Tahun 2018 jadi tahun yang penuh cobaan dan
tantangan. Bagi anak muda, pulang ke kampung sesuatu yang berat dengan ambisi
menggebu untuk bisa hidup di perkotaan. Pergolakan itu mendera hingga akhirnya
ego itu seakan harus dilenyapkan saat sang ayah berkata:
Setelah melalui keputusan yang masak-masak,
akhirnya saya melunak. Membuktikan janji itu dengan mengikuti tes sebagai
pendamping kontrak koperasi dan UMKM dan memilih kampung halaman. Hingga
akhirnya hari pengumuman tersebut nama saya termasuk jadi pendamping.
Semuanya awalnya berat akan tetapi makin ke
sini makin menarik, semuanya coba saya anggap sebagai itikad membina dan
memberdayakan koperasi dan UMKM. Saya jadi ingat sebuah kalimat: Andai saja
kamu tidak bisa bekerja sesuai passion, passion-lah dalam bekerja supaya tempat
kamu bekerja akan mengenangmu.
Kini adalah tahun kedua saya menjalin profesi
sebagai pendamping Koperasi dan UMKM kontrak di Aceh Barat. Lokasi yang
dahulunya pernah merasakan derasnya guncang gempa dan derasnya tsunami medio
2004, membangun kembali perekonomian yang kala itu porak-poranda.
Ada banyak koperasi atau UMK yang harus gulung
tikar memulai kembali dari nol. Menata hidup baru dan membangkitkan kembali
ekonomi masyarakat yang sempat mati suri. Sekaligus kembali ke kampung orang
tua setelah hampir satu dekade menuntut ilmu di perkotaan.
Di Aceh Barat ada beragam potensi ekonomi
masyarakat di sektor kelautan, perikanan, pertanian, dan perkebunan. Peran
koperasi dan UMKM sangat krusial dalam mendirikan sesuatu sektor tersebut.
Mulai dari bidang produsen, konsumen, pemasaran, jasa, simpan pinjam. Semua itu
berdiri agar masyarakat bisa terhindar dari jepitan lintah darat yang
mengusik.
Sekilas info, saat ini sedikitnya ada 312
koperasi aktif yang tersebar 12 kecamatan di Aceh Barat. Itu belum lagi ada
6.000 UMKM baik sudah terdata atau pun belum. Potensi sumber daya alam
membentang di wilayah 2.900 km persegi. Cakupan yang luas untuk bisa mendatangi
hingga mendampingi koperasi dan UMKM di sana.
Adanya para pendamping ibarat tangan panjang pemerintah dalam memperhatikan koperasi dan UMKM negeri. Dari para pendamping berjiwa muda dan energik dalam membina koperasi dan UMKM di daerahnya.
Ada banyak
persoalan klasik yang mendera koperasi saat ini, sinar redupnya seakan mulai
pudar. Satu persatu-satu koperasi tutup. Padahal koperasi punya peran yang
sangat sentral dalam ekonomi suatu kelompok masyarakat.
Kini lembaran
baru dimulai, koperasi yang sempat mati suri kembali dibangkitkan. Semuanya
dimulai dari bawah seperti mengubah sistemnya. AD-ART hingga menghidupkan
kembali usaha yang pernah dimiliki koperasi tersebut.
Kemudian pada
UMKM, saya harus menemui para UMKM sedang melakukan aktivitas menjahit,
menganyam eceng gondok hingga yang sedang memasak keripik atau kacang di bawah
suhu tungku hingga membuat keringat bercucuran.
Keluhan mereka
yang selama ini hanya menggerutu di dalam hati. Semua kadang tak pernah
terdengar atau bahkan sampai ke pemerintah. Setiap tulisan para pendamping
dalam laporan bak sebuah penyelamat. Segala keluh-kesah dan harapan mereka
terpatri dengan rapi melalui bait demi bait laporan. Berikut peran utama yang diemban oleh pendamping koperasi dan UKM.
