Teknologi masa depan 5G sudah mulai di depan mata, tahun
ini jadi waktu pematangan konsep ini sebelumnya nantinya diimplementasikan tahun
ini. Teknologi 5G yang terkenal sebagai penerus teknologi internet generasi
kelima dengan akses internet yang lebih ngebut.
Konsep 5G
sejalan dengan Revolusi Industri 4.0 yang saat ini sedang digaung-gaungkan. Namun
tetap ada banyak nada sumbang dari masyarakat awam tentang kehadiran 5G yang
dianggap mubazir:
Untuk apa internet cepat, paling hanya digunakan untuk browsing dan streaming semata?
Baiklah… konsep internet bukan hanya sebatas browsing dan menonton film via streaming semata. Ada banyak akses yang
diharapkan dari lahirnya teknologi 5G. Pada teknologi cerdas yang dibawa dari
5G seakan mampu menyambung dunia tanpa batas manusia dan beda sekalipun. Akses
secara umum terhadap informasi, komunikasi, dan hiburan dari dimensi baru yang
sebelumnya tidak terpikirkan.
Misalnya saja konsep seperti akan begitu banyak berguna
dalam proses komputasi berbasis Cloud, Mapping, rumah pintar dengan
terintegrasi (Internet of Things)
IoT, Autonom Car yang mampu mengetahui segala hal mengenai data trafik hingga
keadaan sekitarnya dan penerapan Virtual
Reality jadi lebih optimal.
Dampak yang ditimbulkan dari 5G begitu luas dan akan
merevolusi beragam perangkat mobile
di masa akan datang. Bukan hanya menghubungkan 6 hingga 7 miliar orang saja,
akan tetapi menghubungkan dengan puluhan miliar benda lainnya yang ada di
sekitar manusia. Peran 5G dan industri IoT akan berkembang pesat, jangan heran
semua peralatan akan terhubung dengan internet.
Gambaran Panjang
Perjalanan Generasi Teknologi Internet
Pada tahun 1970 lahirlah generasi awal yang dikenal
dengan 1G dengan kecepatan (2 Kbps), Beranjak di tahun 1980 lahirnya 2G dengan
kecepatan rata-rata (14,4 – 64 Kbps), kemudian 3G di tahun 1990 dengan
kecepatan hingga 2Mbps.
Kemudian 4G seperti koneksi internet yang umum kita
gunakan saat ini lahir di era 2000-an dengan kecepatan 200 Mbps. Sekarang sudah
mulai memasuki era 5G yang kecepatannya ditaksir berkisar lebih dari 10 Gbps/detik.
Jaringan 5G ini merupakan sebuah jaringan nirkabel yang ada pada rentang
spektrum 30GHz – 300GHz.
Teknologi 5G sedang marak setelah diperkenalkan di
sejumlah negara maju dan siap meluncurkan di tahun ini. Terbaru ada sejumlah
yang sudah cukup siap dengan 5G di tahun ini, ada Jepang, Korea, China, USA,
dan sejumlah negara Eropa.
Untuk Indonesia sendiri, teknologi ini dinilai masih lama
karena pembangunan infrastruktur, penentuan frekuensi, penetapan regulasi
hingga faktor pemerataan 4G yang belum merata di seluruh negeri. Berdasarkan
data resmi Kominfo, jaringan pita internet 3G untuk pedesaan baru menjangkau
73,02% dari keseluruhan desa yang mencapai angka 83,218 desa/kelurahan.
Sedangkan untuk 4G LTE baru 55,05%
Baca Juga: Kapan 5G Benar-Benar Masuk Indonesia
Meskipun begitu pemerintah punya segudang cara memecahkan
masalah ini, salah satunya dengan membangun kabel optik dasar laut yang akan
mendukung proses telekomunikasi jadi 10 kali lebih murah dan cepat. Anggapan
yang sering disalahkan, saat 5G muncul bukan berarti teknologi sebelumnya
disingkirkan.
Akan tetapi dioptimalkan, misalnya saja 2G untuk sinyal
telepon, 3G dan 4G untuk internet personal, dan 5G lebih banyak diterapkan pada
perangkat yang terhubung dengan internet setiap saat (IoT). Meskipun begitu, 5G
sempat dicoba di tanah air. Salah satunya pada gelaran Asian Games 2018 yang
mendukung proses automasi mobil tanpa sopir yang beroperasi di area GBK.
Penerapan teknologi 5G saat Asian Games |
Melalui Palapa Ring yang sedang dilakukan pemerintah
dalam menghubungkan sistem telekomunikasi nasional yang
menggunakan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan Sistem Komunikasi Serat
Optik (SKSO).
