Ini jadi tahun kelima saya bekerja di bawah instansi yang membawahi UKM. Ada begitu banyak tantangan yang dihadapi terutama menjadi garda terdepan dalam bertemu dengan UKM. Keluh kesah mereka pun sudah sangat dipahami terutama dalam kondisi getir sekalipun.
UMKM sebagai catatan
punya peran besar dalam 99,99% dalam peran ekonomi Indonesia. Total ada
sebanyak 98,74% untuk level usaha mikro dan mampu menyerap tenaga kerja hingga
67 juta pekerja. Semenjak berlakunya UU Cipta Kerja, area dari UKM makin luas
terutama dinilai dari omzet dan pendapatan tahunannya.
UMKM dianggap paling
tahan terhadap resesi dan krisis ekonomi Terbukti dalam 2 tahun terakhir,
resesi ekonomi melanda global akibat pandemi. UMKM berhasil bertahan karena ,
umumnya menggunakan modal sendiri dan tidak tergantung dengan modal luar.
Walaupun perannya sangat
besar tetapi UKM masih menemui berbagai masalah dalam mengembangkan bisnisnya.
Masalah-masalah yang umumnya ditemui UKM sehingga sulit berkembang mencakup
sejumlah aspek berupa:
Masalah Pemasaran Produk, urusan ini menjadi momok menakutkan dalam UKM untuk
bisa maju. Pemilik UKM tidak memiliki
tenaga ahli pemasaran yang ahli dari membuat spanduk, banner, tagline di dunia
nyata. Lalu ahli pemasaran di sosial media dan SEO di website, paling jauh
hanya membuat sekedar pengetahuan yang ia miliki.
Alhasil, pemasarannya
kurang menggigit sehingga sepi pelanggan, sedangkan di sosial media sangat
sedikit engagement dan like yang dihasilkan. Usaha seakan jalan di tempat.
Pemilik UKM harus memperluas jaringannya dengan mengikuti dan aktif di
asosiasi pengusaha, serta mempelajari ilmu marketing secara intensif. Itu bagi
yang peka akan pemasaran dalam meningkat usaha.
Pengetahuan akan strategi bisnis, seorang pengusaha UKM tidak mempunyai keuangan yang
cukup untuk mempekerjakan ahli yang tepat terutama dalam pengembangan bisnis.
Toh usaha yang ia jalankan saja hanya bisa mempekerjakan dirinya sendiri.
Ini membuat strategi
bisnis yang diterapkan kurang optimal, tak jarang UKM sering jalan di tempat akan
bisnis yang dijalankan jadi mandek. Solusinya adalah dengan aktif berkonsultasi
dengan instansi-instansi pemerintah terkait. Ini termasuk lingkup kerja saya
terutama dalam merekrut peserta UKM.
Permodalan Pengembangan Usaha, Bukan rahasia lagi jika banyak UKM yang mengalami
kesulitan permodalan. Memang ada banyak lembaga pemberi modal usaha, hanya saja
sering tak menjangkau usaha secara menyeluruh. Permasalahan ini tak jarang
membuat hanya sebagai UKM saja yang mendapatkan permodalan usaha, mereka yang
tidak harus kesulitan mengumpulkan modal baru.
Buat UKM yang tak
kebagian, tak perlu khawatir. Masalah permodalan kini lahir sejumlah solusi,
bila dulunya hanya dari bantuan pemerintah saja. Kini lahir sejumlah layanan Pinjaman Modal Usaha yang menjangkau lebih banyak UKM. Melalui konsep
digital, salah satunya melalui Modalku.
Yuk kenalan dengan Aplikasi Modalku
Buat yang belum tahu,
ada salah satu platform pendanaan digital bagi UKM berbasis peer-to-peer (P2P) lending.
Mempertemukan pelaku UKM yang membutuhkan modal dan layak kredit dengan pemberi
pinjaman sekaligus bisa berinvestasi.
Apalagi
kini, banyak orang yang bingung berinvestasi ke instrumen yang tepat. Tak
jarang uangnya terjebak dalam investasi bodong yang merugikan. Kini dengan
Modalku. UMKM berpotensi dan pendana untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
Indonesia dan membentuk dunia keuangan yang lebih inklusif.
Tentu
tak hanya sebatas perantara saja, Modalku juga mengelola dan menyalurkan dana
dari pemberi pinjaman yang bertindak sebagai investor kepada para pelaku UKM
yang membutuhkan modal usaha.
Apa saja keuntungan yang
didapatkan dari Modalku?
