Memori masa kecil seakan kembali terngiang di
kepala, perkenalan awal pada dunia game dimulai saat saya dihadiahi konsol game
terbaru oleh sang paman. Dibandingkan harus main panas di luar rumah, sang paman
saya pun membelikan sebuah konsol game paling mutakhir kala itu.
Masa kecil saya lebih banyak dihabiskan
tinggal bersama nenek dan paman di kota, jauh dari orang tua yang bekerja di
daerah. Menghilangkan rasa bosan dan semangat belajar, sang paman menghadiahi
saya konsol karena saya berhasil juara kelas.
Saya seakan jadi bocah pertama yang mempunyai
perangkat game konsol. Efeknya, anak-anak di dekat rumah berdatang sambil konsol baru. Jelas sangat senang, waktu itu anak-anak
masih bermain permainan tradisional atau pergi main di Gamezone di akhir pekan.
Game tempo dulu masih berupa game Arcade,
mungkin kita lebih akrab dengan sebutan game Ding-Dong karena suaranya yang
terdengar seperti sebutannya. Game Ding-Dong seakan mudah ditemukan di lokasi Gamezone.
Para pemainnya pasti merasa betis kadang kram akibat lama berdiri dan keasyikan
main di Gamezone bisa buat kantong bocor.
Seakan saya maju satu langkah dalam permainan kala
itu dan bisa buat menabung. Main game tidak harus ke Gamezone, cukup dimainkan
di rumah sambil rebahan di atas sofa. Saya pun hafal semua game kala itu dan
menamatkan misi, kemudian menceritakannya ke teman kelas saat ke sekolah. Teman-teman
sangat antusias dengan game konsol yang saat itu masa terbatas. Supaya tidak
kesepian bermain sendiri di rumah, saya mengundang teman dekat saya untuk
bermain game sebagai lawan tanding.
Waktu berlanjut begitu cepat, era konsol memenuhi
rumah dan berbagai rental hadir. Aura bermain di rental jelas beda dibandingkan
di rumah, buat bocah seperti saya rela menghabiskan uang jajannya buat bermain
game.
Memori saya masih sangat lekat saat bermain
konsol di rental, kaset yang macet dilap dengan kain perca atau kadang dengan
air liur. Konsol gamenya harus dimiringkan supaya kasetnya bisa terbaca dengan
sistem. Begitu bahagia saat kaset berhasil terbaca, koleksi kaset game konsol
berupa CD bisa dipilih sesuai selera.
Pergolakan game berlangsung cepat dari era
konsol ke arah game online berbasis PC. Pil pahit harus saya terima karena jam bermain
game saya berkurang drastis karena harus masuk sekolah asrama. Meskipun begitu,
itu tidak menghalangi berhenti main game. Salah satu caranya di akhir pekan
atau kadang nekat CLBK (Cabut Lewat Belakang) sekolah hanya buat menghilangkan
rasa dahaga puasa bermain.
Risikonya berat mengintai andai tertangkap
atau ketahuan sudah dipertimbangkan. Saya pun mulai mengenai game bergenre Person
Shooter (FPS) seperti Counter Strike, Point Blank, dan Battlefield. Bukan
hanya sebatas Winning Eleven saja, masa itu game FPS sedang naik daun dan
memikat hati banyak orang. Kadang rela tidur di warnet buat ngegame sekalian ambil pake midnight dengan harga miring.
Dunia warnet yang memangkas waktu tidur |
Era itulah saya baru menyadari bahwa Game bisa
dimainkan dari jarak jauh dan menghubungkan banyak manusia. Cikal bakal game
saat ini, dan jangan heran dalam sebuah game ada banyak pemain yang bermain
serupa di belahan dunia lainnya.
Perangkatnya bukan hanya PC atau bahkan konsol
game yang ada di rental. Perangkat Game bertransformasi semakin mobile dan
mudah dimainkan di mana saja. Spesifikasi perangkap mobile bahkan sudah
setara dengan PC dan konsol sekalipun.
Makin lengkap dengan banyaknya pengembang game
kebanjiran ide dan inovasi melahirkan game baru dengan beragam genre. Seakan
kebutuhan game sudah menjadi gaya hidup pembunuh bosan atau pengalih penatnya
hari. Terjebak macet, menunggu teman tiba, hingga waktu senggang kini terobati
dengan game mobile.
Stigma buruk gamer itu melekat erat dengan
pekerjaan menghabiskan waktu berjam-jam sampai lupa waktu. Keluarga, teman sampai
masyarakat melabelinya gamer sebagai orang pemalas. Gambaran gamer diidentikkan
dengan lelaki yang urakan (kini banyak gamer wanita lho), masa depan gelap, dan
jarang mandi.
Tahan dulu anggapan itu, kini stigma negatif
yang melekat dari gamer sedikit hilang. Game bukan sekedar hobi unfaedah
dalam mengisi waktu kosong. Namun bertransformasi menjadi pekerjaan
menjanjikan. Salah satu pekerjaan menghasilkan keuntungan ialah menjadi atlet
E-Sport. Pamornya sedang menanjak dan gemari anak millenial.
