Kini usia saya sudah melewati seperempat abad, secara
kualitas saya sudah mulai mandiri dan tidak lagi terikat dengan orang tua. Masalah
keuangan sudah mulai dipenuhi secara pribadi tanpa harus minta lagi uang kepada
orang tua.
Permasalahan yang harus saya persiapkan di masa depan
begitu banyak. Kebiasaan main atau bahkan jalan-jalan tidak jelas harus dikurangi atau
bahkan dihentikan. Sering kali kebiasaan nongkrong tidak jelas mampu menghabiskan
banyak uang dalam sekejap.
Makin menggoda saat ajakan liburan akhir tahun datang.
Seakan mengharuskan berliburan jauh dengan biaya yang besar. Tergoda sedikit
saja, pulang dari liburan angka pengeluaran mendadak jebol. Uang dari gaji
mendadak menipis, pertanda saat itulah mulai memikirkan mengelola uang dengan
baik.
Wajar memang, di usia muda jadi masa paling menggebu-gebu
dalam banyak hal termasuk membangun masa depan termasuk membangun karier.
Proses belajar tanpa rasa takut gagal jadi modal berharga termasuk dalam membangun
usaha dan karier. Hanya saja, masa muda dipenuhi dengan tantangan sulit dalam mengatur
keuangan.
Transisi dari tidak ada penghasilan ke masa punya uang
saat bekerja seakan menghadirkan rasa boros bagi siapa yang sulit mengatur
neraca keuangan. Di masa itulah kita harus ingat saat masa kecil, setiap uang
jajan yang diberikan orang tua bisa disisihkan. Kemudian dimasukkan ke dalam
celengan, saat celengan penuh dan saat itu dipecahkan. Uangnya kadang bisa
membelikan kebutuhan yang sulit terpenuhi.
Secara tak langsung kita
sudah bisa mengatur keuangan sejak dini. Mengatur uang jajan yang diberikan
bisa kelola dengan baik, bila tak pandai-pandai dan tergiur nafsu. Uang
tersebut bisa habis tidak tahu ke mana.
Alasan itulah untuk memperbaikinya dengan manajemen
keuangan sebagai dasar mempersiapkan masa depan. Kini pikiran bukan lagi apa
yang kita makan nanti siang tapi apa yang kita pikirkan tahun depan atau bahkan
5 bahkan sampai 10 ke depan.
Mempersiapkan rencana keuangan bekal menata masa depan
Sudah besar pasti sudah penghasilan, saya mencoba membawa
kita ke masa kecil. Bila dulu masih kecil kita mengenalnya dengan uang jajan
akan sia-sia bila tidak diatur dengan optimal. Merencanakan keuangan sama
dengan mempersiapkan masa depan, jauh dari belitan hutang, mengatur masa uang
yang dikonsumsi dengan yang ditabung, dan berinvestasi.
Adanya pos tertentu yang dialokasikan, supaya pendapatan
yang didapatkan bisa tepat sasaran. Masa peralihan menjadi mandiri jadi
kesempatan buat mengatur keuangan. Termasuk saya pribadi yang masih lajang dan
belum memiliki tanggungan hidup. Itu artinya peluang besar mengatur keuangan
dengan optimal dan bisa jadi bekal menata masa depan sehat.
Ada sejumlah perencanaan keuangan yang baik, ada banyak
keuntungan yang didapatkan. Mulai dari tahu cara mengelola keuangan, tujuan
penggunaan uang, terhindar dari kebiasaan konsumtif, hingga kebebasan
finansial.
Pilihan saya jatuh pada investasi, cara menata masa depan
yang cukup cocok buat anak muda. Mungkin ada banyak mitos yang mengatakan bahwa
di usia produktif tidak mengharuskan investasi. Mitos tersebut mengatakan
investasi hanya dilakukan pada usia 30-an ke atas, nyatanya investasi sudah
bisa dimulai sejak masa muda. Makin jeli berinvestasi di usia muda, artinya
kita sudah siap merajut masa depan.
Investasi pun bisa dimulai dari langkah kecil karena tidak jaminan pekerjaan sekarang mendapatkan dana pensiun dari tempat bekerja. Dengan ada investasi, bisa digunakan sebagai dana pensiun. Karena tak semuanya kita bekerja di instansi pemerintah atau swasta yang menjamin dana pensiun. Selagi masa muda dan kuat. Tak salah berinvestasi sekaligus mengetahui mekanisme investasi yang bijak sesuai dengan kepribadian.
