Selama ini kopi identik dengan minuman
semua kalangan, ia diseruput sebagai minuman hitam penuh dengan semangat. Kedai
kopi seakan tak pernah ada habisnya, pelanggan silih berganti datang hanya
untuk segelas kopi. Apakah itu sebagai pelepas lelah setelah bekerja,
penghilang dahaga hingga sebagai minuman penyambung lidah dalam berbicara.
Alasan itulah yang menjadikan kopi
sebagai komoditi unggulan, berbagai petani kopi tak perlu ragu dalam berkebun
kopi. Mereka meyakini kopi yang tumbuh dari daratan tinggi tetap disukai
penikmat kopi. Setiap biji kopi yang dipetik adalah yang terbaik dari lokasi
terbaik untuk pelanggan.
The Bencoolen Coffee, kopi
pilihan yang datang dari berbagai wilayah pilihan di Provinsi Bengkulu. Total
ada sepuluh lokasi kopi terbaik yang ada di daratan tinggi Bengkulu. Daerah
pilihan tersebut datang dari Kabupaten Seluma, Kaur, Rejang Lebong, dan
Kepahiang, Terkumpul dari para petani kopi yang siap hasil kopi mereka diolah
jadi komoditi unggulan, bersaing hingga pasar internasional.
Indonesia pun terkenal dengan sentra
penghasil kopi terbesar di dunia, ada segudang jenis kopi yang menjadi cita
rasa pecinta kopi dunia. Varietas unggulan kopi datang dari jenis Robusta, cita
rasanya pahit yang khas dengan tingkat keasaman dan kekentalan sedang hingga
kuat.
Cita rasa tersebutlah yang coba diangkat
pada varietas Robusta pada Kopi Bencoolen. Pertama sekali dikembangkan oleh
Cyberindo Persada Nusantara (CPN). Bersaing dengan sejumlah kopi robusta dari
daerah lain yang ada di Indonesia dan mendorong ekspor kopi ke mancanegara.
Menggandeng salah satu mitra kerja dan
sekaligus membuat MoU yaitu Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (KPTIK). Membuat bisnis kopi tak hanya sebagai komoditi unggulan
tapi juga menerapkan teknologi di dalamnya. Alhasil di tahun 2019 berbuah manis
dengan penghargaan AVPA France serta mendirikan konsep digitalisasi dan
penerapan Blockchain pada komoditas kopi.
Konsep penerapan Blockchain seakan
memberikan transparansi pada proses distribusi kopi dari sejumlah daerah.
Melalui sistem yang bermula dari hulu sampai dengan hilir dalam proses
pelacakan akan tingkatan efisiensi dan kualitas kopi.
Mengenal Sejarah Panjang Konsep
Blockchain
Masih banyak yang bertanya-tanya apa itu
Blockchain dan bagaimana penerapannya karena dinilai bisa mengubah dunia. Blockchain
memberikan konsep desentralisasi dan transparansi, jauh lebih unggul
dibandingkan dengan konsep sentralisasi yang telah lama kita kenal.
Bagi masyarakat awam Blockchain hanya
identik dengan Bitcoin saja, nyatanya ada banyak bidang yang menggunakan Blockchain.
Tak hanya sebatas mata uang kripto tapi sampai penerapan konsep yang sangat
luas, khususnya menyangkut hajat hidup masyarakat banyak.
Mungkin Satoshi Nakamoto selaku penemu Bitcoin
yang pertama sekali memperkenalkan konsep Blockchain. Nyatanya jauh sebelumnya,
semua berawal dari penemuan komputer Enigma yang penuh enkripsi oleh Alan
Turing pada perang dunia II. Sekaligus mampu mengakhiri perang lebih cepat.
Perkembangan Blockchain berkembang pesat
setelah Stuart Haber dan Scott Stornetta menemukan konsep kriptografi yang bisa
digunakan sebagai mata uang masa depan. Makin sempurna setelah konsep Merkle
Tree (Pohon Merkle) jadi dasar sebuah jaringan blok pada komputer. Berlanjut
dengan David Mazieres dan Dannish Shasha mencoba Blockchain pada sistem
keuangan.
Hingga akhirnya Satoshi Nakamoto
menggebrak dunia dengan kelahiran mata uang kripto pertama di dunia Bitcoin di
tahun 2009. Menghadirkan konsep sistem menyimpan dan data transaksi mata uang
yang bersifat independen tanpa campur tangan pihak ketiga.
