Saat AI sedang pesat-pesatnya... Ada banyak yang tak
menyangka bahwa kemampuannya buat digunakan maksimal tak semua orang bisa.
Seperti saat sebuah teknologi booming, banyak orang tidak bisa menggunakannya secara maksimal. Jauh sebelum generatif AI hadir, telah duluan ada mesin pencari. Semua orang mencari berbagai informasi di sana, namun ada satu hal yang banyak orang tak bisa: menggunakannya dengan benar.
Masih banyak dan bahkan sampai saat ini yang menuliskan
pada kolom pencarian namun pada tab. Alhasil pencarian tidak maksimal dan
terkesan ngasal. Pengalaman ini banyak yang dialami oleh user dan bagi mereka
itu normal-normal saja.
Hasil pencariannya tidak optimal, toh kini saat Generatif
AI hal serupa terjadi. Ada banyak orang yang menggunakannya. Bahkan AI hanya
digunakan untuk seru-seruan saja, dibandingkan untuk menghasilkan pekerjaan
yang lebih produktif dan menjanjikan.
Gebrakan Besar saat AI Hadir
Bayangkan kalian cuman modal mengetik kalian sederhana
tapi ngena, seakan ada jawaban panjang yang menarik. Ia seakan memberikan
informasi yang tak terduga atau bahkan menggambar bahkan membuat video menarik
buat mu.
Ibarat sebuah perintah, kalimat tersebut jadi era baru
dalam gaya kreativitas. Ibarat kamu melempar sebuah ide dan giliran si mesin
yang berpikir sesuai imajinasi kalian. Aku sih seakan merasakan ibarat sequel
film Spongebob Squarepant.
Kala itu Spongebob dan Patrick seakan tertawa seharian di sebuah kotak. Squidward yang melihat itu semua seakan heran, apa yang menarik dari sebuah kotak biasa. Tak ada yang spesial, memang tidak ada namun di kotak tersebut kita menggambarkan imajinasi itu. Semuanya hidup meskipun fana, dan kini hal fana itu jadi nyata.
Yah... itulah yang tergambar dari revolusi menulis yang
kita kenal dengan prompting. Seakan ia mendorong komputer kekinian berpikir
secara kreatif sesuai imajinasi si manusia sampai imajinasi ia tergambar. Semakin
baik kamu bertanya pada dia, ia akan memberikan jawaban terbaik.
Toh, itu semua butuh seni dan bahkan banyak yang tidak
mampu. Ada skill tertentu yang hadir biar bisa menguasai prompting. Di sana
tercampur aduk seni dan praktik menyusun prompts menjadi kunci dalam mengontrol
dan mengarahkan AI untuk menghasilkan karya seni digital.
Ada beragam aplikasi AI kini, seakan jumlah menjamur
seakan tinggal memilih buat yang suka kata-kata, ChatGPT atau Perplexity.AI opsi
terbaik. Suka gambar bisa coba DALL-E, MidJourney, dan Stable Diffusion, mampu
menciptakan karya seni berkualitas tinggi dalam berbagai gaya hanya dari
deskripsi teks.
Bahkan ada banyak AI yang bisa membuat segala hal lainnya
dari video, suara bahkan banyak hal tak terduga. Semuanya cuma butuh modal
skill satu saja: jago Prompting!!!
Benarkan Prompting Skill Bawaan?
Saya rasa prompting itu ibarat hal kepo, kalian pasti yang
suka oprek-oprek di mesin pencarian. Makin spesifik dan aneh, akan dapat
jawaban dari sebuah hal. Bahkan dari sebuah informasi yang sudah lama banget. Ibarat
jejak digital yang sudah tenggelam di dasar samudra.
Sama halnya dengan prompt, pendekatannya serupa namun
tidak harus sampai mencari ke halaman terakhir mesin pencari. Ada seni yang
konsisten dalam mendapatkan jawaban terbaik. Toh AI juga belajar dan memahami
keinginan dengan detail tepat.
Bahkan yang ahli prompting menjadi ahli dan jadi model
pekerjaan baru. Karena skill ini termasuk unik dan baru di era AI saat ini. Di
era di mana AI dapat menciptakan konten, desain, kode, hingga analisis data,
keberhasilan teknologi ini tidak hanya bergantung pada mesin, tetapi juga pada
keahlian manusia dalam menyusun prompt yang tepat dan efektif.
Seakan hal ini buat aku cari tahu banyak, akhir ketemu
jurnal menarik yang membahas tentang: Prompting terbitan dari International
Journal of Human Computer Interaction. Di sana mereka coba melakukan sedikit
riset bagaimana sih orang-orang pada AI dan bisa ngga buat menciptakan
prompting yang baik sesuai hati.
Hasilnya didapatkan bahwa seseorang dapat memprediksi
daya tarik estetika sebuah gambar dari prompt tekstualnya, mereka kemungkinan
memiliki pemahaman yang baik tentang cara kerja prompt engineering. Studi ini
mencerminkan pengetahuan para relawan yang diuji mampu menuliskan prompt sesuai dengan tujuan mampu menghasilkan
gambar berkualitas tinggi.