Efek yang didapatkan setelah investasi pastinya
menguntungkan, apalagi dengan berinvestasi ada banyak cara mempersiapkan masa
depan. Tidak harus menunggu tua atau mapan. Salah satu mengatur keuangan di
usia 20-an adalah dengan investasi. Penghasilan yang masih sedikit bisa
dialihkan dengan berinvestasi sesuatu yang menguntungkan
Sebelum berinvestasi, ada sejumlah hal yang perlu
diperhatikan. Khususnya para pemula yang memulai petualangan di dunia
investasi. Karena tidak semua investasi selalu menguntungkan, ada sejumlah hal
yang kadang merugikan dan buat Anda tertipu. Dalam memulai investasi, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni:
Menentukan tujuan awal dari berinvestasi, Ada banyak pilihan
investasi yang dipilih, mulai dari yang jangka pendek, menengah, dan panjang. Sehingga
bisa disesuaikan dengan kebutuhan investasinya, karena ada sejumlah investasi
yang butuh waktu lama sebelum akhirnya bisa dituai.
Memahami dasar investasi, masih hijau di dunia
investasi, salah satu cara adalah dengan memahami segala dasar instrumen yang
ada di dalam investasi tersebut. Paling penting adalah tahu mekanisme kerja investasi
yang dipilih. Sehingga cocok dengan
latar belakang dan kepribadian yang pintar mengatur MoneySmart
Paham terhadap risikonya, Setiap investasi pasti
ada risikonya, dengan paham risiko yang diambil dalam berinvestasi. Kita bisa
mengetahui level risiko paling minim dan maksimum dari investasi yang dipilih. Supaya
tidak menyesal saat memilih investasi tersebut sekaligus mengurangi kerugian
yang diderita. Karena tujuan dari investasi dalam mendapatkan keuntungan dalam
jangka tertentu.
Hindari panic-selling, kebiasaan ini sering
dialami para investor pemula saat kejauhan harga. Tak jarang mereka terbawa
suasana dan menjual semua aset yang dimiliki. Alasannya dengan menghindari
kerugian yang lebih besar, nyatanya setelah pasar yang anjlok harga malahan
naik berkali lipat.
Investasikan keuntungan dari investasi, Hasil keuntungan yang didapatkan dari Investasi sebuah instrumen ada baiknya diinvestasikan kembali. Supaya pendapatan yang dihasilkan bisa terus diputar tanpa harus menggunakan uang di luar investasi tersebut
Modal sendiri, harus diingat bahwa dalam investasi harus pakai uang
sendiri Walaupun dengan nominal kecil. Harus sangat perlu dihindari
berinvestasi dari hutang karena berisiko andai investasi yang dipilih gagal. Anda
akan merasakan tumpukan hutang, niat ingin untung malah berakhir buntung.
Jangan letakkan pada satu keranjang, dalam berinvestasi jangan
hanya fokus pada satu instrumen investasi, seperi yang pernah dikemukakan oleh Warrent
Buffet. Berinvestasi dengan beragam instrumen akan mengurangi risiko kegagalan
andai saja tidak kehilangan uang Anda seluruhnya. Sekaligus mengenal beragam
peluang investasi pilihan Anda.
Mungkin dahulunya waktu kecil kita begitu akrab dengan uang
jajan. Setiap hari sekolah orang tua selalu memberikan uang jajan yang
dijadikan uang saku saat pergi ke sekolah atau bahkan tempat les. Untuk
menginginkan sebuah barang, otomatis harus ditabung sedemikian lama. Barulah
saat celengan itu penuh dan tidak mulai lagi dimasukkan uang, saat itulah ia
dipecahkan.
Hamburan uang receh berhamburan ke mana-mana, sembari
mengumpulkannya untuk kemudian bisa membelikan apa yang diidamkan. Semua butuh
proses dan rasa sabar, menyisihkan sedikit uang jajan buat kemudian bisa
mendapatkan tumpukan uang membelikan keinginan yang sudah lama melekat di dalam
kepala.
