Saat hari besar datang, langit menjadi saksi begitu
banyak dentuman yang datang. Ada ratusan hingga ribuan kembang api menghiasi
langit. Terlihat indah saat ia terbang dan kemudian meledak, menghasilkan bunga
api yang besar.
Namun dari segala gemerlapnya, ada satu hal yang mengganggu dan membahayakan. Ledakan kembang api tadi seakan menghasilkan suara yang cukup mengganggu. Belum lagi dengan kepulan asap yang dibuatnya di udara.
Bahkan bahaya yang terjadi setelahnya, ada banyak orang
jadi korban kembang api terutama saat salah mendarat atau terkena orang.
Puncaknya tentu saja saat bunga api yang menyulut api yang bisa saja mengancam
perumahan dan tertokoan warga.
Rasanya harus ada terobosan baru yang nantinya bisa
menjadi antitesis dari kembang api. Zaman coba mencari solusi yang bisa
digunakan terutama sekali dalam menghasilkan terobosan baru yang aman dan
nyaman.
Asap Kembang Api: Bahaya yang Sering Diabaikan
Setiap tahunnya, hampir 300 juta pon kembang api
dilepaskan ke atmosfer oleh warga Amerika. Banyak orang memahami risiko luka
akibat kembang api, tetapi tidak menyadari bahwa asap yang dihasilkannya bisa
sangat berbahaya.
Saat kembang api meledak, ia melepaskan gas-gas seperti sulfur dioksida, karbon dioksida, dan karbon monoksida semua gas ini sangat berbahaya bagi paru-paru. Apalagi yang menyaksikan pertunjukan banyak dari kalangan anak-anak, jelas paru-paru mereka terancam dari gas beracun tersebut.
Selain itu, asap kembang api juga mengandung logam berat
seperti aluminium, mangan, dan kadmium, bahkan beberapa kembang api ilegal
mengandung timbal, yang bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang. Menghirup
zat-zat ini bisa memicu iritasi paru-paru, sesak napas, dan gangguan kesehatan
serius lainnya.
Ada sejumlah penelitian yang mengatakan bahwa asap
kembang api dapat memperparah gejala dan memicu serangan asma. Tak hanya itu
saja, kembang api rumahan bahkan lebih berisiko karena asapnya tetap dekat
dengan tanah tempat kita bernapas.
Asap kembang api dipenuhi oleh partikel halus yang sangat
berbahaya. Partikel ini dapat menyebabkan batuk, iritasi paru-paru, serangan
asma, bahkan serangan jantung, stroke, kanker paru, dan kematian dini.
Siapa pun bisa terkena dampaknya, bahkan orang sehat
sekalipun. Namun, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, serta
penderita penyakit jantung dan paru-paru berada dalam risiko yang jauh lebih
tinggi.
Besarnya polusi sangat dipengaruhi oleh ukuran kembang
api, durasi pertunjukan, dan kondisi cuaca. Tak hanya itu, kembang api juga
dapat memicu kebakaran hutan, yang pada akhirnya menghasilkan asap lebih banyak
dan memperparah polusi udara.
Pertunjukan Drone, Opsi Penganti Kembang Api
Seiring meningkatnya kesadaran akan dampak negatif
kembang api, kini banyak komunitas beralih ke pertunjukan drone dan laser
sebagai pengganti yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Beberapa keunggulan tentu saja masalah polusi udara, tak
ada lagi kepulan asap di udara yang menjadi sumber bahaya. Bahkan ketakutan
akan kebakaran akibat pertunjukan sudah tak ada lagi, para damkar tak perlu
berjaga-jaga semalaman hanya untuk menunggu telponan dari warga.
Satu hal yang sangat mengganggu tentu saja kebisingan.
Kembang api makin besar ukurannya, makin besar juga suara yang dihasilkan.
Lokasi yang berada di dekat peluncuran kembang api seakan berada di zona
perang. Suara yang mengganggu ditambah buat yang punya serangan jantung, jelas
hal tak mengenakkan ke telinga. Itu termasuk juga hewan peliharaan yang cukup
sensitif dengan suara-suara tersebut.
Mengenal Drone Light Show
Buat yang belum tahu, Drone light show adalah pertunjukan
visual yang memanfaatkan ratusan hingga ribuan drone kecil yang dilengkapi
dengan lampu LED. Drone-drone ini diprogram secara presisi untuk terbang dan
membentuk pola, animasi, atau gambar di langit malam, seperti bendera, logo,
hewan, bahkan wajah tokoh tertentu.