Bahkan beberapa prompt modifiers cenderung menghasilkan
karya seni dengan kualitas lebih tinggi dibandingkan dengan prompt yang tidak
memiliki atribut-atribut tersebut. Kayaknya ini resmi pada imajinasi yang bisa
digambarkan dalam wujud kata.
Bagaimana Bisa Prompting jadi Pekerjaan Masa Depan
Rasanya tak berlebih bila prompting dianggap pekerjaan di
masa depan atau paling dekat sekarang. Ada banyak AI berseliweran saat ini,
namun tidak semua bisa mengoptimalkan. Hasil pencarian dan jawabannya sering
mengecewakan, tak jarang AI terasa membosankan karena tak berhasil menemukan formula
yang tepat.
Di sini jasa prompting engineering profesional
dibutuhkan. Paling tidak ia bisa menjual prompt khusus buat sebuah hasil pencarian
kata, gambar dan video menarik. Mereka tidak hanya membantu memastikan AI
bekerja secara optimal, tetapi juga berperan dalam meningkatkan produktivitas
dan efisiensi
Dalam lanskap pekerjaan baru ini, AI Prompt Engineer
telah muncul sebagai salah satu posisi paling dicari. Tugas utama mereka adalah
merancang prompt yang dapat menghasilkan output berkualitas tinggi dan sesuai
dengan kebutuhan spesifik bisnis.
Sektor teknologi, pemasaran, media kreatif, dan berbagai
industri lainnya kini mulai berlomba-lomba merekrut individu yang memiliki
keahlian ini. Prompt Engineer menjadi kunci sukses dalam menghadirkan solusi
inovatif dan mempercepat transformasi digital di berbagai lini usaha.
Siapa saja yang Berpeluang jadi Prompting Engineering
Dulu kita mengenal istilah kreator, mereka sih identik
banget dengan karya seninya yang dihasilkan di jagat maya. Seakan kreator di
masa depan harus belajar skill baru atau bahkan akan tersaingi dengan istilah
baru buat saya. Para Prompter yang begitu sih sebutannya.
Mereka bisa banyak hal hanya dari satu skill saja. Bisa menjadi
blogger, youtuber hingga video animator hanya dari kemampuan menemukan
kata-kata yang tepat dari prompt di AI. Kualitasnya ngga kaleng-kaleng karena AI
terus berkembang dengan pesat.
Profesi ini bukan sekadar keterampilan tambahan, melainkan dapat menjadi fondasi karier utama di era digital. Bagi mereka yang ingin terlibat dalam transformasi teknologi, menjadi Prompt Engineer adalah langkah strategis untuk berkontribusi dalam membentuk masa depan.
Namun, yang membuat Prompt Engineer begitu menarik adalah
fleksibilitasnya dalam berbagai industri. Bayangkan saja, dengan keahlian
merancang prompt yang presisi, kamu dapat menciptakan visual untuk kampanye
iklan, membantu penulis menghidupkan ide cerita, hingga mendukung penelitian
ilmiah dengan data yang dihasilkan oleh AI.
Peran ini membuka peluang tak terbatas, di mana
kreativitas bertemu dengan teknologi, menciptakan sinergi yang mampu mendobrak
batasan tradisional. Dunia sedang mencari mereka yang siap menjadi jembatan
antara imajinasi dan kecanggihan algoritma, nah mau gabung ngga kamu?
Siapa saja harus belajar Prompting?
Bayangkan AI sebagai mesin kreatif tanpa batas, tetapi
membutuhkan arahan yang tepat untuk bekerja dengan optimal. Inilah esensi
prompting: seni menyusun instruksi bagi AI agar bisa menghasilkan hasil terbaik
sesuai kebutuhanmu.
Siapa saja bisa mencoba tanpa terkecuali, seakan ia
mengasah 1 softskill baru di tengah gempuran segala hal yang berbau dengan AI. Aku
sih menganggap prompt ibarat tali pada kuda, kita bisa mengontrol ke mana si
kuda hendak bergerak dan AI adalah kuda digital yang siap bergerak ke sana
kemari.
Belajar secara tak langsung memberikan peluang mengikuti
arah revolusi AI. Prompting ibarat sebuah kunci yang membuka pengetahuan. Ada
banyak password kata yang harus disusun menjadi sebuah karya. Tak berhenti di
sana, kita bisa menghasilkan sesuatu yang unik dan ini tidak terjadi di mesin
pencari.
Saat mencari sebuah gambar di mesin pencari, ada banyak
opsi namun ada potensi gambar yang kita ambil di internet sudah digunakan orang
lain. Beda halnya dengan secara AI, ini murni imajinasi liar yang kita ciptakan
atau sebuah artikel dari sebuah pertanyaan absurd hingga menghasilkan sebuah
artikel menarik.
