Beberapa hari ini adik saya murung, wajahnya tak terbiasa
murung. Selalu ada air muka ceria di wajahnya, beberapa hari seperti tidak
hinggap. Saya pun mencoba mencari tahu penyebab utamanya hingga ia bermurung
durja.
Akhirnya saya tahu, ponsel yang biasa ia gunakan mulai
bermasalah. Usia pakai dan intensitas yang tinggi ia gunakan. Seakan tidak
maksimal lagi, ponselnya bisa mati tiba-tiba atau kadang restart dengan
sendirinya. Ini jelas mengganggu kegiatan dia, ia merasa untuk bermain daily
activity saja berat, apalagi buat memainkan game.
Itu makin diperparah dengan hujan yang terjadi selama
sepekan terakhir. Pulang tak pakai mantel dan ponsel ada di saku celana.
Alhasil lebih banyak restart dibandingkan nyala, mengunistall game berat adalah
opsi terakhir.
Gaming, Hobinya Sejak Kecil
Kini adik saya (Ryan) sudah berumur 17 tahun, ia berselisih umur 13 tahun dengan saya. Rentang waktu yang jauh selaku anak terakhir dengan saya yang jadi anak kedua. Akibat selisih usia yang sangat jauh ini, ia seakan punya hobi sendiri.
Saya, kakak dan beberapa adik saya sangat gemar belajar.
Kami dikekang sangat kuat untuk belajar agar sukses. Alhasil kami semua sekolah
dan bekerja di tempat yang diimpikan orang tua. Sedangkan saat adik saya kecil,
ia seakan terasing karena jarak usia yang begitu jauh.
Ini membuat ia punya dunia sendiri sebagai pelarian dan
pengetahuannya. Dunia itu adalah game… Saya ingat kala itu di dekat rumah ada
warnet, di sana ia nongkrong dengan teman-temannya untuk bermain game. Game
Counter Strike dan DOTA jadi game paling digandrungi saat itu, era akhir
keemasan game PC saat itu sebelum mobile gaming menyerang tanpa henti.
Ryan namanya, kini ia baru saja menginjak usia 17 tahun
dan sejak usianya belum genap 7 tahun. Ia sudah fasih bermain game, saya pun
sering kala dengan dia. Meskipun saya merasa diri saya lebih hebat, namun saya
yang sudah berusia 30 tahun jelas kalah dibandingkan anak belasan tahun. Game
pun identik dengan usia muda, selain karier bisa panjang bila menjadi atlet
e-sport. Namun juga punya kemampuan belajar lebih banyak dan manajemen stres
lebih sedikit.
Semenjak era mobile gaming, ia pun bermain game di ponsel
sesekali di laptop atau PC. Namun sepertinya ia sudah lama kepincut di mobile
gaming karena praktis. Adik saya yang tergolong Gen Z jelas menganggap game
berbasis praktis lebih mudah dimainkan. Beda di era saya yang mengedepankan
konsol.
Alhasil, setiap pulang sekolah. Ia selalu minta izin buat
Mabar (Main Bareng) Bersama teman-teman. Di masa itu pun ia mencoba diri dengan
bergabung dengan sejumlah tim gaming. Selama itulah ia melatih kemampuan
bermain game.
Ponsel yang ia gunakan selama ini adalah produk ASUS yang keluar hampir 5 tahun lalu yaitu ASUS Max M2. Ponsel itu saya berikan dari hadiah kemenangan saya Bersama Gathering ASUS di Aceh saat itu. Saya berikan biar bisa mengakomodir kemampuan dirinya.
Urusan spek jelas biasa-biasa saja saat itu, apalagi saat
ini yang sangat mengedepankan perangkat di atas skill. Dalam sebuah kompetisi
yang melibatkan benda, kemampuan skill pengguna hanya berperan 20% optimal.
Sisanya 80% ada di perangkat yang digunakan.
Kata-kata itu seakan saya dapatkan dari Legenda Formula
1, Nico Rosberg. Saat ini dia sudah pensiun dan menjadi di olahraga Formula 1
dan e-Sport. Secara gamblang itu terbukti, jangan heran kedua skill dan benda
harus sama baiknya untuk bisa memenangkan kejuaraan.
Meskipun ia sudah mengoptimalkan skill, tapi ia sudah
cukup berprestasi buat saya. Meskipun hanya lebih daerah, saya melihat potensi
ini karena jadi gamer itu sama sulitnya dengan menjadi atlet. Bukan hanya
sebatas waktu senggang atau hobi tapi sudah mencapai level profesi.
Menjadi Gamer Harcore itu Ibarat Grassroots
Ada satu yang identik dengan gamer, pasti orang yang kucil kurang tidur, dan kurus akibat kurang makan. Stigma itu masih melekat era karena gamer identik anak malas keluar rumah atau tak punya kawan. Di dalam game lah ia terlihat seperti singa, berbeda jauh di dunia nyata hanya kucing rumah.
Tolong kesampingkan stigma ini karena gamer itu bisa
berada di level kompetisi dan pemainnya jadi seorang atlet. Saya pribadi ada
penyuka beragam olahraga outdoor, paling kerasan adalah
bermain sepakbola. Tapi saya sadar, usia saya sudah melewati usia emas atlet
(umumnya belasan) bukan kepala 3 seperti saya.
Untuk jadi pemain bola level tarkam atau Fun Football
bukan masalah, karena di sini yang dikedepankan adalah kesenangan dan
silaturahmi. Beda ceritanya untuk sebuah kompetisi resmi, jelas terasa sangat ngos-ngosan buat
lari dan melawan yang mereka bermain di level tertinggi.
Itulah analogi yang tepat saya samakan dengan gaming. Ada
gamer sebatas casual di kala senggang dan ada yang menjadi pilihan hidup. Serta
ia mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, hingga tentu saja sponsor.