Muncul pertanyaan seperti: Di mana letak
olahraga pada game?
Peran pemain game tergolong atlet, mereka tak
ada bedanya dengan olahraga balap atau pacuan kuda. Posisi kendaraan dan hewan
pacuan yang bekerja dan sang atlet “dianggap” hanya naik dan
menungganginya.
Nyatanya para atlet harus menjalani latihan
yang super berat seperti ketahanan inti tubuh, keseimbangan, dan koordinasi.
Bagaimana tidak, sang atlet harus tetap fit dalam melahap lap dan menjaga
keseimbangan (bahkan sampai mengurangi jumlah berkedip) saat membalap. Sang
atlet harus mengambil keputusan penting pada kecepatan tinggi. Telat sedikit
saja, nyawa jadi taruhan Wajar bila atlet balap punya bayaran yang tinggi.
Hampir serupa dengan atlet balap karena mereka
punya kemampuan khusus. Bukan hanya sebatas anak rental. Atlet E-Sport sudah
punya jam terbang tinggi dan waktu latihan yang panjang.
Dibutuhkan sekali skill, taktik,
pengambilan keputusan, dan pastinya mental dalam bermain game di level
tertinggi. Atlet E-Sport butuh koordinasi tangan dan mata yang cukup cepat serta
pengambilan keputusan serba cepat andai ia atau timnya tersingkir dari lomba.
Game E-Sport yang dipertandingkan di Asian Games 2018 |
Pada Asian Games 2018 yang dilangsungkan di
Indonesia Agustus lalu, cabor E-Sport masuk dalam perlombaan eksibisi yang
dipertandingkan. Genre game Fighting Games, First Person Shooter (FPS),
Real-Time Strategy (RTS), Sport Games, dan Racing. Game
terkemuka seperti PES 2018, Heart Stone, Clash Royale, League Legends, StarCraft,
dan AOV (Arena of Valon) berhadiah medali yang mengharumkan bangsa.
Andai pergi ke rumah gebetan dan calon mertua
bertanya:
Kerjaan kamu apa nak?
Kerjaan saya ngegame all time pak..!
Dasar pengangguran dan masa depan gelap
Ini pak medali Asian Games, kebetulan saya atlet E-Sport yang menang kemarin.
Wah... mantap, kamu boleh jalan sama anak saya. Medalinya biar buat Bapak saja.
Bukti Game sudah bisa menyejahterakan ekonomi
dan hobi jadi pekerjaan menjanjikan. Hadiah yang ditawarkan buat cabang E-Sport
tidak main-main, menyentuh angka miliaran rupiah. Sebagai perbandingan, di
tahun 2017 diadakan event tahunan The International 7 yaitu turnamen
DOTA 2. Total hadiah bagi pemenang pun tidak main-main mencapai angka $37,7
juta (Rp492 miliar). Pemenang utama bisa membawa pulang uang sebesar $10,8
(Rp140 miliar).
Lomba E-Sport level individu memang hadiahnya
tidak sebesar game yang mengandalkan tim. Pada sejumlah Turnamen PES atau FIFA
League, pemenang utama dapat membawa pulang hadiah hingga $200 ribu (2,6
miliar). Wah... masih lumayan menggiurkan.
Tak heran nantinya pamor game bisa setara
atlet olahraga terkemuka yang punya banyak penggemar. Bahkan setiap game punya
basis fans yang tak kalah besar dan jadi cita-cita setiap anak di masa depan.
Kamu nak pengen jadi apa waktu besar?
Saya pengen jadi atlet E-Sport
Mantul nak, lanjutkan hobimu.
Perkembangan dunia E-Sport makin pesat di masa
depan, tak tertutup kemungkinan ada lebih banyak perlombaan game dan hadiah
yang terus meningkat. Selain itu mampu sebagai ajang pengujian bakat dan taktik
dari berbagai game. Serta menjaga semangat sportivitas olahraga berbasis
E-Sport.
Tak ada yang membayangkan bahwa ponsel kini punya
sedang fitur yang mencengangkan. Andai saja di tarik 10 tahun ke belakang, ponsel
kala itu hanya digunakan pada dua aktivitas menelepon dan membalas SMS.
10 tahun lalu game di ponsel hanyalah game
monokrom sudah hadir game seperti Space Impact, Snake, dan Bounce. Makin pesat
perkembangannya saat ponsel layar sentuh dan ukuran besar hadir. Memberikan pengalaman
game lebih memuaskan didukung spesifikasi gahar. Kemampuan ponsel kini sudah
merambah dunia hiburan dan gaming yang hanya bisa dilakukan oleh TV dan PC, bahkan
lebih.
