Di dunia pendidikan yang terus mengalami
perubahan besar dan cepat, Kini muncul cara belajar bernama Progressive
Education. Role model baru yang berfokus pada anak (Student-Centered), seakan
menciptakan anak yang bisa menjadi knowledge designer, knowledge producer
selain menjadi knowledge consumer dalam dunia belajarnya”
Itulah petikan dari buku Progressive Education Fallacy in Development
Country karya Gerard Guthrie yang mengacu pada sejumlah negara dalam proses
pendidikannya. Di sana seakan memberikan gambar bahwa pendidikan di Indonesia
masih sangat bergantung pada guru sedangkan banyak guru yang SDM masih kurang
baik.
Dampaknya para siswa kesulitan menemukan
media yang membuat ia bisa mandiri dan berkembang dalam membentuk pola pikir
baru. Anak jelas dituntut aktif dan untuk aktif dibutuhkan SDM guru, kurikulum
dan terobosan agar semuanya bisa tergapai.
Memang secara tak langsung Gap pendidikan
sebuah negara sangat erat dengan ekonomi sebuah negara. Kita tak bisa kesampingkan
hal tersebut. Selaku negara berkembang, Indonesia tertinggal jauh dari negara
maju dalam proses pengaplikasian pendidikan. Alhasil bisa dilihat kemampuan
semua lini pendidikan keteteran dalam menerima perubahan zaman.
Namun di dunia modern, gap pendidikan
bisa dipangkas dengan cepat salah satunya dengan pemerataan pendidikan di semua
daerah. Butuh sejumlah shortcut yang
bisa memangkas itu semua salah satunya dengan penerapan internet yang mengakses
pendidikan hingga pelosok. Cepat atau lambat, proses tersebut bisa menentukan
arah pendidikan di masa depan.
Model
Belajar yang Kuno dan Rendahnya Literasi Siswa Indonesia
Baru-baru ini, lembaga pendidikan yang mengukur skor pendidikan tiap negara yaitu PISA (Programme for International Student Assessment) di bawah OECD. Mereka melakukan proses perhitungan skor dari tiga item pada anak di bawah 15 tahun di sebuah negara yaitu kemampuan membaca, Matematika, dan Sains. Alhasil Indonesia hanya berada di peringkat 62 dari 70 negara yang disurvei oleh PISA.
Sesuatu yang tergolong buruk dan
mengecewakan, ada sesuatu yang salah dari pendidikan Indonesia. Siswa lebih
banyak diajarkan menghafal sebuah pelajaran dibandingkan dengan memahami setiap
pelajaran. Alhasil menjadikan mereka terlalu textbook dan tentu saja sulit out
of the box saat diberikan soal lainnya dengan sedikit modifikasi.
Butuh perubahan besar di dunia pendidikan
sehingga mampu mewujudkan proses belajar yang menarik dan tentunya membuat
siswa menyukai belajar. Hingga akhirnya kini model belajar baru kini muncul,
yang tentunya banyak kolaborasi dari siswa, orang tua, dan guru. Ketiga
komponen yang membuat si anak bisa menangkap pengetahuan baru dengan mudah.
Proses Metode Belajar dalam
Membentuk Siswa Cerdas dan Cekatan
Mulai
dari Gaya Belajar Audio dengan cara mendengarkan. Ia akan mengingat hal-hal
yang didengarnya, bukan yang dilihat atau dirasakan. Misalnya, anak lebih
memahami instruksi yang didikte secara verbal, bukan dalam bentuk tulisan.
Lalu ada gaya belajar visual, cara belajar ini diberikan kepada mereka dalam penggambaran grafis dari simbol-simbol yang bermakna dijelaskan sebagai anak dengan gaya belajar visual. Nah… terkait alat peraga yang memudahkan siswa mudah menangkap berupa seperti gambar, diagram, tabel, film, dan infografik. Di era saat ini, visual punya pengaruh besar untuk diingat lebih lama dibandingkan dengan audio saja.
Kemudian
ada gaya belajar kinestetik, cara belajar ini mengedepankan peran aktif siswa
dalam mencoba terutama yang berhubungan dengan fisik. Dalam proses pembelajaran kinestetik
cenderung melibatkan semua indra mereka secara setara dalam proses pembelajaran.