Pertunjukan ini bisa diiringi musik, menciptakan
pengalaman visual dan auditori yang spektakuler dan futuristik. Apalagi
melibatkan begitu banyak drone yang bergerak secara padu sehingga menghasilkan
koreo sangat menarik.
Namun ada banyak orang dibalik layar yang bekerja agar
sejumlah drone bisa sinkron bekerja satu sama lain. Semuanya dimulai dari ide
visual. Tim kreatif merancang animasi atau bentuk-bentuk yang ingin ditampilkan
di langit, seperti bintang, burung, tulisan, hingga logo atau karakter
tertentu.
Selanjutnya proses desain dibuat dengan menggunakan
perangkat lunak animasi 3D khusus yang mensimulasikan bagaimana ratusan atau
ribuan drone akan membentuk pola tersebut di udara. Setiap titik cahaya dalam
animasi akan menjadi satu drone dalam dunia nyata.
Tahapan lanjutan berupa proses simulasi dan penjadwalan.
Ini berkaitan dengan waktu terbang setiap drone, rute drone terbang hingga
tingkat kecepatan serta ketinggian mengudaranya. Ini akan dipadukan dengan
permainan cahaya dari LED yang mereka hasilkan.
Drone bergerak berdasarkan pada koordinasi GPS agar mampu berada di jalur yang akurat saat terbang. Semua itu bertujuan agar tiap drone bisa tahu di mana ia berada, pola terbang yang diikuti hingga bahkan warna LED yang dihasilkan sesuai apakah tidak.
Semuanya dikontrol secara langsung oleh satu komputer
pusat yang mengoordinasikan gerakan seluruh unit secara real-time melalui
sinyal radio atau jaringan khusus. Jadinya drone ini bergerak sekalian dan
bukan diterbangkan oleh satu persatu pilot drone. Semuanya sudah terkoneksi
dengan satu komputer saja, sehingga minim kesalahan.
Kenapa sih bisa tak saling bertabrakan?
Karena jumlah drone sangat banyak dan terbang dalam
formasi rapat, maka diperlukan sistem anti-tabrakan. Sehingga tiap drone
dipasangkan sejenis sensor dan akselerometer yang membuat mereka tidak akan
tertabrak. Perangkat lunak ini akan bekerja tiap drone keluar koordinat yang
ditentukan. Bahkan ia membantu drone yang mengalami kerusakan mendarat darurat
saat ada kendala.
Bila semua sudah siap, saatnya pertunjukan dimulai.
Mereka siap terbang sekalian dalam satu waktu, membentuk formasi sesuai dengan
koreo apa yang akan dibuat. Memancarkan warna dari LED sesuai warna yang
diberikan pada komputer. Membuat siapa saja yang melihatnya akan terkagum-kagum
karena atraksi mereka tanpa asap.
Sudah banyak yang menerapkan Drone Light Show sebagai
opsi menarik dan tentu saja bisa lebih lama. Bahkan bisa menjadi budaya baru
dalam tontonan menarik dan sebagai wujud teknologi di bidang hiburan terutama
di hari-hari besar.
Segudang Masalah Baru dari Drone Light Show
Meskipun drone cahaya menawarkan solusi yang lebih ramah
lingkungan dibandingkan kembang api, bukan berarti teknologi ini bebas dari
risiko. Di balik pertunjukan megahnya yang menyinari langit malam, terdapat
sejumlah potensi bahaya dan tantangan yang harus diperhatikan, terutama dalam
hal keamanan, teknologi, dan operasional.
Hal pertama yang menjadi sebuah alasan tentu saja risiko
tabrakan yang antara setiap drone. Saat pertunjukan potensi ini bisa saja
terjadi karena ada ratusan drone yang terbang bersamaan. Saat membentuk formasi
khusus yang sangat rapat, meskipun sudah dilengkapi sensor pendeteksi.
Faktornya beragam, bisa saja akibat dari proses
pemograman yang salah, gangguan sinyal hingga faktor teknis lainnya. Masyarakat
yang menyaksikan dari bawah bisa menjadi korban saat drone tersebut jatuh ke tanah.
Jelas ini bisa melukai penonton karena serpihan drone yang terbuat dari metal
bisa melukai siapa saja.