Sampai pada masanya era ponsel smartphone
memunculkan game dengan grafis dan gameplay menarik. Kelebihannya yang lebih
mobile seakan buat gamer bisa bermain game di mana saja dari ponselnya. Langkah
besar tersebut seakan diawali oleh perkembangan Angry Bird dan Fruit Ninja
hingga kini telah memasuki pangsa game MOBA dan Battle Royal. Di market store aplikasi,
ada jutaan game yang bisa dinikmati sesuai selera.
Arah gaming saat ini sudah bergeser arahnya
mobile, banyaknya ponsel yang mampu punya performa terbaik. Berbagai game
terbaik mampu dimainkan dengan sangat baik dengan ponsel. Salah satu ponsel
yang dihadirkan dari produk anyar ASUS: Zenfone Max Pro M1.
Bagi saya, ada beberapa hal wajib yang ada di
ponsel gaming pilihan. Saya sudah membaginya dalam 14 kriteria wajib buat
gamer. Penasaran, berikut ulasannya:
Trend bermain game mobile sudah dikenal dengan
begitu luas. Ponsel kekinian harus memberikan sensasi bermain gaming dalam
jangka waktu yang panjang. Saya pun impian dan standar wajib buat ponsel
gaming. Permasalahan ponsel mendadak lelet atau mudah restart mendadak
jelas tidak masuk kriteria ponsel idaman.
Saya pun mengklasifikasi syarat wajib yang
harus dimiliki sebuah ponsel gaming idaman. Bikin pengalaman gaming jadi hidup.
Penasaran buakkan, berikut ulasannya:
Sebuah ponsel gaming diharuskan punya
bentangan layar super lega, minimal berukuran 5,2 inchi, batas minimal ponsel
gaming. Malahan kini sudah bertebaran ponsel berukuran 6 inchi, layar makin
lapang akan buat pengalaman bermain game makin memuaskan.
Material bodi yang menghiasi bagian luar sudah
dibalut metal, supaya tidak licin saat bermain. Pengalaman yang pernah saya
rasakan adalah punya ponsel yang punya sudut runcing. Ini jelas membuat jemari
gampang pegal saat bermain game dalam tempo lama.
Ponsel kekinian didesain dengan lekuknya yang nyaman buat digenggam. Sudah ada
Curved Display 2.5D dengan buat setiap bezel keseluruhan ponsel jadi
sangat tipis. Bobotnya pun harus padat dan solid saat digenggam, jauh dari
kesan ringkih.
Ponsel gaming pastinya punya prosesor terbaik
di kelasnya dan melibas segala aplikasi tanpa ngelag. Bahkan bermain
game dalam tempo lama. SoC (System on Chip) mendukungnya bekerja secara
optimal kinerja Prosesor dan GPU. Makin baik sebuah prosesor, akan makin memudahkan
proses data game jadi lebih cepat.
Begitu banyak pilihan prosesor handal saat
ini, nama seperti Qualcomm
Snapdragon, Exynos, Kirin, dan MediaTek. Pilihan prosesor yang
paling handal dan banyak digunakan saat ini, saya jatuhkan pilihan pada
prosesor khas Qualcomm Snapdragon. Kemampuan minimalnya pun harus di
level Quad-core, agar proses gaming jadi lancar jaya.
Inovasi di segmen RAM makin besar khususnya mendukung
kini prosesor. Sebagai catatan, rata-rata ponsel kekinian sudah mengusung RAM
di atas 3. Tujuannya memberi sensasi gaming yang memuaskan. RAM lokasi menyimpan
berbagai game yang ingin saya mainkan secara sementara untuk nantinya bisa
diakses dengan cepat oleh prosesor atau GPU. RAM-nya kecil, otomatis proses
penyimpanan sedikit terhadap menunggu game lain ditutup.
Nah... semakin besar RAM akan mempercepat
proses penyimpanan di dalamnya sehingga performa jadi lancar jaya. Syarat
ponsel gaming dengan game berdisplay 3D, RAM sebesar 3GB dengan LPDDR 3 sudah jadi
kewajiban yang harus ia penuhi sebuah ponsel gaming.
Saat ini saya rasa menggunakan memori 32 GB saja
sudah terlalu kecil, batas minimal buat game akan leluasa menyimpan game adalah
64GB. Bahkan kini ponsel akan semakin lega dengan penyimpanan mulai dari 128 GB
hingga 512 GB.
Alasannya dikarenakan game saat ini bukan lagi
berukuran puluhan atau ratusan MB, tapi hingga belasan GB. Sebut saja game berukuran
besar seperti PUBG Mobile, Need For Speed, PES 2018, hingga UFC. Semua game
yang saya sebutkan di atas berukuran GB. Jelas ini akan buat kapasitas memori
internal jadi sangat sesak.
Kapasitasnya memori internal kecil, hanya bisa
dimanfaatkan untuk mengunduh beberapa game saja. Itu belum lagi masuk aplikasi non-game
seperti sosial media, office, dan aplikasi lainnya yang makin bikin
kapasitas mendesak banget.
