Bentang alam nusantara
digambarkan bak surga dunia membentang luas hingga mata memandang. Guratan geografis
nan indah menghiasi kontur dari bumi Sumedang. Kota yang selama ini dikenal
khalayak luar hanyalah salah kota kuliner terkemuka. Sebutan kota tahu melekat
sejak dulu berkat gurihnya kuliner yang dihasilkan.
Tak berhenti di situ saja, ada segudang potensi alam yang hadir di dalamnya. Bisa dikatakan Sumedang sebagai kota dengan beragam air terjun yang bisa ditemukan dari pegunungan di sekitarnya. Nyatanya tersimpan begitu indah berbagai pesona alam dan potensi tak terduga dari alamnya.
Potensi ini seakan coba diangkat
melalui pesona alam yang dimiliki. Kontur alam dan geografis yang kayak akan
bukit, nyata menyimpan pasokan air yang besar. Air itu bukan hanya mengalir
dari sungai dan tertampung di danau.
Namun air itu muncul dari
tebing-tebing kuno yang dulunya terbentuk dari proses vulkanik. Alam
menyulamnya sedemikian hingga akhirnya manusia menyebutnya dengan air terjun.
Bagi masyarakat Sumedang, air terjun mereka sebut dengan Curug yang berasal dari
Bahasa Sunda.
Saat mendengar nama curug, pastinya para wisatawan seakan tergambar indah di dalam pikirannya berupa: Desir air yang jatuh dari ketinggian, pemandangan alam yang ciamik, dan satwa liar yang mudah ditemukan. Itu semua seakan ada di Sumedang, bukan hanya satu atau dua curug tapi ada puluhan curug yang memesona.
Menemukan curug ibarat menemukan
harta karun yang tersimpan di dalam hutan atau pegunungan. Bahkan bisa dibilang
wisata air di Sumedang ibarat moodbuster akan penatnya aktivitas. Pengunjung
yang datang dan menjelajah bukan hanya dari wisatawan lokal bahkan mancanegara
tertarik dengan curug di Sumedang.
Sebagai orang yang selama ini suka
bertualang dengan alam, pastinya menemukan wisata alam baru pastinya ibarat
menambah referensi jalan-jalan. Segudang pengalaman menjadi modal berharga
bahwa alam semesta ini kaya dan Indonesia seakan memiliki segalanya.
Bumi Sumedang bisa dikatakan lokasi
yang beruntung karena kaya potensi alam. Pada setiap pinggir kota bisa ditemui
berbagai wisata air termasuk di dalamnya curug. Letaknya yang dekat, aksesnya mudah,
dan tentu saja tiket masuk yang terjangkau seakan menjadi destinasi wajib di
akhir pekan.
Alasan itulah yang membuat saya penasaran
menemukan setiap curug tersebut dan siap menuliskan pada para pembaca bahwa
Sumedang surganya curug dan bisa dibilang menawarkan berbagai tipe yang sulit
ditemukan di daerah lain. Berikut ini 10 curug dengan pemandangan menarik dan
kaya akan historis yang dimilikinya:
1. Curug Cipongkor
Curug ini berada di Desa
Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, sebuah curug bertipe tunggal atau yang
punya satu air terjun. Letaknya pun tersembunyi oleh berbagai tebing cadas yang
tinggi, lokasinya juga berpapasan dengan hutan Gunung Tugu yang membuat
pengunjung bisa melihat begitu banyak ragam primata dan tentu saja persawahan
berundak.
Pergi ke sana, para
pengunjung pastinya akan menguji fisik dan mental untuk tiba ke lokasi.
Panorama alam khas sumedang tergambar jelas setiap langkah berjalan. Perjalanan
diawali dengan menyisir persawahan warga, kemudian bukit-bukit kecil satu
persatu harus dilewati. Hingga akhirnya memasuki kawasan hutan Gunung Tugu.
Ada beragam keanekaragaman
tumbuhan yang ditemui selama perjalanan hingga akhirnya suara desir air yang
jauh dari sebuah tebing terlihat jelas. Itulah Curug Cipongkor yang fenomenal, letaknya
tersembunyi dengan akses yang masih sulit. Akan tetapi panorama curug setinggi
kira-kira 30 meter seakan menjadi pelepas segala rasa capek dan penasaran.