Terakhir tentu saja, menghemat waktu. Era prompting
seakan membuat kita bisa menghasilkan banyak karya dalam sekejap. Tak perlu
cari gambar atau buat video terlalu lama, cukup diprompting saja dengan perintah.
Selain itu juga bisa memaksimalkan sebuah artikel yang kamu buat jadi lebih
lengkap.
Inilah kelebihan dari prompt yang bisa kamu manfaatkan,
tinggal bagaimana cara buat mengoptimalkan. Bila kamu berhasil, artinya kamu
punya softskill baru di saat orang lain masih meraba-raba.
Cara buat Prompting terbaik dari Karyamu
Ada banyak langkah-langkah sederhana dalam membuat sebuah
prompting Pertama sekali kamu harus terbiasa atau punya AI yang jadi andalan.
Misalnya terkait teks dan tabel, ChatGPT paling ok. Di sana dimulai dengan hal
paling utama tentu saja tentukan target tujuan yang jelas.
Apa saja sih yang ingin dibahas dan dicari tahu, gunakan kalimat yang spesifik agar AI bisa membaca keinginan kamu dengan sepenuhnya. Kalau pun dianggap masih kurang ngena, coba lagi perbarui pertanyaan. Ini membuat AI akan berpikir dan mencari tahu jawaban yang dirasa tepat olehnya.
Aku kasih contoh seperti ini: tolong sih jelaskan
mengenai pekerjaan masa depan yaitu prompting. Buatkan dan jelaskan
perkembangan prompt dianggap penting banget di era AI kini.
Alhasil AI akan membuat perpustakaan digitalnya hingga
menghasilkan data baru dari pertanyaan kamu tersebut. Nah di sana giliran
pertanyaan lanjutan yang bisa ditanyakan. Bisa seperti ini:
Bisakan peluang dari konten kreator digusur oleh AI dan
apakah prompt termasuk salah satunya?
Ini terus berlanjut hingga pertanyaan akhir. Alhasil kamu
sudah menghasilkan sebuah artikel lengkap hanya bertanya dengan intens dengan
AI. Ini bisa jadi sebuah artikel berbobot dan kini giliran sentuhan dari kamu
dalam penyelesaian akhir.
Urusan gambar bagaimana? Hampir sama namun harus lebih detail dalam menggambarkannya. Ini masuk ke kategori bahasa yang digunakan harus ngena agar hasil AI-nya maksimal. Sertakan elemen seperti warna, gaya, suasana hati, dan fitur khusus lainnya.
Contoh untuk gambar
seperti: Lukisan pemandangan matahari terbenam di tepi pantai, dengan langit
penuh warna oranye dan merah, gaya impresionis
Contoh untuk Teks:
Tuliskan cerita tentang seorang petualang yang
menjelajahi hutan hujan tropis dan menemukan suku kuno, penuh dengan misteri
dan teka-teki
Sedikit juga koreksi tentunya, buatlah prompt yang agak
panjang dan detail agar AI tidak ragu dan kesulitan dalam mendeskripsikan
sebuah hal.
Prompt kurang ngena: Gambarkan perubahan iklim
Prompt sangat ngena: Gambarkan perubahan iklim yang berdampak pada kebakaran hutan di Los Angeles. Ada banyak padang savana di dekat pinggiran kota terbakar hebat. Rumah-rumah warga ikut terbakar. Masyarakat pada mengungsi dan di sisi lain petugas pemadam kebakaran sedang mencoba melawan api kebakaran hutan.
Menarik bukan belajar prompt!! Oh iya paling penting
tentu saja belajar dan mencoba. Kini ada banyak aplikasi AI dan rata-rata gratisan.
Bisa dicoba satu persatu buat mengasah kemampuan prompt kamu. Cobalah berbagai
gaya, kata kunci, dan struktur prompt untuk menemukan kombinasi terbaik yang
menghasilkan karya luar biasa.
Kesimpulan Akhir
Secara tanpa kita sadari AI berkembang dengan pesat dan manusia
modern sudah masuk dalam pusaran baru. Cara terbaru dalam menghasilkan karya
dari tulisan, gambar, video hingga beragam karya lainnya. Semuanya kini bisa
dibuat dengan mudah dan cepat dengan AI.
Namun itu semua tidak mudah, ada tantangan perubahan alam
yang harus dipelajari khusus kata perintah khusus bernama Prompt. Ia ibarat
kunci berharga dalam membuat karya spektakuler dan unik khas sesuai dengan
perintah kita.
Seakan sebuah karya yang butuh berjam-jam atau bahkan
berhari-hari, kini bisa diselesai dalam sekejap berkat kemampuan prompting. Ia
ibarat pekerja potensial di kini dan masa depan, tinggal bagaimana kita
mendalaminya.
Toh dengan kini belajar, ada 1 senjata softskill baru
yang bisa kita tonjolkan dan bisa selangkah lebih maju. Semoga tulisan kita
menginspirasi dan akhir kata, have a nice days.
0 komentar:
Post a Comment