Bagi saya ponsel gaming harus minimal banget
64 GB dan 128 GB sudah cukup lapang. Jadi tidak perlu khawatir melibas game
mana saja yang diinginkan dan pastinya tidak perlu khawatir harus uninstal game
atau harus memindahkan data ke laptop.
Ponsel gaming pastinya harus punya kemampuan
yang sangat menawan terhadap berbagai segala jenis kondisi jatuh dan bantingan.
Itu sangat dibutuhkan supaya memastikan barang yang digunakan mampu bertahan di
segala kondisi tak biasa.
Salah satu yang bikin saya salut adalah
kemampuan dewa dari Zenfone Max Pro M1 yang telah melewati berbagai tes
ketahanan sebuah ponsel. Di sebuah Youtube
saya menyaksikan bagaimana Zenfone Max Pro M1 bisa bertahan dari pengujian
tidak masuk akal, mulai dari dimasukkan dalam air, dibakar, digoreng hingga
dilindas mobil.
Itu artinya ini masuk kualifikasi saya,
walaupun yang diuji sudah sangat ekstrem. Dengan pekerjaan saya lakukan di
lapangan dan kecerobohan saya saat menggunakan ponsel (seperti terjatuh dari
saku atau dari atas meja). Ia tetap dalam kondisi aman-aman saja.
Bagi gamer, tampilan UI nan sederhana jadi
sebuah pilihan wajib, tidak terlalu eye-catching yang rentang menguras
banyak energi pada ponsel. Tampilan UI sederhana akan memudahkan proses
pengaksesan game dalam waktu singkat.
Makin lengkap sudah diberikan fitur Background
Limit yang meminimalkan aplikasi yang jarang digunakan. Baterai ponsel
banyak tersedot habis karena banyaknya Background OS yang menyedot daya baterai
si ponsel. Adanya fitur ini akan buat baterai lebih lama tahan khususnya buat
gaming. UI sederhana dan Background Limit, bikin baterai berkurang jadi
lebih lama.
Itu sebuah ponsel gaming pengalaman layar yang
luas harus didukung dengan resolusi terbaik. Bagi saya, ponsel gaming minimal
punya layar Full HD karena membuat saturasi warna dari game bisa terlihat
dengan jelas. Malahan lebih tinggi seperti Quad HD akan lebih baik dalam
bermain game.
Saya pun sering bermain di luar ruangan yang
pastinya banyak terkena kontak langsung dengan cahaya. Otomatis ponsel yang
berada di bawah FHD layarnya jadi buram, meskipun sudah menggunakan tingkat brightness
tertinggi sekalipun, tetap saja pengalamannya tidak optimal.
Tak hanya masalah CPU dan RAM yang harus mantap
betul, yang paling punya pengaruh besar adalah masalah GPU yang harus
terbaik. Hubungan pada kemampuan grafis
yang lancar jaya, seakan tidak akan mengalami penurunan FPS dan terlihat Smooth
tanpa patah-patah saat bermain game.
Komponen ini punya tugas besar dalam mengolah
grafis dan visual akan konsel yang ditampilkan dari ponsel Anda. Salah satu GPU
yang ada di Qualcomm Snapdragon@ adalah Adreno TM 590 yang
sudah leluasa saat bermain game bahkan di atas 30 FPS pada kondisi HD.
Makin besar kapasitas baterai, makin lama daya
yang digunakan habis. Apalagi buat digunakan gaming yang butuh daya super
boros. Syarat minimal bagi saya untuk ponsel gaming, punya kapasitas di atas
3500 mAh.
Itu penting karena gamer akan kecewa karena
harus selalu berdekatan dengan stok kontak. Ia pun mau leluasa bermain game
berjam-jam di mana pun. Otomatis dengan baterai yang besar akan mengakomodir
proses gaming lebih optimal.
Paling penting ponsel gaming sudah punya proses
pengisian cepat (fast charging). Gamer
tidak membutuhkan waktu lama menunggu ponselnya agar kembali posisi penuh. Dan
kembali beraksi melibas game.
Tren kini seakan banyak ponsel yang
menggunakan poni (Notch), bahkan ada tren ponsel jenggot di bagian bawah layar.
Bagi saya ponsel gaming idaman sebaiknya tidak memiliki Notch, karena cukup mengganggu
saat bermain.
Fitur Notch memang bisa dihilangkan pada
pengaturan dengan meratakan atas sama dengan layar bawah. Hanya saja kesannya
kurang sedap buat gaming yang lebih menjual nilai performa bukan estetika.
Dengan layar yang luas dan bezel tipis tanpa Notch, seakan layar ponsel makin
luas.
Proses masuk ke dalam ponsel kini beragam,
mulai dari Face Lock Detected dan Fingerprint. Sudah tidak zaman
lagi ponsel harus mengetik password atau model pola yang merepotkan dan
terkesan lama.
Sistem keamanan jadi lebih aman dari tangan
jahil orang lain yang sudah tahu password dan model pola yang digunakan.