Membentang dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Membentang dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Untuk area Indonesia Timur, total panjangnya mencapai 4.450 KM, terdiri atas 3.850 KM kabel bawah laut dan 600 KM berupa landing point yang ada pada 15 titik pada 21 kota/kabupaten.
Membentang dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Membentang dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Untuk area Indonesia Timur, total panjangnya mencapai 4.450 KM, terdiri atas 3.850 KM kabel bawah laut dan 600 KM berupa landing point yang ada pada 15 titik pada 21 kota/kabupaten.
Kemampuan dari jaringan yang dibangun ini akan
mendongkrak koneksi internet dari 100GB menjadi 160GB. Mengusung konsep ring
dan dua pair (empat core) yang memudahkan akses telekomunikasi
lancar di seluruh nusantara tanpa terkecuali. Mampu menjangkau 34 Provinsi dan
440 kota/kabupaten, sekaligus bentuk pemerataan internet di seluruh
negeri.
Baca juga: Geliat Ekonomi Digital Indonesia yang Mengguncang Dunia
Target ini jadi batu loncatan baru mempersiapkan teknologi
5G ada sejumlah kemampuan yang buat pengguna tercengang. Bukan hanya karena
proses transmisi data lebih cepat saja. Ada sejumlah pihak yang diuntungkan,
sebagai contoh adalah kemampuan Zero Latency yang sangat membantu para gamer
bermain secara online.
Saat ini
umumnya Latency berkisar antara 35 –
53, dengan berada di Latency lebih kecil otomatis kemampuan gaming lebih
lancar.
Bagi pengguna yang pun lebih proses download dan upload
karena 5G punya kecepatan lebih dari 6 kali lipat. Itu artinya bisa mendownload
video beresolusi 4K dalam hitungan detik saja. Belum lagi proses transfer ke
ponsel lainnya tidak akan mengurangi kualitas audio dan video.
Penerapan teknologi 5G nyata cukup banyak menguntungkan,
meskipun banyak penerapan yang harus dilakukan dalam seperti membangun infrastruktur
yang sangat banyak. Butuh dana investasi yang sangat besar sehingga bisa
mengoptimalkan konsep ini. Karena ia kan berjalan pada pita frekuensi baru
bersamaan dengan bandwidth per
channel yang lebih luas.
Hasil yang didapatkan pasti lebih menarik karena akan
menekan banyak hal seperti biar data lebih murah, konsumsi daya baterai lebih
ringan hingga koneksi tanpa batas. Perannya sangat kompleks dan pastinya akan
banyak keuntungan yang digunakan dalam berbagai perangkat teknologi.
Bukan hanya mereka yang terkait dengan teknologi saja,
tapi masyarakat biasa yang butuh koneksi internet. Misalnya saja dalam proses
mengetahui keadaan cuaca, mengontrol perangkat PC dengan menggunakan headset, memberikan makan hewan
peliharaan.
Mereka yang sedang duduk di bangku sekolah atau kuliah
pun tak perlu kesulitan lagi. Akan ada banyak kursus online yang lebih nyata seperti menggunakan Virtual Reality, sehingga
lebih hidup dibandingkan hanya menggunakan perangkat biasa.
Di dunia kesehatan juga sangat bermanfaat, khususnya dokter
yang bisa mendianogsa penyakit para pasien secara jarak jauh dengan IoT. Bahkan
proses operasi dan jadi lebih mudah serta secara jarak jauh karena didukung
dengan IoT.
Kejahatan yang terjadi di sudut kota bisa terpantau
dengan sangat detail dan real time.
Misalnya saja ada aksi pencurian, terorisme bisa dilacak dengan cepat karena
ada sinyal yang memantau gerakan kabur si pelaku. Termasuk mencari orang hilang
hingga mencari DPO jadi lebih mudah karena di setiap kamera akan terkoneksi
dengan internet. Semua tampilan wajah hingga jarak pengguna bisa diketahui
secara real time.
Terakhir, penerapan 5G mampu mendeteksi bencana alam jadi
lebih cepat sehingga proses evakuasi menjadi lebih cepat. Jaringan 5G mampu
mengirim sinyal lebih baik dan proses bencana, misalnya saja gempa bumi.
Persoalan yang
akan dihadapi dalam pengembangan 5G
Persiapan untuk 5G sangat maju dan kompleks, butuh akar
rumput yang sangat baik dalam membangun semua elemen tersebut hingga mampu
bekerja dengan optimal. Sama halnya membangun generasi awal internet yang rumit
dan sering dianggap tidak menguntungkan.