Penyebab yang tak terhingga tentu saja gangguan sinyal
yang disebabkan aksi peretas. Ada pihak yang tak bertanggung jawab sehingga membuat
atraksi terganggu. Bisa saja dengan mengubah pola dan formasi agar pertunjukan
berantakan. Bahkan tak jarang drone tadi bisa dimanfaatkan buat menyerang
penonton. Ini sudah masuk ke dalam masalah serius.
Drone digerakan oleh tenaga berupa baterai lithium ion,
sering kali baterai ini cepat panas yang menimbulkan insiden. Salah satunya
tentunya ledakan, ini bisa menimbulkan percikan api. Sama halnya dengan kembang
api, meskipun peluangnya jauh lebih kecil tapi tak boleh disepelekan.
Terakhir tentu saja, pertunjukan drone light show
terkendala cuaca. Mereka tak bisa terbang saat kondisi saat cuaca buruk, apakah
itu saat angin kencang dan hujan deras. Tak jarang pertunjukan akan tertunda
sampai kondisi alam menjadi stabil.
Drone Light Show, Ada Harga ada Rupa
Untuk bisa menyelenggarakan Drone Light Show jelas tidak
murah. Tapi bukan berarti lebih murah, jelas sesuatu yang memukau membutuhkan biaya
ekstra. Apalagi dengan urusan acara-acara yang mampu menarik antusiasme masyarakat.
Makin kompleks koreo yang diberikan dan jumlah drone yang
terlibat. Harganya makin tinggi, sebab di sana ada para teknisi yang harus dibiayai.
Mereka juga mendesain koreo yang sesuai dan proses pelatihan drone pada sistem
komputasi.
Itu juga termasuk durasi penampilan, sebab makin lama
makin mahal karena melibatkan teknologi. Apakah itu dari daya tahan baterai
hingga berbagai jenis koreo yang ingin ditampilkan. Warna dari LED juga
berpengaruh ada memberikan efek menarik saat terbang.
Biaya lain yang dipertimbangkan tentu saja urusan
logistik. Membawa ratusan drone butuh jasa pengangkutan yang besar, apalagi dilakukan
di lokasi terpencil. Segala peralatan harus sudah tiba lebih awal sebelum pertunjukan
agar dilakukan proses pengecekan. Itu juga sudah termasuk cadangan andai saja
rusak saat melakukan atraksi.
Terakhir tentu saja atraksi sudah mengantongi izin
terbang. Ini wajib karena berkaitan dengan benda terbang yang bisa membahayakan
penerbangan lokal. Di Indonesia sendiri ada otoritas yang memberikan izin yaitu
kemenhub. Terutama lokasi show yang berdekatan dengan bandara terdekat, bila tak
ada izin bisa saja pertunjukan batal.
Potensi Ekonomi saat Drone Light Show hadir
Saat ini kita sering menyaksikan video dari drone, jelas
hasilnya sangat menakjubkan. Namun itu hanya sebatas foto dan video semata. Wah
yang dihasilkan dulu tak segemerlap dulu, harus ada inovasi baru. Kini di
sejumlah negara maju drone sudah bertransformasi tidak hanya sebatas objek
mengambil gambar dan foto saja.
Ada potensi ekonomi baru yang bisa saja hadir dan
menjanjikan. Dulunya hanya sebatas para pilot drone saja, namun kini ada banyak
para ahli di bidang tersebut yang mendapatkan manfaat serupa. Apakah itu dari
pada desainer koreografi drone yang merancang pola dan formasi udara, teknisi
penerbangan drone yang memastikan setiap unit berjalan mulus, hingga animator
LED yang mengatur permainan warna agar tampil padu dan memukau.
Lebih dari itu, industri hiburan lokal juga terdorong
untuk berinovasi. Pertunjukan berbasis teknologi ini bisa menjadi cikal bakal
ekosistem hiburan baru yang lebih hijau, modern, dan berkelanjutan. UMKM pun
bisa ikut ambil bagian mulai dari penyedia logistik drone, penyewaan layar dan
audio, katering tim operasional, hingga merchandise bertema drone show.
Artinya, drone light show tak hanya menggantikan kembang
api, tapi juga membuka lembaran baru bagi lapangan kerja kreatif dan mendorong
pertumbuhan ekonomi lokal lewat cara yang lebih cerdas dan ramah lingkungan.
Namun di sisi lain, industri kembang api bisa meredup.