Punya akses yang sulit
dan penuh tantangan, buat pengunjung yang suka akan pengalaman bertualang ala
alam bebas. Alam yang masih asri dan medan yang berat rasanya dibutuhkan
persiapan matang untuk ke sana. Untuk anak muda yang ingin pengalaman tak
terlupakan dan menyukai wisata alam, Curug Cipongkor adalah pilihan.
Namun dari itu semua,
pengunjung sadar bahwa Curug Cipongkor bisa menjadi objek wisata pilihan buat
yang ingin bertualang di alam bebas di tanah Sumedang. Selama pergi ke sana
pengunjung harus menyiapkan fisik ekstra dan bekal karena belum adanya tempat
makan dikarenakan akses yang sulit.
Terpenting selama ke sana terbalas dengan
panorama yang memikat dan tentu saja tetap jaga lingkungan. Keindahan alam
milik semuanya dan kita berperan menjaganya. Curug Cipongkor berlokasi di Desa
Ciherang, Sumedang Selatan, Jawa Barat. Buka setiap hari dan untuk tiket masuk
gratis.
2. Curug Cigorobog
Curug dengan tiga tingkat ini akan
memanjakan matamu dengan keindahannya. Tingkatan air terjun disebut undakan dan
setiap undakan seakan menjadi penghambat desiran air. Curug Cigorog tergolong
curug yang tinggi. Punya ketinggian hingga 40 meter, di setiap tingkatan
undakan bisa digunakan sebagai saran bermain air dan berendam.
Pengalaman menarik Curug Cigorobog
pastinya desiran airnya yang tidak deras dibandingkan curug lainnya yang ada di
Sumedang. Lalu airnya yang jernih karena berasal dari dinding tebing. Alam sekitarnya masih asri dan masih terdapat
monyet-monyet liar di pepohonannya.
Jika kamu ingin berenang, kamu dapat
menceburkan diri di tingkat pertamanya yang paling dekat dengan pintu masuk.
Lokasi ini cocok buat anak-anak dan keluarga, bila ingin pengalaman lebih.
Menaiki tingkatan undakan jadi pilihan, sembari melihat indahnya hutan di
sekitar Curug Cigorobog. Kicauan burung terdengar jelas dan bersahut-sahutan
satu sama lain seakan saling menyanyi melihat indahnya ciptaan Tuhan akan Curug
Cigorobog.
Namun konon pemandangan terindah
akan kamu dapatkan di tingkat kedua, yang harus kamu capai dengan sedikit
mendaki. Dijamin setibanya di sini, lelahmu akan hilang dan digantikan dengan
kekaguman. Tingkat ketiga paling sulit diakses dan berbahaya karena tidak
diberi pengaman sehingga kamu harus ekstra hati-hati saat ke sana.
Berlokasi Curug
Cigorobog berada di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan. Objek wisata ini
buka setiap hari dengan tiket terjangkau yaitu hanya Rp 3.000 dan sangat cocok
menjadi lokasi wisata alam. Sekaligus melepas penatnya bekerja selama sepekan
penuh dengan meluruskan pikiran di Curug Cigorobog.
3. Curug Cinulang
Curug Cinulang merupakan
air terjun tipe kembar yang beda dari curug lainnya di Sumedang akan tetapi dua
curug yang saling berdampingan. Meski berdampingan, curug yang memiliki tinggi
sekitar 50 meter ini memiliki debit air yang berbeda. Satu air terjun memiliki
debit air tinggi dan aliran yang deras. Sedangkan air terjun di sebelahnya
memiliki debit air yang lebih kecil.
Berada di daerah pedesaan yang masih begitu asri, menjadikan air terjun
Curug Cinulang begitu sejuk. Udara masih terasa sangat segar, ditambah lagi
rimbunnya pepohonan di kawasan wisata. Pengunjung akan disuguhi pemandangan
hijau pepohonan berumur lawas yang masih tumbuh kokoh. Membuat suasana semakin
asri dan menyenangkan dan bisa menjadi lokasi berteduh.
