Hadir terakhir seakan bukan berarti tak sukses, Playstation
berhasil membuktikannya sebagai raja konsol. Sekaligus mendepak Nintendo dan
Sega yang terlebih dulu eksis terlebih dulu. Perjuangan itu berawal dari
strategi bisnis dan tentu saja inovasi. Kini sisa kesuksesan tersebut coba
dipertahankan saat era konsol bukan primadona seperti dulu.
Kala itu pengalaman yang dirasakan gamer tidak begitu impresif oleh
Sega dan Nintendo, PlayStation melihat ini sebagai peluang menjadi raja konsol.
Apalagi dunia game berkembang begitu cepat di era 90-an, saat demam game konsol
sedang tinggi-tingginya. Kelebihannya yang ditawarkan adalah bisa bermain di
rumah tanpa harus ke tempat bermain seperti Game Arcade.
Sony dengan senjata andalannya Playstation mampu meracuni semua gamer
kala itu. Racun mematikan itu benaran datang saat Playstation generasi
pertama diluncurkan, tanggal 3 Desember 1994 dipilih. Peluncuran perdana dan memberikan segudang fitur dibandingkan
pesaingnya mulai dari CD-ROM yang kala itu game masih kaset bisa. Kemudian Memori
Card dalam menyimpan data permainan dan tentu saja Gameshark buat yang suka cheating.
Ini bagian yang saya suka!!!
Sony memberikan sesuatu yang spesial dari semua konsol Playstation milik
mereka. Gamepad buatan Sony begitu nyaman, mengalahkan para pesaingnya yang
terlebih dahulu kenyang asam garam. Gamepad milik Sony tersebut mereka namai
dengan DualShock yang menjadi cikal-bakal Gamepad modern yang dimainkan gamer
hingga saat ini.
Gamepad Sony dianggap sebagai jurus maut, saat itu gamepad para pesaing
tidak terlalu impresif. Sony menjawab keraguan tersebut, mulai dari gamepad,
spesifikasi, dan tentu saja inovasi. Siapa yang tidak jatuh cinta coba, semua
berkat gocekan awal Sony pada gamer. Saat itulah nama Sony diperhitungkan
hingga kini dan bahkan setiap peluncurannya selalu menarik simpatik para gamer.
Revolusi Konsol dan Arah Game Modern
Berbicara mengenai Playstation pertama, model ini dianggap cukup
sukses di pangsa konsol. Sony bahkan memberikan perubahan gaya bermain ini kian mengembangkan
berbagai jenis game seperti first person shooter (FPS),
Real-Time
Strategy (RTS), Sport Games, dan Racing. Membuat cikal bakal gaming
lebih beragam dan membuat gamer bisa memilih genre yang ia gemari.
Bahkan
gamepad Sony mendukung itu semua, segala tombol mendukung berbagai multigesture
yang tidak mampu dilakukan oleh pesaingnya kala itu. Kualitas game pun
menjadi lebih baik tentu, kualitas grafis menjadi tajam yaitu 640 x 480 piksel.
Artinya berbagai game 3D mampu dimainkan pada Playstation generasi pertama.
Siapa yang tak mengakui bahwa gamepad buatan Sony begitu sempurna,
bahkan sudah melintasi zaman. Jalan panjangnya dimulai saat Playstation datang
dengan gamepad yang mereka sebut Dualshock, hadir pertama kali pada 3
Desember 1994. Punya spesifikasi cukup gahar dan banyak inovasi yang ditawarkan.
Lima tahun berselang, edisi kedua pun lahir yang lebih dikenal
dengan Playstation 2. Meluncur pertama kali perdana di Jepang pada 4 Maret 2000.
Konsol Duashock jadi bentuk pembaruan yang digunakan Sony dengan
mengandalkan analog. Bentuk dari konsol lebih ramping dan ada banyak perubahan
yang dilakukan. Misalnya saja mematenkan konsep DVD dan opsi hardisk. Lalu
peningkatan kapasitas Memori Card dan punya resolusi lebih baik dari
sebelumnya.
Bisa dibilang konsol Dualshock dari Playstation generasi
kedua adalah bentuk asli yang dipertahankan bertahun-tahun. Memang ada upgrade
pada versi selanjutnya tapi kesan klasik dan nyaman tersebut tetap
dipertahankan oleh Sony hingga Playstation generasi kelima.