Data-data berharga dan bahkan game yang terinstal tidak bisa diutak-atik oleh
orang tak bertanggung jawab. Minimal ponsel gaming yang saya punya Fingerprint,
dan andai sudah Face Lock Detected itu sudah dari kata lebih.
Ponsel gamer pastinya bekerja sangat maksimal
dan mengharuskan dirinya menghasilkan performa tingkat tinggi. Efeknya berupa
panas berlebih pada bagian belakang dan layar ponsel. Overheating jadi
masalah serius buat gamer yang mengharuskan mengistirahatkan sejenak ponselnya kembali ke
suhu normal.
Beda dengan laptop yang memiliki kipas pendingin
tambahan, ponsel tidak punya. Karena itulah ponsel yang saya harapkan tidak
gampang overheat saat bermain game dengan frame tinggi. Efek lebih
lanjut akan membuat ponsel mengalami penurunan performa dan pengalaman game
jadi tidak optimal.
Kemampuan sebuah
ponsel kini dapat diukur secara maksimal dari skor dari chipset yang ia
hasilkan. Perhitungan ini jadi acuan buat mengukur sebatas mana ponsel bisa
melibat game hingga level FHD.
Aplikasi yang sering
saya coba Benchmark Antutu dan PCMark Work 2.0 yang punya reputasi bagus dalam pengukuran
performa. Bagi saya skor minimal ponsel adalah 100 poin dari pengukuran
Benchmark Antutu dan 5.500 poin sesuai pengukuran PCMark Work 2.0.
Memang ada sejumlah
pengukuran lainnya yang bisa dicoba, tapi ini Benchmark wajib yang saya percaya
dan gunakan. Ini sangat saya rekomendasi buat sobat dalam mengukur sebatas mana
ponsel bekerja dan level game apa yang sudah mendukung ponsel Anda.
Pada rentan harga yang ditawarkan, harga
ponsel gaming saat ini punya harga lebih terjangkau dibandingkan dengan harga
ponsel flagship. Ponsel gaming tidak menjual tampilan luar dan fitur spesial
layaknya ponsel flaghsip, namun spesifikasi gahar di medan gaming.
Ponsel gaming harga di harga 2 – 3 jutaan
adalah pilihan bijak dan ramah di kantong para gamer. Ia bisa memberikan
pengalaman menakjubkan para gamer tanpa takut kantong jebol. Dan jawaban itu
berhasil didengar oleh ASUS sebagai vendor ponsel terkemuka di dunia.
Ponsel gaming harga di harga 2 – 3 jutaan
adalah pilihan bijak dan ramah di kantong para gamer. Ia bisa memberikan
pengalaman menakjubkan para gamer tanpa takut kantong jebol. Dan jawaban itu
berhasil didengar oleh ASUS sebagai vendor ponsel terkemuka di dunia.
Mencari ponsel
gaming dengan kinerja di atas rata-rata jadi pilihan para gamer. Semua itu terjawab
dari ASUS Zenfone Max Pro M1 yang menyematkan tema Limitless Gaming, memberikan
semangat game para penggunanya.
Penggunanya bisa
bermain game tanpa batas dengan performa menjanjikan karena ASUS sudah
membekali ponselnya dengan Chipset High-Tier terbaru yaitu Snapdragon
636 yang bertenaga. Ukuran layar pun ASUS sangat tahu bahwa gamer butuh layar
yang lapang dan resolusi terbaik dalam bermain game. Zenfone Max Pro M1 sudah
dibekali dengan layar 5,99 inchi dengan resolusi Full HD+.
Kepadatan pikselnya
cukup baik yaitu 402 ppi. bentuk aspek rasio yang dihasilkan adalah
18:9, cukup nyaman di tangan. Tampilannya jadi lebih luas dan tidak masalah
bermain di ruangan banyak cahaya. Itu karena kemampuan FullView Displaynya
sanggup menyala terang hingga 450 Nits. Dukungan Contrast Ratio dengan
1.500:1 yang memberikan sudut pandang lebih jelas dari sudut mana pun.
ASUS membenamkan
teknologi TruePallete sehingga warna yang dihasilkan lebih alami dan ada
pula EcoPix yang memastikan layar tetap bisa dilihat saat di bawah
cahaya matahari. Tak cukup di situ saja, saya cukup sering bermain game di
kondisi remang-remang dan minim cahaya. ASUS sudah memberikan Mode Night
Light untuk melindungi mata dari efek cahaya biru berlebihan yang
memberikan rona kekuningan pada layar ASUS Zenfone Max Pro M1.
Desain yang
diberikan pun masih konservatif yaitu dengan sentuhan Full Bezel, beda dengan
ponsel saat ini yang umumnya mengusung Notch.
Ini memberikan layar lebih luas dan setiap lengkungan sudah ada 25D Curved
Glass yang memberikan lengkungan di setiap bagian tepi ponsel. Ini jadi
sangat nyaman digenggam dengan tangan.