Semuanya memimpikan seperti itu…
Tapi… tapi, itu bisa sampai ke level itu ada istilah
pengenalan dan pendidikan usia dini. Jadi gamer profesional di usia tua jelas
mustahil. Lebih cocok menurut saya jadi manajer atau bahkan sponsor. Mereka
yang bertarung adalah jiwa-jiwa muda.
Pendidikan usia dini dikenal dengan istilah Grassroots (akar
rumput). Makanya jangan heran segala sesuatu yang berhubungan dengan atlet
sering dilahir dan diciptakan. Bukan mencoba untuk jadi karena rasa ingin saja
tapi ke tahap profesional. Di tahapan ini ia menjadikan game bukan sebatas hobi
tapi profesi. Sesuatu yang sudah masuk ranah profesi jelas tak seenak hobi.
Namun mereka tahu konsekuensinya hingga mencapai mimpinya jadi seorang atlet
e-sport.
Waktu latihan yang sudah terjadwal dengan baik. Bukan
sekedar mood-mood saja, pematangan taktik. Kehidupan gamer profesional dipenuhi
dengan jadwal latihan yang ketat dan jadwal turnamen yang padat. Seiring
berjalannya waktu, hal ini dapat mengakibatkan permasalahan seperti kelelahan
kecuali pemain disiplin dalam menjaga kesehatan.
Latihan yang optimal secara tak langsung ia sudah 20%
dari skill maksimal. Sisanya 80% dari perangkat yang digunakan. Jelas dong,
atlet tidak menggunakan perangkat sembarangan. Ia sudah dipercayai sama manajer
dan sponsor pakai produk terbaik agar bisa optimal.
Tinggal melihat hasil akhirnya, atlet profesional
kekalahannya ada di bagian fokus dan taktik. Sisanya sudah menjadi intuisi
dalam memainkan game tersebut. Tak ada cerita, ini harus buat apa atau tekan
tombol apa. Semuanya sudah terukur di pikirannya.
Dunia Gaming: Work Hard, Dream Big
Saya pribadi pun tahu kemampuan adik saya,
untuk ber \ekspektasi terlalu jauh juga tidak bisa. Ia pun berada di level
bermain game sebagai hobi. Ia pun sadar level di atasnya cukup tinggi, namun
bila ada turnamen yang dirasa setara. Ia pun ikut serta dalam mengasah skill.
Toh level gamer seseorang beda-beda, namun yang harus tetap sama adalah punya
perangkat ponsel terbaik.
Di tahapan ini ponsel harus mumpuni, ponsel lamanya yang
menurut saya sangat tahan (ASUS Zenfone Max M2) yang dipacu selama hampir 5
tahun saja bisa bertahan di berbagai game harcore yang ia install. Apalagi
dengan setingkat ponsel gaming keluaran terbaru dan inovasi baru. Ini
menandakan, pembuatnya sangat memikirkan pengguna saat memacu di batas limit.
Salah satunya ponsel gaming yang bisa dipacu hingga batas
limit adalah ASUS ROG Phone 6. Ponsel terbaru buatan ASUS yang menyasar gamer
segala segmen. Ia tahu bahwa, ada banyak Ryan lainnya yang ingin mewujudkan
mimpinya jadi atlet e-Sport. ASUS ROG Phone 6 jadi jalannya.
Flagship Gaming, Berikan Pengalaman Nge-Game
Jempolan
Menjadi gamer tak hanya sebatas skill dan pengetahuan
saja, ada banyak elemen yang dipenuhi itu semua, salah satunya dukungan device
terbaik. Ibarat senjata yang mampu membantu prajurit terbaik di medan perang.
Device berupa smartphone terbaik akan sangat membantu
berbagai aktivitas gaming. Semua pasti sudah tahu bahwa hal yang berkaitan
dengan gaming butuh device yang tangguh. Segala sumber daya semua smartphone
bisa dikatakan sangat baik bila mampu memainkan game level hardcore.
Saya pun mengklasifikasi syarat wajib yang harus dimiliki
sebuah ponsel gaming idaman. Bikin pengalaman gaming jadi hidup. Penasaran
bukan, berikut ulasannya:
1. Bentang Layar Lega
Sebuah ponsel gaming diharuskan punya bentangan layar
super lega, minimal berukuran 6,5 inchi. Sudah pasti akan memudahkan untuk
proses bermain gaming, Tak berhenti di situ saja, layar yang besar akan
memudahkan proses mengonsumsi konten jadi lebih jelas.
Bagi saya, ponsel gaming minimal punya layar Full HD
karena membuat saturasi warna dari game bisa terlihat dengan jelas. Apakah itu
bermain di outdoor maupun indoor. Bahkan
bukan itu saja, layar di bawah FHD layarnya jadi buram, meskipun sudah
menggunakan tingkat kecerahan tertinggi sekalipun, tetap saja pengalamannya
tidak optimal. Salah satunya menggunakan panel AMOLED display, tak hanya mampu
melawan terik juga nyaman di mata.
Terpenting dari sebuah ponsel adalah perlindungan
terbaik, bagian yang rentan retak dan tergores adalah layar. Apalagi ponsel
yang berukuran besar dan sering masuk di dalam kantong. Ada begitu banyak
gangguan yang bisa merusak layarnya kapan pun itu.
Urusan material bodi ponsel harus terbuat dari finishing metal
yang cukup baik yaitu melengkung, agak tak licin saat bermain. Pengalaman yang
pernah saya rasakan adalah punya ponsel yang punya sudut runcing. Ini jelas
membuat jemari gampang pegal saat bermain game dalam tempo lama.
Nah... perlindungan terbaik datang dari Corning
Gorilla Glass, terbaru adalah versi victus pada bagian layar. Otomatis,
ponsel gaming idaman saya aman dari segala ancaman itu. Mau masukkan di dalam
kantong bersama kunci, tak masalah!