Metode
kinestetik berarti anak harus bergerak atau melakukan sesuatu ketika belajar.
Anak dengan gaya belajar ini paling cepat menyerap materi sambil dipraktekkan,
misalnya beraktivitas di laboratorium, bermain drama, atau sekadar bermain game
sambil belajar.
Terakhir
adalah gaya belajar kombinasi, menggabungkan semua metode sebelumnya dari
audio, visual, kinestetik menjadi satu cara belajar yang singkat namun mudah
diingat. Namun kembali lagi, ini disesuaikan dengan peserta didik sehingga
materinya bisa diserap dengan cepat.
Kelas Pintar
Menghubungkan Siswa, Guru dan Orang Tua
Dalam proses tumbuh kembang dan rasa ingin tahu sang anak, dibutuhkan kolaborasi ketiga pihak dalam proses. Semua itu bisa terhubung secara keseluruhan dengan menggunakan internet, sesuai dengan konsep baru belajar yang kini dikenal dengan Edukasi 4.0.
Akan hadir sebuah platform yang punya kemampuan
merekam proses belajar siswa untuk digunakan sebagai bahan analisa bagi guru,
orang tua, dan sekolah dalam memahami karakter, potensi dan kesulitan siswa
dalam belajar
Memangnya
apa sih Edukasi 4.0 dan bagaimana bisa semuanya bisa saling berkolaborasi dan
bersinergis?
Singkatnya seperti ini, Mudahnya mendapatkan akses
informasi dari para siswa seakan membuat mereka bisa jauh lebih tahu dari guru
dan orang tuanya. Tak ada lagi konsep guru berceramah panjang lebar atau
mencatat apa yang ada di papan tulis. Peran di era Edukasi 4.0 saat ini lebih
pada proses mentoring berkelanjutan.
Misalnya
saat pengaplikasian dengan perangkat IT yang ada di sekolah. Sebelumnya
perangkat IT hanya sebagai pelengkap saja dalam proses belajar hingga akhirnya
pandemi seakan membuat perangkat IT digunakan maksimal dalam proses belajar.
Kemudian
lagi kemampuan memecahkan masalah jadi lebih berbeda, karena teamwork jadi sesuatu yang menonjol
dalam Edukasi 4.0. Terakhir proses penilaiannya bukan lagi menitikberatkan pada
nilai tapi proses berjuang di dalamnya.
Model
kelasnya berbasis Digital Classroom juga menggunakan konsep IoT, platform ini
akan melakukan proses kegiatan akademik jarak-jauh. Memungkinkan para siswa
belajar melalui Video, PPT, bahkan tes online..
Tentunya Platform atau website tersebut bisa diakses dengan mudah oleh siswa
bermodalkan internet saja.
Konsep
ini telah ada dan diadopsikan dengan melalui berbagai website belajar.
Semulanya hanya sebatas konsep hingga kini menjadi realisasi dengan hadirnya
aplikasi belajar yang menjangkau siswa. Salah satunya adalah dengan adanya
Kelas Pintar. Aplikasi belajar yang menerapkan Edukasi 4.0 yang sangat berguna
kala pandemi seperti saat ini.
Fitur yang
Kelas Pintar Tawarkan
Kelas Pintar adalah sebuah solusi Bimbingan Belajar Online dengan metode pintar, personal, dan terintegrasi yang didesain untuk meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran guna mendapatkan nilai akademis yang lebih baik.
Di
dalam fitur Sekolah, terdapat enam menu turunan yang bisa dimaksimalkan oleh
guru, siswa, sekolah dan orang tua dalam proses belajar mengajar. Total ada
sebanyak enam fitur yang berguna yang bisa dimanfaatkan siswa dalam belajar.
Memangnya apa saja sih, berikut ulasannya:
Kelas, menu ini
digunakan seperti layaknya proses belajar mengajar secara luring di dalam
kelas. Proses pembelajaran bisa dilakukan dengan tatap muka virtual secara real time. Kelas Pintar juga menyediakan
opsi bagi guru untuk merekam materi pembelajaran yang selanjutnya bisa
digunakan sebagai referensi bagi para murid untuk pendalaman materi.
Ada
sejumlah pilihan yang bisa membuat siswa betah terutama interaksi bisa
dilakukan secara langsung. Misalnya tanya jawab, penjelasan materi pelajaran
dengan virtual whiteboard atau
berbagi layar (share screen) pada
siswanya.