Curug Cinulang memiliki dinding yang dilalui air terjun berupa batuan alam
berwarna hitam dan dihiasi oleh lagi tanaman rambat dan semak-semak kecil di antara
dinding batuan. Seakan memberikan kesan eksotik di sekitar curug. Dari bawah
curug seakan percikan air yang turun yang terkena sinar matahari menjadi
pelangi indah.
Berlanjut pada bagian bawah air terjun terdapat kolam yang airnya berasal
dari Curug Cinulang. Airnya begitu jernih dan segar. Dasar dari kolam tersebut
berupa batuan alam dengan bentuk beraneka ragam. Tidak hanya bermain,
pengunjung juga diperbolehkan untuk berenang di kolam ini. Atau hanya sekedar
berfoto di batuan kolam dengan latar belakang air terjun.
Air terjun yang jatuh ini mengalir melalui celah batuan menuju ke sungai di
bawahnya. Beberapa pengunjung menikmati bermain di tepian sungai sambil
menceburkan kakinya ke sungai. Di dalam sungai, masih terdapat beberapa batuan
dengan bermacam ukuran. Bahkan, ada juga batu yang berukuran besar.
Di hadapan Curug Cinulang, terdapat jembatan yang terbuat dari bambu.
Jembatan ini menjadi jalan menuju ke area air terjun. Di sini juga, pengunjung
dapat berhenti sejenak untuk berfoto di jembatan. Dari jembatan ini, pengunjung
akan mendapatkan pemandangan curug dengan jelas.
Lokasinya ada di Desa
Sindulang, Kecamatan Cimanggung, sekaligus menjadi wilayah perbatasan alami
antara Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung. Untuk menikmati objek wisata
ini, pengunjung dikenakan tiket masuk yaitu Rp10.000. Lokasi wisata buka setiap
hari jadi pengunjung bisa datang kapan saja buat menikmati indahnya Curug
Cinulang.
4. Curug Ciputrawangi
Curug ini memang berada di kaki gunung Tampomas yang merupakan kawasan Taman
Wisata Alam Gunung Tampomas. Pohon besar di sekeliling Curug merupakan pertanda
bahwa alam dan lingkungan sekitar Curug Ciputrawangi ini sangat terjaga
kelestariannya. Setiap mata memandang jauh, berjejer pepohonan nan rindang
sebelum nantinya tiba ke lokasi utama Anda.
Untuk sampai ke sana, pengunjung harus melewati jalan setapak berbatu yang
menawarkan pemandangan hutan dan batu cadas. Hingga akhirnya desir air pun
terdengar makin jelas. Itulah lokasi Curug Ciputrawangi.
Daya tarik dari obyek wisata Curug Ciputrawangi di Sumedang karena pesona
keindahannya tidak ada duanya, sulit menemukan di tempat lain. Belum lagi ada
begitu banyak hewan liar yang bisa ditemui di sekitar mulai dari aneka burung
hingga mamalia seperti lutung bergelantungan di dahan pohon. Semuanya sudah
langka dan di Curug Ciputrawangi jadi lokasi mereka berkumpul menyambut wisata
dengan ramah.
Objek Wisata Curug Ciputrawangi terletak di Narimbang, Conggeang, Kabupaten
Sumedang. Pada Curug Ciputrawangi punya historikal panjang penyebutannya yaitu Conggeang.
Versi pertama punya kaitan dengan Cut Nyak Dien yang diasingkan ke Sumedang.
Conggeang berasal dari kata Congdang atau kependekan dari rencong Sumedang.
Kemudian menurut versi kedua menyatakan Conggeang berasal dari kata congdang,
kependekan dari ’congo’ atau ujung yang runcing dan ’dangiang’
atau kewibawaan. Pastinya daerah Conggeang sejak dulu terkenal dengan daerah
kaya historis, budaya hingga cagar alam yang terjaga rapi. Termasuk masyarakat
yang ramah menyambut wisatawan dari mana pun Anda berasal.
5. Curug Sabuk
Curug Sabuk merupakan
tipe air terjun yang unik hingg tantangan untuk bisa sampai ke sana. Alasan
utama dinamakan demikian karena dikatakan memiliki bentuk menyerupai sabuk atau
ikat pinggang. Sementara, pendapat yang lain menuturkan bahwa nama Curug Sabuk
diambil dari jalan menuju air terjun yang panjang dan melingkar seperti ikat
pinggang.