3. RAM Berkapasitas Besar
Inovasi di segmen RAM makin besar khususnya mendukung
kini prosesor. Sebagai catatan, rata-rata ponsel gaming kini sudah mengusung
RAM hingga 8GB. Tujuannya memberi sensasi gaming yang memuaskan.. RAM-nya
kecil, otomatis proses penyimpanan sedikit terhadap menunggu game lain ditutup,
buat ponsel gaming ini begitu riskan.
Nah... semakin besar RAM akan mempercepat proses
penyimpanan di dalamnya sehingga performa jadi lancar jaya. Syarat ponsel
gaming bagi saya adalah 8GB dengan LPDDR 5 sudah jadi kewajiban yang harus ia
penuhi sebuah ponsel gaming. Apalagi ukuran game dan konsumsi aplikasi terus
meningkat dari waktu ke waktu.
Saat ini saya rasa menggunakan memori 64 GB saja sudah terlalu kecil, batas minimal buat game akan leluasa menyimpan game adalah 128GB. Bahkan kini ponsel akan semakin lega dengan penyimpanan mulai dari 128 GB hingga 512 GB.
Alasannya dikarenakan game saat ini bukan lagi berukuran
puluhan atau ratusan MB, tapi hingga belasan GB. Sebut saja game berukuran
besar seperti PUBG Mobile, Asphalt 9, Call of Duty, hingga Genshin
Impact. Semua game yang saya sebutkan di atas berukuran GB. Jelas ini akan buat
kapasitas memori internal jadi sangat sesak.
Kapasitasnya memori internal kecil, hanya bisa
dimanfaatkan untuk mengunduh beberapa game saja. Itu belum lagi masuk aplikasi
non-game seperti sosial media, office, dan aplikasi lainnya
yang makin bikin kapasitas mendesak banget.
Bagi saya ponsel gaming minimal 128 GB karena sudah
memadai menyimpan banyak game, fitur produktif dan tentu saja galeri. Jadi
tidak perlu khawatir melibas game mana saja yang diinginkan dan pastinya tidak
perlu khawatir harus uninstal game atau harus memindahkan data ke laptop.
2. Jeroan Kelas Wahid
Ponsel gaming pastinya punya prosesor terbaik di kelasnya dalam melibas game tanpa ngelag. Untuk SoC (System on Chip) mendukungnya bekerja secara optimal kinerja Prosesor dan GPU. Makin berkualitas sebuah prosesor, akan makin memudahkan proses data game jadi lebih cepat.
Pilihan saya dalam menggunakan ponsel harusnya
menggunakan jeroan buatan Qualcomm Snapdragon. Sejak
dulu Snapdragon tidak pernah main-main dalam membuat SoC untuk kelas gaming.
Serta selalu memecahkan rekor Antutu setiap peluncuran SoC terbaru milik
mereka. Btw… baru-baru ini, Qualcomm Snapdragon baru saja meluncurkan SoC
Qualcomm Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform Kemampuannya tidak main-main,
sudah masuk ranah hardcore gaming.
Tak hanya masalah CPU dan RAM yang harus mantap betul,
yang paling punya pengaruh besar adalah masalah GPU yang harus
terbaik. Hubungan pada kemampuan grafis yang lancar jaya, seakan
tidak akan mengalami penurunan FPS, mulus dan tidak patah-patah saat bermain
game.
Komponen ini punya tugas besar dalam mengolah grafis dan
visual di ponsel Anda. Salah satu GPU terbaru Adreno 730 yang
membuat semua aktivitas komputasi dan gaming berat bisa dilibas tanpa penurunan
FPS. Tentu saja dengan suhu yang tetap terjaga dan hemat daya. Hola gamer!
4. Tampilan UI Hybrid UI ala Gaming dan Clean
Ponsel gaming harus tampil beda khususnya UI, bisa
menampilkan ala gaming saat kita mau dan juga UI kalem saat di kondisi
tertentu. Saya menyebutnya dengan istilah UI Hybrid khususnya pada pengaturan
khusus yang tersedia pada pengaturan. Bagi gamer, tampilan UI nan sederhana
jadi sebuah pilihan wajib, tidak terlalu eye-catching yang
rentang menguras banyak energi pada ponsel.
Tampilan UI sederhana akan memudahkan proses pengaksesan
game dalam waktu singkat. Tak hanya itu saja, ponsel gaming idaman sudah
dibekali dengan Android 12 sebagai sistem operasi terbaru. Jadinya terasa aneh
bila CPU dan GPU sudah yang terbaik tapi masih pakai sistem operasi yang lawas.
5. Akurasi Layar dan Refresh Rate Terbaik
Akurasi layar ponsel harusnya sudah FULL
HD+ dan berpanel AMOLED dengan tingkat kecerahan tinggi. Ini membuat saya bisa
mengonsumsi konten tanpa masalah apa pun, karena tingkat saturasi warna yang
sangat baik.
Layar yang tajam otomatis punya akurasi
yang cepat dalam bermain game. Hitungannya di bawah ms/detik sangat
berpengaruh, buat gamer ini berpengaruh hidup dan matinya. Keunggulan ini
sangat bermanfaat dalam game yang mengandalkan kecepatan.
Tak hanya itu saja, hal penting lainnya
adalah punya Refresh Rate terbaik di kelasnya. Saat ini ponsel
yang beredar di kisaran 90 Hz, dan 120 Hz. Impian saja ada Refresh Rate baru
yang lebih tinggi sehingga memudahkan proses scroll untuk
kebutuhan sehari-hari hingga bermain game kelas berat. 165 Hz adalah kunci..
6. Baterai Kapasitas Jumbo
Bermain game otomatis membuat daya baterai semakin boros,
syarat minimal bagi saya untuk ponsel gaming, punya kapasitas di atas 5000 mAh.
