Kemacetan dan waktu terbuang di jalan raya jadi momok menakutkkan banyak orang. Selain menyita waktu, bepergian jadi melelahkan
dan tentu saja menguras banyak pikiran.
Apalagi yang berurusan dengan transportasi
massal jarak jauh. Rasa membosankan dan melelagkan dimulai dari lokasi menuju stasiun, bandara atau
pelabuhan sekalipun sudah dihadang oleh macet dan kesemrawutan.
Itu belum lagi proses mengantre panjang dan check
in hingga menunggu keberangkatan. Tua di ruang tunggu lebih tepatnya hingga.
Modal transportasi darat pun seakan masih mentok semenjak kereta listrik muncul
beberapa dekade silam.
Kini untuk mengandalkan kecepatan otomatis
hanyalah maskapai penerbangan, tapi yang membuat lama adalah proses menunggu
dan transit. Hingga akhirnya moda transportasi darat baru datang, ia adalah
Hyperloop. Menghubungkan setiap kota dalam hitungan menit.
Para penumpang cuku duduk di dalam sebuah
kabin kecil dan melesat hingga batas kecepatan suara. Tanpa guncangan dan
bergerak tanpa gesekan ibarat berada di dalam ruang waktu. Bermodal motor
penggerak listrik dan levitasi magnetik sebagai moda transportasi darat dari
masa depan.
Hyperloop dan Kendaraan dari Dunia Fiksi
Mungkin kita tidak menyangka bagaimana sebuah
benda bisa bergerak dengan sangat cepat dan tanpa hambatan. Bahkan dengan mudah
bisa melampau kecepatan suara, kini wujud itu ada pada Hyperloop.
Semuanya tergambar jelas, bila dulunya hanya dianggap
kendaraan dari dunia fiksi dan kini menjadi kenyataan dalam wujud Hyperloop.
Siapa yang memulai ide gila ini pertama kali?
Siapa yang tak kenal dengan si nyentrik Elon
Musk. Pada acara sebuah teknologi The Summit tahun 2012, Musk berbicara panjang
lebar mengenai sebuah kendaraan kapsul yang sangat futuristik yang mampu meleset
melebihi kecepatan suara.
Di dalam sebuah whitepaper Hyperloop digambar
berbagai mekanisme kerja hingga visinya. Mulai dari kecepatannya di atas
kecepatan supersonik, punya lintasan khusus, ramah lingkungan, dan tentunya
lebih menjangkau semua kalangan.
Alasan utama kereta tidak mampu bergerak cepat
adalah hambatan gerak berupa gaya gesek
dan tidak ada ketersediaan ruang hampa. Ini coba dihilangkan dari Hyperloop
sehingga mencapai batasan maksimal untuk bisa sampai ke tujuan.
Lalu mengenai kapasitasnya, Hyperloop hanya
mampu memuat 16 – 28 penumpang yang berada di sebuah kabin khusus. Proses check
in dan tunggu mengandalkan AI sehingga menghemat waktu, serta stasiunnya berada
di tengah kota.
Apalagi transportasi cepat antar kota sangat
dibutuhkan buat mobilitas manusia. Hyperloop jadi sebuah jawaban buat mereka
yang bisa transit tanpa harus menunggu lama.
Mengembalikan Kedigdayaan Kereta Cepat
Dulu kereta Api terkenal sebagai moda
transportasi darat cepat dalam membawa banyak orang. Semenjak mesin uap
ditemukan, kereta api berbahan batu bara jadi primadona manusia di abad 18.
Setelahnya kereta api terus berkembang lagi di
era Revolusi Industri 2.0 yang mengandalkan mesin listrik. Membuat daya jadi
lebih efisien dan tentu saja ramah lingkungan. Kecepatan dan kenyamanan terus
meningkat dari waktu ke waktu.
Saat perkembangan pesawat, fungsi kereta hanya
dilakukan untuk perjalanan dekat saja. Pesawat bisa mengantar penumpang ke mana
pun tanpa terhalangi oleh samudra dan pegunungan tinggi. Selain itu kereta
tidak mengalami perkembangan berarti dalam beberapa dekade kala itu.
Secara kalkulasi, biaya yang dikeluarkan
kereta jauh lebih murah dibandingkan pesawat. Namun kini jasa penerbangan yang
cepat seakan membuat kereta seperti dianaktirikan. Hingga akhirnya Jepang
berhasil menciptakan kereta api listrik tercepat di dunia Shinkansen.
Bentuk daratan Jepang yang memisahkan antara
setiap prefektur membuat kereta jadi moda transportasi favorit. Bahkan bisa
menekan jumlah kemacetan dan bahkan minim kecelakaan dibandingkan moda
transportasi lainnya.
