuannya adalah untuk
mengetahui bahwa ekosistem pengguna mata uang kripto tanah air bersih dari
tindakan kriminal.
Pengguna mata
uang kripto bisa dilacak dengan jelas seperti aliran dananya ke mana dan
kemudian mencocokkan dengan Address Number si pemilik. Bila melakukan
pelanggaran dapat dikenai tindakan pidana.
Selain itu, Address
Number itu seperti nama akun kita di sosial media atau domain Blog Misalnya
saja pemilih akun lupadaratan.com (itu
bukan nama sebenarnya) akan tetapi nama saya adalah Muhammad Iqbal. Informasi
itu didapatkan dari para penyedia layanan tersebut dan profil pengguna, karena saya
sudah melampirkan syarat yang ketat dalam proses pendaftaran.
Makanya untuk
bisa menghilangkan faktor negatif, dibutuhkan regulasi yang mengatur Marketplace
dalam digital aset dalam hal ini di Indonesia berada di bawah Bitcoin.co.id. Sehingga
setiap Marketplace melakukan pelaporan atas transaksi negatif yang terjadi pada
pemerintah.
Mata uang
kripto akan gantikan mata uang sebuah negara, Ketakutan ini seakan membuat pemerintah melakukan larangan
peredaran dan transaksi mata uang kripto di tanah air. Alasannya selain menjaga
kestabilan ekonomi serta nantinya akan menggantikan mata uang tersebut.
Namun nyatanya
mata uang kripto dan mata uang sebuah negara ibarat dua fungsi berbeda. Mata
uang kripto lebih tepatnya sebagai aset digital atau komoditi digital berbentuk
protokol teknologi. Sama halnya emas, perak, nikel atau benda lainnya namun itu
berbentuk wujud yang bisa dipegang. Sangat tidak mungkin dilakukan transaksi
dengan benda-benda tersebut.
Tak hanya itu
juga, mata uang digital tetap dilarang di tanah air. Sama halnya dengan Anda
berbelanja di pasar menggunakan mata uang asing seperti Dollar atau Euro. Anda
harus mengonversikan terlebih dahulu dalam bentuk Rupiah.
Sedangkan
Rupiah adalah mata uang resmi negara kita, tidak ada aspek yang saling tumpang
tindih. Karena Rupiah adalah mata uang resmi yang wajib digunakan di negara ini
sedangkan Bitcoin adalah komoditi (berbentuk digital) layaknya komoditi
lainnya.
Saya mencoba
mengambil contoh kasus lainnya pada perusahaan teknologi Microsoft dan Dell di
Amerika Serikat.
Mereka menerima pembayaran menggunakan Bitcoin, namun apakah
mata uang yang digunakan adalah Bitcoin?
Jawabannya tidak, tetap saja Dollar.
Bitcoin
hanyalah digunakan untuk teknologi pembayarannya saja. Hampir sama dengan
penggunaan Visa Master Card-nya. Mata uang kripto tidak akan pernah
menggantikan mata uang tetapi sebagai protokol teknologi.
Harga Mata uang
kripto fluktuatif (bubble), Anggapan
ini cukup membuat orang takut berinvestasi pada mata uang kripto. Harganya yang
bisa berubah sewaktu-waktu seakan bisa merugikan atau bahkan menguntungkan
suatu pihak. Ini dianggap wajar, karena mata uang kripto sama halnya dengan
komoditi lainnya yang relatif berubah dengan cepat.
Saya
mencontohkan bagaimana harga emas yang sempat cukup tinggi di tahun 2011,
kemudian mulai melemah di tahun berikutnya dan tidak pernah naik lebih tinggi
dari tahun tersebut. Ada juga komoditi kelapa sawit yang sangat menguntungkan
beberapa tahun lalu. Kini harganya malah turun karena kebutuhan dengan
persediaan lebih banyak akan persediaan.
Atau saat awal
2010 perang minyak yang dilakukan oleh negara barat sehingga membuat harganya
melambung tinggi, namun kini pamornya menurun. Yang ingin saya katakan bahwa
semua komoditi punya harga fluktuatif masing-masing. Itu itulah perlu dikaji
berbagai aspek seperti faktor sosial, hukum, ekonomi, dan lainnya.