Semua dirasa penting karena gamer akan kecewa karena harus selalu berdekatan
dengan stok kontak. Pengguna bisa leluasa bermain game berjam-jam di mana pun.
Otomatis dengan baterai yang besar akan mengakomodir proses gaming lebih
optimal.
Paling penting ponsel gaming sudah punya proses pengisian
cepat (fast charging). Buat seorang Hardcore Gamer tidak
membutuhkan waktu lama menunggu ponselnya agar kembali posisi penuh. Siap
kembali beraksi melibas game.
7. Memiliki Pegangan di Ponsel
Ini hal kecil tapi berdampak besar buat ngegame, saat
tren ponsel makin memperkecil sisi atas dan bawah. Dulunya kita mengenal
istilah poni (Notch), kini banyak produsen ponsel yang beralih dengan Punch
Hole untuk meletakkan kamera.
Otomatis menghilangkan Grip di bagian atas dan bawah,
jelas buat ponsel gaming ini sebuah kelemahan. Ini membuat pengalaman bermain
game jadi sulit dan gampang tersentuh. Itu belum lagi kualitas suara yang
menurun karena harus berpindah di bagian samping atau belakang.
Bagi saya pribadi, bagian atas dan bawah ponsel adalah
posisi ideal meletakkan speaker, sehingga suara lantang saat bermain game bisa
langsung terasa. Jadi membuat pengalaman gaming dengan speaker terasa menggelegar.
8. Punya Fitur Khas Gaming
Punya ponsel gaming sudah pasti menawarkan sesuatu yang
beda, pengembang mampu menawarkan sesuatu yang menarik dalam optimasi gaming.
Mulai dari kemampuan Mode normal untuk penggunaan sehari-hari hingga Mode
Performance saat diajak ngegame.
Ini jadi nilai jual utama sebuah ponsel gaming, para
pengembang ponsel memberikan nuansa gaming bukan hanya tampilannya saja tapi
juga software dan shortcut pendukung di
dalamnya. Selain itu ada sejumlah shortcut yang tak bisa saat
memainkan gaming, ini membuat nilai jualnya di mata gamer.
Pangsa mobile gamer sudah cukup besar, terobosan khusus
ini mampu menjaring banyak gamer untuk memantapkan pilihannya pada ponsel
gaming itu. Saya pun bisa pamer fitur baru nan spesial yang bisa dipamerkan
saat duduk di tongkrongan.
10. Suaranya Menggelegar tanpa Headphone
Rasanya segala aspek speaker cukup krusial, bila semuanya
sudah cukup baik tapi audionya cempreng jelas mengecewakan. Otomatis ponsel
gaming Anda lebih banyak harus menggunakan headphone dibandingkan menggunakan
speaker.
Kualitas speaker terbaik jadi sebuah alasan, termasuk
letaknya yang menghadap pengguna. Ini membuat pengguna jadi orang pertama
mendengarkan suara lantang saat bermain game. Tak hanya itu saja, speaker yang
bagus membuktikan bahwa ponsel gaming Anda jempolan.
Jadi tak perlu malu buat memakai speaker paling besar
sekalipun, suara tembakan dan ledakan terasa jelas. Seakan-akan sedang
menggunakan speaker tambahan, gelegarnya membuat semangat bermain bertambah dan
tentunya jadi pembeda dengan ponsel lainnya.
10. Kamera Terbaik ala Flagship
Jangan pernah meremehkan ponsel gaming, ia kini
bertransformasi hebat di segala lini termasuk di kamera. Setup kamera gaming
juga terus bertambah, mengikuti kebutuhan zaman yang makin bagus di dunia
fotografi.
Bagi saya ponsel gaming juga harus punya kemampuan
fotografi yang cukup apik. Tak selamanya gamer kerjanya bermain game saja.
Pastinya mereka bisa mengabadikan momen penting yang siap ia bagikan di sosial
media.
Bahkan proses perekaman yang baik, apakah itu menggunakan
kamera belakang dan depan (selfie). Adanya kamera yang bagus
sudah pasti ponsel gaming setara dengan ponsel flagship kekinian yang menjual
aspek kamera.
Nah.. Itulah sebanyak 10
impian Ryan dari sebuah ponsel
gaming, rasanya di era Mobile Elite Gaming kini, persyaratan itu tergolong
sulit. Sampai akhirnya saya sadar dengan brand kenamaan yang getol menjaring
pangsa gaming level desktop, laptop, dan tentu saja mobile. Nama ponsel yang
ditunggu-tunggu oleh Gamer yaitu ASUS ROG PHONE 6.
Memanganya apa saja keunggulan dari ASUS ROG
Phone 6?
Tentunya dimulai dari dapu pacu yang mengandalkan
SoC (System on Chip) Qualcomm Snapdragon 8+ Gen 1 SM8475 (4nm)
yang mengusung prosesor octa-core yang terdiri dari single-core ARM
Cortex-X2 3.19GHz, triple-core ARM Cortex-A710 2,75GHz,
dan quad-core ARM Cortex-A510 1,8GHz dipadukan dengan memori
RAM sebesar 8GB atau 12GB LPDDR5. Hasilnya terlihat dengan efisiensi daya CPU
juga meningkat 30% dari versi sebelumnya. Tentunya grafis terbarik dari GPU
Adreno 730 nan bertenaga.
Skor AnTuTu ASUS ROG Phone 6 ternyata melebihi skor
1.100.00 poin. Bisa dikatakan, belum ada ponsel yang beredar di Indonesia punya
skor sebesar itu, sudah pasti sangat over kill untuk
segala game level hardcore sekalipun.