Nyatanya, kini internet jadi dimensi yang tidak bisa
dipisahkan dalam kehidupan. Semua karena perkembangan pesatnya yang sudah cukup
banyak mengambil ruang dalam pola hidup manusia. Untuk bisa sampai dari awal
teknologi (1G hingga kini 5G) butuh waktu yang sangat panjang, dimulai dari
tahun 1980 hingga 2020 (waktu yang matang mempersiapkannya secara global).
Tantangan terbesar yang hadir datang dari dua hal
mendasar, di awali dari tantangan teknologi yang menjadi kendala besar. Butuh
sangat banyak infrastruktur yang harus dibangun, misalnya saja untuk membangun
5G butuh banyak tiang pemancar dengan jarang relatif dekat.
Sinyalnya yang sangat kuat tapi rentangnya pendek jadi
alasan, kemampuannya hanya maksimal 300 meter. Jelas ini sangat sulit untuk
negara berkembang dan butuh banyak tiang dalam mengirimkan sinyal secara
optimal.
Persoalan lainnya ada pada pengembangan penelitian
lanjutan yang sangat panjang. Butuh begitu banyak riset hingga akhirnya bisa
dipatenkan dengan sedemikian rupa. Banyak pakar yang terlibat di dalam riset
tersebut hingga akhirnya bisa dipatenkan secara massal. Pastinya ada begitu
banyak dana yang digelontorkan, jadi setiap teknologi mahal karena riset yang
dibutuhkan sangat besar.
Ada banyak spektrum yang dibutuhkan karena membutuhkan
ketersediaan sinyal dengan sangat kuat. Sehingga proses pengiriman data jadi
sangat mudah, khususnya pembangunan infrastruktur yang memadai.
Tak hanya itu saja, dengan 5G semakin dibutuhkan keamanan dan privasi pengguna. Pengguna nantinya akan mengandalkan sepenuhnya pada penyimpanan awan (cloud). Otomatis sangat rawan dengan pencurian hingga peretasan. Masalah ini sudah sangat sering terjadi dan sangat merugikan pengguna.
Tak hanya itu saja, dengan 5G semakin dibutuhkan keamanan dan privasi pengguna. Pengguna nantinya akan mengandalkan sepenuhnya pada penyimpanan awan (cloud). Otomatis sangat rawan dengan pencurian hingga peretasan. Masalah ini sudah sangat sering terjadi dan sangat merugikan pengguna.
Alasan inilah yang harus adanya cyberlaw dalam mengurangi kecurangan di internet. Pemerintah dan
layanan penyedia internet bekerja sama dalam menggodok UU terkait baik yang
bersifat regional dan global. Karena keamanan pengguna, instansi, perusahaan,
dan pemerintah bisa saja terancam dari kejahatan siber.
Ada kelebihan yang mampu dihadirkan dari 5G dari generasi
sebelumnya, misalnya saja pada ponsel yang lebih irit baterai tanpa kapasitas
penyimpanan. Nantinya pengguna tidak perlu lagi mengunduh aplikasi karena bisa
langsung memainkannya. Teknologi akan mengumpulkan semua jaringan pada sebuah
platform saja dan ini dianggap efektif serta hemat daya.
Mempersiapkan
5G dan mematangkan Konsep IoT
Pada persiapannya, ada banyak infrastruktur yang
dipersiapkan dengan sangat baik. Kota yang terintegrasi dengan 5G bisa
dikatakan sangat kapabel dengan Smart City. Apalagi perannya mampu meningkatkan
efisiensi, proses pelayanan publik, dan kesejahteraan masyarakat.
Ada banyak interaksi di dalam tata kelola kota yang
menjadi akses IoT. Prosesnya melibatkan tiga komponen penting di dalamnya. Mulai
dari perangkat fisik, jaringan internet, dan aplikasi. Sehingga nantinya
perangkat saling terhubung satu sama lain dan mengirimkan data dengan sangat
minim bantuan manusia.
Misalnya saja ada pelanggaran lalu lintas di jalan raya,
sudah cukup segala data pengemudi bisa dilacak. Nantinya akan ada teguran
tilang online yang masuk ke email si
pelanggar. Bukan hanya itu saja, ada contoh lain yang membantu dari IoT di
jalan raya.