Tidak seperti air terjun
pada umumnya, Curug Sabuk punya beberapa buah air terjun, setidaknya empat
buah, dengan ketinggian dan aliran air yang berbeda-beda. Curahan tertinggi
dikatakan mencapai sekitar 60 meter. Selain itu, ada dua curahan air yang
berdekatan, atau berdampingan, yang seolah-olah membentuk air terjun kembar.
Sebagai tempat wisata,
Curug Sabuk memang bisa dikatakan masih sepi atau jarang dikunjungi. Akses yang
harus melewati jalanan berliku, serta sedikitnya informasi, menjadi beberapa
faktor yang membuat air terjun ini masih belum begitu banyak dijamah. Namun, untuk
keelokan dan keindahan, air terjun ini boleh diadu dengan objek wisata sejenis.
Setelah melewati
perjalanan yang panjang, berliku, dan melelahkan, perjuangan wisatawan akan
terbayar lunas dengan pesona yang ditawarkan Curug Sabuk. Pemandangan air
terjun ini masih sangat alami dan asri, dengan air yang mengalir dengan bersih,
jernih, dingin, sekaligus menyegarkan.
Selain guyuran air yang
deras, di sekitar kawasan ini, pelancong juga dapat menemukan dinding-dinding
alam yang tinggi, yang dipenuhi dengan pohon-pohon dan tumbuhan hijau. Banyak dari
pelancong yang memanfaatkan lokasi Curug Sabuk sebagai tempat berkemah.
Curug Sabuk berada di
dalam kawasan hutan Gunung Kareumbi dan Taman Buru Gunung Masigit. Secara
geografis, air terjun ini berlokasi di Dusun Nangorak, Desa Margamekar, Sumedang
Selatan.
6. Curug Buhud
Jika Kanada memiliki Air Terjun Niagara yang lebar, maka Sumedang pun
memiliki Curug Buud yang memiliki keunikan yaitu bentuknya yang melebar dan
luas. Karena kesamaannya yang memiliki ukuran yang lebar dan luas, maka
banyak yang menyebut air terjun ini sebagai “ Mini Niagara from Sumedang”.
Curug Buud ini memiliki singkatan Badan Usaha Unit Desa. Alasannya karena lokasi
air terjun ini berada tepat di belakang sebuah kantor usaha unit desa tepatnya di
Desa Sukatani. Secara bentuk dan kontur, Curug Buhud ini tidak terlalu tinggi
yaitu sekitar 6 meter. Namun, air terjun ini memiliki panjang yang cukup lebar,
yaitu panjang sekitar 35 meter.
Ukurannya yang lebar dari Curug Buhud otomatis debit air yang dihasilkan
sangat besar terutama saat musim penghujan tiba. Warnanya memang sedikit kecokelatan
dan kurang baik untuk berendam dan mandi. Namun begitu, aliran dari curug
tersebut menjadi suplai air buat pertanian masyarakat sekitar.
Meskipun ukurannya tergolong kecil, namun inilah yang menjadi daya tarik
bagi pengunjung. Alasannya karena bisa memudahkan para wisata untuk naik dan
turun dalam swafoto berlatar Curug Buhud dan bebatuan dan tebing di
belakangnya.
Curug Buhud berlokasi di Desa Sukatani, Kecamatan Tanjung Medar, Sumedang. Tiket masuk di lokasi wisata Curug Buhud Sumedang sebesar 2.000/orang. Biaya lainnya yang harus dikeluarkan adalah biaya parkir sebesar 2.000/motor dan 5.000/mobil.
7. Curug Ciwalur
Curug Ciwalur merupakan destinasi
wisata alam bebas yang merupakan salah satu curug terbaik yang ada di Sumedang.
Suasana air terjun dari ketinggian hampir 70 meter dengan ketinggian 75 derajat
membuat kami berdecak kagum.
