Friday, January 17, 2025

Pekerjaan Masa Depan: Prompting Engineering

Saat AI sedang pesat-pesatnya... Ada banyak yang tak menyangka bahwa kemampuannya buat digunakan maksimal tak semua orang bisa.

 

Seperti saat sebuah teknologi booming, banyak orang tidak bisa menggunakannya secara maksimal. Jauh sebelum generatif AI hadir, telah duluan ada mesin pencari. Semua orang mencari berbagai informasi di sana, namun ada satu hal yang banyak orang tak bisa: menggunakannya dengan benar.

 

Masih banyak dan bahkan sampai saat ini yang menuliskan pada kolom pencarian namun pada tab. Alhasil pencarian tidak maksimal dan terkesan ngasal. Pengalaman ini banyak yang dialami oleh user dan bagi mereka itu normal-normal saja.

 

Hasil pencariannya tidak optimal, toh kini saat Generatif AI hal serupa terjadi. Ada banyak orang yang menggunakannya. Bahkan AI hanya digunakan untuk seru-seruan saja, dibandingkan untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih produktif dan menjanjikan.

 

Gebrakan Besar saat AI Hadir

Bayangkan kalian cuman modal mengetik kalian sederhana tapi ngena, seakan ada jawaban panjang yang menarik. Ia seakan memberikan informasi yang tak terduga atau bahkan menggambar bahkan membuat video menarik buat mu.

 

Ibarat sebuah perintah, kalimat tersebut jadi era baru dalam gaya kreativitas. Ibarat kamu melempar sebuah ide dan giliran si mesin yang berpikir sesuai imajinasi kalian. Aku sih seakan merasakan ibarat sequel film Spongebob Squarepant.

 

Kala itu Spongebob dan Patrick seakan tertawa seharian di sebuah kotak. Squidward yang melihat itu semua seakan heran, apa yang menarik dari sebuah kotak biasa. Tak ada yang spesial, memang tidak ada namun di kotak tersebut kita menggambarkan imajinasi itu. Semuanya hidup meskipun fana, dan kini hal fana itu jadi nyata.

Yah... itulah yang tergambar dari revolusi menulis yang kita kenal dengan prompting. Seakan ia mendorong komputer kekinian berpikir secara kreatif sesuai imajinasi si manusia sampai imajinasi ia tergambar. Semakin baik kamu bertanya pada dia, ia akan memberikan jawaban terbaik.

 

Toh, itu semua butuh seni dan bahkan banyak yang tidak mampu. Ada skill tertentu yang hadir biar bisa menguasai prompting. Di sana tercampur aduk seni dan praktik menyusun prompts menjadi kunci dalam mengontrol dan mengarahkan AI untuk menghasilkan karya seni digital.

 

Ada beragam aplikasi AI kini, seakan jumlah menjamur seakan tinggal memilih buat yang suka kata-kata, ChatGPT atau Perplexity.AI opsi terbaik. Suka gambar bisa coba DALL-E, MidJourney, dan Stable Diffusion, mampu menciptakan karya seni berkualitas tinggi dalam berbagai gaya hanya dari deskripsi teks.

 

Bahkan ada banyak AI yang bisa membuat segala hal lainnya dari video, suara bahkan banyak hal tak terduga. Semuanya cuma butuh modal skill satu saja: jago Prompting!!!

 

Benarkan Prompting Skill Bawaan?

Saya rasa prompting itu ibarat hal kepo, kalian pasti yang suka oprek-oprek di mesin pencarian. Makin spesifik dan aneh, akan dapat jawaban dari sebuah hal. Bahkan dari sebuah informasi yang sudah lama banget. Ibarat jejak digital yang sudah tenggelam di dasar samudra.

 

Sama halnya dengan prompt, pendekatannya serupa namun tidak harus sampai mencari ke halaman terakhir mesin pencari. Ada seni yang konsisten dalam mendapatkan jawaban terbaik. Toh AI juga belajar dan memahami keinginan dengan detail tepat.

 

Bahkan yang ahli prompting menjadi ahli dan jadi model pekerjaan baru. Karena skill ini termasuk unik dan baru di era AI saat ini. Di era di mana AI dapat menciptakan konten, desain, kode, hingga analisis data, keberhasilan teknologi ini tidak hanya bergantung pada mesin, tetapi juga pada keahlian manusia dalam menyusun prompt yang tepat dan efektif.

 

Seakan hal ini buat aku cari tahu banyak, akhir ketemu jurnal menarik yang membahas tentang: Prompting terbitan dari International Journal of Human Computer Interaction. Di sana mereka coba melakukan sedikit riset bagaimana sih orang-orang pada AI dan bisa ngga buat menciptakan prompting yang baik sesuai hati.

 

Hasilnya didapatkan bahwa seseorang dapat memprediksi daya tarik estetika sebuah gambar dari prompt tekstualnya, mereka kemungkinan memiliki pemahaman yang baik tentang cara kerja prompt engineering. Studi ini mencerminkan pengetahuan para relawan yang diuji mampu menuliskan  prompt sesuai dengan tujuan mampu menghasilkan gambar berkualitas tinggi.