Kini era baru kereta yang lebih cepat akan
lahir, ide gila tersebut datang dari Elon Musk yang mengembangkan kereta super
cepat. Elon mengklaim kecepatannya mengalahkan kecepatan suara dan kecepatan
pesawat komersial umumnya.
Awal mula konsep Hyperloop pernah hadir pada
kereta uap di abad 19, pencetusnya ialah Isambar Kingdom Brunel. Ia menciptakan
kereta uap dengan mekanisme fluida menyerupai Hyperloop dan jadi dasar
pengembangan ilmu pengetahuan untuk saat ini.
Kereta api uap tersebut membentang dari Exeter
hingga Plymouth di Britania Raya tahun 1847 – 1848. Konsepnya adalah
memindahkan kereta dengan udara bertekanan tinggi. Udara itu terdistraksi di
dalam pipa yang berada di tengah rel setiap 3 mil pada tiap rute.
Kondisi ini menciptakan semacam ruang hampa
pada pipa itu, sehingga mampu menarik kereta tersebut sesuai dengan
kecepatannya. Hanya saja, masalah kebocoran dan kualitas dari pipa membuat kereta
Isambar gagal. Tapi di era modern konsep ini bisa diwujudkan jadi optimal
berkat teknologi.
Dasar inilah yang melahirkan Hyperloop, pipa
yang dulunya hanya sebatas piston semata. Kini coba dikembangkan dengan
melahirkan kereta di dalam tabung yang bebas hambatan dan gesekan.
Yuk Kenalan dengan Konsep Hyperloop
Nama Hyperloop terdengar cukup asing
sebelumnya hingga Elon Musk mengumumkan dalam proposal kereta api cepat
bertenaga elektronik. Mendorong penumpang dalam hitungan menit, ibarat lesatan
jaringan internet di dalam kabel serat optik.
Memang terdengar aneh, tapi itu seakan menjadi
kenyataan karena ada begitu banyak pengembang yang sedang mendalami konsep ini.
Sekaligus menjadi bisnis menjanjikan dalam hal transportasi antar kota dengan
cepat dan aman.
Desainnya pun sangat futuristik bak sebuah
kereta cepat namun dengan ukuran kecil ibarat kapsul. Beda halnya dengan kereta
cepat Maglev atau Shinkansen punya daya tampung begitu besar. Hyperloop hadir
lebih kecil dengan lesatan jauh lebih cepat tentunya.
Bahkan hampar semua lintasannya berada di
dalam tabung yang punya tekanan rendah dan teknologi elektromagnetik di
dalamnya. Ini membuat proses gesekan lebih kecil dan minim guncangan untuk
penumpang yang ada di dalamnya.
Mungkin saat masih kecil kita sangat menyukai
permainan tamiya, bahkan demamnya meracuni semua bocah lelaki kala itu. Hal paling
dibutuhkan adalah sirkuit khusus untuk bermain, agar kendara bisa melesat tanpa
hambatan.
Sama halnya dengan Hyperloop, ia butuh
lintasan khusus dalam melesat cepat ke tujuan. Bahkan kalau bisa menggantung
layaknya lintasan kereta Shinkasen atau Maglev.
Ini membuat proses lesatannya lebih cepat
tanpa hambatan untuk mencapai kecepatan maksimal melebihi supersonik. Rahasia
utama yang dimiliki oleh Hyperloop adalah kompresor khusus layaknya kipas angin
raksasa.
Semuanya karena adanya bantalan udara (air
bearing) seakan-akan kapsul Hyperloop melayang di dalam lintasan. Efeknya
mampu mengurangi gesekan dan guncangan terhadap penumpang. Ini bagus karena Hyperloop
menyasar semua kelompok umur tanpa terkecuali.
Hyperloop dianggap cukup fenomenal, bagaimana
tidak?
Ia seakan mencoba mematahkan sebuah teori
fisika mengenai Hukum Kantrowitz. Mengenai gerakan benda di dalam tabung
khususnya dalam kecepatan tinggi. Di dalam tabung terjadi lesatan supersonik yang
siap mengantar tiap penumpang ke lokasinya.
Meskipun dianggap teknologi baru dan masih
dalam tahap pengembangan mengarah uji coba. Hyperloop dianggap investasi
teknologi yang ramah lingkungan khususnya dari tabungnya. Bukan sebatas
lintasan tapi juga penghasil energi.
Pada bagian atas tabung Hyperloop sudah
dibekali panel surya yang diasumsikan mampu menghasilkan energi panas hingga 57
MW setiap tahunnya. Sekaligus sebagai pasokan energi utama dalam menggerakkan
Hyperloop di dalam tabung.
