Mungkin ada
tidak asing dengan kebiasaan yang sering dihabiskan di kala waktu senggang
yakni menulis. Pilihan menulis bagi sebagian orang sangatlah sulit, mulai dari tidak
adanya waktu sampai dengan bingung ini menulis apa.
Alasan klasik
ini sering mendera, sehingga banyak dari orang tidak punya minat untuk menulis.
Nyatanya menulis sering dianggap sebagai hobi para jurnalis atau penulis. Namun
siapa saja bisa terjun di dunia menulis asalkan ia bisa membagikan ide dan pola
pikirnya kepada orang lain.
Kebiasaan menulis ialah kebiasaan dari kalangan orang-orang besar, andai mau tergabung dengan orang-orang besar tersebut maka biasakan diri menulis.
Siapa sih yang
tidak menulis, kemampuan dasar manusia selain mendengar, membaca dan
selanjutnya menulis. Banyak hal positif yang didapatkan dai kebiasaan menarik
tersebut di antaranya bisa tetap awet muda.
Anda yang termasuk
punya kebiasaan unik tersebut patut bangga, menulis punya efek awet muda. Benarkah demikian?
Iya... secara
tidak langsung menulis mampu menjaga kulit tetap awet tanpa harus perawat lebih
yang biayanya mahal. Ada beberapa alasan kuat mengapa setiap tulisan yang anda
tulis selain bisa membuat awet muda dan berbagai manfaat lainnya.
Saya pribadi
memperhatikan beberapa penulis kenamaan yang tetap terlihat muda dan ceria, tak
ada raut tegang dalam wajah mereka walaupun sering dikejar deadline.
Semua itu karena mereka menulis dan memindahkan segala yang ada membebat di
dalam kepala ke media tulis.
Bila dahulu
menulis harus di kertas buku bernama diary, kini telah ada sosial media
yang mengiringi menulis lebih gampang. Berbagai platform juga lahir memudahkan
menulis salah satu media tersebut bernama Blog.
Tulisan terdahulu yang bersifat offline dan
tertutup, kini bersifat online dan bisa diakses oleh siapa saja. Semua
sama saja, asalkan nyaman dan menulis obat mujarab untuk tetap terlihat tetap
muda.
Berikut ini adalah
alasan kuat mengapa menulis bisa membuat orang tetap muda, berikut ulasannya:
Melepaskan Segala Penat, Rutinitas sehari-hari tak pelak membuat
pikiran penuh akan penat rasa, belum lagi saat perjalanan menuju lokasi kita
memulai rutinitas. Macet, panas, dan stres sudah pasti tak pernah lepas.
Cara mengurangi
penat tersebut banyak dari pribadi tersebut melepas lelah dengan menulis.
Sebahagian besar melakukannya di sosial media dalam bentuk uneg-uneg.
Misalnya saja terjebak macet, keluhan macet, terjebak hujan atau banjir dan
keluhan mengenai hal tersebut.
Keluhan yang
bersifat spontan itu secara tak langsung bisa melepaskan sedikit penat dan
membunuh rasa bosan. Tapi harus ada batasannya terutama dalam mengontrol diri,
jangan sampai kelakuan tersebut menyinggung orang lain.
Melahirkan
Ide dan Pola Pikir, Ide bisa lahir kapan saja termasuk hasil brainstroming
anda, ini sedikit banyak mampu menggodok tulisan yang ingin ditulis. Tak harus
dengan tulisan yang serius, cukup yang ringan-ringan saja. Kebiasaan menulis
secara tak langsung memudahkan ide lahir kapan saja, kemudian tinggal
dikembangkan jadi tulisan menarik.
Pelampiasan Selain Berbicara, Berbicara punya dua konteks berbeda terutama dalam
penyampaian. Sifat dari bicara yang kadang perlu lawan bicara sebagai respons,
sedangkan menulis tidak. Itulah mengapa menulis jadi pelampiasan terbaik.
Kelebihan dari
menulis adalah kemampuan menganalisa lebih baik dari hasil yang ditulis
(swasunting). Sedangkan bicara sedikit banyak mengalami kesalahan ucapan atau
perkataan, akibatnya bisa
Menginspirasi Banyak Orang, Tulisan Anda publikasikan
secara online tanpa disadari menjadi inspirasi banyak orang. Banyak yang
terbantu atau mengucapkan kata-kata terima kasih atas beberapa paragraf hasil
buah karya Anda.