Ini berkat dari keunggulan Snapdragon 8+ Gen 1 yang diterapkan
pada ASUS ROG Phone 6. Selain itu sejumlah dampak signifikan yang dirasakan
yaitu:
Kualitas Gameplay, Ada
beragam fitur-fitur pada Snapdragon Elite Gaming™, Snapdragon 8+ Gen 1
menghadirkan tingkat respons yang sangat cepat, tampilan HDR yang kaya warna
dengan kualitas visual tertinggi dan kemampuan kelas
dekstop. Snapdragon 8+ memberikan peningkatan kecepatan hingga 10%
dan 30% pengurangan daya untuk memberikan pengalaman gameplay terbaik.
Teknologi Perekaman Pro-grade Capture, Snapdragon 8+ Gen 1
menghadirkan teknologi Snapdragon Sight™ terbaru seperti perekaman video HDR 8K
untuk meningkatkan videografi smartphone. Kemampuan tersebut mampu menangkap
menggunakan format HDR10+ premium yang memuat lebih dari 1 miliar warna.
Teknologi AI pada proses pengoperasi, Kemampuan Snapdragon
Smart yang ditenagai oleh 7th Gen Qualcomm® AI Engine, menghadirkan kinerja per
Watt hingga 20% lebih baik untuk memungkinkan penggunaan AI sangat canggih
seperti efek bokeh legendaris Leica Leitz.
Akses Koneksi 5G, Pada Snapdragon 8+ Gen 1 sudah mendukung 5G, Wi-Fi, dan Bluetooth terbaik di kelasnya dengan rangkaian lengkap fitur Snapdragon® Connect untuk smartphone. Snapdragon X65 Modem-RF System memberikan kecepatan dan efisiensi yang luar biasa sehingga pengguna dapat berbicara dengan teman dan keluarga selama lebih dari 5,5 jam lebih lama.
Kualitas Layar Imersif buat Kalangan Gamer
ASUS ROG Phone 6 Series memakai layar AMOLED HDR10+
seluas 6,78 inci. Layarnya yang jumbo tersebut tentunya sudah diberikan keamanan
ekstra dengan Corning® Gorilla® Glass Victus™ . Tak hanya kuat
tentunya sudah ada teknologi Eye Care Display yang menjaga
mata saat bermain di kondisi minim cahaya. Gamer doyan yang beginian.
ASUS ROG Phone 6 telah mendukung Refresh Rate 165
Hz. ASUS ROG Phone 6 punya sentuhan sangat responsif dan lebih sensitif saat
diajak main game. Kecepatan adalah nyawa berharga dalam bermain game. Adanya
ouch-sampling rate hingga 720 Hz dan latensi sentuh 23 ms. Kecepatan ASUS ROG
Phone 6 ini Ibarat pesawat tempur, musuh baru niat menembak, kita sudah nembak
duluan
Layar AMOLED bisa diaktifkan maupun dinonaktifkan atau
disesuaikan tampilannya sesuai selera dan style pengguna. Pengguna bisa memilih
animasi tertentu untuk menggambarkan skenario tertentu, seperti Mode X, layar
aktif, panggilan masuk, dan lainnya. ASUS juga sudah menambahkan 60 animasi
baru ke ROG Phone 6 Pro dan kalau belum cukup, kamu bisa mengunduh lebih banyak
atau membuat animasi sendiri di editor ROG Vision.
GameCool 6 Cooling Mutakhir
ASUS ROG Phone 6 menggunakan sistem pendingin khusus yaitu GameCool 6 yang merupakan perubahan besar dari GameCool generasi sebelumnya. Keunggulan Gamecool 6 ini membekali ROG Phone 6 sistem pendingin CPU 360° dengan Boron Nitride (BN) thermal compund untuk mencegah prosesor mengalami throttling dipadukan dengan vapor chamber berukuran lebih besar dan graphite sheet untuk membuang panas.
Caranya dengan memanfaatkan metode yang eksklusif ini untuk mengisi celah udara
antara dua PCB dengan senyawa termal khusus, kinerja pendinginan pun meningkat
hingga 10°C. Main game hardcore tetap terasa adem di tangan.
Baterai Badak dan Desain Unik
ASUS merancang ROG Phone 6 dengan desain MMT yang unik,
karena terdiri dari dua baterai 3000 mAh. Desain ini memberikan beberapa manfaat.
Tidak hanya menurunkan suhu saat pengisian daya, desain ini memungkinkan
pengisian daya 65W. Dapat mengisi baterai 100% dalam waktu 42 menit (jadi 10
menit lebih cepat dibandingkan dengan ROG Phone versi sebelumnya).
Perbaikan lebih lanjut pada desain termal ini telah
memungkinkan pengisian yang lebih cepat dari 0 – 100%. Tak hanya
itu, smartphone gaming terkencang ini juga didukung fitur reverse
charging 10W untuk mengisi daya gadget lain dalam kondisi darurat.
Lalu ada tiga fitur yang
disematkan dalam proses pengisian baterai, seperti Slow Charging,
Scheduled Charging, dan Select Charging Limit. Termasuk
juga fitur yang berfungsi dalam memanajemen baterai tetap awet yakni PowerMaster.
Kontrol Maksimal Bersama AirTrigger 6 dan Ultrasonic
Buttons
Gaming tanpa kontrol yang baik hanya menyebabkan
frustasi. Itulah sebabnya ROG Phone 6 Series sudah diperkuat teknologi
AirTrigger 6 terbaru yang menawarkan sensitivitas yang lebih baik, pemosisian
yang lebih baik, dan lebih banyak kontrol gerak.
Teknologi ini dilengkapi hingga 18 titik sentuh spesifik
yang dipetakan pada layar (AeroActive Cooler 6 terpasang). Sistem
AirTrigger 6 bahkan dapat digunakan di luar game untuk mengaktifkan tindakan atau
aplikasi yang berguna dengan gerakan meremas sederhana saat dalam mode portrait.