Setiap bulannya
harus menyiapkan laporan beberapa lembar banyaknya. Semuanya jadi bukti pergi
lapangan serta foto kunjungan. Kemudian laporan tersebut dikirimkan sebagai
bukti pekerjaan. Setiap lembaran adalah harapan buat para UMKM dan Koperasi.
Di tahun kedua
saya ingin tampil beda, bila dulunya lebih banyak berupa bincang-bincang dan
penjelasan. Kini saya selalu membuat slide dan video sebagai bahan visual,
supaya lebih mudah ditangkap dan dicerna. Cara ini menurut saya akan membuat
pengurus koperasi serta UMKM binaan lebih tertarik berkembang ke arah digital.
Saya mencoba memberikan terobosan mengenai tata cara presentasi. Dulunya
hanya berbicara panjang lebar dan kini mengarah ke arah presentasi. Inilah yang
membuat saya merasa dengan presentasi dan memberikan bahan akan mudah dicerna oleh
para anggota koperasi dan UMKM.
Sejumlah
koperasi binaan juga diajarkan mahir menggunakan komputer, khususnya bendahara
dalam proses pembukuan keuangan koperasi. Tidak harus lagi menginput data
secara manual yang menghabiskan waktu dan bahkan berpotensi datanya keliru.
Bagi UMKM saya
juga mengajarkan bagaimana cara mereka berbisnis secara online, proses
pemasaran melalui transfer bank hingga bekerja sama dengan jasa pengiriman
untuk akses kirim barang ke luar daerah. Kemudahan ini sangat dirasakan betul
oleh mereka.
Nah.. salah satu tugas saya sebelum turun ke
lokasi adalah membuat renja (rencana kerja). Itu berguna untuk proses kerja
yang terarah dalam proses pembinaan. Umumnya ada sejumlah koperasi dan UMKM
yang lokasinya jauh. Akan sia-sia saat pergi ke sana tidak mempersiapkan
peralatan tempuh.
Setiap tengah
pekan hingga akhir pekan saya mendatangi berbagai koperasi dan UMKM yang perlu
dibina. Mulai dari koperasi milik pemerintah, swasta hingga masyarakat. Saya
pun pernah datang ke UMKM unik yang menjual kerupuk kulit kerbau, kerajinan
Eceng Gondok, kopi bubuk, kasab, batu giok serta kerajinan lainnya.
Satu hal yang
paling sering saya bawa saat bepergian dengan motor adalah ransel. Di dalamnya
sudah penuh dengan perlengkapan mulai dari renja (rencana kerja,) tumbler minum, buku
catatan hingga yang paling berat adalah Laptop. Perjalanan yang menempuh jalan
berliku dan pastinya untuk bisa menemui berbagai Koperasi dan UMKM.
Laptop yang
saya gunakan sekarang beratnya mencapai 2 kg, tergolong berat untuk dibawa
jauh, kadang ada banyak barang yang saya korbankan seperti tidak membawa
tumbler atau jaket supaya beratnya menyusut. Berharap di jalan tidak ada hujan
yang turun deras sebelum tiba di rumah.
Saya pun
menghitung rata-rata berat tas saya setiap hari mencapai angka 4 kg, sangat
melelahkan bisa harus dipakai berjalan jauh. Apalagi saya menggunakan motor
untuk datang ke koperasi dan UMKM, otomatis sepanjang jalan tas membebani bahu.
Berharap saya punya laptop ringkas dan bertenaga, bisa nyelip di dalam
tas tanpa menambah bobot berarti saat dibawa.
Ada banyak
kesan yang saya rasakan saat menjadi pendamping, khususnya awal mula kisah UMKM
berdiri. Semuanya mulai merangkak dari bawah. Segala cerita dan pengalaman
tersebut saya tuliskan, tak jarang pernah saya posting di blog. Berkat
pengalaman ini sangat mengetahui persoalan UMKM di daerah saya dari akar
rumput. UMKM bak sebuah harapan masyarakat kecil membina kembali ekonominya.