Itu jadi sebuah
kesenangan tersendiri, apalagi ada aura bahagia tak terhingga asal setiap Anda menulis
ibarat memberikan umpan kepada para pembaca yang lapar akan bacaan. Jadi tunggu apalagi, menginspirasi dan
memberikan pencerahan secara tidak langsung bisa membuka mata para pembaca
terutama dari sudut pandang si penulis tersebut.
Menghasilkan Karya, Siapa yang tak mau punya karya? Apalagi
karya yang Anda tulis jadi best seller atau dibaca oleh banyak orang.
Selain membuat awet muda, karya tulisan tersebut membuat Anda gembira atas
pencapaian dan kerja keras. Bermula
dari pengalaman buruk atau analisa sesuatu masalah, lalu Anda menulis dengan
runtun dan terarah. Tak disangka hasilnya menjadi karya yang mengagumkan.
Nah… di dunia digital, banyak para entrepeneur sukses saat ini yang tidak
pernah mengabaikan arti menulis. Mereka punya perusahaan dan direksi besar,
namun tetap menggiatkan hobi tersebut sebagai rutinitas.
Saya mencoba
memberi tahu sejumlah entrepeneur sukses yang tepat menulis, berikut ulasannya:
1. Warrent
Buffet
Siapa yang
tidak kenal dengan Buffet, salah seorang bisnisman paling kaya di dunia yang
memiliki sejumlah ritel ternama di dunia seperti Berkshire Hathaway. Jiwa
bisnisnya sudah ada semenjak ia masih remaja dan terus ia kembangkan hingga di
usia senja. Walaupun begitu Buffet punya kebiasaan menulis tentang pengalaman
dan kisah suksesnya. Dalam petikan ucapannya ia berujar:
Komunikasi adalah kemampuan penting yang bisa membantu hidupmu, dan sepertinya sekolah kurang memperhatikan hal ini. Jika kamu tidak bisa berbicara dan menulis dengan baik, itu artinya kamu sedang menyia-nyiakan potensimu.
Maksud dari
Buffet cukup besar, kemampuan literasi adalah kunci wajib dalam membangun
komunikasi dan relasi. Walaupun terlihat sederhana, namun Buffet berhasil
menerapkannya dengan sangat baik hingga akhirnya jadi orang terkaya di dunia.
2. Richard
Branson
Siapa yang
tidak kenal dengan Richard Branson, ia adalah pendiri Virgin Group dan punya
kontrol lebih dari 400 perusahaan di seluruh dunia. Hampir sama dengan Buffet
yang memulai dunia bisnis semenjak di usia muda. Branson mengembangkan berbagai
bisnisnya ke berbagai bidang termasuk saat ini usaha perjalanan ke luar
angkasa. Sama dengan ide yang digarap oleh Elon Musk.
Ketertarikan ia
di berbagai bidang tidak membuat ia melupakan kebiasaan sejak kecilnya yaitu
menulis. Setiap kebijakan dan pengalamannya selalu ia tulis di sebuah buku
diary hingga kini. Ia menganggap itu sebagai pengalaman dan pembelajaran di
masa depan. Termasuk apa yang pernah ia sampaikan:
>Kepemilikan yang paling berarti adalah sebuah buku catatan yang
selalu bisa digunakan untuk menulis dan merekam segala jejak.
Itulah manfaat
yang sangat besar Branson rasakan di puncak kegemilangan karier yaitu tak
pernah lupa menulis. Alasan tidak ada waktu menulis tidak ada di dalam pikiran
Branson. Baginya sempatkanlah menulis bukan menulis kala sempat semata.
3. Ludvig Sunstrom
Anak muda
bernama Ludvig Sunstrom mampu membuktikan bahwa dunia entrepeneur dan menulis
bisa dipadukan dengan baik. Walaupun masih sangat muda namun ia bisa membagikan
waktunya sebagai entrepeneur dan penulis. Ludvig menganggap menulis sebagai:
Saya
mengawali hari dengan membaca, menulis, berintrospeksi, dan melakukan meditasi.
Hal ini membantu saya untuk tetap fokus dan kreatif sepanjang hari.
Kebiasaannya
itu buat Ludvig tampil beda, saat anak muda sebayanya masih sibuk dengan
bermain-main. Ia sudah fokus berbisnis dan membangun direksi dengan mitra
bisnis. Cara yang diterapkan oleh Ludvig wajib kita contoh.