Sudah hampir 11 tahun berlalu setelah
gebrakan awal dari Bitcoin, kini Blockchain semakin berkembang dengan sangat
pesat. Bukan hanya sebatas mata uang kripto saja, sampai kini sudah diterapkan
pada berbagai bidang karena manfaat besar yang didapatkan.
Sebagai gambaran dasar, konsep Blockchain
punya sistem pencatatan otomatis dengan menggunakan buku besar (Ledge Book) khusus
yang berada pada sistemnya. Konsepnya sangat transparan, dinilai jujur, dan
menguntungkan semua pihak. Ada banyak bidang yang mampu menjangkau Blockchain mulai
dari pengarsipan data, penerapan teknologi, sistem keuangan hingga bahkan dunia
pertanian dan perkebunan.
Petani Indonesia Siap Menerapkan Revolusi
Industri 4.0
Indonesia sejak dulu terkenal akan
produksi kopi yang mendunia, menurut BPS di tahun 2019 ada sebanyak 1,3 juta
hektar kebun kopi yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlahnya terus bertambah
karena permintaan kopi yang terus meningkat untuk pasar global.
Salah satu provinsi di Indonesia yang
punya perkebunan kopi cukup luas ada di Provinsi Bengkulu. Jumlah tersebar di
sejumlah lokasi yang berada di ketinggian 400-800 m dari permukaan air laut.
Lokasi terbaik dalam menghasilkan kopi pilihan sekaligus menggarap hutan negara
jadi wilayah sentra produksi untuk perekonomian masyarakat.
Tak tertutup kemungkinan bahwa di masa
depan pekerjaan petani bukan lagi pekerjaan rendahan, tapi bertransformasi
menjadi sebuah pekerja menggiurkan untuk semua kalangan. Kita akan familiar
melihat para petani berdasi dan berbaju rapi dalam menjual komoditas
unggulannya.
Sebagai informasi, total ada sebanyak 69
ribu hektar lahan perkebunan kopi robusta yang tersebar di 9 Kabupaten/Kota
yang ada di Bengkulu. Selain lahan perkebunan, dikembangkan juga konsep agrowisata
dengan menampilkan lanskap perkebunan kopi. Artinya mampu menarik wisata
seperti minum kopi langsung dari perkebunannya.
Baiklah, kita kembali ke topik
pembahasan. Selama ini bidang pertanian dan perkebunan identik dengan alat
produksi sederhana, termasuk kopi. Di era industri 4.0, perkebunan mencoba
berbenah menerapkan proses produksi yang bersaing dan bahkan modern. Salah
satunya dengan menerapkan konsep pertanian menggunakan alat pertanian berbasis Internet
of Things (IoT).
Petani tidak harus lagi turun ke kebun
atau bahkan mengontrolnya setiap hari, alat-alat pertanian dan bahkan drone
bisa mengontrolnya melalui konsep IoT. Sehingga petani jadi lebih fleksibel
waktu dan bahkan melakukan pekerjaan lainnya.
Terakhir dan cukup revolusioner adalah
dengan menerapkan Blockchain pada petani, memang bisa? Jelas sangat bisa,
sekaligus mengajarkan petani melek teknologi khusus dalam menjaga produk yang
mereka miliki tetap pada kualitas terbaik.
Blockchain jadi solusi cerdas dalam
mengembangkan komoditas kopi. Penerapan Blockchain punya manfaat besar seperti
mengetahui secara pasti akan produksi kopi yang dihasilkan di tiap daerah. Itu
karena sudah terkomputasi secara langsung pada jaringan desentralisasi melibatkan
para petani.
Adanya penerapan Blockchain seakan mampu
mengetahui informasi secara jelas mengenai detail jumlah kopi secara real tanpa
harus menerka atau mengira-ngira. Karena semua data umum seperti identitas
petani, luas kebun, aktivitas proses pengolahan kopi hingga distribusi tercatat
secara transparan.
Tak berhenti di situ saja, konsep ini
akan menghindari terjadinya waiting list terhadap proses pemesanan kopi.
Dalam hal ini adalah kopi unggulan The Bencoolen Coffee yang diminta oleh
pasar bisa disesuaikan dengan permintaan kopi.