Sehingga saat
Anda membeli suatu komoditi tidak merugikan Anda dan semuanya berlaku seperti
itu. Kelebihan yang dimiliki oleh mata uang kripto jumlahnya yang terbatas,
misalnya saja jumlah total Bitcoin adalah 21 juta dan baru habis di tahun 2124.
Saat ini proses produksi sudah mencapai lebih dari 16,3 juta.
Semakin
sedikitnya jumlah produksi makin tahun dan ditambah dengan tingginya
permintaan. Jelas harganya melambung tinggi. Berbeda dengan sejumlah komoditi
saat ini yang tidak bisa diperhitungkan dengan tepat jumlah pastinya. Kelebihan
ini yang membuat pamor aset digital selangkah lebih maju.
Kripto
digunakan untuk tindakan kriminal, Selalu
saja ada berita miring mengenai mata uang kripto yang dianggap sarang kejahatan
dan melawan pemerintah. Misalnya seperti rentan aksi transaksi ilegal,
pencucian uang, hingga mendanai terorisme. Semua lengkap dan padu menyalahkan
seluruhnya pada mata uang kripto.
Sebagai contoh
besar adalah situs bawah tanah seperti Deep Web yang setiap transaksinya
menggunakan mata uang kripto Bitcoin. Setiap pengguna dan pemilik situs segala
identitasnya tersembunyi, salah satu mata uang yang digunakan adalah Bitcoin.
Selain itu
berbagai aksi terorisme dan pembunuhan pendanaannya menggunakan mata uang
kripto. Namun cap buruk itu semata hanya isu belaka mengingat jauh sebelumnya Deep
Web sudah lebih dahulu menggunakan mata uang tunai sebagai proses transaksi.
Awal mula Deep
Web berdiri tahun 1992, jauh sebelum mata uang kripto pertama muncul Bitcoin
hadir di tahun 2009. Artinya ada sekitar 17 tahun lebih segala transaksi ilegal
yang ada di Deep Web lebih dahulu menggunakan uang tunai. Aliran uang tunai
jauh lebih-lebih sulit dilacak dibandingkan dengan mata uang kripto karena
sistem transparan dari Blockchain yang diterapkan.
Bila ditelusuri
lebih lanjut, pengguna menggunakan mudah ditemukan walaupun tidak terdapat nama
dan alamat pengguna hanya kode unik yang ia miliki. Untuk itu dalam memerangi
aksi tersebut, adalah dengan memperketat regulasi. Sehingga setiap pengguna
bisa terdata dengan jelas melalui Marketplace penyedia layanan Misalnya di
tanah air ada Bitcoin.co.id.
Andai pelaku
mencoba bermain-main di jaringan Blockchain, sama dengan mencetak kunci
penjaranya sendiri. So.... anggapan yang selama ini kita anggap salah.
Blockchain
mematikan kreativitas, Kelahiran
Blockchain seakan menghadirkan sesuatu yang baru yaitu sosial media berbasis
desentralisasi. Sifatnya yang banyak menyontek sejumlah aplikasi dari media
sosial umumnya dianggap mematikan kreativitas.
Nyatanya malah
sebaliknya, bila dahulunya kita hanya sebagai User (pengguna) semata. Saat ini
dengan boomingnya media sosial berbasis desentralisasi seakan membuat pengguna
punya peran aktif di dalamnya.
Anda juga dapat
mengetahui sebuah sistem bekerja dengan baik yang dahulunya hanya sebatas User saja.
Selain itu Anda bisa mengatur relasi dengan pengguna lainnya termasuk juga
mengatur keuangan.
Hanya generasi
millenial yang paham, Anggapan yang
mengatakan bahwa Blockchain hanya dimengerti generasi millenial. Memang saat
ini distribusi pengguna mata uang kripto dan jejaring sosial berbasis Blockchain
datang dari generasi Millenial.
Nyatanya itu
tidak benar, banyak dari generasi Millenial yang belum tahu tentang Blockchain.