Tapi ada
sesuatu yang saya senangi dari proses pendampingan, rasa kekeluargaan yang
tidak putus. Setiap proses pendampingan terhadap UMKM, saya selalu mendapatkan
buah tangan dari pemilik usaha. Mereka memberikan secara cuma-cuma atas
kepeduliannya, sebelumnya tidak ada atau sangat jarang orang dinas yang rela
menghabiskan bensinnya untuk ke pelosok untuk berkunjung.
Setelah lelah sehari berkunjung ke koperasi
dan UMKM, saya pun memanfaatkan me time di kala senggang dengan mengasah
hobi. Mulai dari blogging hingga remix musik secara otodidak. Mana tahu dari
hobi yang diasah terus-menerus akan menghasilkan profit sampingan yang
menguntungkan.
Saya selalu memegang teguh konsep 8 jam
bekerja, 8 jam berkarya dan 8 jam istirahat dan ibadah. Misalnya saja hobi
blogging, dari awal mulanya coba-coba di tahun 2015, kini sudah cukup
menggembirakan dan menjadi pemasukan tambahan. Satu hobi lain yang cukup saya geluti adalah meremix musik EDM
(Electronic Dance Music) sesuai ritme yang saya sukai.
Melalui aplikasi gratisan seperti FL Studio
dalam proses belajar secara otodidak. Saya bisa tahu banyak nada, mencoba
kombinasi Bass, snare, kick hingga belajar piano secara virtual kala
senggang. Sangat baik dalam membunuh rasa bosan setelah penat proses
pendampingan.
Sembari buntu menulis ide di blog atau
kehabisan kata-kata dalam membuat laporan pendampingan, sembari mencoba-coba
program FL Studio. Aktivitas hobi yang saya lakukan tergolong berat, spek
laptop sekarang kurang memadai dalam proses editing besar. Harus banyak besar
atau menutup banyak tab supaya kinerjanya maksimal.
Berdasarkan pengalaman ini, saya ingin sekali
memiliki laptop ringkas yang fungsinya tidak sebatas presentasi, olah data, dan
membuat laporan pendampingan saja. Akan tetapi laptop yang memudahkan proses
mobilitas, inilah yang membuat kadang saya sering meninggalkan laptop di kantor
atau di rumah.
Dari segala kualifikasi yang ingin saya diinginkan sebagai seorang pendamping lapangan, ASUS Vivobook Ultra A412DA memenuhi segala
kriteria. Laptop anyar besutan ASUS untuk pengguna yang punya mobilitas tinggi
dengan ukuran 14” seakan sedang membawa laptop 13”. Sangat layak menyandang
predikat sebagai “The World’s Smallest 14” Colorful Ultrabook”
Meskipun kecil bukan berarti mengorban portabilitas dan
konektivitas tetap tersedia di ASUS Vivobook Ultra A412DA. Sangat
sesuai dengan preferensi saya selalu ingin terlihat praktis dan produktif tanpa
harus mengurangi jiwa muda.
Berikut alasannya mengapa ASUS Vivobook Ultra A412DA adalah pilihan tepat mendampingi aktivitas saya sebagai pendamping serta sebagai figure konten kreator, cekidot:
Berikut alasannya mengapa ASUS Vivobook Ultra A412DA adalah pilihan tepat mendampingi aktivitas saya sebagai pendamping serta sebagai figure konten kreator, cekidot:
Buat seorang pendamping koperasi dan UMKM
seperti saya, pasti ada banyak keperluan komputasi yang dibutuhkan. Laptop yang
punya performa cepat dan proses mengolah data dalam banyak tab tanpa lag.
Pilihan yang menarik saat ini adalah dari prosesor AMD dari serie Ryzen.
ASUS Vivobook A412 bertenaga AMD Ryzen 3/5
3500U menggunakan arsitektur Quad-core Zen+. Kecepatan turbo boost yang
dihasilkan hingga 2,2GHz hingga maksimal di angka 3,8GHZ. Menggunakan GPU
teruji dari AMD Radeon Vega 8 versi Ryzen 3 dan Radeon Vega 10 versi Ryzen 5.
Serta 512 Shader Core berarsitektur Vega dengan kecepatan 12000MHz memori
64-bit.