Nah... saat besar kita pun melakukan hal serupa. Bukan
hanya ditabung semata karena nilai uang yang makin lama bisa saja turun. Akan
tetapi juga diinvestasikan sebagai modal berharga di masa depan. Saya rasa ada
banyak investasi saat ini yang bisa dipilih. Milenial yang keren bukanlah milenial
yang terlihat hipster dengan menghambur-hamburkan uangnya. Tetapi yang mampu berinvestasi
sejak dini.
Memikirkan masa depan dengan investasi
Bagi anak muda, investasi tidak harus menunggu hari tua,
bahkan bisa dilakukan sejak usia dini. Apalagi masa depan itu harus dipersiapkan
bukan ditunggu. Godaan yang datang di usia muda kadang bikin kalap isi kantong.
Uang yang baru didapatkan dari hasil bekerja tak jarang jadi barang konsumtif
semata.
Karena itulah ada sejumlah investasi yang baik
dimanfaatkan anak muda dan buat dirinya jauh dari hutang. Menghilangkan hidup
penuh gengsi menjadi hidup penuh dengan investasi.
Ada banyak kebutuhan yang diperlukan di masa depan, bila
hanya berpikiran pendek dan mengedepankan nafsu. Pasti akan terjerat dengan
masalah keuangan yang membeli. Hidup bergaya sosialita tapi pemasukan sebatas
rakyat jelata.
Apalagi saya seorang lelaki, sudah pasti jadi
calon kepala keluarga. Menafkahi calon istri dan bahkan anggota keluarga
lainnya. Kehidupan yang boros dan tanpa perhitungan akan membuat pelik hidup. Kini saatnya memulainya dengan berinvestasi sejak dini.
Mengapa kita harus berinvestasi sejak muda?
Usia bukan halangan buat menunda kesempatan berinvestasi.
Ada banyak keuntungan yang didapatkan dengan menyisihkan pendapatan untuk ruang
berinvestasi. Keuntungannya seperti mampu mendapatkan passive income, kewajiban
menyisihkan pendapatan, dan mempersiapkan masa depan dengan matang.
Well... sebenarnya ada banyak investasi yang bisa dipilih
anak milenial dalam investasinya. Nilanya bahkan bisa menguntungkan di masa
depan. Tergantung instrumen apa yang cocok dengan dirinya, berikut ini sejumlah
investasi jempolan, cekidot:
Berinvestasi di Emas
Pilihan berinvestasi dengan emas adalah model investasi yang
paling populer dan sudah diterapkan sejak manusia terdahulu. Harganya yang
cenderung stabil dan selalu naik setiap tahunnya menjadikan investasi emas bak
primadona. Termasuk proses menjualnya juga relatif mudah khususnya untuk
diuangkan.
Pada tabel tadi terlihat jelas harga emas selalu naik
secara stabil, walaupun pada waktu tertentu harganya turun namun tipis.
Kenaikannya menjadikan emas yang diinvestasikan tahun ini, dalam beberapa tahun
ke depan merangkak naik. Emas pun tak berubah harganya, perhitungannya sudah
menjadi standar permintaan emas dunia. Jadi sifat perhitungannya global dan
paling mudah buat jadi investasi.
Ada yang mengatakan investasi emas cukup berbahaya karena
rawan pencurian dan membutuhkan berangkas khusus. Tak perlu khawatir karena ada
berbagai tempat pegadaian emas, sehingga emas investasi jadi terjaga secara
aman.
Khusus di daerah saya, emas bak primadona investasi yang
sangat menggiurkan. Selain bisa dijadikan sebagai modal simpanan. Emas juga
punya peran besar di dalam melamar gadis idaman dengan satuan hitungan mayam (yaitu
satuannya setara 3,37 gram/mayam).
Bila saja sudah terkumpul pundi-pundi mahar yang
dipersyaratkan cukup, itu artinya sudah selangkah untuk bisa mempersunting si
gadis idaman di hadapan orang tuanya.
Berinvestasi di Tanah dan Lahan
Memilih investasi pada tanah atau lahan dianggap punya prospek
kenaikan harganya yang drastis. Kebutuhan lahan akan meningkat setiap tahunnya,
ada banyak keluarga baru yang membutuhkan lahan untuk membangun rumah baru.
Modal yang dibutuhkan adalah lahan yang memadai sebelum rumah yang didambakan
berdiri. Investasi tanah dianggap begitu potensial.