Tahun 2006 kejutan kembali diberikan Sony dengan hadirnya
Playstation 3, tentunya dengan segudang fitur di dalamnya. Spesifikasi
cukup gahar dan bersaing seperti dengan mengubah DVD menjadi Blue Ray Disc serta
dukungan Hardisk berkapasitas besar.
Urusan gamepad pun yang cukup menarik, Playstation pun
berhasil mengganti konsep kabel pada dualshock dengan controller wireless.
Cukup revolusioner karena kabel membatasi gerak dalam bermain dan bebas konslet.
Proses switch pun lebih mudah karena sudah tersedia tombol pada bagian
tengah dualshock.yang ada logo Playstation di tengahnya.
Lalu dualshock punya media khusus yang bisa digunakan untuk
mengisi daya pada gamepad. Ada sejumlah lampu indikator dalam bermain
dan pastinya nyaman karena analognya pergerakannya lebih responsif dibandingkan
dengan versi sebelumnya. Termasuk analognya yang lebih responsif dibandingkan
versi sebelumnya.
Selanjutnya 6 tahun kemudian Playstation 4 dirilis di Amerika pada
15 November 2013. Ada banyak perubahan besar yang diberikan oleh Sony, seperti
dapur pacu yang lebih ngebut dibandingkan versi sebelumnya. Generasi keempat
memang lebih bertenaga dan punya kemampuan lebih hidup,
Kelebihan yang ada pada versi sebelumnya tetap ditonjolkan seperti
fitur dualshock wireless. Penambahan besar yang dirasakan membuat kesan
lebih modern seperti tambahan touchpad untuk mengarahkan kursor
sekaligus input mouse. Serta adanya light bar yang membuatnya
sangat menarik kala bermain dalam kondisi gelap. Lalu pada DualSchock ada
penghubung mic atau earphone di bagian bawah, membantu
efek getaran saat bermain game tertentu, seakan lebih hidup.
Terbaru adalah di tahun 2020, generasi
kelima akan meluncur yang dinamakan dengan Playstation 5. Meluncur di akhir
tahun tersebut dan sebelumnya sudah diperkenalkan pada akhir tahun lalu. Punya
dapur pacu yang menunjang dalam memainkan game era saat ini Termasuk adanya
teknologi Haptic Technology dan Adaptive Trigger dalam memainkan
game lawas dari generasi sebelumnya.
Perubahannya cukup ekstrem dari mulai
spesifikasi yang diusung nantinya hingga tampilan dualshock. Kesan
klasik yang sudah dipertahankan sejak generasi pertama seakan berubah cukup
drastis. Bahkan menyerupai pesaingnya yaitu Nintendo dan Xbox. Terlihat jelas
pada setiap sudutnya lebih bulat pada tepinya lebih ramping dengan ukuran lebih
besar.
Komponen lain yang mengalami perubahan
warna seperti Light Bar yang tadinya diposisikan
di bagian depan DualShock 4 berganti posisi ke sela-sela Touchpad.
Serta tombol Share diganti dengan nama tombol Create. Perpaduan warna memadukan dua warna seperti
warna hitam dan putih dengan akses biru pada sela-sela Dualsence, Sedangkan
bentuk konsol menurut para netizen menyerupai router Wi-Fi, ada-ada saja
bukan!.
Prospek Konsol di Masa Depan
Game konsol punya nasib bisa tergusur
oleh game PC dan Game mobile, salah satu alasannya adalah fleksibilitas dan
portabilitas. Sebagai contoh Game PC kini seakan mengalami perkembangan yang cukup pesat, mulai
dari grafis hingga performanya. Ini membuat Game PC dianggap lebih enak
dimainkan buat gamer saat ini meskipun kenyamanan gamepad konsol belum ada
tandingannya.
Gebrakan dari segmen mobile gaming
dianggap cukup taring dalam menyamai konsol. Sudah lahir ponsel gaming
dengan performa luar biasa dari berbagai pabrikan Ada beragam perangkat pendukung
bermain menggunakan ponsel dari joystick, docking, dan perangkat
lainnya. Sudah pasti banyak gamer punya mobilitas tinggi yang memilih mobile
gaming dibandingkan konsol.