4. Sam
Lustgarten
Bagi yang tidak
asing dunia entrepeneur khususnya keuangan pasti tak asing dengan Sam
Lustgarten. Ia adalah pakar keuangan dan juga pendiri yayasan bernama
Frugalling.org membahas tentang keuangan. Di usia muda ia sudah sangat
produktif menghasilkan karya tulis terlepas latar belakangnya sebagai
pengusaha. Ia punya kata-kata khusus menulis yaitu:
Sesibuk apapun,
saya menyempatkan diri untuk membaca dan menulis setiap hari. Keduanya adalah
cara saya melatih otak dalam mengolah kata-kata baru, struktur kalimat dan gaya
bahasa.
Jangan heran
setiap tulisannya dimuat di sejumlah majalah bisnis dan ekonomi. Sehingga
banyak orang menerapkan tips yang ia bagikan. Semua bidang ilmu tidak
menghalangi Anda untuk menulis dan Sam berhasil membuktikannya.
5. Jacob
Jolibois
Dunia design
dan digital sudah begitu familiar bagi Jacob Jolibois. Ia sudah banyak
dipercaya dalam bidang termasuk jadi dipercaya jadi Digital Strategy Director
dari perusahaan MESH dan Co-Founder dari Parachute.fm dan host di altBR
Podcast.
Baginya menulis
sesuatu yang wajib dilakukan di manapun khususnya dalam menyimpan gagasan dan
ide. Ia berpendapat bahwa dengan menulis akan mampu:
Saya terbiasa
menyimpan, gagasan, inspirasi, kutipan, artikel, dan informasi menarik lainnya
di catatan digital. Dari kebiasaan ini saya bisa menghubungkan gagasan-gagasan
di benak saya sendiri dan memunculkan kombinasi ide baru yang menyenangkan.
Lintas bidang
yang ia jalani mulai dari desain, fotografi, menulis dan teknologi
jadi kekuatan ia menonjol dibandingkan orang lain. Semua itu jadi padu karena
ia rajin menulis.
6. Aristotle
Onassis
Pada tahun
60-an Aristotle Onassis sangat terkenal sebagai salah satu pebisnis suksesnya khususnya di bidang perkapalan. Bisnisnya jadi sangat
menjanjikan apalagi saat itu sudah mulai memasuki era minyak. Harga minyak
mulai melambung dan Aristotle memanfaatkan bisnis kapalnya tanker dalam
mengangkut milyaran barrel minyak.
Kesuksesannya
itu seakan mengubah dunia dalam energi hingga kini. Walaupun dianggap sukses
besar ia tidak melupakan kebiasaan kecilnya hingga tutup usia yaitu menulis.
Menurutnya menulis adalah sesuatu yang spesial.
Ketika kamu
memiliki sebuah ide atau gagasan, maka tulislah. Ketika pertama sekali bertemu
dengan seseorang, tulislah semua hal yang kamu ketahui tentangnya. Bila kamu
mendengar sesuatu yang menarik, tulislah. Menuliskannya dapat membantumu dalam
mengambil langkah selanjutnya. Jika kamu tidak menulisnya, maka kamu akan lupa.
Aristotle
menganggap dengan menulis ia bisa mengenal dan mengetahui mitra kerjanya.
Sehingga ia bisa menganggap mana yang baik dijadikan mitra kerja sekaligus
sebagai alasan pengambilan keputusan akhir.
7. Bill Gates
Terakhir adalah
Bill Gates, mungkin ia lebih dikenal sebagai pemilik raksasa teknologi pertama
Windows. Suksesnya dalam beberapa dasawarsa seakan membuktikan Bill Gates punya
kelebihan dari kompetitornya. Namun ia menyanggah dan mengatakan ia tak jauh
berbeda dengan kompetitornya.
Alasan utama ia
terlihat hebat adalah analisanya tentang teknologi di masa depan dan setelah ia
pensiun yang sering menjadi pembicara di berbagai seminar. Salah satu kelebihan
yang ingin ia tularkan kepada anak muda adalah rajin menulis.
Sesibuk apa pun menulis sebuah kebiasaan bagi saya termasuk menuliskan sesuatu
di Blog.
Walaupun Blog baru lahir di akhir 90-an, Bill Gates tetap tertarik
belajar tentang dunia Blog walaupun usianya sudah mulai senja. Ia menuliskan
sejumlah gagasannya di weblog pribadi miliknya. Dengan begitu semua orang bisa
membaca gagasannya.
Itulah sejumlah entrepeneur dunia yang menerapkan kebiasaan menulis
dan mereka mampu menuai sukses di bidangnya. Mereka tidak pelit ilmu dan
pengalaman, dengan menulis serta berbagi membuat banyak orang yang bisa
mengikuti langkah mereka.
Semoga
postingan ini memberikan pencerahan untuk kita semua dan silakan komentarnya.
0 komentar:
Post a Comment