Lokasi dan stasiun Hyperloop yang disebut
dengan portal punya lokasi yang tidak memakan banyak tempat. Selain itu berada
di tengah kota dan bisa diakses oleh siapa saja. Biaya pembuatan tabung tidak
semahal biaya kereta listrik seperti subway, monorail atau MRT.
Selain itu Hyperloop juga unggul dibandingkan
dengan moda penerbangan. Aksesnya yang jauh dari kota membutuhkan waktu tempuh
yang lebih lama. Serta proses check in kini lebih fleksibel dengan
adanya fitur turn up dan go pada Hyperloop.
Ini dianggap bisa menekan biaya, hanya dibiaya
pengembangan pertama yang cukup mahal. Setelahnya cukup murah, bahkan ramah
lingkungan dengan menghasilkan energi panel surya pada bagian luar terowongan.
Biaya yang dipatok cukup murah, menurut
beberapa sumber yang saya baca. Hyperloop hanya mematok sebesar US$ 1 saja
setiap penumpang. Tapi kita bisa merasakan sejumlah teknologi futuristik dan
kecepatan tanpa batas dari Hyperloop.
Bersama-sama Mengembangkan Open Source
Hyperloop
Musk sadar bahwa proses mengembangkan
Hyperloop sangat mahal, mulai dari pengembangan, pengujian hingga ke tahap produksi.
Dibutuhkan banyak pihak yang harus terlibat di dalamnya hingga menjadi sebuah
kendaraan massal.
Memang pada dasarnya Musk punya perusahaan
khususnya yang membawahi Hyperloop yaitu The Boring Company (TBC). Hanya
saja proses pengembangannya sedikit terhambat karena saat ini banyak dana riset
yang dialihkan buat pengembangan SpaceX dan Tesla.
Alasan itulah yang membuat Musk memberikan
segala pengetahuan dan teknologi secara open source Sekaligus semua
pihak dalam pengembangan Hyperloop dari semua kalangan bisa terlibat dan
bekerja sama di dalamnya.
Sebagai catatan, kini ada banyak pihak yang
terlibat, mulai dari para mahasiswa, startup teknologi hingga perusahaan besar
dalam bersama-sama mewujudkan mimpi tersebut. Lagian Musk juga melakukan
sayembara khusus terhadap Hyperloop.
Paling getol dan selangkah lebih maju adalah
HTT (Hyperloop Transportation Technologies) baru-baru mulai melakukan
percobaan besar dalam naungan Virgin Hyperloop One. Anak perusahaan dari
Richard Benson.
Mereka bisa dikatakan bergerak cepat, sejak
2014 proyek itu digagas secara rapi. Bahkan Richard Benson sendiri membawahi
proses pengembangannya. Diharapkan dalam waktu dekat bisa segera beroperasi di
sejumlah negara.
Memang Virgin Hyperloop One punya perbedaan
konsep dalam proses geraknya. Ia menggabungkan dua prinsip dalam Hyperloop.
Mulai levitasi magnetik seperti pada kabin menyerupai kereta monorel Maglev
atau Shinkasen.
Dimulai dari motor listrik yang dipecah jadi
dua komponen dasar yaitu rotor yang berputar dan stator yang diam. Peran stator
sebagai elektromagnetik yang mampu menarik rotor bergerak ke depan. Apalagi
bentuknya linier.
Proses pemindahan kabin menggunakan dua set
magnet, satu untuk memindahkan kereta dari lintasan rel dan daya angkat ke atas
untuk memindahkan kabin. Mirip dengan adopsi dari prinsip termodinamika dan
dinamika fluida.
Lalu prinsip keduanya adalah dengan penggunaan
tekanan rendah dan lingkungan tertutup (rel tabung). Alhasil tekanan di dalam
tabung seperti 200 ribu di atas permukaan air laut. Sehingga mampu bergerak
hingga 1,2 Match. Mengagumkan!!
Pastinya proses gerak tersebut butuh energi
listrik yang sangat besar, tapi tenang saja karena energi tersebut bisa
didapatkan dari panel surya pada dinding tabung dan kincir angin.
Bukti nyatanya, Virgin Hyperloop One juga
sudah dulu mencoba prototype-nya pada lintasan kecil sepanjang 3 km di
Nevada. Alhasil Hyperloop mampu mencapai kecepatan maksimal dan tentu saja
melewat berbagai tes akselerasi, mekanisme ruang hampa, dan tentu saja
keselamatan.
Kemudian faktor bencana alam yang sering
terjadi mulai dari banjir, badai, dan gempa bumi tidak berpengaruh dalam jadwal
keberangkatan Hyperloop. Inilah yang menjadi kendala buat sejumlah moda
transportasi saat ini.