Sony sadar, ada banyak penggemarnya yang
beralih pada mobile gaming dengan alasan portabilitas. Inisiasi
dilakukan dengan melahirkan PS Portable dan kemudian disusul dengan PS Vita. Hanya
saja reaksi pasar kurang memuaskan hingga akhirnya di awal 2010-an Sony
menghentikan produksinya. PS portable kalah dengan mobile gaming yang
bisa digunakan
Padahal setelahnya, mobile game
dari perusahaan teknologi bermunculan dan menjadi segmen paling menggiurkan
untuk siapa saja yang terjun ke sana. Sony dianggap kurang mampu dan fokus pada
pengembangan konsol gaming yang butuh riset lama. Beda halnya ponsel gaming
yang membutuhkan divisi khusus lainnya dan butuh inovasi serta produk baru
setiap tahunnya.
Tak putus di sana saja, kini dunia gaming
akan menghadirkan cara bermain model baru yakni Cloud Gaming.
Selama ini game identik dengan menggunakan perangkat fisik, tapi semua berubah
di masa depan yang semuanya serba digital. Itu ibarat transformasi mendengarkan
musik mendengarkan perangkat ke arah platform streaming.
Game streaming dianggap cukup menarik, tak lain karena telah hadirnya 5G dalam proses
bermainnya. Fungsi internet yang makin kencang dan minim akan latency membuat
semuanya jadi lebih mudah. Bahkan segala perangkat tidak lagi mengandalkan spek
kencang atau harus menginstal aplikasi untuk masuk ke dalamnya serta kemudian baru
bisa bermain.
Semuanya akan tersimpan di dalam cloud,
cara bermainnya harus streaming bahkan kualitasnya sudah mampu
menggerakkan game berkualitas 4K. Selama ini ketiga segmen dari game konsol,
PC, dan mobile gaming begitu merajai. Tapi hadirnya cloud gaming
jadi ancaman karena tanpa membeli CD ataupun menginstal software game sudah
bisa dijalankan.
Kejutan itu hadir dari keberanian Google yang
menghadirkan Google Stadia dan GeForce merilis GeForce Now. Kombinasi yang
tepat untuk terjun ke dunia game streaming, bermodal hanya dengan
menghubungkan perangkat yang ia miliki dengan internet sudah bisa bermain game
apa pun itu. Tak masalah apa perangkat yang dimainkan, apakah bermodal game konsol,
PC, mobile gaming, dan bahkan Smart TV sekalipun.
Playstation sadar ancaman baru ini dan
bisa membuat konsol yang terhubung langsung dengan cloud gaming, bila
tidak akan kehilangan pengguna yang beralih ke sana. Nama yang sudah menjadi
cloud gaming tak hanya Google Stadia, ada juga Playstation Now, Shadow, Project
xCloud, dan Vortex.
Gamepad Sony yang Tak Lagi Revolusioner
Sony resmi mengumumkan
wujud baru Controller PlayStation 5 yang mereka beri nama DualSense.
Berbeda dengan DualShock 4 pada PS4, Sony mengusung desain baru yang
terkesan lebih modern pada DualSense. Warna yang ditonjolkan pun adalah
putih, bila sebelumnya berwarna hitam semenjak Playstation generasi kedua
hingga keempat. Artinya seakan kembali nostalgia dalam balutan gamepad generasi
pertama tapi dengan sentuhan futuristik.
Sekilas memang menyerupai
Xbox series besutan dari Microsoft dan bisa dianggap sebuah pukulan
telak buat Sony, selama ini Sony dianggap trendsetter dalam dunia
konsol. Bagaimana tidak, sebuah konsol revolusioner seakan kesulitan menentukan
tampilan gamepad yang tak pernah berubah lebih dari dua dekade.
Terlihat jelas perubahan radikal, Dualshock yang
sebelumnya jadi nama gamepad kini berubah menjadi DualSense. Fitur tambahan
seperti Haptic Feedback yang membuat pengalaman bermain jadi lebih hidup
khususnya getaran saat melalui sesuatu medan atau benturan. Termasuk Adaptive
Trigger yang merasakan sensasi buat pemainnya. DualSense memberikan warna
baru bermain, gamepad yang dianggap lebih modern dan futuristik oleh Sony.