Materialnya terbuat
dari susunan aluminium berdimensi 159 x 76 x 8,5 mm dengan bobot
mencapai 180 gram. Berukuran bongsor dengan balutan bodi metal nan kokoh, cocok
buat tipikal ponsel gaming. Sebagian besar beratnya berasal dari komponen
baterai jumbo berukuran 5.000 mAh. Tersedia pula sensor fingerprint yang
berada di belakang bodi ponsel yang memudahkan proses masuk jadi lebih cepat
dan lebih privasi.
Zenfone Max Pro M1
menggunakan tampilan yang berbeda dengan mengusung Pure Android versi 8,1 Oreo.
ASUS punya alasan menanggalkan tampilan khas ZenUI yaitu meminimalkan bloatware
dan tampilan ponsel terlihat polos dan apa adanya. Efeknya performa jadi
lebih ringan dan smooth khususnya buat para gamer yang tidak mau
neko-neko urusan interface.
Zenfone Max sudah
dibekali Android 8.1 yang punya kemampuan booting super cepat dan gesit
dibandingkan OS generasi lawas. Karena pada versi ini sudah ada Google Play
Protect yang mampu meningkatkan keamanan toko aplikasinya di Play Store
dari berbagai aplikasi berbahaya dan rentan malware. Kemampuannya mampu
memindai 50 miliar beragam aplikasi dalam sehari.
Ada juga fitur Notification Dot, berupa bentuk sederhana yang mampu memudahkan
pengguna andai saja ada pesan dan notifikasi yang masuk. Akan ada tanda berupa dot
(titik) penanda berwarna kuning yang terletak di pojok kanan aplikasi tanpa
harus membuka aplikasi tersebut. Selain itu tidak akan mengganggu dengan
notifikasi masuk saat bermain game.
Untuk pilihan jumlah
RAM beragam, mulai dari 3, 4, dan 6 GB
disusul dengan penyimpanan internal berukuran 32 dan 64 GB. Kemampuan yang
diberikan seakan makin leluasa saat bermain game. Makin sempurna karena Zenfone
Max Pro M1 tidak gampang overheating saat diajak main berjam-jam. Sudah
cocok jadi smartphone idaman dan pengganti konsol gaming dengan performa
terbaik.
Dengan segala
kualifikasi dan spesifikasi yang Zenfone Max Pro M1 miliki, seakan saya ingin
mencoba kemampuannya dengan game pilihan saya. Saya pun sudah membaginya dalam
beberapa genre gaming dan pastinya akan memberikan pengalaman lebih di Zenfone
Max Pro M1. Berikut ulasannya:
Bermain aksi dan misi menegangkan di PUBG Mobile
Genre game dengan
konsep action dan shooting paling digemari oleh gamer saat ini. Di
PUBG kita seakan harus memulai misi hingga jadi orang yang paling terakhir bisa
bertahan di ganasnya pulau. Memanfaatkan berbagai macam benda yang ditemukan untuk
mengalahkan musuh.
Pastinya musuhnya
bukan AI (kecerdasan buatan) tetapi manusia juga yang bermain di belahan dunia
lain. Jelas mereka punya kemampuan setara dengan kita saat bermain. Makin PUBG
seakan bikin lupa waktu, apalagi saat menemukan sasaran target yang tepat. Jadi
pengen melibas semuanya dan jadi pemenang untuk tantangan tersebut.
Pertarungan penuh teknik ground fighting dan striking di UFC
Pertarungan penuh
teknik dan kecepatan seakan diuji pada game UFC. Saya penggemar berat UFC
seakan ingin merasakan teknik ground fighting, striking, dan segudang
teknik lainnya di dalam game ini.
Andalan utama saya
jelas di UFC jelas Conor McGregor yang terkenal dengan teknik boxing kelas
atas. Ia seakan sudah siap menghujam lawan-lawannya ke atas kanvas octagon. Kemampuan
grafis yang baik dari Zenfone Max Pro M1 jadi alasan game UFC bisa berjalan
sangat lancar.
Taklukan segala misi serba sulit di GTA 5
Game GTA sudah saya
kenal lebih dari 16 tahun sejak era konsol, dulu sampai kini tetap memberikan
pengalaman menakjubkan. Pada GTA 5 yang ingin saya instal di Zenfone Max Pro M1
dengan segudang misi, gameplay, dan grafis menawan.
Menyelesaikan misi
tepat waktu, melawan gangster, tabrak-tabrakan di jalan raya San Andreas hingga
lepas dari kejaran polisi begitu memukau. Kata-kata Mission Completed begitu
dinantikan saat misi selesai dilakukan, bukan Mission Failed atau malahan
Busted di tangan polisi.
Zenfone Max Pro M1
sangat tepat karena punya layar yang luas dan bisa memainkan hingga ke kualitas
HD dan jauh dari kata ngelag.
Menguji batas adrenalin dan respons di Asphalt 9 Legend
Game balap wajib
dalam game yang saya instal, pilihan itu jatuh pada Asphalt 9 yang melegenda.