Hal baru di AirTrigger adalah fitur Tekan & Kiri yang
memungkinkan pengguna untuk memetakan tindakan yang berbeda saat menekan tombol
pengaktif ultrasonik dan tindakan yang berbeda saat mengangkat jari dari
tombol. Tambahan baru lainnya adalah, sekarang pengguna dapat menggunakan
giroskop untuk membidik atau mengontrol sudut pandang. Cukup tekan dan tahan
tombol ultrasonik terlebih dahulu, lalu pengguna dapat mengontrol area tampilan
dengan menggerakkan ponsel.
Selain itu ASUS ROG Phone 6 didukung dua buah 5-magnet 12
x 16 mm Super Linear Speaker yang menghadap ke depan dengan teknologi Dirac dan
Snapdragon Sound. Speaker ini mengusung 5 magnet dan masing-masing menggunakan Cirrus
Logic CS35L45 mono amplifier. Ponsel ini juga menawarkan output Hi-Res
Audio melalui port audio 3,5mm yang diusungnya. Hasil suaranya terdengar jernih
dan deep saat digunakan di outdoor.
Ponsel Gaming Tetap Mengutamakan Kamera
Gamer ngga butuh kamera bagus? Kata siapa?
Kini Gamer tak hanya ngebut di permainan tapi juga ciamik
dalam mengolah gambar. Jepretan gambar yang blur tentu tidak ada di ASUS ROG
Phone 6. Hadir dengan Kamera utama berkekuatan 50 MP dengan sensor Sony IMX766
berukuran 1/1.56 inci 1um piksel ditandemkan dengan enam elemen lensa
24mm aperture f/1.9 yang dilengkapi dengan fitur phase-detection
autofocus dan LED flash. Kualitas pengambilan gambar di segala kondisi
tetap sama baiknya.
Lalu kamera kedua adalah lensa sudut ultra lebar 13MP
yang mampu merekam sampai sudut 125 derajat dengan koreksi distorsi secara real
time. Sedangkan kamera ketiga adalah lensa makro 5MP. Adapun kamera depan
beresolusi 12 MP yang bisa merekam pada kualitas tinggi termasuk live video
streaming.
Sedangkan kamera kedua ASUS ROG Phone 6 punya resolusi 13
MP dengan sensor OmniVision OV13B 1/3 inci 1.12um piksel dengan lensa 12,5mm
aperture f/2.4 yang berfungsi sebagai kamera ultra wide-angle dengan field
of view (FoV) 125 derajat. Sudah didukung fitur real-time
distortion correction. Sedangkan kamera ketiga 5 MP berfungsi
sebagai dedicated macro. Buat video streaming kualitasnya
cukup baik tentunya.
Terakhir ada kamera depan, dibekali dengan kamera depan
yang mumpuni di kelasnya dengan resolusi 12 MP dengan sensor Sony IMX663 1/2.93
inci 1.22um piksel yang ditandemkan dengan lensa aperture f/2.0 fixed
focus guna memaksimalkan foto selfie . Kamera
belakangnya mampu merekam video 8K @24fps dan kamera depannya mampu merekam
video 1080p.
Desain Unik dan Khas ala ROG Phone
Rasanya ROG Phone 6 jadi rule model ponsel gaming yang
gagah dan bertenaga. Ada perubahan desain yang cukup signifikan pada sisi
belakang dengan lekukan geometris futuristik yang dilengkapi dengan Illuminated RGB
logo yang keren. Bila melihat pilihan warna, ROG Phone punya warna khas yaitu
warna dominan putih yaitu Storm White dan hitam yaitu Phantom
Black. Sementara ROG Phone 6 Pro tersedia dalam warna tunggal Storm
White. dengan layar AMOLED ROG Vision di bagian belakang yang
memesona.
Bentukan casingnya juga cukup keren yang menyerupai
kerangka solid yang tak sepenuhnya menutupi back cover dengan
tujuan memanajemen panas. Beda dengan ponsel umumnya yang berupa softcase transparan
saat pertama kali membeli. Ini jadi ciri khas serta hard casing ini juga mampu
jadi pelindung saat ponsel jatuh karena materinya yang kuat dan padat.
ASUS ROG Phone 6 Series memakai layar AMOLED HDR10+
seluas 6,78 inci. Mendukung kedalaman 1 milyar warna, HDR10+,
akurasi warna tinggi dengan Delta E < 1, dan 111,8% DCI-P3 color
gamut yang mampu memanjakan mata, serta mendukung fitur Always
on Display. Layar Asus ROG Phone 6 ini dilindungi anti gores
dari Corning Gorilla Glass Victus yang tangguh melindungi
layar dari goresan.
ASUS ROG Phone 6, Paket Lengkap Sebuah Gaming
Phone
ASUS sangat paham akan
keinginan penggunanya, sebuah ponsel gaming akan makin superior dengan
aksesoris premium. Alasan itulah ASUS memberikan aksesori gaming yang dapat
dinikmati untuk bermain game dan berikut sejumlah yang bisa didapatkan dari
sebuah ASUS ROG Phone 6, cekidot:
AeroActive Cooler 6
Kini di dalamnya tidak hanya ada kipas saja, tapi juga
ada lapisan konduksi termal, plat tembaga, dan thermoelectric cooler
chip. Sistem ini bertindak sebagai penyerap panas (peltier) dari
bodi ROG Phone.
Kipas yang ada di aksesoris ini kemudian menarik panas
dan membuangnya keluar. Dengan begitu akan membantu menjaga suhu ponsel untuk
tetap normal selama memainkan game. Hal menarik lain yang ada di Aero Active
Cooler 6 adalah kehadiran sensor kelembaban. Sensor juga ikut membantu suhu
stabil, dan menghindari pengembunan akibat perubahan/perbedaan suhu.