Bagi para gamer yang
sudah lama bermain Playstation sejak generasi pertama dengan mengobati rasa
penasaran dengan teknologi backwards compatibility. Kemampuan yang bisa memainkan
game lawas dari generasi sebelumnya, pastinya dengan grafis terbaik tapi dengan
kesan lawas. Sekaligus membuat para penggemarnya merasakan nostalgia pada game
favoritnya. Playstation seakan mengembalikan memori waktu kecil dari
penggemarnya.
Terakhir adalah
kemampuan cross-gen dalam bermain game dengan pemain dari generasi
Playstation berbeda. Caranya bermain secara online, melalui Playstation
Network, memang tak semua lintas Playstation bisa melakukan hal tersebut. Hanya
generasi ketiga dan keempat saja, tapi ini cukup menarik karena ada banyak
generasi sebelumnya yang kesulitan dalam adaptasi untuk upgrade dalam bermain. Playstation Network cukup
membantu dan pasti sangat seru.
Artinya tidak ada lagi
alasan, sekaligus cara ini menurut saya membuat ikatan kuat antar lini. Bisa
saja tidak perlu upgrade pada generasi selanjutnya. Atau membeli Playstation
edisi terbaru untuk bisa merasakan semua game lawas terdahulu. Semua kembali
pada pengguna masing-masing.
PS5 menawarkan backwards
compatibility sehingga dapat memainkan gim dari konsol PlayStation generasi
sebelumnya, serta Cross-Gen yang memungkinkan pengguna
PS5 bermain bersama pengguna konsol PlayStation generasi sebelumnya
di PlayStation Network.
Playstation, Nyawa
Terakhir yang Siap Mengembalikan kedigdayaan Sony
Sony bukanlah perusahaan
kemarin sore asal negeri matahari terbit. Ada beragam bisnis unit dari
elektronik, kendaraan listrik, hiburan, dan finansial. Di bisnis elektronik,
Sony punya sembilan divisi di dalamnya. Sejumlah divisi yang terus merugi,
mengharuskan Sony harus melepasnya seperti yang terjadi pada VAIO. Divisi yang masih
bersinar adalah Sony Interactive Entertainment, sekaligus membawahi
produk andalan: Playstation.
Sejak pertama kali
diluncurkan lebih dari seperempat abad silam, Playstation selalu jadi primadona
sekaligus menaikkan derajat Sony di mata dunia kembali. Nyawa terakhir
tersebutlah yang terus menjadi awal baru dalam resolusi Sony saat ini. Mereka
pun siap kembali bangkit seperti dulu, memperbaiki kesalahan dengan inovasi dan
menarik kembali minat bermain konsol.
Alasan pertama karena
nostalgia penggemar, jumlahnya pun banyak dan tersebar di seluruh dunia. Harus
diakui bahwa Playstation punya fans yang sangat banyak dari lintas generasi.
Mungkin saja dari para Boomer hingga Generasi Alfa. Kekuatan fans dianggap membuat
mereka bisa terus bertahan hingga saat ini. Mungkin game PC dan mobile
gaming jadi ancaman saat ini sedangkan cloud gaming ancaman di masa
depan.
Playstation tahu bahwa
mereka tetap dinanti dan ditunggu-tunggu oleh fansnya. Masalah usia pengguna
mungkin hanya angka karena game konsol buatan Playstation menghilangkan itu
semua. Mungkin pernah Anda lihat orang tua yang masih bermain Playstation di
rental. Sebaliknya tidak ada bahkan jarang orang berumur bermain game PC
apalagi game mobile. Segmennya hanya menyasar generasi muda yang baru
saja mengenal dunia gaming.
Lalu ada juga faktor
ketahanan yang dimiliki oleh produk buatan mereka. Kesalahan produksi dan kerusakan
sangat minim, ini membuat reputasi bagus terus dipertahankan. Toh... pengguna
ingin membeli sekali dan memakainya seumur hidup, inilah dianggap membuat Sony
tetap menjadi primadona. Memang sinar terangnya tak segemerlap dulu, namun
kenangan dan pengalaman yang diberikan pada pelanggan sulit dilupakan.