 

Bahkan beberapa prompt modifiers cenderung menghasilkan karya seni dengan kualitas lebih tinggi dibandingkan dengan prompt yang tidak memiliki atribut-atribut tersebut. Kayaknya ini resmi pada imajinasi yang bisa digambarkan dalam wujud kata.

 

Bagaimana Bisa Prompting jadi Pekerjaan Masa Depan

Rasanya tak berlebih bila prompting dianggap pekerjaan di masa depan atau paling dekat sekarang. Ada banyak AI berseliweran saat ini, namun tidak semua bisa mengoptimalkan. Hasil pencarian dan jawabannya sering mengecewakan, tak jarang AI terasa membosankan karena tak berhasil menemukan formula yang tepat.

 

Di sini jasa prompting engineering profesional dibutuhkan. Paling tidak ia bisa menjual prompt khusus buat sebuah hasil pencarian kata, gambar dan video menarik. Mereka tidak hanya membantu memastikan AI bekerja secara optimal, tetapi juga berperan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi

 

Dalam lanskap pekerjaan baru ini, AI Prompt Engineer telah muncul sebagai salah satu posisi paling dicari. Tugas utama mereka adalah merancang prompt yang dapat menghasilkan output berkualitas tinggi dan sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis.

 

Sektor teknologi, pemasaran, media kreatif, dan berbagai industri lainnya kini mulai berlomba-lomba merekrut individu yang memiliki keahlian ini. Prompt Engineer menjadi kunci sukses dalam menghadirkan solusi inovatif dan mempercepat transformasi digital di berbagai lini usaha.

 

Siapa saja yang Berpeluang jadi Prompting Engineering

Dulu kita mengenal istilah kreator, mereka sih identik banget dengan karya seninya yang dihasilkan di jagat maya. Seakan kreator di masa depan harus belajar skill baru atau bahkan akan tersaingi dengan istilah baru buat saya. Para Prompter yang begitu sih sebutannya.

 

Mereka bisa banyak hal hanya dari satu skill saja. Bisa menjadi blogger, youtuber hingga video animator hanya dari kemampuan menemukan kata-kata yang tepat dari prompt di AI. Kualitasnya ngga kaleng-kaleng karena AI terus berkembang dengan pesat.

 

Profesi ini bukan sekadar keterampilan tambahan, melainkan dapat menjadi fondasi karier utama di era digital. Bagi mereka yang ingin terlibat dalam transformasi teknologi, menjadi Prompt Engineer adalah langkah strategis untuk berkontribusi dalam membentuk masa depan.

Namun, yang membuat Prompt Engineer begitu menarik adalah fleksibilitasnya dalam berbagai industri. Bayangkan saja, dengan keahlian merancang prompt yang presisi, kamu dapat menciptakan visual untuk kampanye iklan, membantu penulis menghidupkan ide cerita, hingga mendukung penelitian ilmiah dengan data yang dihasilkan oleh AI.

 

Peran ini membuka peluang tak terbatas, di mana kreativitas bertemu dengan teknologi, menciptakan sinergi yang mampu mendobrak batasan tradisional. Dunia sedang mencari mereka yang siap menjadi jembatan antara imajinasi dan kecanggihan algoritma, nah mau gabung ngga kamu?

 

Siapa saja harus belajar Prompting?

Bayangkan AI sebagai mesin kreatif tanpa batas, tetapi membutuhkan arahan yang tepat untuk bekerja dengan optimal. Inilah esensi prompting: seni menyusun instruksi bagi AI agar bisa menghasilkan hasil terbaik sesuai kebutuhanmu.

 

Siapa saja bisa mencoba tanpa terkecuali, seakan ia mengasah 1 softskill baru di tengah gempuran segala hal yang berbau dengan AI. Aku sih menganggap prompt ibarat tali pada kuda, kita bisa mengontrol ke mana si kuda hendak bergerak dan AI adalah kuda digital yang siap bergerak ke sana kemari.

 

Belajar secara tak langsung memberikan peluang mengikuti arah revolusi AI. Prompting ibarat sebuah kunci yang membuka pengetahuan. Ada banyak password kata yang harus disusun menjadi sebuah karya. Tak berhenti di sana, kita bisa menghasilkan sesuatu yang unik dan ini tidak terjadi di mesin pencari.

 

Saat mencari sebuah gambar di mesin pencari, ada banyak opsi namun ada potensi gambar yang kita ambil di internet sudah digunakan orang lain. Beda halnya dengan secara AI, ini murni imajinasi liar yang kita ciptakan atau sebuah artikel dari sebuah pertanyaan absurd hingga menghasilkan sebuah artikel menarik.