Kenal Dekat dengan Kopi Blockchain
Kopi sudah begitu dekat dengan
masyarakat dan bahkan jadi sentra unggulan Indonesia. Selama ini proses
pengelolaan kopi masih begitu tradisional. Inilah yang seakan tercetus ide
dalam mengembangkan The Bencoolen Coffee jadi kopi modern sarat dengan
sentuhan teknologi.
Penerapan yang dilakukan adalah dengan
memadukan konsep Blockchain dari hulu hingga hilir dalam menjadi kualitas kopi.
Menerapkan konsep Supply Chain Management Coffee dari proses pembibitan
kopi hingga sampai ke gelas-gelas pelanggan.
Kopi Blockchain jadi teknologi baru
khususnya dalam memperkenalkan digitalisasi sebuah komoditas, dalam hal ini
yang jadi pilihan adalah Kopi Fine Robusta Bengkulu. Lahirlah sebuah yang
namanya Kopi Blockchain sebagai aset kripto yang mampu menggambarkan komoditas
kopi yang ada di Bengkulu.
Ada sejumlah keunggulan yang dimiliki
mulai dari proses pengelolaan kopi dari awal hingga akhir, kontrol perkebunan,
transparansi produksi, memfasilitasi petani serta pembeli, proses pengolahan
secara internasional, dan tentunya proses ekspor. Ini membuat para petani juga
jadi pengusaha dalam menjajakan produknya.
KOPI merupakan sebuah digitalisasi
komoditas kopi yang menggunakan teknologi Blockchain di Waves. Sehingga dengan
mudah bisa melakukan proses transaksi di Waves Explorer. Ada dua transaksi dan
pembayaran yang bisa digunakan pada KOPI yaitu dengan menggunakan mata uang
kripto ERC20 dan Waves pada Decentralized Exchange (DEX).
Termasuk dengan menggunakan mata uang
seperti dollar, Euro, dan sebagainya. Serta mata uang kripto lainnya seperti
Bitcoin. Proses transaksi juga bisa secara kartu debit, kartu kredit, atau
dengan mata uang kripto seperti Bitcoin di Waves DEX. Nantinya setelah dibeli
pada Waves DEX, baru dikirimkan ke Waves Exchange untuk bisa membeli KOPI.
Mudah bukan? Andai masih bingung, berikut caranya:
Pada layanan KOPI
sudah punya tingkat kejujuran tinggi karena
menggunakan konsep Blockchain. Mengatur dari proses penanaman bibit hingga
sampai ke gelas-gelas pelanggan. Otomatis jauh dari manipulatif karena
memanfaatkan jaringan yang peer-to-peer, semua tercatat tanpa bisa
diubah pada buku besar (Ledge Book).
KOPI Blockchain dan sejuta manfaat yang
dirasakan
Sebagai salah satu produk Blockchain yang
menawarkan kemudahan dalam proses membeli komoditi. KOPI Blockchain memberikan
sejumlah kemudahan dan manfaat bagi penggunanya. Saya sudah merangkum sejumlah
kemudahan yang didapatkan dari proses menggunakan KOPI. Penasaran, berikut
ulasannya:
Punya Konsep Modern
Selama ini sistem perdagangan komoditi
masih sangat manual dan tradisional. Ini membuat banyak pelanggan dari luar
daerah sulit menjangkau sebuah produk. Mulai dari proses pengemasan hingga
penjualan sangat bergantung pada petani. Ini coba digerus dengan modernisasi
konsep secara Blockchain, petani jadi melek teknologi dan mendorong mereka
berinovasi.
Bahkan bisa menekan biaya dari pihak
ketiga yang selama ini lebih menguntungkan mereka. Konsep Blockchain sangat
membantu para petani bisa mendapatkan bayaran yang lebih layak dan manusiawi
dengan teknologi. Serta pada proses ini mutu dari kopi yang dihasilkan tetap terjaga tanpa mengurangi nilai ekonomi sebuah kopi.
Fundamental Kuat dan Sistem yang
Fleksibel
Hari Anda ketahui, dalam melihat sebuah kripto baru yang ada di market adalah dengan fundamental
yang kuat. Ada begitu banyak koin dan token dengan beragam project di
dunia kripto. Kebanyakan mereka menjual janji tanpa barang pasti, alhasil
hanya jadi scam yang menjebak pengguna dan investor. Beda dengan KOPI yang melakukan proses untuk 1 KOPI setara dengan 1 kg Fine
Robusta Bengkulu.