Era ponsel symbian jadi awal perkenalan dengan game ini, meskipun
grafisnya masih sederhana. Seakan ada sensasi adrenalin yang meledak meletup
saat bermain game.
Tabrak-tabrakan dan crash
tidak bisa dielakkan. Melibas segala tikungan tajam dan menyalip mobil lawan.
Untuk bisa menjadi player pertama yang menyentuh garis akhir. Seakan
setelah main game ini, adrenalin yang lesu seakan terdongkrak naik.
Mengasah kemampuan programming dan coding pada game Lightbot
Sebuah game dibuat
dari kumpulan banyak coding dan program di dalamnya. Semua itu dibuat
runtun mengikuti arah algoritma yang ia jalankan. Keasyikan main game kata kita
lupa bahwa ada game sederhana yang mengasah otak sambil melatih kemampuan coding.
Mana tahu ini jadi
jalan kita bisa belajar banyak akan mekanisme game dan mengembangkan game unik
dan bisa ada di Play Store kelak. Ukurannya relatif kecil, hanya 17 MB. Game
level ringan tapi bikin kita berpikir keras memecahkan masalah. Cocok buat
melatih kemampuan berpikir cepat dan praktis.
Itulah sejumlah game
yang ingin saya jajal dengan Zenfone Max Pro M1 dan dengan segala kemampuannya
tadi pasti akan berjalan lancar dan sangat tepat sebagai ponsel idaman. Saya
paling sering bermain game di kala senggang saat istirahat kerja dan malam
hari. Seakan membunuh suntuk dan rasa bosan, ada gairah baru yang lahir dari main
game walaupun sebentar saja.
Bagi saya Zenfone
Max Pro M1 ponsel yang sangat tepat menyasar para gamer seperti saya. Fitur dan
teknologi yang dihadirkan seakan begitu kekinian dan jadi daya pikat. Saya pun
menilai ada banyak fitur dan teknologi yang dihadirkan, namun saya menyeleksi 3
terbaik sesuai dengan keinginan saya. Apa sajakah itu, berikut 3 pemikat di Zenfone
Max Pro M1
Sebagai seorang
gamer dan orang yang butuh banyak daya dalam sebuah smartphone, sebuah
kewajiban punya ponsel berteknologi Fast Charging. Itu sudah disematkan
dengan menawan di dalam Zenfone Max Pro M1. Pada proses
pengisian dalam setengah saja sudah bisa mengisi daya dari nol hingga 60%.
Dengan kapasitas 5.000 mAh, Zenfone tergolong
ponsel yang punya ponsel baterai jumbo. Itu artinya saat ngecas 30 menit saja,
sudah setara mengisi baterai di level 3.000 mAh di dalam ponsel. Sudah sangat
cukup buat dihabiskan dalam beraktivitas multimedia seperti menonton video,
browsing, dan sosial media.
Bagi Gamer tidak membutuhkan waktu lama
menunggu ponselnya agar kembali posisi penuh. Saat ia rehat makan siang
sejenak, ia kembali ON ngegame dalam waktu lama.
Makin serba lengkap selain Fast Charging, ada fitur Life Saver dari
Android 8.1 Oreo yang akan membuat daya tahan baterai lebih awet lagi. Ditambah
dengan kapasitas baterai dari Zenfone Max yang jumbo, segala kebutuhan akan
terpenuhi dalam waktu lama.
Istilah yang dapat saya sematkan buat Zenfone Max Pro M1:
Cas sekejap, pakai sepuasnya sampai kalap
ASUS Zenfone Max Pro
M1 seakan memberikan kemampuan maksimal. Ia sudah dibekali dengan System on Chip
Qualcomm Snapdragon 636 dengan GPU Adreno 509. Chipset terbaru keluaran Qualcomm
tersebut berjalan pada teknologi 14mm berbasis arsitektur Core Kyro 60 performance
dan efficiency. Empat core Corex-A73 dengan performa dan empat core
sisanya cortex-A53 untuk efficiency dengan clock hingga 1,8GHz.
Kemudian pada CPU
Kyro 60 memiliki kinerja yang lebih bertenaga hingga 40% dengan GPU Adreno 509
mampu menyuguhkan performa gaming yang lebih tahan lama. Game kekinian dan
kelas seperti Mobile Legend, PUBG, dan Fortnite mampu berjalan lancar dengan
performa grafis terbaik.
Berdasarkan hasil
benchmark dari aplikasi Antutu, skor yang dihasilkan dari Zenfone Max Pro M1 cukup baik untuk melibas beragam game dan bisa dikatakan ponsel gaming banget. Tercatat skor 115,635 poin dari Antutu.
Walaupun bukan
ponsel bukan berarti Zenfone Max Pro M1 menganaktirikan kemampuan kamera. Ponsel
gaming, bukan berarti tidak harus punya kemampuan kamera di level biasa-biasa
saja. Malahan sudah memberikan kamera ganda sesuai keinginan.