 

Terakhir tentu saja, menghemat waktu. Era prompting seakan membuat kita bisa menghasilkan banyak karya dalam sekejap. Tak perlu cari gambar atau buat video terlalu lama, cukup diprompting saja dengan perintah. Selain itu juga bisa memaksimalkan sebuah artikel yang kamu buat jadi lebih lengkap.

 

Inilah kelebihan dari prompt yang bisa kamu manfaatkan, tinggal bagaimana cara buat mengoptimalkan. Bila kamu berhasil, artinya kamu punya softskill baru di saat orang lain masih meraba-raba.

 

Cara buat Prompting terbaik dari Karyamu

Ada banyak langkah-langkah sederhana dalam membuat sebuah prompting Pertama sekali kamu harus terbiasa atau punya AI yang jadi andalan. Misalnya terkait teks dan tabel, ChatGPT paling ok. Di sana dimulai dengan hal paling utama tentu saja tentukan target tujuan yang jelas.

 

Apa saja sih yang ingin dibahas dan dicari tahu, gunakan kalimat yang spesifik agar AI bisa membaca keinginan kamu dengan sepenuhnya. Kalau pun dianggap masih kurang ngena, coba lagi perbarui pertanyaan. Ini membuat AI akan berpikir dan mencari tahu jawaban yang dirasa tepat olehnya.

Aku kasih contoh seperti ini: tolong sih jelaskan mengenai pekerjaan masa depan yaitu prompting. Buatkan dan jelaskan perkembangan prompt dianggap penting banget di era AI kini.

 

Alhasil AI akan membuat perpustakaan digitalnya hingga menghasilkan data baru dari pertanyaan kamu tersebut. Nah di sana giliran pertanyaan lanjutan yang bisa ditanyakan. Bisa seperti ini:

Bisakan peluang dari konten kreator digusur oleh AI dan apakah prompt termasuk salah satunya?

 

Ini terus berlanjut hingga pertanyaan akhir. Alhasil kamu sudah menghasilkan sebuah artikel lengkap hanya bertanya dengan intens dengan AI. Ini bisa jadi sebuah artikel berbobot dan kini giliran sentuhan dari kamu dalam penyelesaian akhir.

 

Urusan gambar bagaimana? Hampir sama namun harus lebih detail dalam menggambarkannya. Ini masuk ke kategori bahasa yang digunakan harus ngena agar hasil AI-nya maksimal. Sertakan elemen seperti warna, gaya, suasana hati, dan fitur khusus lainnya.

Contoh untuk  gambar seperti: Lukisan pemandangan matahari terbenam di tepi pantai, dengan langit penuh warna oranye dan merah, gaya impresionis

 

Contoh untuk Teks:

Tuliskan cerita tentang seorang petualang yang menjelajahi hutan hujan tropis dan menemukan suku kuno, penuh dengan misteri dan teka-teki

 

Sedikit juga koreksi tentunya, buatlah prompt yang agak panjang dan detail agar AI tidak ragu dan kesulitan dalam mendeskripsikan sebuah hal.

 

Prompt kurang ngena: Gambarkan perubahan iklim

 

Prompt sangat ngena: Gambarkan perubahan iklim yang berdampak pada kebakaran hutan di Los Angeles. Ada banyak padang savana di dekat pinggiran kota terbakar hebat. Rumah-rumah warga ikut terbakar. Masyarakat pada mengungsi dan di sisi lain petugas pemadam kebakaran sedang mencoba melawan api kebakaran hutan.

Menarik bukan belajar prompt!! Oh iya paling penting tentu saja belajar dan mencoba. Kini ada banyak aplikasi AI dan rata-rata gratisan. Bisa dicoba satu persatu buat mengasah kemampuan prompt kamu. Cobalah berbagai gaya, kata kunci, dan struktur prompt untuk menemukan kombinasi terbaik yang menghasilkan karya luar biasa.

 

Kesimpulan Akhir

Secara tanpa kita sadari AI berkembang dengan pesat dan manusia modern sudah masuk dalam pusaran baru. Cara terbaru dalam menghasilkan karya dari tulisan, gambar, video hingga beragam karya lainnya. Semuanya kini bisa dibuat dengan mudah dan cepat dengan AI.

 

Namun itu semua tidak mudah, ada tantangan perubahan alam yang harus dipelajari khusus kata perintah khusus bernama Prompt. Ia ibarat kunci berharga dalam membuat karya spektakuler dan unik khas sesuai dengan perintah kita.

 

Seakan sebuah karya yang butuh berjam-jam atau bahkan berhari-hari, kini bisa diselesai dalam sekejap berkat kemampuan prompting. Ia ibarat pekerja potensial di kini dan masa depan, tinggal bagaimana kita mendalaminya.

 

Toh dengan kini belajar, ada 1 senjata softskill baru yang bisa kita tonjolkan dan bisa selangkah lebih maju. Semoga tulisan kita menginspirasi dan akhir kata, have a nice days.

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Kenalan Blogger

My photo
Blogger & Part Time Writer EDM Observer