Sangat sempurna dan bekerja optimal buat
aktivitas kerja multitasking, multimedia, dan bahkan game kasual. Untuk pilihan
RAM yang tersedia cukup besar yaitu 4GB
dan 8GB DDR4 berkecepatan 2400Mhz. Serta bisa dilakukan upgrade RAM
hingga 12GB pada konfigurasi dua channel.
Pada prosesor AMD Ryzen TM Mobile
generasi kedua tersebut, menghadirkan kemampuan yang meningkat hingga 48% lebih
kencang. Sudah ada dukungan power saving pintar yang dimiliki oleh AMD
SenseMI dan diproduksi menggunakan fabrikasi 12 nm FinFET terbaru.
Ada sejumlah kemajuan yang dirasakan khususnya
aktivitas sehari-hari yang berkutat dengan produktivitas dan multitasking.
Kemampuan seperti web browsing yang naik 14%, proses editing seperti
foto meningkat hingga 27% dari sebelumnya.
Pengalaman yang paling terasa adalah lebih
responsif dan multitasking dalam menunjang produktivitas harian. Semua karena
hadirnya sebuah dukungan grafis AMD APP pada grafis Radeon Vega, khususnya
dalam peningkatan performa dalam berbagai aplikasi saat ini.
Meskipun di desain buat aktivitas kantoran
saja, tapi hadirnya Radeon Vega 8 membuatnya mampu menjalankan berbagai game
E-Sport ringan saat ini. Mungkin dulunya laptop yang menggunakan prosesor AMD
dikenal panas. Kini dengan prosesor baru panasnya berhasil diminimalkan tanpa
penurunan performa, serta jadi nyaman digunakan di atas pangkuan paha.
AMD juga memberikan kejutan dengan adanya
fitur Radeon Software Adrenaline 2019 pada performa gaming optimal. Ada
lima cara mengasah adrenalin yang dihadirkan pada AMD Radeon yaitu Game dan VR
Streaming, AMD Link, Radeon Advisors, Video Streaming, dan Improved
Performance.
Predikat Laptop 14” tertipis dan colorful,
ringkasnya bodi seakan semakin terbantu dengan kemampuan insinyur ASUS dalam
mengecilkan di setiap sisi bezelnya. Termasuk rebranding tulisannya
menjadi ASUS Vivobook pada bezel bagian bawah.
ASUS menamainya NanoEdge display, yang
menawarkan bezel ramping hingga 5,7mm. Secara tak langsung membuat ukurannya
jadi sangat ringkas. Screen to body ratio laptop hanya 87% sehingga
pandangan luas saat menatap laptopnya. Begitu lega rasanya, namun punya bezel
tipis bukan berarti mengorbankan web cam, letaknya tetap di bezel atas laptop.
Terlihat lebih jernih berkat layar Full
HD 1920 x 1080 piksel, dengan 45% NTSC
atau setara dengan 62% sRGB. Sudut layar punya tampilan baik saat dilihat dari
arah mana pun tanpa mengurangi kualitas layar berkat Wide-View Technology
hingga sudut 178° dan anti glare dalam memantulkan cahaya.
ASUS sedang giat menggunakan model ErgoLift
pada desain engsel laptop. Supaya memberi kesan modern sekaligus sirkulasi
udara dan posisi mengetik yang nyaman. ErgoLift memberikan kemiringan sudut
yang sempurna sehingga hasil mengetik lebih nyaman dan lugas. Sudut yang
dihasilkan sebesar 2° seakan terasa sangat sempurna. Serta adanya teknologi
ErgoLift memudahkan saya dalam proses mengetik di atas paha sembari
mendengarkan curhatan UMKM pelosok dan koperasi binaan dalam waktu lama.
Pastinya di tahun 2019 ASUS menawarkan pilihan
yang colorful sebanding dengan performanya. Desain yang menjual dan punya nilai
ekonomi yang elok di mata. Ada nilai prestise saat melihatnya di balik laptop
yang digunakan.