Hadir dengan kamera
ganda 13MP kamera belakang dan 5 MP untuk kamera depan. Letak posisinya dibuat
secara vertikal dengan bukaan lensa f2.0. Kemampuan fungsi dari dual kamera
mampu menciptakan efek foto bokeh maksimal. Fitur khas smartphone dalam
menghasilkan gambar tidak pernah dilupakan, Phase Detection Auto Focus, dan
LED Flash.
Pada Zenfone Max Pro
M1 seakan memberikan nuansa baru pada fitur di dalamnya. Menggantikan PixelMaster
Camera dengan Snapdragon Camera agar hasil foto lebih ciamik. Fitur Mode Auto,
HDR Mode, dan Portait Mode (Bokeh) jadi andalan hasilkan jepretan terbaik. Ada
juga efek depth of field terlihat begitu artistik dan mengagumkan
sehingga mampu menghasilkan gambar terbaik.
Segala kelebihan
yang ada di dalam Zenfone Max Pro M1 seakan menjawab segala kebutuhan gamer di
kala senggang dan sebagai worker di kala jam kerja. Saya pun merasakan
bahwa 14 kewajiban yang harus ada di sebuah ponsel gaming berhasil dijawab
dengan nyata oleh Zenfone Max Pro M1.
Pengalaman gaming,
multimedia, baterai dan kamera jadi satu padu di Zenfone Max Pro M1. Urusan
harga pun sangat ramah di kantong. Seakan ia layak jadi MPV ponsel untuk tahun
ini, raih pengalaman kalian di Zenfone Max Pro M1 segera.
Semoga postingan ini
bermanfaat dan berikut ini spesifikasi lengkap Zenfone Max Pro M1 tawarkan. And
Happy Nice Day.
Model
|
ZenFone Max Pro M1
|
Display, Resolusi
|
Full HD+ 2.160 x 1.080 pixel,
18:9 Full View Display
2.5D curve glass with 450
nits
|
CPU
|
Qualcomm Snapdragon 636 8x
(octa-core)
14nanometer Kryo 260 CPU up
to 1.8GHz
|
GPU
|
Qualcomm® Adreno™ 509 GPU
|
RAM
|
LPDDR4 3GB RAM , 32GB ROM
LPDDR4 4GB RAM , 64GB ROM
LPDDR4 6GB RAM , 64GB ROM
Supports up to 256GB MicroSD,
100GB Google Drive (free 1 year)
|
Rear (main) Camera
|
13MP / 16MP with f/2.0 Aperture,
Phase Detection Auto Focus, LED flash
|
Rear (wide) Camera
|
5MP / 8MP 120o wide-angle camera
for 200% wider view for bokeh effect
|
Front Camera
|
8MP / 16MP, LED flash
|
Camera feature
|
PixelMaster 4.0 camera mode:
Beauty, Auto (with HDR features), Selfie Panorama, GIF Animation
|
Wireless
|
WLAN 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.2,
Wi-Fi direct
|
Sensor
|
Rear fingerprint sensor (0.3
seconds unlock, supports 5 fingerprints), Face Recognition, Accelerator,
E-Compass, Proximity, Ambient Light Sensor, Gyroscope
|
SIM card and SD slot
|
Triple Slots: dual SIM, one
MicroSD
card Slot 1: 2G/3G/4G Nano SIM
Card
Slot 2: 2G/3G/4G Nano SIM Card
Slot 3: Supports up to 256GB
MicroSD card
Both SIM card slots support 3G
WCDMA / 4G LTE network band. But only one SIM card can connect to 4G LTE
service at a time.
|
Network
|
FDD-LTE, TD-LTE, WCDMA,
GSM Data rate: DC-HSPA+ (DL/UL):
42/5.76 Mbps;
LTE CAT 7 (DL/UL): 300/150 Mbps,
3CA support
|
GPS
|
GPS, AGPS, Glonass, BDS
|
Sistem Operasi (OS)
|
Pure Android 8.0 Oreo
|
Baterai
|
5.000mAh capacity with fast
charging, ASUS PowerMaster technology, 2x longer battery lifespan, up to 35
days 4G standby, up to 42 hours 3G talk time, up to 20 hours video playback,
up to 28 hours Wi-Fi web browsing
|
Audio / Microphone
|
Loud speaker, PMIC internal
amplifier, Dual internal microphones with ASUS Noise Reduction Technology, FM
Receiver
|
Ukuran/ Berat
|
159 x 76 x 8.46 mm / 180 grams
|
Pilihan Warna
|
Deepsea Black and Meteor
Silver
|
Mau main game di ZenFone Max Pro M1 ini bakal ketagihan ya :)
ReplyDeleteSalam kenal! Selamat ya sudah jadi salah satu pemenang di lomba blog Asus. Tulisannya lengkap sangat, pantas jadi juara.. Salam blogger
ReplyDelete