ROG Kunai 3 Gamepad
ROG Kunai Gamepad 3 hadir dengan desain baru yang lebih
kokoh dan fleksibel. Cocok buat yang ingin merasakan pengalaman
bermain game ala konsol. ROG Kunai 3 Gamepad juga didukung fitur key
mapping melalui Game Genie dan telah kompatibel dengan berbagai game. Pastinya
orang seperti saya yang gila game konsol sangat tertarik dengan aksesoris yang
ASUS tawarkan ini.
TwinView Dock 3
Buat pengalaman game tak biasa, hadir aksesoris yaitu
TwinView Dock 3, memberikan pengalaman bermain game dengan dua layar. Pada game
tertentu mampu menampilkan statistik lebih jelas, misalnya saja Real Racing 3,
akan menampilkan peta dari jalanan dan masih banyak lagi.
Bicara spesifikasinya, pada TwinView Dock 3, sudah
dilengkapi dengan kipas dan baterai berkapasitas 5.000mAh. Tentu saja
layar Refresh Rate 165 Hz atau sama dengan ROG Phone 6. Untuk
mengetahui daftar game yang kompatibel dengan TwinView Dock 3 dapat dilihat
melalui aplikasi Armoury Crate di ASUS RIG Phone 3.
ROG Clip
Saya di rumah punya kontroler nganggur, salah satunya
XBOX One dan DualShock 4, XBOX One. Adanya ponsel ROG Phone 6 di tangan rasanya
saya ingin membeli aksesoris berupa ROG Clip. Nah... dengan
begitu kontroller saya tidak lagi menganggur karena bisa terhubung
dengan ponsel.
Cara pasangnya cukup mudah, cukup pasangkan ROG Clip di
salah satu controller tersebut dan tempatkan ROG Phone 6 di dudukan yang telah
disediakan. Bermain di ROG Phone 6 pun kini sama nyamannya dengan bermain di
konsol.
Lighting Armour Case
Buat suasana Auro RGB di backcover jadi lebih hidup, kini
ASUS menyediakan casing yang mereka beri nama Lighting Armour Case. Lighting
Armour Case juga kompatibel dengan fitur Aura RGB dan dapat dikustomasi melalui
aplikasi Armoury Crate. Sehingga kesan ponsel gaming Anda jadi lebih hidup
tentunya. Hmm.. bisa sekalian flexing gaming dengan penuh gaya.
Glass Screen Protector
Agar ROG Phone 6 selalu terlindungi, ASUS juga
menyediakan aksesori Glass Screen Protector yang dirancang khusus untuk
melindungi layar sehingga terhindar dari goresan. Aksesori Glass Screen
Protector juga dilengkapi dengan teknologi anti bakteri sehingga dapat
melindungi gamer yang menggunakannya.
Rasanya ini menjadi proteksi lebih tambahan, ditambah
dengan layar ASUS ROG Phone 6 sudah dilengkapi dengan Gorilla Glass Victus pada
perlindungan layar. Rasanya ponsel Anda akan tetap awet lama dan terasa masih
seperti baru.
Waist Pack dan Crossbody Pack
Terakhir tentu saja terkait dengan gaya dan mobilitas, gamer sudah pasti ingin bermain game di masa saja ia mau. Untuk itulah ROG Phone 6 hadir dengan aksesori yang akan mempermudah gamer untuk membawa perangkat gaming kesayangannya bepergian.
Waist Pack dan Crossbody Pack adalah aksesori paling
tepat untuk pengguna ROG Phone 6 yang suka bepergian dan bermain di luar rumah.
Perangkat ini berupa pack yang minimalis tapi mampu menampung semua aksesoris
hardware pendukung ROG Phone 6.
ROG Phone 6, Daya Tarik Gaming Segala Lini
Sebagai seorang yang tidak terlalu sering game di ponsel,
bisa dikatakan ASUS ROG berhasil memikat hati saya dan banyak pengguna lainnya.
Apalagi yang selama ini ponsel lebih sering diajak buat produktivitas ringan
dan melahap konten.
Sesekali digunakan untuk berbagai keperluan salah satunya
adalah bermain game. Bila diajak buat kebutuhan sehari-hari yang sering saya
gunakan, baterai jumbo berukuran 6000 mAh bisa bertahan sampai dua hari.
Punya ponsel baru pastinya sudah mendukung chipset
terbaru yang mendukung segala aktivitas. Selain mampu melakukan proses
komputasi jauh lebih cepat. ASUS ROG Phone 6 sangat mengerti bahwa pangsa
gaming begitu menjanjikan. Alasan itulah mereka menciptakan device terbaik
dalam menunjang bermain game level hardcore. Rasanya ASUS ROG Phone 6 termasuk
mobile gaming terbaik untuk saat ini.
Berbicara mengenai harga,
di Indonesia sendiri ada dua varian yang ditawarkan pada pengguna
yaitu Storm White dan Hitam yaitu Phantom Black. Pertama untuk varian
8/256 GB dibanderol dengan Rp10.999.000, lalu 12GB/256GB dibanderol dengan
harga Rp13.999.000 dan varian tertinggi 18GB/512GB dibanderol dengan harga
Rp16.999.000.
Buat kalian yang mau beli ROG Phone 6 PRO, kalian juga udah mulai bisa pre-order di tanggal 24 Oktober - 10 November 2022. Untuk pemesanan awal ini, kalian akan mendapatkan banyak promo menarik antara lain Free Aero Active Cooler 6 + Devil Case + Exclusive Backpack ROGXONIC Esports selama persediaan masih ada, dengan total keuntungan hingga Rp.2.000.000. Untuk ROG Phone 6 PRO ini bisa kalian dapetin dengan harga Rp 18,999,000 eksklusif hanya di Erafone, Urban Republic, ROG Store, ASUS Online Store, ASUS Exclusive Store, Eraspace dan Tokopedia. Info selengkapnya kamu bisa cek disini ya : https://rog.asus.com/id/phones/rog-phone-6-model/
Nah, kalau buat ROG Phone 6 sekarang udah tersedia di partner-partner penjualan ROG Phone 6 yang bisa kalian dapetin langsung di Erafone,Urban Republic, ROG Store, ASUS Online Store, ASUS Exclusive Store, Eraspace, dan JD.ID langsung dengan harga Rp 10,999,000 untuk variant 8/256GB dan ROG Phone 6 12/256GB dengan harga Rp 13,999,000. So, tunggu apalagi buruan beli sebelum kehabisan!