Pemandangan yang ditawarkan dari
bawah curug atau yang ingin menguji stamina bisa naik ke atas puncak curug dari
tebing-tebing curam nan licin. Buat yang ingin merasakan sensasi petualangan
alam yang belum terekspos khalayak ramai, Curug Ciwalur adalah pilihan.
semua perjuangan itu terbayar lunas
dengan hamparan keindahan curug yang memiliki tinggi hampir 70 meteran dengan
tingkat kemiringan 75 derajat yang pastinya sangat menguji nyali. Konon
katanya, proses pembentukan curug ini identik dengan aktivitas vulkanik di masa
lampau. Proses pembentukan itu menghasilkan dinding tebing yang curam dan
tinggi. Lambat laun proses tersebut menghasilkan sebuah curug yang fenomenal.
Saat berada di atas curug, Anda seakan
bisa melihat luasnya hutan hujan yang masih asri. Berlokasi di Desa Jatinunggal,
Sumedang bagian tenggara. Lokasi yang masih terjaga seakan pengunjung bisa melihat
sejumlah satwa langka berkeliaran dengan besar.
Untuk bisa ke sana, pengunjung harus
menyiapkan fisik dan tenaga, medan yang berat dan menantang jadi faktor yang
harus diperhatikan. Urusan akses masuk gratis dan buka setiap hari buat
pengunjung. Saat ke sana pastinya tetap jaga lingkungan.
8. Curug Cihonje
Di Sumedang ada begitu banyak sungai yang sumber airnya datang dari curug,
salah satunya Sungai Cihonje. Aliran airnya ternyata salah satunya datang sebuah
curug yang dikenal masyarakat dengan Curug Cihonje.
Punya kontur curug bertingkat yang menarik dari bebatuan di sepanjang curug
dan memiliki tinggi hingga 30 meter. Debit air yang dihasilkan cukup deras dan
kebanyakan dari air tersebut mengalir ke Sungai Cihonje.
Selama ini masyarakat Sumedang akrab dengan wisata air dan Sungai Cihonje
terkenal dengan olahraga menantangnya yaitu river tubing dan berenang di sekitar
bebatuan sungai. Artinya pengunjung bisa memilih saran hiburannya dari menikmati
indahnya curug atau menguji adrenalin dari river tubing.
Sepanjang perjalanan yang masih asri dengan pedesaan dan topografi
perbukitan yang memanjakan mata. Pengalaman tak terlupakan adalah saat melihat
beragam primata seperti lutung yang bergelantung di dahan pepohonan.
Curug Cihonje menjadi buruan para
pehobi foto untuk memotret nuansa alam. Memiliki ketinggian curug sekitar
kurang lebih 20 meter itu merupakan hulu dari Sungai Cihonje. Airnya
sangat jernih dan cocok untuk berendam. Di bawah curug terdapat bebatuan yang
menambah indahnya ciptaan yang mahakuasa.
Curug Cihonje berada di daerah Pegunungan
Margawati, Desa Cimarga, Kecamatan Cisitu kini mulai jadi spot kunjungan wisata
alam. Anda bisa berkunjung ke sana setiap hari dan tentunya dengan harga
tiket masuk yang terjangkau.
9. Curug Gorobog
Pada Curug Gorobog punya keunikan yaitu air terjunnya yang terdiri dari
tiga tingkatan menawan. Desiran air terjun yang turun dari bebatuan terasa
ibarat simfoni. Air yang jernih dan tak deras menjadikan Curug Gorobog
dijadikan objek swafoto idaman.
Setiap pepohonan di sana ditata menjadi lokasi yang ikonik berswafoto.
Seakan tepat mengarah dengan latar belakang Curug Gorobog. Dinding di air
terjun juga punya sangat terjaga, tumbuh berbagai tumbuhan yang menutupi semua
dinding tebing. Belum lagi pepohonan yang tertata rapi, lokasi Curug Gorobog
ditata sedemikian rupa untuk pengunjung yang menyukai wisata air.
Menurut harfiah akan penamaan curug tersebut berasal dari penemunya yaitu
Aki Gorobog. Dalam Bahasa Sunda nama tersebut punya arti yaitu kaget. Rasanya
sesuai dengan suara dari hentakan air yang jauh dari ketinggian dari Curug
Gorobog yang begitu deras dan membuat orang di bawahnya bisa kaget dengan suara
yang dihasilkan.
Curug Gorobog berlokasi di daerah
Citengah yang mempunyai banyak objek wisata bahkan sebelum sampai di lokasi. Bisa
dibilang Curug Gorobog adalah Final Destination para pelancong yang
ingin suasana hening dan menyejukkan dari sebuah wisata air.