Lahan yang dahulunya terpencil lambat laun mulai berharga
saat pembukaan lahan. Seiring dengan berjalannya waktu, mulai adanya akses
jalan, pembangunan akses vital, perumahan dan sebagainya. Bila dahulunya tak
ada harga, kini malah jadi rebutan para peminat terutama pengembang.
Misalnya dengan berinvestasi tanah, itu artinya Anda
tidak perlu lagi kesulitan dalam mencari lokasi membangun bangunan nantinya. Didukung
dengan harga tanah selalu akan naik setiap tahunnya, jadi aset yang paling
penting di masa depan.
Bisa saja tanah yang dibeli saat ini, jadi lokasi penting
di masa depan. Awalnya harganya hanya puluh ribu rupiah, nanti malah berharga
puluhan juta.
Investasi Properti
Pendukung investasi lainnya
selain dari tanah adalah bisnis properti. Di areal perkotaan bisnis di bidang ini berkembang sangat
pesat. Kebutuhan akan hunian yang layak menjadikan investasi properti sangat
menjanjikan. Itu berbanding lurus dengan tingginya harga. Investasi ini
termasuk tipe investasi jangka panjang.
Properti terdiri dari rumah, apartemen, ruko, kos-kosan
dan sebagainya. Investasi seperti ini tak harus kita pribadi yang kembangkan
tetapi bisa meminta bantuan pihak pengembang sesuai keinginan. Nilainya
properti sudah pasti naik sesuai kebutuhan. Caranya bisa dengan menyewakan atau
menjual, sudah pasti menggiurkan meskipun butuh modal yang besar.
Investasi Mata Uang Asing
Mata uang Rupiah akhir-akhir lebih sering ditutup dalam posisi
melemah terhadap mata uang lainnya. Otomatis ada banyak mata uang asing yang
nilainya melonjak naik. Ini menjadi peluang menjanjikan untuk berinvestasi
terhadap mata uang asing.
Selisih harga beli dan jual kadang menguntungkan, apalagi
dalam jumlah besar. Tak hanya itu saja, mata uang asing yang punya pengaruh
besar akan memudahkan saat pergi ke luar negeri. Otomatis saat mata uang
menurun, otomatis Anda bisa untung besar.
Investasi Reksadana
Investasi Reksadana jadi salah satu instrumen investasi
yang paling dilirik kaum milenial. Selain caranya gampang dengan budget yang
terbatas tetapi bisa meraup keuntungan yang besar. Anak milenial tidak mau
repot mengurusi investasi yang kadang bikin membuat kepala pusing.
Reksadana sudah menawarkan manajemen investasi yang
menjanjikan karena dikelola secara baik oleh manajer investasi yang punya
pengalaman panjang di bidangnya. Sangat tepat buat para milenial yang punya
keinginan berinvestasi mudah dan gampang.
Perkenalan saya di reksadana pun sudah dimulai pasca
kuliah, selain gampang. Reksadana memudahkan investasi dengan nilai yang kecil
karena sudah diawasi oleh orang yang punya kemampuan mengatur keuangan Anda.
Sekaligus belajar berinvestasi yang aman dan stabil serta kekinian.
Investasi Saham
Saham jadi investasi primadona karena memberikan
keuntungan besar meskipun punya risiko besar, sampai dikenal dengan istilah high
risk-high return. Alasan inilah yang mendasari mereka yang bermain saham
harus punya ilmu yang mumpuni serta perhitungan yang tepat.
Keuntungan yang didapatkan pun beragam seperti
mendapatkan Capital Gain dari kenaikan harga dan Dividen
(pembagian keuntungan) perusahaan. Hanya saja bila rugi yang ditanggung bila
tak jeli adalah Capital Loss (penurunan harga) saham yang diinvestasikan
dan risiko likuidasi perusahaan. Makanya dibutuhkan jam terbang dalam proses
pengenalan saham.
Segala aktivitas saham yang ada di tanah air dikontrol
secara langsung Bursa Efek Indonesia. Tugas utama BEI adalah mengatur produk
pasar modal yang menjadikan salah satu instrumen investasi. Segala macam produk
pasar modal akan ada di lantai saham.
Berinvestasi di saham cukup mudah, caranya dengan membeli
lembar saham dan pembeli akan masuk sebagai pemegang saham perusahaan tersebut.