Kesimpulan Akhir
Perubahan dunia game berkembang pesat, kini dunia mobile
gaming mengalami transformasi begitu cepat, termasuk penggunanya yang
terus bertambah. Ajang dunia game yang makin kompetitif, sekaligus melahirkan
iklim kompetisi dan atlet yang kompeten.
Peluang besar inilah yang dilihat oleh ASUS dalam
menggaet pangsa gamer dunia. Hadirnya ASUS ROG Phone 6 seakan menjadi salah
satu potensi besar dunia mobile gaming. Bahkan bisa dianggap
sebagai role model yang diberikan. Mulai dari chipset
terkencang, Refresh Rate tertinggi, dukungan fitur khas gaming hingga kualitas
speaker jempolan.
Bisa disimpulkan, bersama ASUS ROG Phone 6, menciptakan level Elite Gaming Level Hardcore dari sebuah ponsel. Semoga postingan ini memberikan Anda pengalaman gaming dan fitur terkemuka dari sebuah perangkat. Akhir kata, Have a Nice Days.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba
Blog ASUS ROG Phone 6
by Travelerien
Spesifikasi ROG Phone 6 | |
---|---|
Desain dan pilihan warn | Phantom Black dan Storm White (IPX4*) |
Berat dan dimensi | 239 gram |
173 x 77x 10.4 mm | |
Sistem Operasi | Android 12 |
Prosesor | Qualcomm® Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform |
Qualcomm® Adreno™ 730 | |
Memori | LPDDR5 8GB/LPDDR5 12GB |
Penyimpanan | UFS3.1 256GB |
Display | 6.78″ 20.4:9 (2448 x 1080) 165Hz / 1ms Samsung AMOLED. Corning® Gorilla® Glass Victus. Delta-E < 1 |
Rear Camera | Main Rear Camera: Sony® flagship IMX766 50 MP image sensor - 1/1.56" large sensor size, 1 µm pixel size. F1.9 aperture, 23.8mm equivalent focal length in 35mm film camera |
Second Rear Camera: 13 MP, Ultrawide-angle camera, 12.5mm equivalent focal length in 35mm film camera | |
Third Rear Camera: 5 MP, Macro | |
Front Camera | 12 MP. 27.5mm equivalent focal length in 35mm film camera |
Audio | Speaker: |
Symmetrical dual front-facing speakers with Dirac HD Sound | |
5-magnet stereo speaker with Cirrus Logic amplifier for louder, deeper and less distorted sound effect | |
Audio Output: | |
Hi-Res Audio up to 384 kHz / 32-bit for 3.5mm output | |
Qualcomm WCD9385 for Hi-Res output | |
AudioWizard with multiple listening profiles | |
Microphone: | |
Tri-microphones with ASUS Noise Reduction Technology | |
3.5mm Headphone Jack | |
Video Recording | 8K UHD (7680 x 4320) video at 24 fps for main rear camera |
4K UHD (3840 x 2160) video at 30 / 60 fps for main rear camera, at 30 fps for second rear camera | |
1080p FHD video recording at 30 / 60 fps | |
720p HD video recording at 30 / 60 fps | |
3-axis electronic image stabilization for rear cameras | |
HDR10+ video recording (4K UHD video) for main 50MP and ultra-wide 13MP camera | |
Time Lapse (4K UHD video) | |
Slow Motion video (4K at 120 fps; 1080p at 240 / 120 fps; 720p at 480 fps) | |
Take still photo while recording video | |
Wireless Technology | Integrated WiFi 6E* (802.11a/b/g/n/ac/ax, 2×2 MIMO) |
Supports 2.4GHz/ 5GHz/ 6GHz WiFi | |
Bluetooth® 5.2 (HFP + A2DP + AVRCP + HID + PAN + OPP), supports Qualcomm® aptX™ Adaptive and aptX™ Lossless | |
Wi-Fi Direct | |
NFC | |
*WiFi 6E availability and features are dependent on regulatory limitations. | |
Navigasi | GNSS support GPS (L1/L5), Glonass (L1), Galileo (E1/E5a), BeiDou(B1i/B1c/B2a), QZSS (L1/L5) and NavIC |
SIM Cards | Dual slots: 5G*+5G or 4G dual-SIM / dual-standby support |
Slot 1: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card | |
Slot 2: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card | |
* 5G services are only supported in 5G network-enabled locations in 5G-ready countries. | |
Jaringan | * ASUS phone 5G/4G band compatibility varies by region, please check compatibility with local carriers. |
Sensor | In-display fingerprint sensor, face recognition, accelerometer, e-compass, gyroscope, proximity sensor, ambient-light sensor, ultrasonic sensors for AirTrigger 6 and grip press |
Bateria | Equivalent 6000 mAh (typical) high-capacity battery, supports Quick Charge 5.0 and PD Charging |
Power Adapter | USB power adapter (65-Watt) |
Output: 3.3-21V 3.25A, supports up to 65W QC5.0 / PD 3.0 / Direct Charge adapter | |
In the Box | USB power adapter (65-Watt) |
USB-C to USB-C cable | |
Aero Case | |
ROG AR Card | |
Ejector pin (SIM tray needle) | |
Documentation (user guide, warranty card) |
0 komentar:
Post a Comment