PR (Pekerjaan Rumah), sudah pasti
terkait dengan tugas yang diberikan. Nantinya guru maupun siswa dapat langsung
mengirim, mengunduh dan mengunggah file tugas dalam bentuk pdf, png, jpeg dan doc. Selanjutnya guru memberikan
penilaian dan memberikan penjelasan dari setiap jawaban PR yang diberikan.
Project,
konsep ini sesuai dengan kurikulum 2013 berupa pembelajaran siswa berbasis
proyek. Caranya dengan guru dan siswa dapat mengirim, mengunduh maupun
mengunggah file PBL (pdf, png, jpeg,
doc). Guru pun dapat memantau status, memberikan penilaian maupun
menjelaskan setiap jawaban PBL siswa terkait proyek yang diberikan.
Ujian, pada fitur ini
guru akan memberikan ujian online menggunakan kumpulan soal yang ada di bank
soal pada aplikasi Kelas Pintar yang telah terstandarisasi sesuai kurikulum
nasional. Lalu secara administratif, guru juga akan dimudahkan dengan fasilitas
laporan hasil ujian yang bisa diperoleh secara real time. Serta proses pengolahan hasil ujian sangat cepat, bisa
diketahui berapa nilai yang siswa dapatkan pada pelajaran tersebut.
Tugas, Pada fitur ini
hampir sama dengan PR, Guru dapat memberikan tugas atau assessment secara
online dengan soal yang dibuat sendiri. Adapun jenis soal yang dibuat bisa
berupa Essay maupun pilihan ganda. Selain itu, Guru pun dapat menentukan
sendiri bobot nilai dari setiap soal yang dibuat dan diberikan pada siswa.
Monitoring, Nah pada Menu
monitoring bisa diaktifkan oleh guru pada saat melakukan Ujian Online. Guru
bisa melihat aktivitas belajar siswa di rumah secara online, aktivitas komputer
siswa, bahkan dapat langsung memberikan instruksi, peringatan dan pengumuman.
Pengawasan ini pun tercatat dan guru akan mendapatkan aktivitas (Log) dari
penggunaan menit ke menit serta dapat melihat hasil laporan rekaman pengawasan
siswa.
Bagaimana,
lengkap bukan berbagai fitur yang ditawarkan pada Kelas Pintar pada siswa.
Layaknya konsep sekolah luring. Tentunya semua itu dibarengi dengan pendekatan
yang memudahkan siswa. Kelas Pintar menggunakan metode pembelajaran Learn, Practice, dan Test. Ini digabungkan dengan metode
penyampaian materi melalui metode ajar berupa visual, audio, maupun kinestetik,
Inilah yang coba dibangun oleh Kelas Pintar sesuai dengan keinginan anak.
Lalu
setelah mendapatkan materi pelajaran, murid dapat melakukan penguatan konsep
melalui soal latihan yang perlu dibuat bervariasi dengan berbagai metode, mulai
dari tanya jawab, HOTS (High Order
Thinking Skills), VBQ (Value Based
Question), Get set do, playhub
dan Worksheet. Serta juga ada
evaluasi proses pembelajaran melalui soal tes yang bervariasi, dengan jenis tes
pilihan ganda, tes adaptif serta tes esai untuk memastikan pemahaman materi
yang diterima oleh peserta didik.
Kelebihan Kelas Pintar Berikan pada
Siswa
Bisa dibilang selama PPKM di sejumlah wilayah
Indonesia membuat banyak para siswa yang harus #dirumahsaja sudah pasti mereka
tidak bisa bertemu teman dan guru mereka. Banyak dari para siswa yang mandek
akibat terlalu lama rehat.
Kelas Pintar bisa dibilang hadir di waktu yang tepat sehingga aplikasi ini sangat sesuai dipraktekkan langsung, tentunya dengan fitur beragam namun dengan tampilan atraktif dan mudah dimengerti. Kini Belajar di mana saja dan kapan saja, karena hanya butuh akses internet.
Ada tiga kelebihan yang ditawarkan oleh Kelas Pintar
dalam proses belajar, mulai dari hadirnya Fitur Tanya, Soal, dan Guru. Setiap
fitur ini berguna sekali dalam menjawab soal dan berinteraksi dengan pendidik
dalam proses belajar.