Pada jangka tertentu saham yang Anda beli bisa menguntungkan tergantung pada
perusahaan apa yang diinvestasikan. Dibutuhkan perhitungan yang jeli dan
pengalaman, supaya investasi saham yang Anda pilih membuahkan hasil.
Investasi Digital Aset
Terakhir adalah investasi yang sedang booming yang
berinvestasi di dunia digital, Nilainya pernah menyentuh angka tertinggi di
akhir tahun lalu. Ada sejumlah sifatnya yang istimewa seperti bersifat
desentralisasi, limited supply, bersifat virtual seakan memudahkan
proses transaksi.
Demam digital aset pun terjadi, dan hampir ada sekitar 2
ribu digital aset yang beredar di pasarnya. Peluangnya terus berkembang
ditambahkan lagi konsep Blockchain yang membuat digital aset unggul
dibandingkan mata uang fiat. Apalagi harganya yang fluktuatif mampu naik tak
terkira dan tampak begitu menggiurkan.
Toh... Anda harus hati-hati karena begitu banyak digital
aset yang scam, harganya yang tidak stabil hingga aksi peretasan pada
gadget Anda jadi sejumlah masalah yang dihadapi. Carilah sejumlah digital aset
yang stabil dan banyak digunakan oleh orang lain, serta minta pihak mercant yang
menjual digital aset saat Anda membelinya. Sehingga ini menjamin digital aset
yang Anda miliki tetap aman.
Investasi di dunia Pendidikan
Investasi pendidikan masih saja disepelekan apalagi
investasi ini butuh waktu lama dan apakah nantinya berhasil. Itulah mengapa ia
tergolong dalam investasi jangka panjang. Keberhasilannya tergantung tingkat keseriusan
personal yang menjalankan jenjang pendidikan.
Semakin tinggi pendidikan, maka semakin tinggi pula
pendapatan yang dihasilkan kelak. Pekerja kasar akan berbeda beban kerjanya
dengan seorang ahli di bidang tersebut. Alasannya karena Pendidikan berhubungan
erat ekonomi bangsa, semakin bagusnya SDM suatu bangsa juga meningkatkan
ekonomi negara tersebut.
Itulah mengapa investasi pendidikan jadi primadona saat
orang tua rela menyekolahkan anaknya jauh-jauh. Tujuannya sederhana yaitu
memperbaiki nasib sekaligus investasi menatap masa depan. Memang pendidikan
tinggi tidak menjaminkan sepenuhnya masa depan, namun membuka peluang berkarier
makin membesar.
Derajat orang berpendidikan terlihat lebih tinggi, jadi
jangan anggap remeh investasi yang bukan berwujud benda atau barang tersebut. Andai
saja investasi pendidikan andai sukses, segala investasi lain bisa terpenuhi
dengan mudah.
Investasi Hasil Karya
Jangan pernah menganggap remeh sebuah karya yang lahir,
karena levelnya setara dengan investasi. Karya yang dihasilkan malahan bisa nilai
jual yang tinggi. Mulai dari karya tulisan, karya lukisan hingga penemuan yang
memiliki paten.
Saya pernah membaca, bahwa berkat penemuan nenek buyutnya
dahulunya. Mereka para garis keturunan tak perlu lagi kerja dan hidup enak. Bahkan
banyak dari generasinya hidup dari paten penemuan moyang mereka yang berinvestasi
dari hal tersebut.
Nama tenar seperti Henry Ford penemu Mobil Ford,
Alexander Graham Bell penemu telepon, dan Armand Peugeut penemu mobil Peugeut.
Generasi mereka hanya hidup dari paten penemuan dan karya dan penemu buyut
mereka mampu memudahkan hajat hidup umat manusia.
Anda pun bisa memulai dengan menghasilkan karya yang bisa
jadi hak paten, royalti, dan pundi pemasukan. Hal serupa saya coba terapkan,
bekerja sebagai konten kreator di dunia Blog saya anggap sebagai investasi. Bisa
saja postingan saya bisa menjadi inspirasi untuk orang lain atau bahkan dari
sebuah postingan saya bisa memenangkan hadiah menggiurkan.
Semua itu bukan isapan jempol belaka, karena dari
berkarya bisa menghasilkan pundi-pundi penghasilan tambahan. Hasilnya bisa
dimanfaatkan untuk investasi lainnya. Artinya dari sebuah karya akan
menghasilkan pundi penghasilan yang bisa menunjang hidup dan tentu saja bisa
dijadikan investasi.
