Minggu lalu jagat
maya dihebohkan dengan aksi pemblokiran salah satu sosial kenamaan bernama
Tumblr. Keputusan itu bulat diambil oleh pemerintah di bawah Kementrian
Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Alasan keputusan tersebut diambil adalah
karena banyak sejumlah konten yang ada di Tumblr mengandung konten asusila dan
tidak sesuai dengan kebijakan dari Kominfo.
Sedikitnya
Kominfo menemukan ada sekitar 360 konten asusila yang tidak sesuai dan dianggap
sebagai melanggar konten positif yang ada di Indonesia. Salah satu kebijakan
yang diambil adalah proses pemblokiran hingga waktu yang tidak ditentukan.
Mengenal Sosial
Media Tumblr
Tumblr sendiri
merupakan sosial media dan sosial sharring. Memang Tumblr tidak sepopuler media
sosial dan microblogging seperti Blog atau Twitter. Namun konsep yang ditawarkan
pada pengguna jauh lebih sederhana dan tak ingin repot (Seperti Blogspot dan
Wordpress). Selain itu tumblr kaca dengan desain artistik dan tulisan menarik
yang memanjakan mata.
Saat ini ada sekitar
12% pengguna internet tanah air yang mengakses Tumblr. Umumnya datang dari
kalangan konten kreator, mulai dari penulis, designer, fotografer, dan
sebagainya hidup dengan mengandalkan Tumblr. Pemblokiran ini jelas menghambat
para konten kreator dalam mengakses platform yang mereka gunakan.
Bisa dikatakan
semua platform mana pun punya konten yang bersifat asusila dan itu semua
kembali kepada penggunanya. Tumblr sendiri juga punya peraturan ketat dalam
penggunaan tag terhadap konten dewasa. Sehingga hanya bisa diakses oleh orang
tertentu, namun dengan pengguna yang cukup besar, mencapai 130 juta. Tidak
semuanya mematuhi peraturan tersebut.
Pada sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Bell Labs yang kemudian dipublikasikan oleh
Cornell University Library di tahun 2017. Ada sebanyak 0,1% pengguna Tumblr
yang jadi produsen konten pornografi, 21,54% adalah para konsumen yang mencari
konten pornografi dan ada 28,46% yang tidak sengaja melihat konten pornografi
yang ada di Tumblr.
Sebuah angka
yang cukup kecil dan ada lebih 72% pengguna dari 130 juta yang tidak pernah
melihat konten asusila tersebut. Akibatnya ada sekian banyak pengguna lainnya
menjadi korban kebijakan tersebut.
Tumblr sendiri
punya cara mengatasi konten pornografi yaitu dengan mekanisme pelaporan sebuah
akun, mirip dengan platform lainnya. Selain itu ada Safe Search dan Safe
Mode untuk memblokir konten asusila di dalamnya.
Mengenang nasib
serupa dari Reddit dan Vimeo
Jauh sebelum aksi
pemblokiran sosial media Tumblr, sudah ada terlebih dahulu korbannya. Mereka
adalah Reddit dan Vimeo. Di tahun 2013 banyak sosial media luar negeri yang
diblokir pemerintah dengan alasan mengandung pornografi. Alhasil pemerintah
memblokir kedua media bermanfaat tersebut hingga sekarang.
Reddit mirip
forum sharing berbagai informasi mirip dengan Kaskus dan bahkan Steemit seperti
saat ini. Jadi Anda bisa menemukan begitu banyak pengetahuan di Reddit, namun
hanya karena nila setitik, Reddit diblokir hingga saat ini tidak bisa diakses.
Kemudian ada
Vimeo, berupa platform video sharring menyerupai Youtube. Anda bisa melihat
sejumlah video menarik yang kadang tidak dibagikan di Youtube ada di Vimeo.
Namun karena dianggap melanggar, nasib Vimeo tak jauh berbeda dengan Reddit.
Hingga kini tidak bisa diakses.
Para konten
kreator yang bermain di media tersebut jelas gigit jari, konten yang menarik
dan informatif sepi pengunjung. Pemblokiran membuat viewer dari tanah air jadi
sedikit. Memang banyak cara untuk bisa mengakses akun yang diblokir seperti
menggunakan VPN atau Proxy. Namun tetap saja itu ilegal, bagi pengguna internet
pemula seakan kehilangan media sosial tepat ia berselancar atau bahkan berkarya
di platform tersebut.
Para investor
dan konten kreator harus mundur berkarya. Mereka menganggap pemerintah lebih
bertujuan mencari konten yang tidak baik namun mengabaikan begitu banyak konten
baik di sebuah platform. Hampir semua platform punya konten seperti itu, namun
kini bukan memblokir platform tersebut tetapi mendidik penggunanya.
Diam dan media
favorit menghilang
Tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah menurut saya sangat protektif terhadap media yang
mengandung unsur pornografi. Memang niatan pemerintah sangat bagus khususnya
memerangi pornografi yang merusak bangsa, namun niat itu kadang terlalu
berlebihan.
Hanya karena
sebuah media mengandung konten pornografi, semua postingan baik lainnya
dianggap sama. Ibarat gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga. Bisa saja
akan banyak konten kreator yang harus kehilangan wadah berkreasi karena media
yang ia gunakan tidak bisa lagi diakses secara normal.
Bila boleh kita
pukul rata, hampir semua media punya konten yang pornografi. Bisa saja semuanya
kena blokir oleh Kominfo. Membendung konten pornografi itu sangat sulit dan
bahkan mustahil, namun yang paling penting adalah mendidik dan melakukan
penyuluhan penggunanya. Cara ini menjadikan para pengguna internet sebagai
smart user. Bila tidak, pengguna punya berbagai cara bisa tiba di situ yang ia
inginkan.
Memperbaiki
mental lebih baik dibandingkan tindakan blokir, andai pemblokiran terus saja
terjadi tak tertutup kemungkinan Indonesia akan mirip dengan Tiongkok yang
mengawasi segala aktivitas masyarakatnya dengan intranet.
Pasti di tahap
ini segala kreativitas dan inovasi jadi terbatas. Pemblokiran bukan solusi
terbaik namun memperbaiki mental pengguna. Karena semua pembuat platform punya
niat baik yaitu bermanfaat buat penggunanya.
Semoga menginspirasi
dan silakan komentarnya di kolom komentar.
0 komentar:
Post a Comment