Urusan akses ke Curug Gorobog juga mudah dengan jalan yang baik meskipun
berkelok hingga sampai ke lokasi tujuan dan cukup jauh dari Kota Sumedang.
Semuanya seakan terbayar lunas saat tiba ke sana, urusan tiket masuk pun
terjangkau. Pengunjung hanya dikenakan tiket masuk dan parkir kendaraan yaitu
Rp5.000, sangat rekomendasi untuk pergi bersama teman ataupun keluarga.
10. Curug Jatma
Bagi sebagian orang Curug Jatma
masih sangat asing di telinga sebagian orang. Tapi pecinta alam, Curug Jatma
memberikan sebuah pengalaman berarti akan indahnya potensi wisata air di
Sumedang. Menjangkau lokasinya pun sulit apalagi berada di perbatasan Desa
Cilengkrang dan Sukajadi, menjadi rasa penasaran bisa sampai ke sana.
Lokasi Curug Jatma yang berada di
antara dua lembah bukit Chandra, perbatasan Desa Cilengkrang dan Sukajadi. Untuk
bisa sampai ke lokasi Curug Jatma, dapat dilalui dengan jalan setapak yang
biasa digunakan para petani untuk berladang dan bersawah di lokasi tersebut.
Belum lagi kontur jalan yang
menanjak dan kadang ada banyak turunan. Pengunjung mengharuskan berhati-hati
saat melintas terutama saat musim penghujan tiba. Selama perjalanan pun
disuguhi dengan beragam sisa batuan besar. Konon katanya batuan tersebut
berasar dari letusan Gunung Galunggung meletus tahun 1982 silam.
Kemudian saat ke sana, ada sebuah gua
kecil yang bermaterial batu cadas, tentunya ia terbentuk dari letusan yang
sama. Seakan setiap kaki melangkah, mata disuguhi panorama yang menakjubkan.
Apalagi Curug Jatma termasuk salah satu dalam curug kembar yang ada di
Sumedang.
Setiba di sana, rasanya semua lelah
perjalanan terbayar lunas. Panorama yang didapatkan atas perjalanan tidak
sia-sia. Punya tinggi curug hingga 60 meter dan dikelilingi hutan lebat dari
berbagai satwa langka. Curug ini sangat cocok sebagai destinasi tersembunyi
yang menarik mata.
Seakan menjadi lokasi hening untuk
jauh dari hiruk pikuk keramaian Kota Sumedang. Bahkan debit air yang dihasilkan
pun sangat deras nan jernih. Seakan pertama kali tiba ke sana adalah mandi dan
berendam. Dari bawah curug dan tumpahan rintik airnya, tersingkat Pelangi yang
terpancar dari pertemuan air dan sinar matahari.
Potensi curug ini sangat menggoda apalagi seakan kita berada di alam bebas
yang jauh dari manusia. Untuk pergi ke sana pun bisa dilakukan kapan saja dan
akses masuknya gratis buat pengunjung. Tentunya karena jaraknya jauh,
pengunjung harus membawa bekal pribadi dan tentu saja tetap menjaga lingkungan
sekitar.
Mimpi Menjelajah Sumedang dan Segudang Wisata Airnya
Rasanya sumedang jadi destinasi yang wajib dijelajahi, beragam potensi alam menjadi kontur geografi di sana begitu indah. Melimpahnya sumber air bersih dan pegunungan yang masih terjaga, menjadi setiap lokasi wisata di sana ibarat mengabdikan diri dengan alam.
Berharap mimpi ini bisa terwujud bahkan wisatawan yang ingin pergi ke
Sumedang. Negeri yang dikelilingi perbukitan tersebut menyimpan sejuta cerita
tak terlupakan. Kisah-kisah sejarah, budaya, kekayaan hingga kuliner yang
menggugah selera. Menjadikan Sumedang jadi wisata destinasi buat siapa saja yang
ingin datang ke sana. Yuk jalan-jalan ke Sumedang dan membuktikan bahwa Indonesia
kaya akan pesona alam.
Selera kita main ke Sumedang hehe
ReplyDelete