Apa yang didapatkan dari Sebuah Playstation 5
Kedua kombinasi ini
dianggap cukup, apalagi kini Playstation mencoba kembali formula 25 tahun lalu
saat pertama kali muncul di hadapan publik yaitu inovasi. Kehadiran Playstation
5 dianggap cukup revolusioner khususnya pada perangkat konsolnya.
Perpaduan warna putih
dan hitam dengan aksen warna biru di beberapa bagian memberikan kesan
futuristik. Memang konsol tergolong game paling lama yang telah ada, tapi
pilihan warna dan desain memberinya kesan modern tak kalah dengan PC dan gaming
mobile. Line-up hardware yang disediakan pun lebih beragam dibandingkan
generasi sebelumnya.
Pertama kali adalah Dualsense
Wireless Controller dengan daya jangkau lebih jauh dan kemampuan baterai
lebih panjang. Ini membuat pengguna bisa menggunakan lebih lama tanpa terhubung
dengan perangkat konsol. Proses pengisian daya pun tidak mengandalkan kabel
lagi tetapi dengan charging station dengan proses pengisian Wireless
Fast Charging.
Tak ketinggalan sudah
tersedia sebuah Headset yang bisa digunakan bermain layaknya gaming PC. Sony
menyebutnya dengan sebutan Pulse 3D Wireless Headset. Belum diketahui bagaimana
kualitas suaranya, apakah bisa menyaingi Headset PC gaming karena secara penuh
sudah mengandalkan wireless.
Sony juga menghadirkan
fitur HD Camera yang dibekali dengan dual lensa beresolusi hingga 1080p. Sudah
pasti dengan kualitas sebagus itu akan mendukung proses streamer game
yang aktif dalam membagikan gameplay. Apakah menggunakan platform Youtube atau
Twitch. Artinya konsol Sony ingin memberikan shock therapy buat PC
gaming.
Terakhir yang terkesan
biasa saja tapi memberikan kejutan adalah Media Remote. Fungsi bisa sebagai
pengganti gamepad dalam lingkup lebih luas. Sebagai kejutan adalah kemampuan
Playstation 5 bisa menavigasi film dan layanan streaming. Di dalamnya
juga telah disematkan mikrofon yang bisa menerima proses perintah suara dalam
pengoperasiannya.
Playstation 5 pun sudah
pasti butuh Smart TV yang mendukung proses berjalan dengan baik dan tentu saja
layanan ngebut agar semuanya optimal. Playstation 5 seakan sudah berada di era cloud
gaming dan Sony sedang mempersiapkannya untuk masa depan. Model gaming yang
akan jadi referensi gamer nanti, tak sabar menunggu itu semua.
Dari segala semua hal
tersebut, masalah terbesar adalah harga. Ini yang membuat gamer berkantong
cekak harus memikirkan dan kadang harus mengurungkan niat membeli Playstation
5. Menurut beberapa situs harganya masih simpang-siur karena baru resmi dijual
akhir tahun 2020.
Saya mencoba
menerka-nerka harganya tak jauh berbeda dengan Playstation 4 yang dibanderol
$400. Otomatis harga penerusnya jauh lebih mahal karena beragam perangkat
canggih tambahan dan faktor inflasi. Prediksi sejumlah pihak mengatakan hingga
$600, tapi bisa saja di bawah prediksi tersebut.
Menurut saya itu cukup
wajar karena biaya produksi dan riset semakin mahal, lagian ada begitu banyak
yang rela menghabiskan uangnya lebih banyak buat gonta-ganti ponsel gaming atau
menambah kualitas PC Gaming. Bisa dikatakan Playstation 5 jadi investasi jangka
panjang, apalagi Sony punya kebiasaan mengeluarkan produk 6-7 tahun. Makin
lengkap dengan kualitas produk buatan Sony yang terkenal awet sejak dulu.
Lagian Playstation bisa
jadi investasi buat anak Anda atau sang suami buat betah #dirumahaja, selama
masa pandemi mereda. Saat ini ada banyak pria dewasa hingga anak-anak acuh dan kelayapan keluar rumah hingga lupa waktu. Playstation tahu dengan produk
barunya bisa membuat hati seorang ibu dan istri tenang. Syukurlah mereka #dirumahaja...
Bagaimana, sudah siap membeli konsol Playstation terbaru? Semoga tulisan
ini menginspirasi dan Have a Nice Days.
0 komentar:
Post a Comment