Selain itu KOPI berjalan dengan
penerapan Blockchain, sehingga dapat dengan jelas melacak segala historis dari
hulu hingga hilir. Ini yang mampu meyakinkan investor dalam berinvestasi di
KOPI. Tak hanya itu saja, KOPI tidak menggunakan sistem STO (Security Token
Offering), tujuannya adalah memudahkan kebutuhan pembeli dan investor dari
luar negeri.
Harga Ramah Konsumen,
Kopi berkualitas seperti Fine Kopi
Robusta diharga mahal, namun dengan membeli satu token KOPI hanya seharga 2,26
USD setara dengan Rp32.000 (tanggal 23 Desember). Tergolong sangat murah dan
terjangkau dibandingkan membeli secara online di marketplace.
Pada sejumlah marketplace hanya tersedia
ukuran seperti 150 gr, 250 gram dan 500 gram. Harganya pun melonjak drastis, harga
150 gram saja sudah setara dengan 1 kg dari membeli menggunakan token KOPI.
Bahkan ada diskon yang ditawarkan andai menggunakan token KOPI.
Mengapa bisa sangat murah?
Nah.. inilah kelebihan yang ditawarkan
dari membeli secara pada KOPI, tanpa perantaraan dan biaya non teknis. Selama
ini biaya inilah yang membuat harga kopi mahal tapi tidak terlalu menguntungkan
petani. Kini harga yang ditawarkan murah tapi menguntungkan petani dan juga
konsumen.
Pada biaya transportasi dan pengantaran
Fine Kopi Robusta menggunakan biaya dari para pembeli. Biaya tersebut sudah mengakomodir
dari gudang hingga ke tempat pembeli masing-masing. Jadi kita bisa memilih mana
layanan ekspedisi yang digunakan.
Cita Rasa Kopi Khas Bengkulu,
Kopi Fine Robusta Khas Bengkulu punya
cita rasa khusus buat penikmat kopi. Ada aroma khas yang berbeda dengan kopi
lainnya yang ada di Indonesia. Pada Fine Robusta tidak punya asam sehingga
nyaman dikonsumsi dan aman buat lambung. Serta tidak punya rasa pahit pada
robustanya sehingga tergolong unik.
Proses pembibitan dan penanamannya pun
dari perkebunan warga yang beban zat kimia berbahaya seperti pestisida dan
pupuk. Alasannya karena menjaga orisinalitas rasa serta pengaruh tanah yang
subur dalam menghasilkan bibit kopi berkualitas.
Aplikasi yang Mobile Friendly,
Sebagai sebuah aplikasi yang mendukung
para konsumen, dikembangkanlah aplikasi bernama KOPI Blockchain. Aplikasi ini dikembangkan
oleh Cyber Technology dalam proses akses berbayar dengan menggunakan
KOPI. Saat ini sudah tersedia di Playstore dan pengguna mendapatkan cara dalam
membeli token KOPI.
Tampilan dari KOPI Blockchain juga
sangat minimalis dan user friendly, sehingga memudahkan pengguna dalam
menggunakannya. Ada beberapa info seperti About, Token, Roadmap, dan Team. Syaratnya cukup dengan mengisi profil dan data kartu kredit
untuk proses membeli token KOPI.
Nantinya tinggal bisa langsung di-redeem
untuk 1 kg Fine Kopi Robusta yang ada di The Bencoolen Coffee. Bahkan ada
sejumlah kelebihan lainnya yaitu dengan mengajak rekan Anda, dapat menggunakan
kode referral yang bisa ditukarkan dengan token KOPI.
Selain itu pihak KOPI juga bekerja sama
dengan sejumlah UMKM penghasil kopi, dengan bekerja sama dengan minimarket dari
pihak Dev KOPI. Tujuannya adalah memudahkan para pembeli dan investor dengan
mudah melakukan proses redeem KOPI.
Kesimpulan
Kini dari biji kopi Fine Robusta dari Bengkulu sudah bertransformasi secara modern dan standar tinggi. Semuanya karena
penerapan Blockchain berhasil dilakukan dari proses pembibitan hingga proses
akhir kopi yang siap diseruput bagi penikmatnya. KOPI Blockchain menghadirkan
konsep keadilan dan kesetaraan antara para petani dan pembeli, sekaligus
memodernisasi konsep perdagangan yang adil.
Semoga saja postingan ini memberikan
pencerahan dan inspirasi mengenai KOPI Blockchain. Have a Nice Day.
0 komentar:
Post a Comment