Modalku
punya tagline khusus yaitu: “Bersama
Memajukan Ekonomi Indonesia”, Ini sesuai dengan program pemerintah dalam
peningkatan ekonomi kembali khususnya setelah pandemi. Apalagi jadi salah satu platform P2P Lending
di Indonesia dalam membantu finansial UKM.
Modalku
juga sudah terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga sistem
operasionalnya dalam pengawasan pemerintah. Jelas ini menjamin para pelaku
usaha yang menggunakan aplikasi ini dalam pertambahan modal usahanya.
Tak
hanya itu saja, ada kepercayaan yang diberikan investor sebagai pemberi
pinjaman modal usaha dan pelaku UKM sebagai peminjam modal. Nilai pendanaan
yang terjangkau dimulai dari deposit minimum Rp 10 juta. Dengan dana segitu,
Anda sudah bisa mendanai atau memberi pinjaman minimum Rp 1 juta. Itu artinya
sudah bisa membantu 10 UKM bermodalkan Rp. 1 juta dalam bentuk diversifikasi.
Para
pelaku usaha yang ingin meminjamkan modal di Modalku juga punya sejumlah
keunggulan. Mulai dari tanpa agunan
Prosedur pembiayaan yang dilakukan oleh Modalku tergolong sebagai KTA
(Kredit Tanpa Agunan), yang tentu tidak bisa dilakukan oleh lembaga-lembaga
perbankan.
Tingkat
suku bunga terjangkau. Modalku menawarkan tingkat suku bunga yang kompetitif
dan terjangkau antara 12 hingga 26% per tahun. Lalu juga proses pencairan cepat
yang hanya membutuhkan waktu kurang lebih 4 hari kerja.
Selanjutnya mekanisme
transaksi aman, karena proses angsuran dicatat dan dibukukan secara transparan
sehingga bisa diakses baik oleh peminjam maupun pemilik modal. Didukung dengan
website memberikan informasi yang komprehensif. Tampilan pada mobile apps mudah
untuk dipahami pada pelaku UKM.
Lalu
dalam penyaluran modal usaha melalui Modalku, baik peminjam maupun investor
dikenakan biaya administrasi. Besaran biaya administrasi untuk peminjam adalah
3% dari total pinjaman. Pilihan pinjaman tenor pendek beragam (mulai dari satu
bulan), serta pinjaman umumnya didanai penuh dalam waktu yang relatif singkat
(di bawah satu minggu).
Bagaimana bergabung dengan
Modalku?
Aplikasi Modalku punya target
ke investor dan peminjam, mekanisme yang dibutuhkan investor cukup mudah yaitu
berusia di atas 18 tahun dan setiap investor diwajibkan untuk memberikan data
diri berupa KTP atau paspor. Dimulai dari proses registrasi data diri ke Akun
Modalku. Nantinya akan tersedia kiriman email konfirmasi.
Bila
sudah memiliki akun di Modalku, pengguna bisa memilih menjadi investor atau
peminjam, bahkan keduanya. Pada investor, Anda bisa segera deposit minimum Rp
10 juta. Namun, Anda tidak bisa langsung melakukan pendanaan, karena harus
menunggu konfirmasi dari Modalku setidaknya dalam waktu kurang lebih 5 jam.
Sementara
syarat untuk pelaku UKM yang ingin mengajukan pinjaman di Modalku, mulai dari
WNI, berusia minimum 21 tahun atau maksimum 60 tahun, menyerahkan identitas dan
dokumen pribadi. NPWP, laporan keuangan usaha, rekening bank 3 bulan terakhir,
dan tentunya identitas penjamin.
Usaha
yang dimiliki pun haruslah sudah berjalan di atas 1 tahun, karena dianggap
sudah bisa bertahan dan memang membutuhkan dana dalam pengembangan usaha. Omzet
pun harus minimal 20 jutaan. Tentunya terakhir adalah berdomisili di
Jabodetabek, mungkin nantinya akan terus berkembang pesat ke sejumlah wilayah
di Indonesia.
Menarik
bukan, apakah itu buat investor dan pelaku UKM yang ingin meningkat modal usaha
setelah berhasil pulih dari pandemi. Proses pendaftarannya mudah, aman,
penyalurannya yang transparan dan tentu saja bisa jadi pembiayaan langsung baik
UKM. Melalui Modalku, memberikanku harapan baru.
Semoga postingan ini bermanfaat, akhir kata Have a
Nice Days
0 komentar:
Post a Comment