Berinvestasi, Sebaiknya
Hindari Investasi Aset Mati
Tak semua investasi itu baik, ada pula investasi bersifatnya
rentan dan berisiko. Contoh paling konkret adalah berinvestasi pada aset mati
yang nilainya menurun dari waktu ke waktu. Contoh yang paling sering masyarakat
pilih adalah membeli kendaraan atau perangkat gawai. Tujuannya adalah sebagai
bukan lagi sebuah kebutuhan, akan tetapi sudah melenceng jadi gaya hidup.
Semakin hari nilainya semakin turun, sebagai contoh mobil
yang dibeli dengan harga 500 juta. Pada bulan atau tahun berikutnya harganya
semakin turun, sedangkan hanya digunakan tanpa menghasilkan pundi-pundi
pemasukan tambahan yang menutup biaya kendaraan itu. Misalnya saja kendaraan
itu direntalkan atau digunakan sebagai angkutan online.
Selanjutnya gadget pasti familiar, kebiasaan gonta-ganti
merek ponsel setiap tahun. Alasannya supaya tetap terlihat update. Sebenarnya
semua sah-sah saja, asalkan punya nilai investasi dan dimanfaatkan semaksimal
mungkin.
Gadget yang dibeli dengan harga mahal tersebut bisa
digunakan menghasilkan uang seperti kualitas jepretannya, kemampuan
perekamannya hingga sebagai memudahkan proses melayani pelanggan dari lapak online
yang dimiliki.
Terakhir adalah investasi yang sering dilupakan namun
paling berharga, banyak manusia berbondong-bondong menginvestasikan untuk aset
tapi melupakan pada investasi model ini. Apa sajakah itu:
Investasi Kesehatan
Setelah menginvestasikan banyak hal, kadang kita lupa
menjaga tubuh tetap sehat. Bekerja terlalu keras dan lama tidak dibarengi
dengan pola hidup sehat. Semua terasa jadi percuma saat penyakit datang
menghampiri, menguras habis segala investasi yang sudah dibangun
bertahun-tahun.
Alasan itu mengapa hidup
sehat itu penting dan bahkan murah. Mulai dari menyempatkan diri berolahraga,
makan makanan sehat, dan istirahat yang cukup. Investasi ini bisa diterapkan
dari usia yang sangat muda, karena dijamin di masa tua Anda
Bila pola seperti ini rutin sejak usia muda, dijamin di masa tua sejumlah penyakit enggan hinggap
Investasi dengan Beramal
Tak hanya mementingkan investasi yang sifatnya duniawi
dan pribadi. Ada investasi yang sering diabaikan yaitu investasi dalam bentuk
amal. Tak hanya berbentuk uang tapi bisa dengan beda yang bisa dimanfaatkan
kepada orang yang membutuhkan. Caranya dengan beramal ke tempat ibadah, yayasan
hingga kepada orang yang membutuhkan seakan muncul rasa tenteram di dalam dada.
Berinvestasi dengan cara beramal tidak akan merugikan, bahkan dari sifat dermawan akan mendatangkan pundi-pundi pendapatan tak terduga. Jadi beramal tak perlu perhitungan sama halnya dengan berinvestasi karena itu ibarat saya memutarkan pemberian kita kepada banyak orang lainnya yang membutuhkan.
Cara Cerdas Dengan Uangmu
So... jadi tak perlu lagi menunda-nunda lagi investasi. Di
saat anak muda sebaya masih sebut dengan hidup bergelimpangan kemewahan
sejenak. Anda mulainya berinvestasi kecil-kecilan, menunda sebentar rasa
bersenang-senang di masa muda dengan mempersiapkan masa depan.
Itulah sejumlah cara pilihan investasi yang bisa dicoba
siapa saja. Karena masa depan bukan ditunggu tapi dipersiapkan sejak dini.
Sekaligus mempersiapkan masa depan yang bebas secara finansial, tak perlu
khawatir saat sumber penghasilan terganggu atau musibah datang. Tinggal saja
mencairkan investasi yang selama ini sudah ada.
Semua saja postingan ini memberikan inspirasi buat Anda
semua dan akhir kata, Have a Nice Day.
0 komentar:
Post a Comment