Sedangkan malah banyak dari generasi sebelumnya, misalnya generasi X yang
sangat fasih dengan Blockchain.
Semua itu
kembali pada diri masing-masing yaitu mau belajar dan memahami segala
seluk-beluk dunia Blockchain. Karena di dalam sistemnya ada bisa memahami
banyak hal yang kompleks dan dibutuhkan di zaman kini.
Misalnya saja
saat ini Blockchain bukan hanya sebatas sistem keuangan saja, namun sudah
merambah ke bidang pendidikan, sistem pemerintahan, sistem keamanan negara
hingga jejaring sosial. Kesempatan kita untuk belajar agar tidak tertinggal
dengan zaman.
Mata uang
kripto hanyalah Bitcoin, Banyak
masyarakat awam yang menganggap bahwa mata uang kripto hanya ada 1 yaitu
Bitcoin. Pamornya yang sangat mengemuka seakan mata uang kripto hanyalah
Bitcoin. Harus Anda ketahui bahwa saat ini ada sekitar 1.523 yang ada di
coinmarketcap.com (tempat perdagangan mata uang kripto).
Sejumlah mata uang kripto |
Sedangkan baru
ada sekitar 1.178 mata uang kripto yang sudah memiliki nilai. Jumlah ini bisa
saja bertambah dari tahun ke tahun. Setiap mata uang kripto punya kriteria dan
keunggulan masing-masing. Untuk itu kita harus pintar-pintar memilih dan
mencari tahu tentang mata uang tersebut.
Selain itu
hindari mata uang kripto yang tidak jelas dan menawarkan iming-iming besar saat
Anda bergabung. Bisa saja ia menerapkan skema Ponzi yang mampu menipu para
investor. Tanyakan mereka yang sudah ahli dan berpengalaman di bidang kripto
sebelum berinvestasi. Jangan tergiur oleh iming-iming yang menggiurkan.
Mata uang
kripto tidak berwujud, Kita mungkin
menganggap bahwa setiap barang katanyalah seperti emas memiliki wujudnya. Sedangkan
mata uang kripto tidak ada wujudnya dan tidak bisa dipegang sehingga bisa saja
diselewengkan.
Baiklah.... setiap proses transaksi di mata uang kripto. Pasti ada barang yang
dibeli dan dijual. Bedanya barangnya tidak berbentuk fisik namun berbentuk
digital. Ada barang yang berpindah dari proses membeli dan menjual.
Walaupun tidak
ada bentuknya, nilai yang nyata karena saat orang membeli dan menjualnya. Ia dapat
menentukan harganya masing-masing, sehingga muncul harga kesepakatan yaitu
harga beli dan harga jual.
Mata uang
kripto sama dengan e-commerce atau Paypal, Sebelumnya
sudah mulai berkembang pesat industri Financial Technology (Fintech) yang
dijalankan oleh sejumlah e-commerce. Tak hanya itu saja, jauh sebelumnya sudah
ada Paypal. Namun mereka pendekatannya berupa e-money.
Mengapa seperti
itu?
Itu semua dikarenakan di dalamnya ada perusahaan yang bertanggung
jawab penuh dalam menerbitkan angka-angka uang di dalamnya sistemnya. Tanggung
jawab itu diberikan pada Paypal selaku pihak yang menjamin. Sehingga cukup
banyak potongan di dalamnya.
Sedang pada
sistem Blockchain dan mata uang kripto, yang menjalankan proses penerbitan
adalah komputer-komputer (Node) yang menjalankan sistem penerbitan tersebut
dalam proses minning (menambang). Semua bisa menjalankannya yaitu dengan
memecahkan kode-kode matematika rumit.
Itulah sejumlah
anggapan yang sering menjatuhkan sistem Blockchain. Nyatanya kita sendiri di
zaman saat ini sangat butuh perubahan dalam menunjang kemajuan teknologi.
Blockchain adalah solusi paling tepat menjawab kebutuhan masyarakat modern yang
penuh dengan keterbukaan.
Semoga
postingan ini memberikan pencerahan untuk kita semua tentang Blockchain. Bila
ada tanggapan, dapat melalui kolom komentar.
0 komentar:
Post a Comment