Itu tercermin dari ASUS A412DA yang kaya
warna. Pilihan anak muda milenial seperti saya, meskipun kerja di kantoran yang
kesannya lebih pada orang tua. Ada empat pilihan warna mulai dari Transparent
Silver menggambarkan kesan canggih, Slate Grey terkesan kalem, Peacock
Blue perpaduan warna biru dan ungu memberikan kesan mewah dan ceria. Serta Coral
Crush yang menampilkan warna penuh semangat.
Seakan warna membuat jiwa dan semangat anak
muda tidak akan pernah luntur. Tiga kata yang digambarkan, profesional, eye-catching, dan kekinian. Bobotnya
tergolong ringan, tidak melebihi 1,5 kg, sangat layak dianggap sebagai
ultrabook penunjang aktivitas sehari-hari.
Pada kualitas suara, ASUS membenamkan
sekaligus mengombinasikan teknologi SonicMaster dan AudioWizard. Hasil
kombinasi keduanya terasa spesial dalam menghasilkan output suara jernih
dan nendang saat diputar ke volume maksimal. Makin optimal dengan
dukungan teknologi IcePower untuk daya ledak stereo yang minim noice.
Sangat membantu saat memutarkan video yang
bisa ditonton anggota koperasi atau pelaku UMKM. Sehingga tak perlu lagi
speaker tambahan karena suaranya sudah menggelegar dan jelas. Informasi multimedia yang saya berikan akhirnya bisa
diserap baik oleh mereka.
Baterai ibarat nyawa laptop, makin panjang
daya pakainya makin optimal bekerja saat jauh dari stop kontak ASUS Vivobook
Ultra A412DA menjawabnya, itu semua karena sudah dibekali baterai Polimer-Lithium
berkapasitas 2 cells 37 Watt Hours. Daya tahan baterai terjamin
karena punya usia pakai 3 kali lebih tahan.
Memiliki power adapter ringkas dan bisa dimasukkan
ke saku saat bepergian jauh. Meskipun kecil, proses pengisiannya didukung
teknologi fast-charging, cukup 49 menit saja untuk pengisian daya 60%.
Energi yang diisi sebentar saja akan bertahan dalam jangka waktu lama. Slogan
yang tepat buat laptop tersebut: isi sebentar, pakai sepuasnya.
Bentuk keyboard ASUS Vivobook Ultra A412DA
sudah memiliki desain terbaru yang saya nilai unik. Layout keyboardnya lebih
padat hanya 1,3 mm sekaligus memberi ruang di kedua sisinya. Sehingga lebih
nyaman mengetik cepat minim typo, berbahan empuk yang nyaman buat
mengetik dalam durasi lama.
Urusan ketahanan, keyboard ASUS Vivobook Ultra
A412DA sudah harus melewati tes uji pengetikan hingga 10 ribu kali. Dijamin
keyboard tahan lama dan tidak gampang rusak. Makin spesial karena sudah ada
fitur Backlit Keyboard saat mengetik dalam kondisi minim cahaya.
Tersedia tiga tingkat cahaya yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Bagaimana kesalnya saat touchpad bergerak tidak
beraturan atau butuh sentuhan ekstra agar bisa diarahkan hingga presisi?
Persoalan tersebut tidak ditemukan di ASUS
Vivobook Ultra A412DA, dibekali Smart Gesture yang sangat presisi
terhadap sentuhan hingga empat jari semacam proses zoom in/zoom out, scrolling
dan aktivitas lainnya. Ukuran touchpad lebar dan mendukung mode multigesture,
serta letak touchpad pas di tengah dan sejajar dengan space bar.
Di dalam Touchpad pada bagian atas terdapat
Fingerprint untuk proses Log in
praktis yang terintegrasi Windows Hello. Sehingga tidak harus proses shut
down yang memakan waktu lama. Cukup satu sentuhan, langsung kerja!
Meskipun ASUS Vivobook Ultra A412DA sangat
portabel, bukan berarti harus mengorban konektivitas. Semuanya tergolong
lengkap pada setiap sisinya, mulai dari USB Type-C, USB 3.1 Gen 1, USB 2.0,
HDMI dan microSD. Serta menggunakan Wi-Fi 802.11ac dual-band super cepat
hingga 867Mbps.