Nah..
pertama ada Fitur Tanya yang dapat dimanfaatkan murid jika menemui kesulitan
dalam mengerjakan soal latihan. Ini menarik ya, alih-alih hanya mengerjakan
soal, anak tetap bisa mendapatkan pembahasan dari guru untuk soal yang tidak
terjawab.
Pilihan dari Fitur Tanya pun ada tiga yaitu: Langsung Tanya, Nantinya dengan cara mengirimkan foto dan kirimkan soal yang ingin kamu tanyakan. Ada Langsung Dijawab, nantinya soalnya langsung dijawab oleh mentor berpengalaman sesuai mata pelajaran dan terakhir yaitu Langsung Pintar, berupa siswa akan menerima jawaban yang mudah dimengerti dan bikin kamu langsung pintar.
Urusan
tentornya pun bukan kaleng-kaleng, alias sudah punya jam terbang dalam menjawab
soal siswa. Sebab mereka sudah punya guru bersertifikat yang merupakan jebolan
universitas ternama dan bisa fast
response dalam menjawab soal yang diajukan.
Kedua
adalah produk berupa Soal, produk ini menitikberatkan pada kemampuan menjawab
soal dari para siswa. Latihan soal bervariasi sesuai dengan kebutuhan, punya
akses ke puluhan ribu soal LOTS, MOTS, dan HOTS untuk meningkatkan kesiapan
siswa dalam menghadapi ulangan harian, ujian semester, dan ujian nasional.
Termasuk juga tersedia Quiz dan kisi-kisi soal yang menjadi acuan dalam
menjawab soal.
Tak
hanya menjawab soal saja, ada juga menu Report
terutama dalam mengetahui perkembangan siswa dalam menjawab soal. Ini
memungkinkan bisa tahu perkembangan siswa sejauh mana ia paham terkait mata
pelajaran tersebut.
Terakhir adalah produk Guru, seperti yang telah saya
sebutkan di atas. Guru dari Kelas Pintar sudah pasti Smart dan tentunya muda. Ini karena proses belajar secara Edukasi
4.0 mengedepankan digitalisasi agar siswa gampang paham.
Hasilnya siswa bisa belajar langsung materi dengan
cara yang mudah. Mungkin sebelumnya sulit dipahami selama di sekolah. Konsep
dua arah juga diterapkan pada Kelas Pintar yaitu dengan interaksi antar Siswa
dan Guru, salah satunya dengan bertanya kepada Guru Ahli selama kelas
berlangsung, melalui teks, foto dan panggilan. Sesuatu yang jarang di dunia
sekolah seperti saat ini.
Dari itu semua tentunya akan sia-sia bila materi yang
digunakan hanya mengandalkan text atau angka yang terlalu banyak pada slide.
Namun mengedepankan perpaduan visual, audio, dan tentu saja kinestetik. Ini
semua dilakukan karena Kelas Pintar punya jawab yang umumnya berlangsung sore
dan malam hari. Perpaduan materi visual yang baik akan membuat siswa tidak
bosan akan proses belajar mengajar.
Terkait dengan paket berlangganan, pengguna bisa
mencobanya terlebih dahulu selama 7 hari dengan gratis. Sehingga bisa mencoba
segala fitur yang ditawarkan serta tersedia produk yang menjamin kembali uang
yang telah dibayarkan dengan syarat tertentu.
Paket yang ditawarkan mulai dari level SD, SMP, SMA dengan berbagai Produk Kelas Pintar memiliki empat pilihan layanan yaitu Kelas Pintar Regular, SOAL, GURU dan TANYA yang dapat diakses dengan cara berlangganan.
Ini seakan setiap level siswa bisa mendapatkan
pemahaman materi yang bermutu saat ia naik kelas dan naik ke jenjang pendidikan
lebih tinggi. Pengetahuan yang ia dapatkan dari Produk Kelas Pintar jadi modal
sang siswa dalam menghadapi masa depan.
Jadi makin
bersemangat buat siswa kembali belajar serius dan mengasah kemampuannya.
Hadirnya aplikasi belajar seperti Kelas Pintar seakan menjadi opsi terbaik
dalam memaksimalkan waktu untuk bisa lebih banyak tahu. Akhir kata, Have a Nice
Days.
0 komentar:
Post a Comment