Misalnya saja ada kecelakaan, konsep IoT yang terhubung
dengan internet 5G akan mengirimkan sinyal pada ambulance ke lokasi dengan cepat. Termasuk mengetahui segala luka
tabrakan yang melibatkan pengemudi. Data yang berhasil dirangkum dari
smartphone atau jam tangannya akan mengirimkan kondisi korban seperti detak
jantung dan sebagainya.
Lahirnya Teknologi 5G pastinya akan mendukung itu semuanya,
seperti konsep awalnya yang mampu menghubungkan beragam benda dengan dan tanpa
manusia. Mulai dari smart lighting
yang mampu menyala tanpa bantuan manusia. Ia punya sensor yang mampu mendeteksi
konsep alam saat gelap dan terang. Saat rusak pun bisa diperbaiki dari jarak
jauh dengan Augusmented Reality.
Konsep smart
parking, Bagi yang mau ke kampus, IoT sangat membantu khususnya dalam
mencarikan lokasi parkir yang tepat. Teknologi 5G akan membuat rekayasa IoT
dari jumlah kendaraan, batas maksimal parkir di kampus hingga lokasi parkir
yang tepat.
Waste Management, pada proses mengarah ke masa depan,
proses yang sangat perlu diperhatikan adalah manajemen sampah yang baik.
Termasuk dalam memantaunya secara jarak jauh karena proses pengangkutan sudah
dilakukan dengan robotik.
Proses lainnya adalah connected
manhole yang mampu mengawasi keadaan dan suhu yang ada di gorong-gorong.
Pada hakikatnya ada begitu banyak kabel yang ada di dalamnya yang proses
pengawasannya sangat penting. Terakhir adalah dengan penerapan smart electricity yang mampu mengetahui
jumlah penggunaan listrik tanpa harus melibatkan petugas yang datang memeriksa
listrik.
Hanya saja, pasti di awalnya sangat banyak masalah dan
tantangan yang harus dihadapi. Penerapan 5G dan kolaborasinya dengan IoT
khususnya di Indonesia. Memang belum ada tahun yang pasti dalam penerapan 5G di
tanah air. Saat jaringannya sudah cukup siap, diutamakan pertama sekali di
perkotaan besar yang mudah jangkauannya.
Dengan begitu,
penerapan konsep IoT yang paling krusial bisa terlaksana dengan baik. Itu
pastinya sudah dengan segala persiapan dari infrastruktur memadai hingga data
center yang mengontrol secara penuh. Serta penyuluhan pada masyarakat dalam
penerapannya.
Masa Depan dari Penerapan Teknologi 5G
Kini tinggal kita melihat bagaimana perkembangannya, apa
yang telah dipersiapkan di negara maju seakan sudah sangat terstruktur. Alasan
inilah yang menjadi dasar tahun ini mereka sangat siap menerima teknologi baru
tersebut.
Saya contohkan dari konsep yang sangat berguna dan bersinggungan
dengan teknologi. Salah satu contohnya adalah industri mobil listrik yang sudah
terlebih dahulu berjalan. Mulai dari armadanya, charging station pengisian bahan bakar hingga jalan khususnya yang
memudahkan proses automasi kendaraan.
Secara tak langsung ia sudah siap, dengan adanya internet
berbasis 5G akan makin memudahkan proses automasi. Sedangkan negara berkembang
masih melalui proses panjang untuk bisa sampai ke masa tersebut. Belum lagi
dengan penerapan AI, AR hingga IoT yang semuanya akan bersinggungan dengan
teknologi.
Apa yang telah dipersiapkan dari negara maju terhadap 5G
pun tidak main-main, seakan mampu memudahkan manusia dalam segala proses yang
berhubungan dengan beda. Investasi besar tersebut akan terlihat nyata saat
penerapannya berlangsung, jangan heran akan lebih banyak penemuan penting
lainnya yang terakomodir dengan 5G.
Sedangkan pada negara berkembang seperti di Indonesia tak
perlu berkecil hati, dengan modal jumlah pengguna internet terbesar di regional
Asia Pasifik. Sudah pasti akan banyak tindakan pemerintah dalam mewujudkan
teknologi 5G di tahun-tahun mendatang.
Tinggal menunggu tanggal main yang tepat, karena kita
kini sedang berada di masa depan dalam proses automasi. Siapa yang berinovasi akan
tetap tak terusik sedangkan yang statis akan mati pada perkembangan zaman.
Semua sudah terlihat di teknologi 5G.
Semoga postingan ini menginspirasi dan memberikan edukasi
pada pembaca. Have a Nice Day.
0 komentar:
Post a Comment