Kapasitas sangat dibutuhkan khususnya dalam
menyimpan file dokumen pekerjaan, film, foto, hingga game. Tak jarak banyak
yang harus dihapus atau bahkan dipindahkan ke Hardisk eksternal. Jelas sangat
mengganggu karena butuh proses dan waktu lagi mengoneksikan ke laptop. Belum
lagi kadang Hardisk eksternal gangguan yang bikin semua data berharga lenyap.
Tidak perlu khawatir karena sudah diberikan
ruang penyimpan lega sebesar 1 TB berkecepatan. Kapasitas sebesar itu dinilai
cukup buat menyimpan banyak dokumen, foto, film dan game data tanpa harus
membeli Hardisk eksternal. Bagi yang ingin proses lebih cepat dapat dilakukan
proses upgrade ke SSD M.2 SATA.
Menggunakan Windows asli pastinya jauh lebih
aman dari gangguan malware menyebalkan. Pilihan Windows 10 yang
mendukung segala aktivitas saya. Beragam fiturnya sangat familiar sekaligus memudahkan
pekerjaan sehari-hari, sehingga tidak
perlu proses adaptasi andai menggunakan OS lainnya.
Bagi yang pakai produk ASUS, tak perlu
khawatir karena ASUS sudah menjalin kerja sama langsung dengan Windows. Saat
pembelian Anda sudah mendapatkan Windows 10 Home 64 bit terbaru. Jadi tak perlu
khawatir harus menerima notifikasi Activate Windows yang sudah expired.
Di tahun 2019 seperti saat ini, laptop
berukuran ringkas dan ringan jadi idaman semua orang, termasuk saya yang punya
mobilitas tinggi. Pastinya beratnya tidak > 1,5kg, sehingga tidak memberatkan
bahu saat dipikul di dalam tas. ASUS Vivobook Ultra A412DA sangat layak karena
didesain menjadi sangat tipis seakan tidak perlu membawa charger karena baterainya
relatif awet.
Proses Log in juga sangat cepat karena
terintegrasi Windows Hello melalui Fingerprint yang ada di sebelah kanan atas Touchpad.
Setiap saja ingin bekerja membuka laptop tidak perlu di shut down, tinggal
buka dan menuliskan laporan kunjungan. Serta saya bisa langsung membuka slide
show yang ingin saya sampaikan kepada Koperasi dan UMKM binaan.
Sangat membantu saya adalah sisi konektivitas
tanpa batas. Saya kelabakan andai saja lupa membawa dongle buat
presentasi di depan para anggota koperasi serta tak kesulitan saat UMKM meminta
soft copy slide Power Point. Segala koneksi mulai dari USB Type-C, USB 3.1
Gen 1, USB 2.0, HDMI dan microSD tersedia.
Terakhir adalah performanya yang kencang, setelah
sebelumnya pernah menggunakan AMD Ryzen sebelumnya. Kini kehadiran Ryzen generasi
kedua menghadirkan performa ngebut namun punya efisiensi daya optimal di suhu
optimal. Pekerjaan kreatif saya selain pendamping bisa berjalan dengan sangat
baik dan smooth berkat dukungan tersebut.
Demikian cerita panjang saya mengenai profesi
saya serta aktivitas sehari-hari. Laptop jadi sesuatu yang sulit dipisahkan,
khususnya dalam menunjang pekerjaan serta mengembangkan passion. Ada banyak
aspirasi koperasi dan UMKM yang berhasil saya tulis serta karya blogging lainnya
yang menghiasi blog saya.
Itu sebabnya ASUS Vivobook Ultra A412DA jadi
sahabat baru yang tepat menunjang pekerjaan dan aksi produktif berkarya. Orang
lain akan menilai dedikasi kita saat kita passion dalam melakukan sesuatu hal. Semoga saja postingan
ini bermanfaat dan Have a nice days guys.
*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog ASUS #ColorWithVivobook*
Aktifitasnya keren mas. Hasil karya kriya yang bagus pula.
ReplyDeleteWah inspiratif pekerjaannya...moga beruntung di lomba asus ini
ReplyDelete