Itu wajar karena adanya disrupsi ekonomi, sehingga zaman beradaptasi. Tingkat
keamanan, kebisingan hingga potensi bahaya lainnya yang dihadirkan kembang api
jadi salah satunya. Saat drone hadir, ini seakan membuatnya jadi salah satu
opsi baru. Toh kembang api tidak bisa mati sepenuhnya.
Bisakah Drone Light Show Gantikan Kembang Api Penuhnya?
Pertunjukan drone cahaya semakin menarik perhatian
sebagai alternatif modern dari kembang api. Tak hanya memukau secara visual,
drone cahaya juga menawarkan sejumlah keunggulan yang membuatnya layak
dijadikan pengganti di masa depan.
Dari sisi lingkungan, drone tidak menghasilkan asap,
logam berat, atau polusi udara seperti kembang api. Bahkan, tak ada sampah yang
ditinggalkan setelah pertunjukan usai menjadikannya jauh lebih bersih dan
hijau.
Nah sedangkan dari segi keamanan, drone tidak menggunakan
bahan peledak, sehingga minim risiko kebakaran maupun cedera. Hal ini
menjadikannya solusi ideal untuk daerah rawan kebakaran atau kawasan sensitif.
Keunggulan lainnya adalah sisi kreatif dan futuristik
yang sulit ditandingi. Pola cahaya dari drone bisa membentuk animasi, logo,
bahkan wajah tokoh secara presisi semuanya bisa dikustomisasi sesuai tema atau
pesan acara.
Tak hanya indah, tapi juga komunikatif. Ditambah lagi,
drone jauh lebih tenang daripada ledakan kembang api, membuatnya ramah bagi
anak-anak, lansia, hewan peliharaan, dan orang-orang yang sensitif terhadap
suara keras.
Namun, menggantikan kembang api sepenuhnya bukan perkara
mudah. Sensasi suara dentuman dan ledakan warna dari kembang api menghadirkan
efek emosional yang membuncah dan mendalam sesuatu yang belum bisa disamai oleh
drone.
Selain itu, biaya operasional drone show masih tergolong
tinggi karena memerlukan ratusan bahkan ribuan unit drone yang harus
dikalibrasi dengan presisi. Masalah cuaca seperti hujan atau angin kencang juga
dapat mengganggu jalannya pertunjukan. Tak semua tempat pun memiliki
infrastruktur atau izin untuk menggelar pertunjukan drone.
Jadi, apakah drone cahaya bisa menggantikan kembang api
sepenuhnya? Jawabannya: bisa, tapi belum sekarang. Teknologi drone menunjukkan
arah masa depan yang lebih aman, ramah lingkungan, dan penuh kreativitas.
Namun, untuk saat ini, perpaduan antara kembang api
tradisional dan drone cahaya menjadi solusi paling ideal menggabungkan
nostalgia masa lalu dengan inovasi masa depan. Artinya kalau mau atraksi
menarik drone cahaya obatnya sedangkan biar seru ada letupannya, kembang api
solusinya.
Saat teknologi semakin terjangkau dan berkembang, bukan
tak mungkin suatu hari nanti langit malam akan sepenuhnya diterangi oleh cahaya
drone yang menari tanpa suara, namun tetap menyentuh hati. Jadi kamu tim
apakah? Drone Light Show atau Anak Kembang Api asli?
Kesimpulan Akhir
Drone light show bukan sekadar pertunjukan visual,
melainkan representasi dari perpaduan antara seni, teknologi, dan kepedulian
lingkungan. Meskipun belum sepenuhnya menggantikan kembang api secara emosional
dan praktis, pertunjukan drone cahaya terus berkembang seiring kemajuan
teknologi.
Tak hanya menampilkan kecanggihan, ia juga membuka
peluang ekonomi baru, menggerakkan industri kreatif lokal, dan menciptakan
ruang kerja di bidang-bidang yang sebelumnya belum dikenal. Langit malam bukan
hanya akan dihiasi kilauan cahaya, tapi juga akan menjadi panggung inovasi di
mana pesan, cerita, dan perayaan bisa ditampilkan secara indah, aman, dan
bermakna.
Maka dari itu, drone cahaya bukan sekadar pengganti
kembang api, tapi simbol transformasi masa depan hiburan yang lebih hijau,
inklusif, dan visioner.
Semoga tulisan saya ini menginspirasi kita semua, Akhir kata, have a nice
days.
0 komentar:
Post a Comment