Proses pengendaliannya juga dijanjikan dengan software
khusus, memastikan akselerasi dan proses perlambatan secara bertahap.
Pastinya minim akan guncangan dan perubahan kecepatan, sehingga para penumpang
tetap merasakan kenyamanan.
Produksi Massal Hyperloop
Setelah proyek ini dianggap berhasil
diimplementasikan, satu hal yang penting adalah mewujudkan mimpi tersebut.
Virgin Hyperloop seakan menjadi negara yang layak untuk mengembangkan
bisnisnya. Ada banyak negara antre dalam pengembangan ini.
Alasan utamanya adalah kemacetan dan
perkembangan kota satelit. Kendaraan pribadi dan kereta listrik umumnya kalah
cepat dalam menjangkau itu semua. Hyperloop menjadi pembeda sekalian
modernisasi kendaraan di masa depan.
Ada banyak negara maju yang antre dan terdepan
menggunakan teknologi tersebut. Ada 2.600 lokasi di dunia dan hanya 35 kota
yang akan mendapatkan hak istimewa dalam mencicipi Hyperloop.
Ini menunjukkan bahwa Hyperloop cukup digemari
khususnya perpindahan antar kota. Selain itu kondisi pandemi saat ini membuat
sejumlah moda yang sifatnya massal terganggu. Tapi tidak dalam pengembangan
Hyperloop.
Jumlah angkut penumpangnya yang sedikit, lalu
setiap penumpang berada di dalam kabin khusus. Memisahkan antara penumpang
antara satu sama lain. Ini sesuai dengan protokol kesehatan yang mengharuskan
jaga jarak antar penumpang.
Beda halnya dengan kereta listrik umumnya atau
mungkin moda pesawat yang punya batas jarak begitu dekat. Bisa jadi moda ini
akan jadi tren baru khususnya menekan penyebaran virus dan penyakit pernapasan lainnya
di masa akan datang.
Bagaimana tingkat keamanan Hyperloop?
Ini jadi sebuah pertimbangan dari sebuah moda
adalah yang paling utama aspek keselamatan penumpang. Ada puluhan penumpang
dari setiap kapsul, bila saja ada kesalahan bisa berakibat sangat fatal.
Alasan itulah yang memunculkan pertanyaan,
bagaimana bila tabung retak atau pengaruh eksternal dari gempa bumi dan bencana
alam lainnya terhadap puluhan manusia yang sedang melaju cepat di dalamnya.
Itu karena tabung dari Hyperloop sebagian
besar berada pada tiang khusus yang dirancang dengan seismik tinggi. Tabung
bergerak dengan sangat elastis satu sama lain dan minim akan kerusakan saat ada
gangguan eksternal.
Termasuk di setiap tiang ada begitu banyak
sensor yang mengirimkan pada pusat kendali mengenai masalah yang akan terjadi. Bahkan
kini tinggal menunggu izin keselamatan yang segera dalam mewujudkan kereta
supersonik tercepat.
Antisipasinya dengan membangun baja tebal yang
tidak gampang pecah dan ditusuk oleh orang tak bertanggung jawab. Ada juga
penahan tekanan dan kebocoran udara dengan tetap mempertahankan bentuk tabung
tersebut.
Serta ada juga kemampuan dalam memotong rute
perjalanan, andai saja terjadi keadaan darurat yang tak diinginkan. Termasuk
tersedia pintu darurat yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk proses evakuasi
penumpang.
Proses melajunya sangat cepat bahkan akan ada
sedikit saat proses awal Hyperloop melesat. Percepatan tarikan awal ada di
kisaran 0,5 gravitasi, bila dihitung setara dengan dua kali saat proses landing
dan take off pesawat komersial.
Ini menurut saya masih dibatas wajar, selain
itu proses percepatan Hyperloop berada di dalam ruang kendali khusus yang
diawasi manusia. Dalam hal ini coba ditekan dalam proses awal melesat dan perubahan
kecepatan hingga kecepatan maksimal.
Konsep kabin yang tertutup serta berbagai
fitur kenyamanan pun hadir di dalam Hyperloop. Ini membuat penumpang tidak
merasakan perpindahan. Ruang hampa dan minim gesekan seakan penumpang sedang
berada di ruang waktu.
Hyperloop merevolusi cara kita hidup, bekerja,
dan bepergian jadi cepat dan menyenangkan. Duduk sekejap dan melesat seperti
kilat untuk tiba ke tujuan kita. Selamat datang di masa depan.
Semoga tulisan ini menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan kita semua
dan akhir kata Have a Nice Days.
0 komentar:
Post a Comment